Anda di halaman 1dari 4

ADPU4441

NASKAH UAS-THE
UJIAN AKHIR SEMESTER-TAKE HOME EXAM (THE)
UNIVERSITAS TERBUKA
SEMESTER: 2020/21.2 (2021.1)

Pengembangan Organisasi
ADPU4441

No. Soal Skor


1. Studi kasus: 30

Dampak dari kebijakan dengan menjaga jarak atau social distancing, telah mengubah pola
perilaku dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan cara kerjapun telah digantikan dengan cara daring
atau virtual demi mencegah penyebaran pandemi Covid-19. Saat ini pemerintah telah
mengeluarkan beberapa strategi dan kebijakan preventif sebagai upaya meminimalisasi risiko
penyebaran Covid-19. Presiden mengeluarkan kebijakan social distancing sebagai antisipasi
penyebaran virus yang diikuti oleh pejabat daerah yang mengeluarkan juga kebijakan WFH (Work
from Home) dan belajar dari rumah.
Menurut Gutierrez, bekerja dari rumah menimbulkan dampat positif dan negatif sekaligus.
Positifnya, dengan memberlakukan kebijakan bekerja dari rumah, perusahaan berhasil
menciptakan budaya kerja yang efisien, dan berhasil menurunkan beberapa biaya, seperti listrik
dan alat tulis kantor. Selain itu, para karyawan dapat menjaga keseimbangan hidup profesional
dan personal, termasuk tanggung jawab atas keluarganya, secara lebih efektif. Selain
menghemat waktu (tak perlu melakukan perjalanan ke kantor), fleksibel (tidak begantung pada
jumlah jam dan jadwal) dan bisa berpakaian secara kasual, dengan bekerja dari rumah para
karyawan dapat meningkatkan konsentrasi sehingga bisa lebih produktif.
Sementara, survei
Gallup, perusahaan konsultan global yang berbasis di Washington D.C, menunjukkan bahwa
bekerja dari jarak jauh bisa berdampak buruk bagi perusahaan yaitu menurunnya produktivitas
hingga 17 persen, dan omset hingga 24 persen. Survei Eurofound yang dirilis 9 April 2020
mengungkapkan, 18 persen responden UE mengatakan bahwa bekerja dari rumah membuat
mereka merasa sangat tegang dan stres hampir sepanjang waktu.

Soal:
a. Silahkan Anda analisis mengenai pernyataan di atas, dengan adanya pandemic Covid 19
tentu akan mengubah budaya kerja khususnya pada organisasi sektor publik di
Indonesia. Silahkan anda analisis perubahan budaya dan organisasi yang terjadi dan
lakukan benchmark terhadap negara maju dan berkembang dalam menghadapi
perubahan organisasi tersebut
b. Berikan contoh penerapan di organisasi sektor publik terhadap perubahan budaya kerja
pasca pandemic Covid-19 dan berikan analisis Anda terhadap perubahan organisasi
tersebut!

Petunjuk:
mahasiswa mampu membedakan dengan menganalisis apa yang dimaksud konsepsi
pengembangan dan perubahan organisasi. Kemudian mampu memberikan contoh penerapan pada
satu kasus.

