Anda di halaman 1dari 20

KESETIMBANGAN ASAM BASA

Kelompok 4 :
1. Cia Harki
2. Khofia Lutvifa
3. Cklara
Definisi
Istilah asam (acid) berasal dari bahasa Latinacetum yang berarti cuka. Istilah
basa (alkali) berasal dari bahasa Arab yang berarti abu.

Asam kuat merupakan asam yang dianggap terionisasi sempurna dalam


larutannya.
Asam lemah merupakan asam yang hanya sebagian kecil yang dapat
terionisasi.
Basa kuat seperti juga halnya dengan asam kuat, yaitu basa yang dalam
larutannya dianggap terionisasi sempurna.
Basa lemah akan bereaksi dengan air membentuk kation dengan mengambil
proton dari molekul air (OH‐ dihasilkan dari molekul air yang kehilangan
proton atau H+). 
Teori Dasar Mengenai Asam Dan Basa.

1. Arrhenius
Asam adalah zat yang apabila dilarutkan dalam air terionisasi menghasilkan
H+ dalam larutannya. Contohnya:

HCl(aq) H+(aq) + Cl-(aq)


           
CH3COOH(aq) H+(aq) + CH3COO-(aq)

Basa adalah zat yang apabila dilarutkan dalam air terionisasi menghasilkan OH-

NaOH (aq)Na+(aq) + OH-(aq)

NH4OH(aq)NH4+(aq) + OH-(aq)
2. Bronsted dan Lowry
Asam adalah ion atau molekul yang dapat
memberikan proton (H+) kepada basa dan disebut
donor proton sedangkan basa adalah ion atau
molekul yang dapat menerima proton disebut
akseptor proton.
HCl(aq) + NH3(aq) NH4-(aq) + Cl-(aq)
Asam1(a1) basa1(b1) asam2(a2)    basa2(b2)
3. Lewis
Asam adalah suatu spesies yang dapat menerima
pasangan electron bebas(akseptor pasangan
elektron) dalam suatu reaksi kimia. Basa adalah
suatu spesies yang dapat memberikan pasangan
electron bebas (donor pasangan elektron).
AlCl3 + PCl3                Cl3Al + PCl3
Kekuatan Asam Basa
Kekuatan asam dan basa tergantung pada:
1. kemampuannya berionisasi
2. ukuran ion positif dan negatifnya serta besar
muatannya
Potensi Hidrogen, pH
Konsentrasi ion hydrogen dalam air kadang-kadang sulit untuk menuliskannya
karena konsentrasinya sangat kecil, maka “Sorensen” mengusulkan penulisan
konsentrasi ion hydrogen yang lebih sederhana dikenal sebagai pH yang dinyatakan
sebagai berikut :

Atau                
pH = -log [H3O]                              pOH = - log [OH]
contoh : [H+] = 0,001 mol/L           contoh : 2x10-2 mol/L NaOH                
= 1 x 10-3                                        [OH-] = 2 x 10-2   
pH = - log 1 x 10 -3                          pOH  = -log 2 x 10-2
pH = 3 – log 1                                 pOH  = 2-log 2
pOH  = 2-0,3010= 1,6990
pH = 14 – Poh
pH = 14-1,6990 = 12,3010
Reaksi Protolisis dan Kesetimbangan Dalam
Air
Protolisis adalah reaksi yang melibatkan proton (H +), untuk
asam kuat dan basa kuat tidak mengalami kesetimbangan
karena reaksi dianggap berlangsung satu arah, sedangkan zat
lain yang dapat berlangsung reaksi kesetimbangan sebagai
berikut.
1. Kesetimbangan air murni
2. Kesetimbangan larutan asam lemah
3. Kesetimbangan basa lemah
4. Kesetimbangan asam lemah dan garamnya dari basa kuat
atau sebaliknya
5. Kesetimbangan garam yang berasal dari asam atau basa
lemah.
Kesetimbangan air murni

Berdasarkan reaksi berikut.


H2O                       H+ + OH-

Konsentrasi air murni pada suhu 25°C adalah


55,4 mol/L

K [H2O]          =          [H+] [OH-]
K x (55,4)        =          Kw = [H+] [OH-] = 1 x 10-14
Derajat ionisasi air (α) pada suhu 25°C = 1,81 x 10-9 dan [H2O] =
55,4 mol/L
H2O                       H+ + OH-
[H3O+] = [OH-]
Kw       = [H3O+] = [OH-] = 1,81 x 10-9 x 55,4 mol/L
= [H3O+] = [OH-] = 1,00 x 10-7 mol/L
= (1,00 x 10-7) (1,00 x 10-7) = (1,00 x 10-14)
pKw    = pH + pOH = 14

Jika suhu naik Kw juga naik sehingga pKw turun. Karena konsentrasi
ion H+ dalam air adalah 1,00 x 10-7 mol/L atau pH = 7, maka larutan:
pH = 7 (bersifat netral)
pH < 7 (bersifat asam dalam air)
pH > 7 (bersifat basa dalam air)
Asam Kuat Dan Basa Kuat Dalam Air
Asam kuat ialah asam yang dapat memberikan hampir semua protonnya pada air
meskipun berada dalam larutan yang encer.

