Anda di halaman 1dari 24

Penatalaksanaan Penyakit

Paru Obstruktif Kronis


Kelompok B3 :
• Daniel Mangasa
• 102016214
Skenario 1

Seorang laki-laki berusia 60 tahun datang ke UGD dengan keluhan sesak


sejak 3 jam yang lalu. Pasien merokok sejak 40 tahun yang lalu. 1
bungkus per hari rokok filter. Penurunan berat badan 10 kg dalam 1
tahun terakhir. Sering batuk sejak 1 tahun terakhir. Riwayat batuk
darah 6 bulan yang lalu berupa bercak-bercak darah. Sebenarnya
sesak ini sudah di alami sejak 3 bulan yang lalu. Semakin sesak sejak
3 jam yang lalu.
Identifikasi Istilah yang Tidak Diketahui
• Tidak ada

Rumusan Masalah
• Laki laki 60th, sesak nafas memberat
sejak 3 jam yang lalu.

Hipotesis
• Laki laki tersebut diduga mengalami
Penyakit Paru Obstruktif Kronik
Mind map

anamnesi
s
PF
prognosis PP

penatalaksanaa
Laki laki 60th, WD
n sesak nafas DD
memberat sejak
3 jam yang lalu.

patofisiologi etiologi

epidemiolog
Gejala klinis
i
Anamnesis
 Identitas pasien? (laki-laki 60th )
 Keluhan utamanya? (sesak nafas sejak
3 bulan yg lalu, memberat sejak 3
jam yang lalu)
 RPS? (sesak, Sejak 6 bulan yg lalu
mengeluh batuk berupa bercak-
bercak berdarah, tidak demam, BB
turun 10 kg dalam 1 thn)
 RPD? (Sering batuk sejak 1 tahun
terakhir)
 RPK? -
 RPribadi? (Merokok sejak 40 tahun
yang lalu, 1 bungkus per hari rokok
filter)
Hasil Pemeriksaan
Fisik
Keadaan
TTV
Umum
• Sakit sedang • DBN
• Kesadaran compos
mentis
Hasil PF Pada Pasien
PPOK
 Inspeksi: Bentuk dada: barrel chest (dada
seperti tong), Terdapat cara bernapas
pursed lip breathing (seperti orang
meniup), Pelebaran sela iga
 Perkusi: hipersonor pada hemithorax dx
 Palpasi: Pada umumnya normal jarang
sekali ditemukan pembesaran organ-organ.
 Auskultasi: Vesikular menurun pada
hemithorax dx
Pemeriksaan Penunjang

1. Tes Fungsi Paru (Spirometri)


- Menunjukkan obstruksi aliran napas &
menurunnya pertukaran udara akibat destruksi
jaringan paru
- Menghitung Forced Expiratory Volume (FEV1)
dan Forced Vital Capacity (FVC)
- Normalnya adalah 70%, PPOK rasio akan
menurun dibawah 70%.
Pemeriksaan Penunjang
2. Radiologi (rontgen thorax)
3. Tes Darah Rutin: Hb, Ht, Trombosit,
Leukosit

Hasil rontgen thorax:


Terdapat massa pada
3x3x3 cm di apex paru
dx
PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronik)

 Hambatan aliran udara atau obstruksi jalan napas


 Bersifat tidak sepenuhnya reversibel dan progresif
 Disebabkan oleh bronkitis kronis,
emphysema/keduanya.
 Faktor yang menimbulkan/memperburuk penyakit:
kebiasaan merokok, polusi udara, polusi lingkungan
kerja, dan genetik
PPOK

Peningkatan respon
Hambatan aliran udara inflamasi kronis
di saluran nafas yang terhadap saluran nafas
bersifat ireversibel dan dan paru terhadap
bersifat progresif partikel gas yang
beracun atau berbahaya
PPOK Asma Bronkiektasis

Diagnosis Banding
Etiologi Merokok,polusi
udara,dll
Merokok,polusi
udara,alergi,dll,
Dapat
merupakan
riw asma dlm komplikasi dari
keluarga penyakit paru
Gejala Sesak saat Mengi,cuping Batuk kronik
aktivitas, hidung, dengan sputum
napas,batuk pernapasan yang banyak dan
kronis,wheezing, dangkal purulen,anemia,
berdahak, cepat,batuk sesak
progres lambat napas,malaise,ny
eri
pleura,demam,