1 dari 4
ADPU4441

2. Studi Kasus: 20

Mendiagnosa organisasi merupakan salah satu komponen utama dalam melakukan


perencanaan perubahan. Diagnosis adalah proses untuk mengerti suatu fungsi dari arus sistem,
yang pada kegiatan tersebut melibatkan pengumpulan informasi bersangkutan tentang operasi
organisasi yang sedang berjalan, meneliti data tersebut, dan menggambarkan penarikan
kesimpulan untuk peningkatan dan perubahan yang potensial.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) melalui
surat Nomor B/387/M.KT.01/2020 tanggal 6 April 2020 telah menyetujui usulan Menteri Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk mengurangi 650 jabatan dari 1.010 jabatan
struktural pada unit organik. Hal ini dilakukan dalam rangka penyederhanaan birokrasi di
Kementerian PUPR serta merupakan tindak lanjut dari hasil Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi
V DPR RI pada akhir tahun 2019, dimana Basuki Hadimuljono selaku Menteri
PUPR menyampaikan bahwa akan memangkas eselon IV dan mempertahankan eselon III yang
masih dibutuhkan, dan nantinya akan dialihkan ke jabatan fungsional berdasarkan keahlian dan
kompetensi mereka.
Langkah penyederhanaan birokrasi ini, dilakukan dalam upaya memenuhi target
pencapaian Dynamic Governance yang diamanatkan program reformasi birokrasi pada tahun
2025, maka salah satu titik krusial yang perlu dibenahi adalah terkait efisiensi birokrasi. Hal ini
sejalan dengan laporan dari World Economic Forums yang dari tahun ke tahun selalu
menempatkan 3 (tiga) kondisi yang paling menghambat (obstacles) dalam Ease of Doing
Business (kemudahan berusaha), yaitu korupsi, inefisiensi birokrasi, dan ketidak-cukupan
Infrastruktur (inadequacy of infrastructures). Efisiensi Birokrasi ini, memang selalu dianggap
permasalahan yang bak lingkaran setan di negara berkembang, berputar-putar tanpa ujung
diantara kelembagaan, proses, SDM, dan delivery system nya.

Sumber: setjen.pu.go.id

Soal:
Studi kasus diatas merupakan salah satu bentuk perubahan organisasi yang tentunya akan
merubah struktur hingga budaya dalam suatu organisasi.
a. Silahkan Anda analisis mengenai pernyataan studi kasus di atas dengan pendekatan
model analitikal yang dikembangkan oleh Paul Lawrence dan Jay Lorsch!
b. Silahkan Anda berikan contoh penerapan dalam melakukan diagnosis organisasi pada
organisasi di sekitar lingkungan Anda!

3. Studi kasus: 20

Kota pintar (smart city) merupakan upaya-upaya inovatif yang dilakukan ekosistem kota
dalam mengatasi berbagai persoalan dan meningkatkan kualitas hidup manusia dan komunitas
setempat. Kementerian Kominfo melalui Direktorat Layanan Aplikasi Informatika Pemerintahan
(LAIP) bersama dengan Kementerian Dalam Negeri, Kementerian PPN/Bappenas, Kementerian
PUPR, Kantor Staf Presiden, Kementerian Keuangan, Kemenko Perekonomian, dan Kementerian
PANRB menginisiasi penyelenggaraan Gerakan Menuju 100 Smart City. Adapun pembangunan
kota pintar pada kawasan wisata prioritas sesuai enam pilar sebagai berikut:
1. Smart environtment: Menyiapkan kawasan wisata prioritas menjadi kawasan yang bersih,
bebas sampah, dan tertib, tanpa meninggalkan unsur tradisionalnya;
2. Smart economy: Memastikan implementasi TIK dalam proses transaksi (cashless)
berlangsung di kawasan wisata prioritas dan pemerintah daerah sekitarnya;

2 dari 4
ADPU4441

3. Smart branding: Membantu pemerintah daerah pada kawasan wisata prioritas dalam
meningkatkan kunjungan wisata;
4. Smart government: Memastikan pemerintah daerah pada kawasan wisata prioritas
menerapkan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) secara berkualitas dalam
upaya pelayanan publik yang baik;
5. Smart society: Memastikan masyarakat tujuan wisata prioritas dan kawasan sekitarnya
memiliki kapasitas unggul dan mampu menjadi tuan rumah yang baik; dan
6. Smart living: Mendorong situasi kawasan wisata prioritas yang kondusif dan nyaman bagi
masyarakat dan wisatawan, melalui penyediaan transportasi, logistik yang tentram,
aman, dan ramah.

