Anda di halaman 1dari 18

Filum Nemathelminthes

Fadila Sabaruddin (1801412050)


Nemathelminthes

(dalam bahasa yunani, nema= benang, helminthes= cacing) disebut sebagai


cacing gilig karena tubuhnya berbentuk bulat panjang atau seperti benang.
Ciri-ciri Nemathelminthes

 Merupakan cacing dengan tubuh bulat panjang seperti benang dengan kedua ujung
tubuh yang runcing
 Memiliki tiga lapisan tubuh (Triploblastik) yaitu lapisan tubuh luar
(ektoderm),tengah (Mesoderm), dan lapisan tubuh dalam (Endoderm).
 Tubuhnya memiliki rongga, namun bukan rongga tubuh sejati sehingga rongga ini
disebut pseudoaselamata.
 Kulitnya halus, licin, tidak berwarna dan dilapisi oleh kutikula yang berfungsi
melindunginya dari enzim pencernaan inang.
 Sistem pencernaannya sudah lengkap
 Belum memiliki sistem sirkulasi dan sistem respirasi (pernapasan)
Bentuk Tubuh

Cacing jantan berukuran lebih kecil daripada cacing


betina. Menurut Campbell (1998: 602), sekitar 80.000
spesies Nematoda telah diketahui. Nematoda yang ada,
jumlahnya 10 kali lipat dari nematoda yang telah
diketahui. Fertilisasi terjadi secara internal dan betina
mampu menghasilkan telur sebanyak 100.000 butir atau
lebih setiap harinya.
Struktur Tubuh

Nemathelminthes umumnya berukuran mikroskopis, meskipun ada yang panjang nya


sampai 1 meter. Individu betina berukuran lebih besar daripada individu jantan. Tubuh
berbentuk bulat panjang atau seperti benang dengan ujung-ujung yang meruncing.
Permukaan tubuh Nemathelminthes dilapisi kutikula untuk melindungi diri.
Nemathelminthes memiliki sistem percenaan yang lengkap terdiri dari mulut, faring,
usus, dan anus.
Perkembangbiakan

Nemathelminthes umumnya melakukan


reproduksi secara seksual. Sistem reproduksi
bersifat gonokoris, yaitu organ kelamin jantan dan
betina terpisah pada individu yang berbeda.
Fertilisasi terjadi secara internal. Telur hasil
fertilisasi dapat membentuk kista dan kista dapat
bertahan hidup pada lingkungan yang tidak
menguntungkan.
Fisiologi
Sistem pencernaan makanan
Sistem pencernaannya sudah lengkap dan memiliki
cairan pseudoselom yang membantu sirkulasi makanan
ke seluruh tubuh. Saluran pencernaan berupa pipa lurus
yang dimulai dari kerongkongan (esofagus) dilanjutkan
ke usus (intestinum) dan berakhir di anus.
Sistem ekskresi
Sistem ekskresi hewan ini terdiri atas 2 saluran lateral
yang bermuara di sebuah lubang di bagian ventral.
• SISTEM PERNAPASAN

Pernapasan dengan pertukaran gas secara difusi melalui permukaan tubuh.

• SISTEM SYARAF

Sistem syaraf berupa cincin syaraf yang menelilingi esofagus yang dihubungkan 6
serabut syaraf ke bagian anterior dan posterior.

• SISTEM REPRODUKSI

Bereproduksi secara seksual. Umumnya cacing betina lebih besar daripada cacing
jantan. Perbedaan lain terdapat pada bagian ekor. Pada hewan jantan, di dekat lubang
anal terdapat tonjolan yang disebut penial setae yang digunakan untuk kopulasi,
sedangkan pada betina tidak ada. Fertilisasi berlangsung secara internal
Habitat

Nemathelminthes hidup bebas atau parasit pada manusia, hewan, dan tumbuhan.
Nemathelminthes yang hidup bebas berperan sebagai pengurai sampah organik,
sedangkan yang parasit memperoleh makanan berupa sari makanan dan darah dari tubuh
inangnya. Habitat cacing ini berada di tanah becek dan di dasar perairan tawar atau laut.
Nemathelminthes parasit hidup dalam inangnya. Hewan ini ditemukan di habitat air,
tanah lembap, jaringan tumbuhan serta pada cairan dan jaringan hewan lainnya.
Nemathelminthes dibagi dalam dua kelas :

