Anda di halaman 1dari 40

PATOFISIOLOGI

SISTEM ENDOKRIN

Yuniko Febby Husnul F., M.Kep., Ns.


Penanganan Penyakit Endokrin
• Penyakit endokrin = penyakit yg disebabkan oleh
kekurangan atau kelebihan hormon

• Kekurangan hormon  pengobatan menggunakan


hormon pengganti
• Kelebihan hormon  pengobatan menggunakan obat
yang bersifat menghambat hormon atau merusak
jaringan pembuat hormon; atau dengan melakukan
pembedahan seluruh atau sebagian kelenjar yang
bekerja berlebihan
Gangguan Kelenjar Endokrin

1) Gangguan kelenjar hipofisis


2) Gangguan kelenjar tiroid
3) Gangguan hipersekresi adrenal
4) Insufisiensi adrenal
5) Gangguan pankreas: metabolisme glukosa
GANGGUAN KEL. HIPOFISIS
1) Kekurangan hormon kel. hipofisis/ pituitari:
 Diakibatkan beberapa proses patologis: tumor hipofisis, trombosis
vaskular, penyakit lain
 Hormon yg terpengaruhi : Growth hormone (GH)

 Pada anak , mengakibatkan Dwarfism (cebol)


 Pada orang dewasa  ketika terjadi gangguan pada saat dewasa
(masa pertumbuhan sudah selesai), maka tinggi tubuh pasien
normal, namun dapat terjadi hipersensitifitas insulin, hipoglikemia,
penurunan libido, impotensi
Dwarfism
• Defisiensi growth hormone (somatotrophin)
• Kegagalan pertumbuhan, tubuh kerdil—proporsional
atau tidak proporsional, distorsi penampilan wajah,
gangguan perkembangan tulang dan organ tubuh
• Kebanyakan dwarfism hanya mengalami kegagalan
pertumbuhan tubuh, namun perkembangan mental,
intelektual, dan fungsi reproduksi masih normal.
• Pada umumnya pengobatan dwarfisme dengan injeksi
human growth hormone (HGH) setiap hari, atau
tergantung tingkat keparahan
Terdapat 200 tipe dwarfisme  penanganan berbeda-beda
GANGGUAN KEL. HIPOFISIS

2) Kelebihan hormon kel. hipofisis/ pituitari:


 Dapat disebabkan oleh tumor hipofisis, atau kelainan hipotalamus
yang mengakibatkan pelepasan GH secara berlebihan

 Pada anak  mengakibatkan Gigantisme (raksasa)  peningkatan


ukuran tubuh secara menyeluruh dengan lengan dan tungkai yang
memanjang secara tidak proporsional
 Pada orang dewasa  Akromegali : pembesaran kepala, tangan,
kaki, rahang, lidah dan jaringan lunak
Gigantisme

• Hipersekresi growth hormone (GH)


• Manifestasi klinis: pertumbuhan
ukuran tulang secara berlebihan,
terkadang diikuti dengan nyeri sendi,
sleep apnea, suara serak, gangguan
kardiovaskuler, hipertensi, resistensi
insulin, gangguan penglihatan dan
nyeri kepala hebat
• Penanganan: pembedahan dan obat-
obatan yang bersifat menahan
pertumbuhan
Akromegali
• Suatu gangguan dimana kelenjar
hipofisis mensekresi GH dalam
jumlah banyak setelah lempeng
epifisis pada tulang menutup (tanda
telah melewati masa pertumbuhan)
• Menyerang orang dewasa
• Manifestasi klinis: kecacatan parah,
pembesaran jaringan, organ
(jantung, ginjal, pita suara),
ekstremitas, hidung, bibir, telinga,
dan rahang.
• Penanganan: pembedahan, obat-
obatan
GANGGUAN KEL. TIROID
• Hipotiroidisme : kekurangan hormon tiroid
• Hipertiroidisme : kelebihan produksi hormon
tiroid
• Gondok/ Goiter/ Struma
• Penyakit Grave’s
• Penyakit Hashimoto
• Keganasan tiroid
Hipotiroidisme
• Diakibatkan oleh autoimunitas terhadap kelenjar tiroid 
menyebabkan radang pada kelenjar tiroid (tiroiditis)
• Gejala goiter tiroid:
• Rasa lelah dan mengantuk yang sangat, dapat tidur selama
12- 14 jam sehari
• Kelemahan otot yang ekstrem
• Denyut jantung menurun
• Berkurangnya volume darah
• Konstipasi
• Penurunan konsentrasi
• Siklus menstruasi tidak teratur dan sedikit
Hipertiroidisme
• Gejala biasanya berkaitan dengan peningkatan
kecepatan metabolisme tubuh:
• Keringat berlebihan
• Tidak toleran dengan panas
• Pergerakan usus besar meningkat
• Gemetar, gelisah, agitasi
• Denyut jantung cepat
• Pada pasien yang lebih tua, dapat terjadi aritmia
dan gagal jantung
• Hipertiroidisme yang tidak diobati akan
mengakibatkan “thyroid crisis” atau lebih sering
disebut “thyroid storm”, yaitu kondisi yang
melibatkan darah tinggi, demam, gagal jantung, dan
perubahan mental.

