Anda di halaman 1dari 18

 

Skripsi
Untuk memperoleh derajat sarjana

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN


KESEIMBANGAN TERHADAP KEMAMPUAN
TENDANGAN MAWASHI GERI PADA ATLET
KARATE YONIF 11 MARINIR KOTA SORONG
Tujuan penelitian ini
• 1) untuk mengetahui kekuataan otot tungkai dan
Keseimbangan Terhadap Kemampuan Tendangan Mawashi
Geri Pada Atlet Karate Yonif 11 Marinir Kota Sorong
• 2) untuk mengetahui hubungan antara keseimbangan dan
Keseimbangan Terhadap Kemampuan Tendangan Mawashi
Geri Pada Atlet Karate Yonif 11 Marinir Kota Sorong,
• 3) untuk mengetahui hubungan antara kekuatan otot
tungkai dan keseimbangan dengan kemampuan tendangan
Mawashi Geri Pada Atlet Karate Yonif 11 Marinir Kota
Sorong.
Populasi dan sampel
• seluruh tim Atlet Karate Yonif 11 Marinir Kota
Sorong dengan jumlah populasi 25 orang, dan
sampel 25 orang dengan teknik total sampling
• sampel yang digunakan yaitu Tim Yonif 11 Marinir
Kota Sorong. Tes kekuatan otot tungkai (X1)
diukur dengan Squat Jump, tes keseimbangan (X2)
diukur menggunakan bediri dengan satu kaki. Tes
tendangan Mawashi Geri (Y) diukur dengan
menggunakan tendangan Mawashi Geri 10 Detik.
• Karate adalah sebuah olahraga beladiri yang berasal dari negara
Jepang, Karate sendiri masuk ke Indonesia pada tahun 1966 oleh
mahasiswa Indonesia yang belajar di Jepang.
• Gerakan dasar dalam karate memiliki empat unsur yaitu Kuda-kuda
(dachi), Pukulan (Zuki), Tendangan (Geri), dan Tangkisan (Uke).
Salah satu gerakan dasar di dalam karate adalah tendangan, ada
banyak jenis tendangan di dalam karate yaitu terdiri dari Mae-Geri
(tendangan ke arah perut atau kepala dengan arah ke depan),
Mawashi-Geri (tendangan dengan kaki bagian atas), Yoko Geri
Kekome (tendangan dengan kaki bagian samping dengan cara
menyodok), Yoko Geri Keange (tendangan dengan kaki bagian
samping dengan cara mengipaskan), Usiro-Geri (tendangan dengan
arah ke belakang)
Kekuatan Otot Tungkai

• Kekuatan Otot tungkai yaitu kemampuan


sekelompok otot tungkai untuk melakukan
kontraksi atau ketegangan secara maksimal
dalam waktu yang cepat. Sesuai dengan
karakteristik gerakan kaki Zenkutsu dachi
dimana kecepatan pergeseran kaki saat
melakukan tendangan harus seimbang,
semakin cepat pergerakan kaki semakin cepat
hasil tendangan yang didapat Tungkai
Metode latihan Squat Jump

• Squat adalah gerakan yang sangat sederhana.


Gerakan ini dapat dimulai dari posisi berdiri lalu
jongkok dan kembali ke posisi berdiri seperti
semula. Pendapat Sandleruntuk melakukan
gerakan squat harus memiliki kekuatan dasar
yang tepat, bagi atlet atau pemain yang
memiliki kekuatan dasar dan kelentukan yang
buruk, dianjurkan melakukan gerakan squat
tanpa menggunakan beban terlebih dahulu
Keseimbangan Tubuh

• Setiap cabang olahraga memiliki karakteristik yang


khas, meski ada kemiripan namun masing-masing
memiliki esensi yang berbeda terutama kondisi fisik.
Keseimbangan, salah satu kondisi fisik yang tidak
bias dilepaskan dalam olahraga apapun termasuk
karate, dalam olahraga karate keseimbangan sangat
diperlukan sekali pada saat akan melakukan suatu
gerakan teknik karate seperti akan melakukan
tendangan, pukulan, tangkisan ataupun gerak
langkah yang lain
Analisis Data
• Uji Prasyarat
1. Uji Normalitas
merupakan pengujian yang digunakan untuk memastikan bahwa
residual dalam model regresi memiliki distribusi normal. Pada penelitian
ini uji normalitas menggunakan rumus Kolmogorov-Smirnov. Smirnov
terbukti normal apabila menunjukan nilai signifikansi (p) lebih besar dari
alpha yaitu 0,05 dan sebaliknya dinyatakan tidak normal apabila p <
0,05
Variabel P Keterangan