Nematoda
Nematophora

Beberapa spesies dari Nematoda yang merupakan parasit pada


manusia:

1. Ascaris lumbricoides (cacing perut)


2. Ancylostoma duodenale (cacing tambang)
3. Oxyuris vermicularis (cacing) kremi
4. Wuchereria bancrofti (cacing rambut)
5. Trichinella spiralis
 Ascaris lumbricoides

Cacing ini sering disebut cacing gelang atau cacing perut karena bersifat
parasit di dalam usus halus manusia. Cacing dewasa dapat mencapai panjang
40 cm dengan permukaan tubuh yang licin dan dilindungi lapisan kutikula.
Di dalam usus halus, cacing dewasa bertelur, kemudian telur yang
mengandung embrio ini keluar bersama feses

Regnum : Animalia
Phylum : Nemathelminthes
Classis : Nematoda
Ordo : Ascaroidea
Familia : Ascaridae
Genus : Ascaris
Spesies :
Ascaris suillae
 Ancylostoma duodenale

Cacing ini dikenal sebagai cacing tambang yang persebarannya di daerah tropis
Asia dan Afrika. Di daerah Amerika terdapat cacing yang serupa yang dikenal
sebagai Necator americanus. Cacing tambang berukuran 1 – 1,5 cm dan bersifat
parasit dalam usus manusia. Pada mulutnya terdapat kait berupa gigi dari kitin
untuk melekat dan melukai dinding usus inangnya. Cacing ini mengisap darah
inang sehingga dapat menyebabkan anemia.

Regnum : Animalia
Phylum : Nemathelminthes
Classis : Nematoda
Ordo : Rhabditida
Familia : Rhabditoidea
Genus : Ancylostoma
Spesies :
Ancylostoma duodenale
• Trichinella spiralis

Trichinella spiralis sering disebut cacing otot. Cacing ini bersifat parasit di
usus manusia, babi, dan tikus yang dapat menyebabkan penyakit trikinosis.
Larva dapat masuk bersama makanan ke dalam usus. Cacing dewasa bertelur
di dalam usus dan menghasilkan larva.

Klasifikasi
Phylum : Nematoda
Kelas : Adenophorea
Ordo : Trichinellida
Family : Trichinellidae
Genus : Trichinella
Species :
Trichinellaspiralis
• Oxyuris vermicularis

Disebut cacing kremi karena ukurannya sekitar 10-15mm.


Hidup di dalam usus besar manusia.
Cacing ini tidak menyebabkan penyakit yang berbahaya. Infeksi cacing kremi tidak
memerlukan inang perantara.
• Enterobius vermicularis

Cacing ini disebut juga cacing kremi yang


bersifat parasit di dalam usus manusia
terutama pada anak-anak. Cacing betina
bertelur pada malam hari dan mengeluarkan
zat yang dapat menyebabkan rasa gatal di
daerah anus.
• Wuchereria bancrofti

Cacing ini bersifat parasit yang hidup pada pembuluh limfe atau
getah bening manusia. Cacing dapat menyebabkan penyumbatan
aliran limfe sehingga terjadi pembengkakan, misalnya pada kaki,
akibatnya kaki menjadi besar seperti kaki gajah yang disebut
elepantiasis atau filariasis.
Peranan Nemathelminthes

Pada umumnya Nematoda merugikan karena hidup


parasit dan mengakibatkan penyakit pada manusia dan
menjadi parasit pada tumbuhan, diantaranya sebagai
berikut.
Globodera rostochiensis, yang menjadi parasit pada
tanaman kentang dan tomat, dan sebagai vektor virus
pada beberapa tanaman pertanian.
Ascaris lumbricoides (cacing usus) dan Enterobius
vermicularis (cacing kremi), menjadi parasit pada
manusia dan menyebabkan penyakit.

Anda mungkin juga menyukai