• Penanganan: pemberian obat yang membatasi


produksi hormon tiroid (obat antitroid), merusak
jaringan tiroid (radioaktif iodine), atau dengan
tiroidektomi
Penyakit Grave’s
• Merupakan penyakit autoimun
• Membentuk suatu antibodi yang merangsang kelenjar tiroid
menjadi terlalu aktif, sehingga memproduksi hormon tiroid
secara berlebihan
• Kondisi ini menyebabkan hipertiroidisme.

Penyakit Hashimoto
• Merupakan penyakit autoimun, namun kelenjar tiroid menjadi
kurang aktif, sehingga kekurangan produksi hormon tiroid
• Kondisi ini menyebabkan hipotiroidisme.
GANGGUAN KEL. PANKREAS
• Penyakit yang dapat terjadi akibat gangguan kelenjar pankreas
adalah Diabetes Mellitus (DM)

• DM : suatu penyakit yang disebabkan gangguan hormon insulin yang


dihasilkan pankreas & melibatkan metabolisme karbohidrat, dimana
seseorang tidak dapat cukup memproduksi insulin atau tidak dapat
menggunakan insulin yang sudah diproduksi dengan baik

• Pankreas menghasilkan :
• Sel-sel beta (60%)  hormon insulin
• Sel-sel alpha (25%)  hormon glukagon
• Sel-sel D (10%)  somatostatin
 Fungsi Insulin
• Meningkatkan pengambilan glukosa dari darah ke dalam sel-sel sebagian
besar jaringan.
• Meningkatkan penguraian glukosa secara oksidatif
• Meningkatkan pembentukan glikogen dalam hati dan juga dalam otot dan
mencegah penguraian glikogen
• Menstimulasi pembentukan protein dan lemak dari glukosa.`

 Fungsi Glukagon
• Mempertahankan konsentrasi normal glukosa dalam darah, dan sering
digambarkan mempunyai efek berlawanan dengan insulin. Yakni, glukagon
meningkatkan kadar glukosa darah
• Efek utama glukagon ialah menstimulir peningkatan konsentrasi glukosa
dalam darah
• Glukagon menstimulir pemecahan glikogen yang tersimpan di hati
Diabetes Mellitus
• Pada penyakit DM, defisiensi insulin menyebabkan glukagon
meningkat sehingga terjadi pemecahan gula baru (glukoneogenesis)
yang menyebabkan metabolisme lemak meningkat sehingga terjadi
proses pembentukan keton (ketogenesis)
• Peningkatan keton didalam plasma menyebabkan ketonuria (keton
didalam urin) sehingga kadar natrium dan PH serum menurun yang
dapat menyebabkan asidosis
• Defisiensi insulin juga menyebabkan penggunaan glukosa pada sel
menurun sehingga kadar glukosa darah tinggi (hiperglikemia). Jika
parah dan melebihi ambang ginjal terjadi glikosuria.
Diabetes Mellitus
 Hiperglikemia dapat mempengaruhi arteri kecil sehingga suplai
makanan dan oksigen menjadi berkurang yang menyebabkan
infeksi, gangren/ulkus dan luka menjadi tidak sembuh– sembuh,
pandangan menjadi kabur.

 Glikosuria dapat menyebabkan :


• Poliuri, pengeluaran air seni berlebih akibat diuretik osmotik.
• Polidipsi, rasa haus yang berlebihan sehingga terjadi dehidrasi.
• Polifagfi, keseimbangan kalori negatif sehingga menimbulkan rasa
lapar yang berlebihan.
• Penggunaan glukosa oleh sel menurun sehingga produksi
metabolisme energi menurun sehingga tubuh menjadi lemah.
Diabetes Mellitus