1. Asam kuat dalam air: Larutan HCl 0,1 M dalam air menghasilkan ion
H+ sebanyak 0,1 M. H+ adalah proton yang terhidrasi berbentuk H3O+.
Reaksinya, HCl + H2O  H3O+ + Cl-. Sehingga nilai pH-nya = -log 0,1 = 1
2. Keasaman dari suatu larutan:             Keasaman sebenarnya ialah
menentukan konsentrasi ion H+ dalam larutan. Maka pH larutan
menentukan keasaman yang sebenarnya
3. Basa kuat dalam air : Larutan NaOH 0,1 M dalam air menghasilkan
OH- sebanyak 0,1 M juga sehingga pOHnya = -log 0,1 = 1 yang berarti pH =
14-pOH= 14-1 = 13.
Kesetimbangan Asam Lemah dan Basa
Lemah Dalam Air
Larutan buffer atau larutan dapar

Larutan penyangga (buffer) adalah larutan yang dapat menjaga


(mempertahankan) pHnya dari penambahan asam, basa, maupun pengenceran
oleh air. pH larutan buffer tidak berubah (konstan) setelah penambahan
sejumlah asam, basa, maupun air. Larutan buffer mampu menetralkan
penambahan asam maupun basa dari luar.
Secara umum,  larutan penyangga digambarkan sebagai campuran yang terdiri
dari:

a. Asam lemah (HA) dan basa konjugasinya (ion A-), campuran ini
menghasilkan larutan bersifat asam.
b. Basa lemah (B) dan basa konjugasinya (BH+), campuran ini menghasilkan
larutan bersifat basa.
c.  Komponen larutan penyangga terbagi menjadi:

1. Larutan penyangga yang bersifat asam: Larutan ini mempertahankan pH


pada daerah asam (pH < 7). Untuk mendapatkan larutan ini dapat dibuat
dari asam lemah dan garamnya yang merupakan basa konjugasi dari
asamnya.
2. Larutan penyangga yang bersifat basa: Larutan ini mempertahankan pH
pada daerah basa (pH > 7). Untuk mendapatkan larutan ini dapat dibuat
dari basa lemah dan garam, yang garamnya berasal dari asam kuat
Hidrolisis Garam
Hidrolisis garam terjadi dalam 4 bentuk, yaitu :

1. Garam yang berasal dari asam kuat basa kuat, contohnya:


NaCl, KNO3 , dan KBr.
2. Garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat,
contohnya: CH3COONa dan KCN.
3. Garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah,
contohnya: NH4Cl.
4. Garam  dari asam lemah dan basa lemah, contohnya : NH4CN
dan CH3COONH4 
A. Garam yang berasal dari asam kuat dan basa
kuat
Bentuk garam ini dalam air tidak mengalami hidrolisis.

NaCl  +  H2O                Na+  +  Cl-

Garam yang tersusun dari asam kuat dan basa kuat bersifat netral, karena
garam yang tersusun dari asam kuat dan basa kuat tidak memberikan
perubahan warna lakmus, baik lakmus biru maupun lakmus merah Karena nilai
pH =7.
Garam yang tersusun dari asam kuat dan basa kuat Tidak dapat
terhidrolisis, Karena garam yang tersusun dari asam kuat dan basa kuat
memiliki kation dan anion garam yang tidak akan erhidrolisis bila direaksikan
dengan air. Maka Garam yang tersusun dari asam kuat dan basa kuat “Tidak
dapat terhidrolisis”, 
B. Garam dari asam lemah dan basa kuat
Garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat akan mengalami hidrolisa
sebagian, proses tersebut didasari atas mekanisme reaksi sebagai berikut.
Untuk contoh garam yang diambil adalah Natrium Asetat (CH3COONa).

CH3COONa → Na+ + CH3COO-


Na+ + H2O ↛
CH3COO- + H2O ⇄ CH3COO + OH-

Di dalam larutan garam ini dihasilkan ion hidroksil bebas, dan menyebabkan
larutan bersifat basa. Untuk jenis garam ini pH larutan > 7.
C. Garam dari asam kuat dan basa lemah

Garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa lemah


mengalami hidrolisis parsial /sebagian dan bersifat
asam.

Garam ini di dalam air terionisasi menghasilkan ion-ion.


Kation berasal dari basa lemah dan Anion berasal dari
asam kuat, contoh: NH4Cl, Al2(SO4)3
D. Garam dari asam lemah dan basa lemah

pH larutan garam yang berasal dari asam lemah dan


basa lemah secara kuantitatif sukar dikaitkan dengan
harga Ka dan Kb maupun dengan konsentrasi garam. pH
larutan hanya dapat ditentukan secara tepat melalui
pengukuran. Untuk menentukan [H+] garam yang berasal
dari asam lemah dan basa lemah tentukan dahulu
harga Kh.

Anda mungkin juga menyukai