Dalam implementasi kota pintar tentu ada tantangan dan peluang yang harus dihadapi. Smart
city bukan hanya mengenai teknologi tetapi upaya-upaya inovatif dalam mengubah ekosistem
kota. Ketika pemerintah daerah berani merubah suatu peraturan yang bisa mempermudah suatu
proses, bisa dibilang itu merupakan cara inovatif dan sudah menjadi bagian dari smart city.
Teknologi berperan sebagai enabler yang membuat segala sesuatunya lebih mudah digunakan
dan dimanfaatkan

Soal:
Silahkan Anda analisis terkait berita pada artikel diatas terhadap inovasi smart city diatas
menggunakan tahapan suatu organisasi menuju kematanagan inovasi menurut Saphiro! Lalu
berikan contoh penerapan Seven Rs dalam mewujudkan Smart City di Indonesia dalam berbagai
aspek berdasarkan enam pilar yang dijelaskan di atas!

Petunjuk:
Mahasiswa mampu mengidentifikasi terlebih dahulu kaitan postmodernisme dan inovasi dalam
perubahan organisasi, lalu menganalisis bagaimana mengelola suatu inovasi dalam
pengembangan organisasi.

4. Studi Kasus: 30

Balance Scorecard belum sepenuhnya diterapkan oleh organisasi pemerintah di Indonesia,


baik pada tingkat pusat maupun daerah. Balance Scorecard seyogyanya bisa dikembangkan di
setiap organisasi pemerintah untuk mempertajam perannya dalam menjalankan fungsi- fungsi
pemerintahan sehingga membedakannya dengan organisasi swasta. Universitas Terbuka (UT)
merupakan Perguruan Tinggi Negeri ke-45 di Indonesia yang didirikan untuk Memberikan
kesempatan yang luas bagi warga negara Indonesia dan warga negara asing, di mana pun
bertempat tinggal untuk memperoleh pendidikan tinggi, memberikan layanan pendidikan tinggi
bagi masyarakat, yang karena bekerja atau karena alasan lain, tidak dapat melanjutkan
pendidikan di perguruan tinggi tatap muka dan mengembangkan program pendidikan akademik
dan profesional sesuai dengan kebutuhan nyata pembangunan yang belum banyak
dikembangkan oleh perguruan tinggi lain.
Pengukuran kinerja perguruan tinggi negeri pada dasarnya sama dengan perguruan tinggi
swasta jika ditinjau dari aspek akademik, dimana keduanya menginginkan agar lulusan yang
dihasilkan dapat terserap oleh pasar tenaga kerja namun dari aspek keuangan, perguruan tinggi
swasta mengukur kinerja institusinya dari kemampuannya dalam memperoleh laba, sedangkan
untuk perguruan tinggi negeri dapat dilihat dari keterserapan anggarannya. Anggaran yang telah
ditetapkan di awal tahun yang jika dapat terserap 100%, maka dapat dikatakan perguruan tinggi
tersebut memiliki kinerja yang baik. Sebenarnya pengukuran kinerja tersebut sedikit mengabaikan
visi misi yang telah ditetapkan oleh masing-masing perguruan tinggi negeri karena program kerja
yang telah direncanakan tidak semuanya mendapatkan persetujuan untuk direalisasikan, selain
itu, output yang sudah ditetapkan oleh DIKTI, harus menjadi acuan dalam merancang program
3 dari 4
ADPU4441

dan kegiatan sehingga pencapaian visi misi menjadi tidak terlihat jelas.
Oleh karena itu, diperlukan suatu rancangan intervensi yang bertujuan untuk merumuskan
sasaran, target, strategi, serta pengelolaan sumber daya manusia secara lebih tepat untuk
meningkatkan kinerja organisasi, yaitu berupa penyusunan performance management system.

Soal:
Dari uraian diatas, Anda diminta untuk menganalisis/menelaah bagaimana intervensi dalam
organisasi yaitu Universitas Terbuka melalui melalui penyusunan performance management
berbasis Balanced Scorecard.

Anda diminta untuk memberikan contoh penerapan performance management system


(pengukuran kinerja) berbasis Balanced Scorecard pada organisasi sector public (BSC) yang
lainnya (tidak harus pada Universitas Terbuka).

Petunjuk:
Kemukakan terlebih dahulu apa yang dimaksud performance management system, lalu
menerapkan penyusunan performance management system berbasis balanced scorecard pada
organisasi sektor publik.

Skor Total 100

4 dari 4

Anda mungkin juga menyukai