• Kriteria diagnostik WHO untuk diabetes


mellitus pada sedikitnya 2 kali pemeriksaan :
 Glukosa plasma sewaktu >200 mg/dl (11,1 mmol/L)
 Glukosa plasma puasa >140 mg/dl (7,8 mmol/L)
 Glukosa plasma dari sampel yang diambil 2 jam
kemudian sesudah mengkonsumsi 75 gr karbohidrat
(2 jam post prandial (pp) > 200 mg/dl).
GANGGUAN KEL. ADRENAL

• Hiperaldosteronisme
• Hipoaldosteronism
• Sindrom Cushing
• Penyakit Addison
KEL. ADRENAL
Tiga kelompok hormon yang dihasilkan oleh KORTEKS adrenal :
 Mineralokortikoid, yaitu hormon aldosteron.
Efek aldosteron adalah meningkatkan jumlah natrium (retensi
Na) dan menurunkan jumlah kalium dalam cairan ekstraseluler,
selama proses pembentukan urine.
 Glukokortikoid, yaitu hormon kortisol.
Peran kortisol: mengontrol metabolisme karbohidrat, protein,
dan lemak, membantu menolak efek destruktif dari stres mental
dan fisik.
 Hormon seks adrenal (androgen dan estrogen) yang identik
dengan hormon yang dihasilkan gonad
Androgen dan estrogen adrenal menimbulkan efek maskulinitas
dan feminitas
Hiperaldosteronisme
• Suatu kondisi berlebihnya kadar aldosteron
• Menyebabkan hipokalemia, yaitu keadaan
menurunnya konsentrasi kalium dalam plasma
darah sampai di bawah nilai normal.
• Penderita mengalami kelemahan otot yang
berat
Hipoaldosteronisme
• Suatu kondisi berkurangnya kadar aldosteron
• Menyebabkan konsentrasi ion kalium dalam
cairan ekstraseluler meningkat sampai jauh di
atas nilai normal.
• Peningkatan 60 – 100% dari nilai normal
menyebabkan keracunan jantung. Peningkatan
di atas itu, menyebabkan gagal jantung
Cushing Syndrome

• Peningkatan hormon kortisol mengakibatkan


meningkatkan kadar glukosa darah (hiperglikemia),
menurunnya protein, dan meningkatnya timbunan
lemak.
• Glukosa tercampur dalam urine (glukosuria), mirip
dengan DM sehingga disebut ‘Diabetes Adrenal’.
• Sebagian glukosa diendapkan sebagai lemak tubuh di
atas bahu dan wajah, sehingga disebut ‘punuk
kerbau’ (buffalo hump) dan ‘muka bulan’ (moon face).
Gangguan Hormon Androgen Adrenal

• Munculnya tanda maskulinitas pada wanita


dewasa :
• Hirsutisme yaitu mengalami pola pertumbuhan
rambut tubuh pria.
• Suara berat
• Otot lengan dan tungkai berkembang
• Payudara mengecil
• Menstruasi mungkin terhenti
Gangguan Hormon Androgen Adrenal

• Pada bayi perempuan mengakibatkan Pseudohermafroditisme


yang ditandai dengan pertumbuhan genetalia eksternal pria.

• Pada anak laki-laki pra-pubertas mengakibatkan pubertas prekoks


 Sekresi androgen adrenal tidak disertai dengan pembentukan
sperma atau aktivitas gonad karena testis masih berada dalam
status pra-pubertas non- fungsional.
• Gejala pubertas prekoks, antara lain:
• Suara menjadi berat
• Tumbuh jenggot
• Penis membesar
Penyakit Addison
• Penyakit Addison adalah ketika korteks pada kelenjar adrenal
mengalami kerusakan  terganggunya produksi hormon
kortisol dan aldosteron yang dihasilkan oleh kelenjar adrenal.