P.Fisik Barrel Wheezing, Ronki basah


chest,pelebaran takikardi sedang,palpasi
sela redup
iga,hipersonor,
ekspirasi
panjang,wheezin
g
P.Penunjang FEV1 <70% FEV1>15% Foto thorak:
honey comb
appearance
p.Darah : hb
turun
Kebiasaan Merokok
E
t
Riwayat terpajan polusi di
i lingkungan dan tempat kerja

o
l Jenis kelamin

o
g Genetik
i
Epidemiologi
 PPOK merupakan penyebab kematian utama ke-6 pada
tahun 1990 dan diprediksikan akan mencapai penyebab
kematian utama ke-4 pada tahun 2020

 Merokok adalah > 90% risiko untuk PPOK

 di Indonesia PPOK merupakan penyakit paru no. 2 setelah


tuberkulosis

 Insidensi pada pria > wanita, namun akhir-akhir ini insiden


pada wanita meningkat dengan semakin bertambahnya
jumlah perokok wanita
Manifestasi Klinis

 Gejala klinis kasus PPOK :

• Batuk produktif yang berlangsung lama


• Dispnea progresif saat aktivitas berat
• Sesak nafas
• Wheezing
PATOGENESIS
 Padabronkitis kronik terdapat pembesaran
kelenjar mukosa bronkus metaplasia sel
gobletinflamasihipertrofi otot polos
pernapasan serta distorsi akibat fibrosis
 Emfisema ditandai oleh pelebaran rongga
udara distal bronkiolus terminal, disertai
kerusakan dinding alveoli
Komplikasi

 Hipoxemia
 Asidosis respiratory
 Cor pulmonal
 Eksaserbasi akut PPOK
PENATALAKSANAAN
 Bronkodilator ; diberikan kombinasi  Antibiotika ; hanya diberikan bila terdapat

infeksi. Antibiotik yang digunakan :


secara inhalasi. Pada derajat berat
Lini I : amoksisilin, makrolid
diutamakan pemberian obat lepas

Lini II : amoksisilin dan asam klavulanat,


lambat ( slow release ) atau obat
sefalosporin, kuinolon, makrolid.
berefek panjang ( long acting ).

 Antioksidan ; dapat mengurangi eksaserbasi

dan memperbaiki kualitas hidup, digunakan N –


 Antiinflamasi ; Digunakan bila terjadi
asetilsistein.
eksaserbasi akut dalam bentuk oral

atau injeksi intravena, berfungsi


 Mukolitik ; hanya diberikan terutama pada
menekan inflamasi yang terjadi.
eksaserbasi akut karena akan mempercepat
Dipilih golongan metilprednisolon atau perbaikan eksaserbasi, terutama pada
Penatalaksanaan

Non medikamentosa

- Rehabilitasi  latihan fisik, latihan endurance,


latihan pernapasan, rehabilitasi psikososial.

- Pemberian nutrisi

- Pembedahan dilakukan pada PPOK berat bila dapat


memperbaiki fungís paru atau gerakan mekanik paru
Pencegahan

Hindari merokok

Memakai masker pada


lingkungan yang berpolutan

Nutrisi yang adekuat

Penggunaan oksigen harus di


kontrol
Prognosis

Semakin dini diagnosis bisa ditegakkan, semakin baikl


prognosis penderita, dengan catatan bahwa etiologinya bisa
ditiadakan. Bila etiologi tidak dapat disingkirkan, penderita
bukan saja akan mendapatkan kekambuhan dalam waktu dekat,
tetapi juga perjalanan penyakitnya akan melaju terus dengan
pesat

Semakin lambat diagnosis ditegakkan, makin jelek prognosis


penderita. Hal ini disebabkan oleh sudah semakin berkurangnya
elastisitas paru, semakin luasnya kerusakan silia secara
ireversibel, dan semakin tebalnya mukosa saluran pernapasan.
Kesimpulan

PPOK merupakan penyakit paru yang terjadi karena adanya


sumbatan pada jalan napas yang berlangsung lama. PPOK
terdiri dari bronkitis kronis, dan emfisema. Gejalanya terdiri
dari sesak napas dan batuk produktif yang cukup lama.
Penyebab dari penyakit ini adalah terutama karena terpajan
asap rokok, polusi, dan faktor genetik. Penanganannya dapat
diberikan obat bronkodilator dan pemberian oksigen.

Anda mungkin juga menyukai