EVALUASI

KEBUTUHAN
ISTIRAHAT TIDUR
ISTIRAHAT
keadaan relaks tanpa adanya tekanan emosional

Kata “istirahat” :
berhenti sebentar untuk melepaskan lelah
bersantai untuk menyegarkan diri
keadaan melepaskan diri dari segala hal yang membosankan, menyulitkan, bahkan
menjengkelkan.

Perry dan Potter (1993)

1 Merasakan bahwa segala sesuatu dapat diatasi

2 Merasa diterima

3 Mengetahui apa yang sedang terjadi dan bantuan selama diperlukan

4
Bebas dari gangguan ketidaknyamanan

5 Merasa puas pada apa yang telah dilakukan

KARAKTERISTIK ISTIRAHAT
TIDUR
kondisi tidak sadar dimana individu dapat dibangunkan oleh
stimulus atau sensoris yang sesuai

-keadaan penuh ketenangan tanpa kegiatan

-merupakan suatu urutan siklus yang berulang
-dengan ciri adanya aktivitas yang minim, memiliki kesadaran yang bervariasi,
terdapat perubahan proses fisiologis, dan terjadi penurunan respons terhadap
rangsangan dari luar
(Guyton, 1986)
 FISIOLOGIS TIDUR
aktivitas tidur diatur oleh
sistem pengaktivasi retikularis / reticular activating system (RAS)  melepaskan
ketekolamin spt norepinefrin
bulbar synchronizing regional (BSR) sebuah sel  serotonin

Pusat pengaturan kegiatan kewaspadaan dan tidur terletak dalam mesensefalon dan bagian atas
pons
 FISIOLOGIS TIDUR
sistem pengaktivasi retikularis / reticular activating
system (RAS)  melepaskan ketekolamin spt
norepinefrin
bulbar synchronizing regional (BSR) sebuah sel 
serotonin  hormon melatonin

penembakan neuron terus menerus di otak saat kita terjaga

menyebabkan mereka melepas ATP ke ruang di antara sel. Saat
molekul itu terakumulasi, ia mengikatkan diri ke neuron di sekelilingnya

Ini memungkinkan sel menyerap senyawa kimia

lain, seperti TNF dan interleukin 1, yang
kemungkinan besar membuat sel itu tertidur
Sel-sel ini kemudian aktif saat elemen lain di otak mulai
menurunkan aktivitasnya dan membuat manusia tertidur. Tidur
bukanlah fenomena yang terjadi di seluruh bagian otak.
Tidur hanya terjadi pada sejumlah sirkuit syaraf yang
paling aktfi di siang hari dan melepaskan sebagian besar
ATP
JENIS-JENIS TIDUR
Non rapid eye movement / NREM
1
Tahap I
Tahap II
Tahap III
Tahap IV

rapid eye movement / REM atau tidur

2 paradoks
 TIDUR NON RAPID EYE MOVEMENT
(NREM)

Disebut tidur gelombang lambat

Jenis tidur ini dikenal dengan tidur yang dalam/nyenyak
Ciri-ciri
1.Menyegarkan, tanpa mimpi, adanya gelombang delta pada
EEG
2.TD menurun, RR menurun
3.Bola mata melambat
4.Mimpi berkurang
5.Metabolisme turun
 TAHAPAN NON RAPID EYE MOVEMENT (NREM)
Tahap I
Transmisi antara bangun dan tidur
(sekitar 5 menit). Ciri:
1.Rileks
2.Masih sadar dengan lingkungan
3.Mengantuk
4.Bola mata bergerak dari samping ke
samping
5.Nadi dan RR sedikit menurun
6.Mudah terbangun
Tahap III
Tahap tidur sulit untuk bangun
Nadi, RR dan fungsi lainnya melambat
Tahap II
Tahap tidur ringan, proses tubuh terus
menerus turun (10-15 menit)
1.Mata menetap
2.Nadi, RR, suhu menurun
3.Metabolisme turun
Tahap IV
1.Gerak bola mata cepat
2.Sekresi lambung menurun
3.Tonus otot menurun
 TIDUR RAPID EYE MOVEMENT (REM)
Tidur ini dapat berlangsung pada tidur malam selama 5-20 menit, rata-rata 90 menit. Namun apabila
orang sangat lelah, maka awal tidur sangat cepat bahkan jenis tidur ini tidak ada

Ciri tidur paradoks

1.Biasanya disertai mimpi aktif

2.Lebih sulit dibangunkan daripada NREM
3.HR dan RR menjadi tidak teratur
4.Terjadi beberapa gerakan otot tidak teratur
5.Mata cepat tertutup dan terbuka, nadi cepat dan
irreguler, TD meningkat, sekresi gaster meningkat,
metabolisme meningkat
6.Penting dalam keseimbangan mental, emosi, memori,
dan adaptasi
SIKLUS TIDUR
FUNGSI DAN TUJUAN TIDUR