• Kurangnya hormon kortisol dan aldosterone mengakibatkan


garam dan air dalam tubuh tak bisa dikeluarkan melalui urin,
yang akan mengakibatkan jatuhnya tekanan darah hingga
sangat rendah. Di saat yang bersamaan, hal tersebut akan
meningkatkan jumlah potasium hingga tingkat yang
membahayakan.
Penyakit Addison
Penyebab  Rusaknya korteks pada kelenjar adrenal akibat:
• Penyebab paling sering : penyakit autoimun  sistem imun tubuh
menganggap korteks adrenal sebagai benda asing dan kemudian dihancurkan
• Penyebab lainnya adalah:
• Infeksi pada kelenjar adrenal, termasuk tuberkulosis.
• Penyebaran kanker hingga ke kelenjar adrenal.
• Amiloidosis, yaitu penumpukan protein yang dihasilkan sel sumsum
tulang yang merusak kelenjar adrenal.
• Pasca operasi kelenjar adrenal (adrenalektomi).
• Adrenoleukodistrofi (ALD), yaitu penyakit genetik yang memengaruhi
kelenjar adrenal dan sel saraf pada otak
• Gangguan pada kelenjar pituitari atau hipofisis, biasanya akibat tumor.
Kelenjar hipofisis  mengatur produksi hormon kelenjar adrenal
• Dapat pula dipicu oleh penghentian terapi kortikosteroid secara tiba-tiba
pada penderita penyakit kronis, seperti asma atau arthritis
Penyakit Addison
Penyakit Addison
DIAGNOSIS:
• Pemeriksaan darah dan urin, serta menimbang konsentrasi
hormon adrenal
• X-ray dan CT scan pada kelenjar adrenalin
• Pengkajian riwayat medis, tanda-tanda, dan gejala yang
dirasakan.

PENANGANAN:
• Metode perawatan bergantung pada kondisi dan beratnya
gejala. Bagaimanapun, dalam banyak kasus, perawatan
dengan kortikosteroid topikal banyak digunakan. Obat
kortikosteroid dapat membantu mengontrol gejala.
GANGGUAN KEL. GONAD

 Wanita :
• Amenore
• PMS

 Pria :
• Hipogonadisme
Gangguan pada Wanita

AMENORE
Ada dua jenis amenore:
1) Amenore primer
• Yaitu tidak terjadinya menstruasi sampai usia 17 tahun, dengan atau
tanpa perkembangan seksual sekunder
• Patologi: disfungsi hipotalamus, disfungsi hipofisis, kegagalan ovarium.
2) Amenore sekunder
• Amenore sekunder berarti tidak terjadi menstruasi selama 3 bulan
atau lebih pada orang mengalami siklus menstruasi.
• Patologi : disfungsi endometrium, disfungsi ovarium, disfungsi
hipotalamus, disfungsi hipofisis
 Diagnosa: Mengukur FSH serum, pemeriksaan
radiogram, CT scan dll
 Terapi:
 Hormon untuk merangsang ovulasi:
- Clomiphen: merangsang hypotalamus
- Gonadotrophin sebagai substitusi terapi
 Iradiasi dari ovarium
 Kesehatan umum harus diperbaiki.
Gangguan pada Wanita
Sindrom Pramenstruasi/ Premenstrual Syndrome (PMS)
• yaitu gabungan dari gejala-gejala fisik dan psikologis yang
terjadi selama fase sebelum memnstruasi dan menghilang
setelah menstruasi dimulai
• Gejala fisik: perut kembung, jerawat, payudara membesar
dan lunak, diare, sakit kepala, dan berat badan bertambah
• Gejala emosional dan mental: kecemasan, depresi, letih, terus
ingin makan, tidak dapat berkonsentrasi, insomia, mudah
tersinggungg, sering panik dan lelah
• Penyebab PMS tidak diketahui. Untuk pengobatannya dapat
menggunakan obat-obat penghilang rasa nyeri
Gangguan pada Pria
Hipogonadisme
 Definisi : Penurunan abnormal dari aktivitas
fungsional testis. Dibagi menjadi dua,
hipogonadisme primer dan sekunder
 Patofisiologi :
• Hipogonadisme primer : disfungsi testis
• Hipogonadisme sekunder : disfungsi pituitary–
hipotalamus
Manifestasi Klinis : Hipogonadisme primer dapat dicurigai saat lahir jika testis dan penis kecil.
Hal ini belum disadari sampai saat mencapai pubertas ciri kelamin sekunder belum berkembang.
Penis dan skrotum tetap infantil dan mungkin hampir tersembunyikan oleh lemak.

Diagnosis :
Penegakkan diagnosis hipogonadisme dilakukan berdasarkan
1)Anamnesa, pemeriksaan fisik. Anamnesa dan pemeriksaan fisik yang teliti dengan
memperhatikan perubahan keadaan hormonal.
2)Gejala klinis yang timbul. Gangguan ereksi, lemah syahwat, suara melengking, badan tinggi
dengan tidak disertai tulang kuat.
3)Penilaian laboratorium
• Kadar testosterone serum (nilai normal serum : 3-10 ng /ml).
• Kadar gonadotropin serum.
• Kadar FSH dan LH.
• Stimulasi Klomifen. Klomifen merupakan senyawa non steroid yang bila berikatan dengan
estrogen akan meningkatkan sekresi hormon LH dan FSH. Apabila LH tidak terbentuk, maka
terjadi gangguan ptituary.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai