Merupakan cacing dengan tubuh bulat panjang seperti benang dengan kedua ujung
tubuh yang runcing
Memiliki tiga lapisan tubuh (Triploblastik) yaitu lapisan tubuh luar
(ektoderm),tengah (Mesoderm), dan lapisan tubuh dalam (Endoderm).
Tubuhnya memiliki rongga, namun bukan rongga tubuh sejati sehingga rongga ini
disebut pseudoaselamata.
Kulitnya halus, licin, tidak berwarna dan dilapisi oleh kutikula yang berfungsi
melindunginya dari enzim pencernaan inang.
Sistem pencernaannya sudah lengkap
Belum memiliki sistem sirkulasi dan sistem respirasi (pernapasan)
Bentuk Tubuh
• SISTEM SYARAF
Sistem syaraf berupa cincin syaraf yang menelilingi esofagus yang dihubungkan 6
serabut syaraf ke bagian anterior dan posterior.
• SISTEM REPRODUKSI
Bereproduksi secara seksual. Umumnya cacing betina lebih besar daripada cacing
jantan. Perbedaan lain terdapat pada bagian ekor. Pada hewan jantan, di dekat lubang
anal terdapat tonjolan yang disebut penial setae yang digunakan untuk kopulasi,
sedangkan pada betina tidak ada. Fertilisasi berlangsung secara internal
Habitat
Nemathelminthes hidup bebas atau parasit pada manusia, hewan, dan tumbuhan.
Nemathelminthes yang hidup bebas berperan sebagai pengurai sampah organik,
sedangkan yang parasit memperoleh makanan berupa sari makanan dan darah dari tubuh
inangnya. Habitat cacing ini berada di tanah becek dan di dasar perairan tawar atau laut.
Nemathelminthes parasit hidup dalam inangnya. Hewan ini ditemukan di habitat air,
tanah lembap, jaringan tumbuhan serta pada cairan dan jaringan hewan lainnya.
Nemathelminthes dibagi dalam dua kelas :
Nematoda
Nematophora
Cacing ini sering disebut cacing gelang atau cacing perut karena bersifat
parasit di dalam usus halus manusia. Cacing dewasa dapat mencapai panjang
40 cm dengan permukaan tubuh yang licin dan dilindungi lapisan kutikula.
Di dalam usus halus, cacing dewasa bertelur, kemudian telur yang
mengandung embrio ini keluar bersama feses
Regnum : Animalia
Phylum : Nemathelminthes
Classis : Nematoda
Ordo : Ascaroidea
Familia : Ascaridae
Genus : Ascaris
Spesies :
Ascaris suillae
Ancylostoma duodenale
Cacing ini dikenal sebagai cacing tambang yang persebarannya di daerah tropis
Asia dan Afrika. Di daerah Amerika terdapat cacing yang serupa yang dikenal
sebagai Necator americanus. Cacing tambang berukuran 1 – 1,5 cm dan bersifat
parasit dalam usus manusia. Pada mulutnya terdapat kait berupa gigi dari kitin
untuk melekat dan melukai dinding usus inangnya. Cacing ini mengisap darah
inang sehingga dapat menyebabkan anemia.
Regnum : Animalia
Phylum : Nemathelminthes
Classis : Nematoda
Ordo : Rhabditida
Familia : Rhabditoidea
Genus : Ancylostoma
Spesies :
Ancylostoma duodenale
• Trichinella spiralis
Trichinella spiralis sering disebut cacing otot. Cacing ini bersifat parasit di
usus manusia, babi, dan tikus yang dapat menyebabkan penyakit trikinosis.
Larva dapat masuk bersama makanan ke dalam usus. Cacing dewasa bertelur
di dalam usus dan menghasilkan larva.
Klasifikasi
Phylum : Nematoda
Kelas : Adenophorea
Ordo : Trichinellida
Family : Trichinellidae
Genus : Trichinella
Species :
Trichinellaspiralis
• Oxyuris vermicularis
Cacing ini bersifat parasit yang hidup pada pembuluh limfe atau
getah bening manusia. Cacing dapat menyebabkan penyumbatan
aliran limfe sehingga terjadi pembengkakan, misalnya pada kaki,
akibatnya kaki menjadi besar seperti kaki gajah yang disebut
elepantiasis atau filariasis.
Peranan Nemathelminthes