Efek pada Sistem Saraf

memulihkan kepekaan normal dan
keseimbangan diantara berbagai susunan
saraf

Efek pada Struktur Tubuh

memulihkan kesegaran dan
fungsi dalam
organ tubuh

menjaga keseimbangan men

tal,
emosional, kesehatan, mengu
rangi
stress pada paru, kardiovask
uler,
endokrin, dan lain-lain
KEBUTUHAN TIDUR
 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEBUTUHAN TIDUR

Penyakit Stres

Latihan dan kelelahan

Obat

Nutrisi

Motivasi Lingkungan
MASALAH KEBUTUHAN TIDUR

Insomnia: ketidakmampuan mendapatkan tidur yang adekuat, baik kualitas maupun

kuantitas, dengan keadaan tidur yang hanya sebentar atau susah tidur.

Hipersomnia: merupakan gangguan tidur dengan kriteria tidur berlebihan, pada umumnya
lebih dari Sembilan jam pada malam hari.

Parasomnia: kumpulan beberapa penyakit yang dapat mengganggu pola tidur, seperti
somnambulisme (berjalan-jalan dalam tidur) yang banyak terjadi pada anak-anak, yaitu pada
tahap III dan IV dari tidur NREM

Enuresa: disebut dengan istilah mengompo

Apnea : Tidur dan Mendengkur:

Narcolepsi: keadaan tidak dapat mengendalikan diri untuk tidur, misalnya tertidur dalam
keadaan berdiri, mengemudi kendaraan, berjalan

Mengigau: ditemukan bahwa hampir semua orang pernah mengigau dan terjadi sebelum
tidur REM
GANGGUAN POLA TIDUR SECARA UMUM

Gangguan ini terlihat pada pasien dengan kondisi yang

memperlihatkan perasaan lelah, mudah terangsang dan
geisha, lesu dan apatis, kehitaman disekitar mata,
kelopak mata bengkak, konjungtifa merah, mata perih,
perhatian terpecah-pecah, sakit kepala, dan sering
menguap atau mengantuk. Penyebab dari gangguan
pola tidur ini antara lain kerusakan transport oksigen,
gangguan metabolisme, kerusakan eliminasi, pengaruh
obat, immobilitas, nyeri pada kaki, takut operasi,
faktor lingkungan yang menganggu dan lain-lain.
 EVALUASI KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR
a. Jumlah tidur, apakah sesuai dengan kebutuhan.
b. Faktor-faktor yg mempengaruhi gangguan tidur.
c. Teknik-teknik yang dapat digunakan untuk mengatasi gangguan tidur.
d. Mendemonstrasikan adanya keseimbangan istirahat dan tidur sesuai dengan status kesehatan
pasien.
e. Hilangnya tanda klinis gangguan tidur dan penyimpangan pada pasien, seperti timbulnya
perasaan segar, tidak gelisah, lesu, dan apatis, hilangnya kehitaman di daerah sekitar mata, mulai
menghilangnya kelopak mata yang bengkak, tidak adanya konjungtiva merah dan mata perih,
pasien sudah dapat berkonsentrasi penuh, serta tidak ditemukan gangguan proses berpikir,
bicara, dan lain-lain.
 EVALUASI KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR

Insomnia (Domain 4, Kelas 1 NANDA 2018-2020)

1.Evaluasi perubahan afek

2.Evaluasi perubahan konsentrasi
3.Evaluasi perubahan mood
4.Evaluasi faktor penyebab (ansietas, depresi,
lingkugan, ketidaknyamanan fisik)
 EVALUASI KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR

Gangguan Pola Tidur (Domain 4, Kelas 1 NANDA

2018-2020)

1.Evaluasi kesulitan memulai tidur

2.Evaluasi ketidakpuasan tidur
3.Evaluasi terjaga
4.Evaluasi faktor penyebab (kurang privasi,
lingkungan, imobilisasi)
活动后期准备

添加标题
单击此处添加文本单击此处添加

添加标题
单击此处添加文本单击此处添加

添加标题
单击此处添加文本单击此处添加
04 活动效果预估
Click here to add words
活动效果预估

添加标题
单击此处添加文本单击此处添加

添加标题
单击此处添加文本单击此处添加

添加标题
单击此处添加文本单击此处添加
 活动效果预估

添加标题

添加标题 添加标题 添加标题 添加标题

单击此处添加文本单击 单击此处添加文本单击 单击此处添加文本单击 单击此处添加文本单击
活动效果预估

添加标题
1 单击此处添加文本单击此处添加文本

添加标题
2 单击此处添加文本单击此处添加文本

添加标题
3 单击此处添加文本单击此处添加文本
 活动效果预估

添加标题 04

单击此处添加文本单击

添加标题 02

单击此处添加文本单击 03
添加标题
单击此处添加文本单击
01

添加标题
单击此处添加文本单击
活动中期准备

添加标题
单击此处添加文本单击

添加标题
单击此处添加文本单击此处

加标题 此处
添 文本 单击
此 处 添加
单击