Kekuatan Otot Tungkai (X1) 0,971 Normal

Keseimbangan (X2) 0,971 Normal

Tendangan Mawashi Geri (Y) 0,971 Normal


2. Uji Linearitas
penelitian ini menggunakan Test for Linearity melalui uji statistik F.
variabel bebas dan variabel terikat dinyatakan memiliki hubungan yang
linier apabila nilai F tabel lebih besar dari F hitung dengan df = m; N-m-1
pada taraf signifikansi 5%. Hasil dari uji linieritas ditunjukan

Hubungan F
Keseimpulan
Fungsional F hitung Df F tabel

X1. Y 1,311 9 ; 14 2.65 Linier

X2. Y 0,514 8 ; 15 2.64 Linier


3. Pengujian Hipotesis
• Uji korelasi variabel bebas dengan variabel terikat
digunakan untuk mencari hubungan dan membuktikan hipotesis
hubungan dua variabel bila data kedua variabel berbentuk
interval, dan sumber data dari dua variabel atau lebih adalah
sama.
Hasil Uji Hubungan Korelasi Sederhana
Kolerasi r hitung r tabel α 5% (df : 22) Keterangan

X1. Y 0,126 1,717 Signifikan

X2. Y 0,134 1,717 Signifikan


• Hubungan kekuatan otot tungkai dengan tendangan
mawashi geri
Koefisien Korelasi X1 Terhadap Y
Hubungan antar Koefisien
t tabel α 5% (df
t hitung keterangan
: 22)
Variabel Korelasi (R)

X1. Y 0,126 3,224 1,717 Signifikan

Hipotesis nihil (Ho) berbunyi tidak ada hubungan yang signifikan antara kekuatan otot
tungkai dengan tendangan mawashi geri. Hipotesis (H1) berbunyi ada hubungan yang
signifikan antara kekuatan otot tungkai dengan tendangan mawashi geri
• Hubungan keseimbangan dengan tendangan mawashi geri
Hubungan
Koefisien
antar t tabel α 5%
t hitung keterangan
(df : 22)
Variabel Korelasi

X2. Y 0,134 2,487 1,717 Signifikan

Hipotesis nihil (Ho) berbunyi tidak ada hubungan yang


signifikan antara keseimbangan dengan tendangan mawashi
geri. Hipotesis (H1) berbunyi ada hubungan yang signifikan
antara keseimbangan dengan tandangan mawashi geri
• Korelasi Ganda
Korelasi ganda merupakan angka yang menunjukkan
kekuatan hubungan antara dua variabel secara bersama-
sama atau lebih dengan variabel yang lain.

Hubungan antar Koefisien F tabel α 5%


F hitung Keterangan
Variabel Korelasi (df : 9 ; 14)

X1.X2. Y 0,630 5,709 2,65 Signifikan


• Pembahasan
• Pada hasil pengujia hipotesis diketahui bahwa hipotesis
pertama diterima yaitu terdapat hubungan kekuatan otot
tungkai terhadap hasil kemampuan tendangan Mawashi Geri.
kekuatan berhubungan terhadap hasil kemampuan tendangan
Mawashi Geri. Jika tendangan tidak memiliki kekuatan tidak
mungkin akan terjadi tendangan yang akurat dan memiliki
tumpuan yang kuat sehingga menghasilkan tendangan yang
tepat. Hal ini dapat dilihat dari hasil pengujian pada analisis
regresi linear berganda. Hasil pengujian hipotesis kedua
diperoleh bahwa terdapat hubungan keseimbangan terhadap
kemampuan tendangan Mawashi Geri. Hasil pengujian
hipotesis ketiga diperoleh bahwa terdapat hubungan
kekuatan otot tungkai, keseimbangan terhadap hasil
kemampuan tendangan Mawashi Geri
• Hal ini dapat dilihat dari hasil pengujian pada analisis
regresi linear berganda. Artinya apabila kekuatan otot
tungkai semakin besar dan keseimbangan tubuh baik
maka akan semakin meningkatkan kemampuan
tendangan Mawashi Geri ke arah sasaran yang telah
ditentukan.
Data Penelitian
Nama Kekuatan Otot Tungkai

Toni 55
Akbar   45
Jungger   40
Wahono  35
Wakole   35
Jakson   47
Dicky   37
Ricky   55
Johan   38
Aldi   44
Nama Keseimbangan
Toni 40
Akbar   35
Jungger   35
Wahono  35
Wakole   37
Jakson   40
Dicky   35
Ricky   42
Johan   40
Aldi   45

Nama Kekuatan Otot Tungkai Tendangan Mawashi Geri

Toni 55 5
Akbar   45 3
Jungger   40 4
Wahono  35 3
Wakole   35 3
Jakson   47 5
Dicky   37 6
Ricky   55 8
Johan   38 5
Aldi   44 6
SEKIAN DAN
TERIMAKASIH
WASSALLAMUALAIKUM
WAROHMATULLAHI
WABARAKATU

Anda mungkin juga menyukai