Anda di halaman 1dari 24

FISTULOGRAFI

Nama-Nama Kelompok:
1. Muhammad Pratama
2. Mutia Rizky Haulina . S
3. Nadia Yusera
4. Nasri Saputra
5. Nasrul Fazrin
6. Nur Shela Hayani
7. Nurhafizhatunnisa
8. Nuril Nazalia
9. Pebby Rianda
FISTULOGRAFI
Adalah suatu pemeriksaan radiologi dengan
cara memasukkan media kontras melalui
lubang fistula, kemudian dilakukan
pemotretan dengan sinar-X.
Fistula merupakan saluran tidak normal yang
menghubungkan antara dua organ bagian
dalam atau menghubungkan antara organ –
organ bagian dalam dengan permukaan tubuh
bagian luar.
FISTULA
 Penyebab terjadinya fistula karena adanya infeksi, tumor,
trauma, atau tindakan bedah medis oleh dokter & sebagian kecil
adanya kongenital.
 Fistula sering terjadi pada daerah di sekitar organ kelamin dan
anus yang dikenal sebagai daerah perineum.
 Bila membran kloaka ( membran yang memisahkan alat- alat
urogenital dengan saluran pencernaan ) tidak terbentuk, maka
mungkin terjadi hubungan antara rektum dan alat tubuh yang
terletak di depan rektum.
Misalnya :
-Pada anak wanita dapat terjadi fistula antara rektum dengan k. kemih & k.
kemih dengan vagina.
-Pada anak laki – laki fistula antara rektum dan k. kemih / urethra.
TIPE – TIPE FISTULA (4 JENIS)
1. BLIND ( BUNTU )
Ujung & pangkalnya hanya pada satu tempat, tetapi menghubungkan dua
struktur.
2. COMPLETE ( SEMPURNA )
Mempunyai ujung dan pangkal pada daerah internal dan eksternal organ.
3. HORSESHOE (BENTUK SEPATU KUDA)
Menghubungkan anus dengan satu atau lebih titik pada permukaan kulit
setelah melalui rectum
4. INCOMPLETE ( TIDAK SEMPURNA )
Yaitu suatu pipa atau saluran dari kulit yang tertutup pada sisi bagian dalam
dan tidak menghubungkan pada beberapa organ dalam atau struktur organ
PATOLOGI ATAU KELAINAN PADA
ANUS DAN REKTUM
1. IMPERTORATUS ANUS
Kelainan anorektal terjadi karena pembentukan yang tidak
normal dari septum urorektal, berakibat perpisahan yang tidak
sempurna kloaka dari bagian urogenital & urorektum
2. ANAL AGENESIS DENGAN ATAU FISTULA
Anal kanal kemungkinan tidak terlihat tetapi lebih sering
adalah ketidak normalan ektopik anus. Fistula terbentuk dalam
perineum. Fistula yang terbentuk pada wanita melalui vulva atau
melalui uretra pada laki-laki. Anal Agenesis dengan fistula
terjadi karena tidak terpisahnya kloaka melalui urorektal septum
Lanjutan
3. ANAL STENOSIS.
Anus pada posisi normal, tetapi terjadi penyempitan anal
kanal, ketidaknormalan terjadi karena penyimpangan bagian dorsal
yang mengecil dari urorektal septum.

4. ATRESIA MEMBRANA DARI ANUS.


Anus pada posisi normal tetapi terdapat jaringan tipis pada
anal kanal dari eksterior. Kondisi ini terjadi karena kegagalan
pembentukan anal membrana pada akhir minggu ke tujuh
Lanjutan
5. ANOREKTAL AGENESIS DENGAN ATAU TANPA FISTULA.
Rektum tidak terlihat dari superior anal kanal. Hal ini terjadi karena
rektum tidak terbentuk. Terlihat fistula pada uretra bagi laki-laki dan
vagina bagi wanita.

6. REKTAL ATRESIA.
Anal kanal dan rektum terbentuk tetapi terpisah, hal ini terjadi,
karena ketidak normalan pada pembentukan kanal
TIGA KELOMPOK BESAR KELAINAN
PADA ANUS & REKTUM
1. LETAK RENDAH
• Anus tampak normal yaitu anal stenosis dengan anus tertutup
• Anus terletak pada perineum dengan anus tertutup sempurna
• Anus terletak pada vulva wanita dengan fistula pada anovulvar
• Anus dengan vistula pada anosvestibulum
2. LETAK MENENGAH
• Anal agenesis tanpa fistula
• Anal agenesis dg fistula rektouretra pd laki-laki
• Anal agenesis dengan fistula rektovestibulum pada wanita
• Anal agenesis dengan fistula rektovaginalis pada wanita
• Anorektal stenosis.
3. LETAK TINGGI
• Anorektal agenesis tanpa fistula
• Anorektal agenesis dg fistula rektovesika
• Anorektal agenesis dg fistula rektourethra pada laki-
laki
• Anorektal agenesis dg fistula rektovagina pada wanita
• Anorektal agenesis dg fistula rektokloaka wanita.
• Atresia rektum
ATRESIA - ANI
1. Merupakan kelainan bawaan yang dapat dijumpai pada bayi baru lahir,
yaitu tidak adanya lubang anus atau anus terletak tidak pada tempatnya.

2. Kelainan ini terjadi karena perkembangannya tidak sempurna dari anus.

3. Sebagian besar dari bayi yang menderita atresia ani akan berkembang
menjadi beberapa tipe hubungan yang tidak normal yang disebut fistula
yaitu antara saluran anus dengan salah satu dari uretra, perineum,
k.kemih pada laki-laki atau vagina pada wanita.

4. Ada 2 jenis atresia ani yaitu Atresia ani letak tinggi & atresia rendah

5. Untuk menentukan tipe atresia ani dan letaknya secara pasti,


pemeriksaan dengan menggunakan sinar – x dilakukan dengan
memasukkan media kontras positif melalui injeksi ke dalam lubang
fistula
TATA LAKSANA FISTULOGRAFI

1. Persiapan pasien
Persiapan khusus untuk pemeriksaan fistulografi tidak
ada, hanya pada daerah yang akan difoto harus terhindar dari
benda-benda yang dapat mengganggu gambaran radiografi.
Apabila pemeriksaan fistula pada daerah abdomen maka
saluran usus harus terbebas dari udara dan fekal material.
2. Persiapan alat dan bahan

 Pesawat sinar-X siap pakai


 Film dan kaset sesuai dengan kebutuhan
 Marker R dan L
 Plester
 Apron
 Sarung tanganPB
 Cairan saflon
 Peralatan steril meliputi : duk steril, kateter, spuit ukuran 5 – 20 ml,
korentang, gunting, handscoon, kain kasa, jeli, abocath, duklubang.
 Alcohol
 Betadine
 Obat antialergi
 Media kontras jenis water soluble yaitu iodium
3. Prosedur Pemeriksaan Fistulografi
1) Dilakukan foto polos dearah yang ada fistula (Abdomen/Pelvis),dengan
dipasang marker pada lubang fistulanya,
2) Petugas (dokter/radiographer) menggunakan sarung tangan/handscoon,
3) Dilakukan desinfektan (betadine) pada daerah fistule,
4) Siapkan media kontras didalam spuit,
5) Memasukkan kontras kedalam lubang fistula menggunakan
abocath/kateter,
6) Usahakan hati-hati dalam memasukkan media kontras agar tidak tumpah,
7) Ekspose dapat dilakukan bersamaan dengan memasukkan media kontras,
8) Setelah cukup diambil beberapa proyeksi, dilakukan pembersihan lubang
fistulanya, diberi betadine dan ditutup kain kasa serta diplester.
4. Proyeksi Pemeriksaan Pada PerianalFistula

A. Proyeksi AnteroPosterior
1) Posisi Pasien
 Supine di atas meja pemeriksaan, kedua tangan diletakkan di atas
dada dan kedua kaki lurus. Pelvis simetris terhadap meja pemeriksaan
2) Posisi Objek
 Kedua kaki endorotasi 15-20 derajat, kecuali jika terjadi fraktur atau
dislokasi pada hip joint.
3) CR : Vertikal tegak luruskaset
4) CP : Pada pertengahan kedua kristailliaca
5) FFD : 100 cm
Proyeksi Antero Posterior Radiograf Antero Posterior
B. Proyeksi Lateral

1) Posisi Pasien
Pasien diatur tidur miring di salah satu sisi yang akan di foto dengan
kedua tangan ditekuk ke atas sebagai bantalan kepala
2) Posisi Objek
MSP parallel terhadap meja pemeriksaan, dan bidang axial di
tempatkan pada pertengahan meja pemeriksaan
3) CR : Vertikal tegak luruskaset
4) CP : Pada daerah perianal kira-kira mid axila line setinggi
2-3 inchi di atas simfisis pubis
5) FFD :100 cm
Proyeksi Lateral Radiograf Lateral
C. Proyeksi Oblique
1) Posisi Pasien
Prone di atas meja pemeriksaan, tubuh di rotasikan ke salah satu sisi
yang yang akan di periksan sehingga membentuk sudut 45 derajat
terhadapmeja pemeriksaan
2) Posisi Objek
Pelvis diposisikan 45 derajat terhadap kaset. Untuk fiksasi, sisi
pinggang yang jauh dari kaset diberi pengganjal
3) CR : Vertikal tegak luruskaset
4) CP :Pada daerah perianal kurang lebih 2-3 inchi di atas
simfisis pubis, tarik garis 1 inchi tegak lurus kea rah
lateral
5) FFD : 100cm
Proyeksi Right Anterior Obliqque Proyeksi Left Anterior Oblique
D. Proyeksi Axial Methode Chassard-Lapine

1) Posisi Pasien
Pasien duduk di atas meja pemeriksaan sehingga permukaan posterior lutut
menyentuh ujung tepi meja pemeriksaan kemudian kedua tangan lurus ke
bawah menggenggam lutut
2) Posisi Objek
Pasien membungkukkan punggung semaksimal mungkin sampai simfisis
pubis menyentuh meja pemeriksaan, sudut yang dibentuk antara pelvis
dengan sumbu vertikal kira-kira 45 derajat
3) CR : Vertikal tegak luruskaset
4) CP : Melalui daerah lumbosacral menembus trochanter mayor.
Bilafleksi tubuh terbatas CP di arahkan dari anterior objek tegak lurus
menuju bidang koronal dari simfisis pubis
5) FFD : 100cm
Proyeksi Axial MethodeChassard-Lapine Radiograf Axial Methode Chassard- Lapine
E. Proyeksi Taylor
1) Posisi Pasien
Pasien supine di atas meja pemeriksaan dengan kedua tangan
diletakkan di atas dada dan kedua kaki lurus.
2) PosisiObjek
Pelvis di atur hinggan true AP yaitu critsa iliac kanan dan kiri
berjaraksama terhadap meja pemeriksaan dan MSP berada di
pertengahan meja pemeriksaan
3) CR : 30 derajatcephalad
4) CP : Pada 2 inchi di bawah batas atas dari simfisispubis
5) FFD : 100cm
Proyeksi Taylor Radiograf Taylor
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai