1
Edisi II (Revisi)
Febr 2017
72 hal
Basic Concepts of Hospital Accreditation
Quality & Safety
Self improvement
PDCA
Learning External Accreditation
evaluation
Self assessment
Process
1
2
Peraturan perUUan 4
Instrumen
Etika Profesi
Akreditasi 6
Standar Profesi
Standar
Internasional
3
KARS Sertifikat
4
Pola SEMILA
Vertikal &
Horizontal
SEMILA
S = Standar
E = Elemen Penilaian
M = Maksud &
I = Instrumen
Tujuan;
L = Link ke Standar-EP lain Pastikan
A = Acuan ke Peraturan PerUUan, Etika 1) Apa yang Wajib/Harus
Profesi, Standar Profesi, Standar ada atau dilakukan -
Internasional. Must have/ do
Baca dengan Cermat, Berulang, 2) Apa yang tidak wajib,
Komprehensif. tetapi bila ada akan
lebih baik –
Nice to have/ do
• MPP jelas bukan PPA (Profesional Pemberi Asuhan) yg menulis resep, mengorder pemeriksaan
penunjang dsb.
• Pasien umumnya memiliki sistem dukungan (support system) ketika dirawat : keluarga, teman
dsb, yg membantunya menghadapi berbagai masalah, dan MPP berperan mengoptimalkan
pemberdayaan pasien dan sistem dukungan ini
• Peran MPP dapat menggabungkan beberapa karakteristik spt koordinator, manajer finansial,
problem solver, fasilitator, konselor, manajer perencanaan, edukator, dan advokasi.
• Gambaran kinerja MPP ditampilkan melalui suatu kombinasi bebrp aktivitas yg dibentuk utk
mendukung tujuan & sasaran program asuhan pasien dan penerapan dari prinsip yg mengarah
ke segi praktis dari program tsb
• Cara pendekatannya dlm mengatasi masalah haruslah realistis, mempertimbangkan sifat2 dari
lingkungan RS, berbagai sikap anggota tim PPA sewaktu berinteraksi, sikap kepala instalasi,
maupun manajemen lainnya dalam pelayanan pasien, yg kemungkinan tidak mempunyai
pengetahuan / petunjuk ttg peran yg dijalankan oleh MPP
MPP dalam SNARS Edisi 1.1.
Standar ARK. 3.1 :RS menetapkan regulasi untuk melaksanakan proses kesinambungan pelayanan di RS dan koordinasi diantara
profesional pemberi asuhan (PPA) dibantu oleh manajer pelayanan pasien (MPP)/Case Manager.
Standar PAP.2. : Ditetapkan proses untuk melakukan integrasi inter unit pelayanan serta koordinasi pelayanan dan asuhan
kepada setiap pasien. M
Standar AP.4. : Profesional Pemberi Asuhan (PPA) bekerja secara tim memberikan asuhan pasien terintegrasi, masing2
melakukan asesmen berbasis pengumpulan Informasi , melakukan analisis utk membuat rencana asuhan (IAR), dengan DPJP
sebagai ketua tim asuhan yg mengintegrasikan asuhan, termasuk menentukan prioritas kebutuhan mendesak bagi pasien rawat
inap. W
Standar ARK 2.2. : RS menetapkan proses utk mengelola alur pasien di seluruh bagian RS. M
Standar PAP.2.4. : Pasien & keluarga diberi tahu ttg hasil asuhan dan pengobatan termasuk hasil asuhan yg tidak
diharapkan. . I
Standar ARK.3.3. : RS menetapkan informasi tentang pasien disertakan pada proses transfer. M
Standar MIRM 13.1. : Rekam medis pasien memuat informasi yang memadai untuk mengidentifikasi pasien, mendukung
diagnosis, justifikasi pengobatan, dokumen pemeriksaan dan hasil pengobatan serta meningkatkan kesinambungan asuhan
diantara PPA termasuk manajer pelayanan pasien (MPP). S
Standar PAP.1. : RS menetapkan regulasi untuk pemberian asuhan yang seragam kepada pasien W
8
MPP dalam SNARS Edisi 1
9
Elemen penilaian ARK.3.1
1. Ada regulasi ttg proses dan pelaksanaan utk mendukung kesinambungan dan
koordinasi asuhan, termasuk paling sedikit di i. s/d m. yg dimuat di Maksud dan
Tujuan ARK.3.1, sesuai regulasi RS (lihat juga TKRS 10.) (R)
2. Ada penunjukkan MPP dgn uraian tugas a.l. dlm konteks menjaga
kesinambungan dan koordinasi pelayanan bagi individu pasien melalui
komunikasi dan kerjasama dgn PPA dan pimpinan unit serta mencakup butir a.
s/d h. (D,W)
3. Pasien diskrining utk kebutuhan pelayanan manajemen pelayanan pasien
(D,W)
4. Pasien yg mendapat pelayanan MPP, pencatatannya dilakukan dalam Form MPP
selalu diperbaharui utk menjamin komunikasi dengan PPA.(D,W)
5. Kesinambungan dan koordinasi proses pelayanan didukung dgn
menggunakan perangkat pendukung, spt rencana asuhan PPA, catatan MPP,
panduan, atau perangkat lainnya. (D,O,W)
6. Kesinambungan dan koordinasi dapat dibuktikan di semua tingkat/fase asuhan
pasien. (D,O,W)
Standar PAP.2.
Ditetapkan proses utk melakukan integrasi dan koordinasi pelayanan dan
asuhan kpd setiap pasien.
Integrasi Pelayanan
*MPP-Case Manager*
14
(Maksud dan Tujuan ARK.2.2.)
Komponen dari pengelolaan alur pasien termasuk:
a. Ketersediaan tempat tidur ranap
b. Perencanaan fasilitas ttg alokasi tempat, peralatan, utilitas, teknologi
medik, dan kebutuhan lain utk mendukung penempatan sementara pasien
c. Perencanaan tenaga utk menghadapi penumpukan pasien di beberapa
lokasi sementara dan atau pasien yg tertahan di unit GD
d. Alur pasien didaerah dimana pasien menerima asuhan, tindakan,
pelayanan (seperti unit rawat inap, laboratorium, kamar operasi, radiologi
dan unit pasca anestesi)
e. Efisiensi pelayanan non-klinik penunjang asuhan dan tindakan kepada
pasien (spt kerumahtanggaan dan transportasi)
f. Pemberian pelayanan ke ranap sesuai kebutuhan pasien
g. Akses pelayanan yg bersifat mendukung (spt pekerja sosial, keagamaan
atau bantuan spiritual, dsb).
...
15
(Maksud dan Tujuan
ARK.2.2.)
Monitoring dan perbaikan proses ini merupakan strategi yg tepat dan bermanfaat utk
mengatasi masalah. Semua staf RS, mulai dari unit ranap, unit GD, staf medik,
keperawatan, administrasi, lingkungan, manajemen risiko, dapat ikut berperan serta
menyelesaikan masalah arus pasien ini. Koordinasi ini dapat dilakukan oleh
seorang Manajer Pelayanan Pasien (MPP)/Case manager.
Alur pasien menuju dan penempatannya di unit GD berpotensi membuat pasien
bertumpuk. Ada penempatan pasien di unit GD yg merupakan jalan keluar
sementara mengatasi penumpukan pasien ranap RS. Maka RS harus menetapkan
standar waktu berapa lama pasien di unit GD, di unit intermediate, kmd selanjutnya
harus ditransfer ke unit ranap RS. Yg diharapkan disini adalah agar RS mengatur
dan menyediakan tempat aman bagi pasien.
16
Standar MIRM 13.1
Rekam medis pasien memuat informasi yang memadai untuk mengidentifikasi
pasien, mendukung diagnosis, justifikasi pengobatan, dokumen pemeriksaan dan
hasil pengobatan, serta meningkatkan kesinambungan asuhan di antara profesional
pemberi asuhan (PPA) termasuk manajer pelayanan pasien (MPP).
Elemen Penilaian MIRM 13.1
1. Ada regulasi tentang isi spesifik dari berkas rekam medis pasien yang ditentukan oleh
rumah sakit untuk kesinambungan asuhan oleh PPA (R)
2. Rekam medis berisi informasi yang memadai untuk mengidentifikasi pasien. (D,O)
3. Rekam medis berisi informasi yang memadai untuk mendukung diagnosis. (D,O)
4. Rekam medis berisi informasi yang memadai untuk memberi justifikasi asuhan
dan pengobatan. (D,O)
5. Rekam medis berisi informasi yang memadai untuk mendokumentasikan pemberian dan hasil
pengobatan. (D,O)
6. Aktivitas manajer pelayanan pasien (MPP) dicatat dalam rekam medis. (D,O,W)
Beragam Jenis Case
Manager
Case Manager pada pelayanan kesehatan di komunitas
Case Manager di rumah sakit
Case Manager pd perusahaan, perusahaan asuransi
(Sumber : Case Management Society of America, 2010, Commission for Case Manager Certification, 2016)
MANAJER PELAYANAN PASIEN / CASE MANAGER
DPJP
PPJA MPP :
PPJA Apoteker • ARK 3.1. – MPP
Clinical Leader :
• PAP 2 –
• Kerangka pokok
asuhan Pasien, Integrasi Inter
Unit
• Koordinasi
• AP 4 –
• Kolaborasi Keluarga
Integrasi
• Sintesis
• Interpretasi Lainnya Dietisien inter PPA
• ARK 2.2. –
• Review
Kelola Alur
• Integrasi asuhan
Pasien
• PAP 2.4 –
Yan Kes (MPP bukan KTD
• ARK 3.3. –
MPP
/ RS Lain PPA aktif)
Transfer
MPP bukanlah PPA aktif Yan Case Manager • MIRM 13.1.
Shift pagi Keuangan/ –
Ratio 1 : 25 Pasien Billing Asuransi Dokter Transfer
- Kompleksitas Pasien Perusahaan/ Keluarga • PAP 1 – Asuhan
Employer BPJS
- Kebutuhan RS Seragam
• Pembayar
• Perusahaan
• Asuransi
Output CM : MPP :
Kontinuitas Pelayanan • ARK 3.1. – MPP
Pelayanan dgn Kendali • PAP 2 – Integrasi Inter Unit
Mutu dan Biaya • AP 4 – Integrasi inter PPA
Pelayanan yg memenuhi • ARK 2.2. – Kelola Alur Pasien
kebutuhan Pasien-Kel pd
ranap s/d dirumah MP •
•
PAP 2.4. - KTD
ARK 3.3. – Transfer
P
Good Patient Care • MIRM 13.1. – Transfer
• PAP 1. – Keseragaman Asuhan
Case
(*Pemandu, *Liaison/
Manager
Penghubung/“Jembatan”) • RS
Pasien • PPA
Keluarga • Rohaniwan
• Unit2
• Keuangan
Fig 1.5
(SOTA)
(SOTA
)
(Fig 1.5)
Model Kolaboratif (Triad) menambah fungsi penting ketiga :
utilization management dan DRG (Diagnostic Related Groups).
Fungsi ketiga ini berperan penting terkait dengan berbagai
peraturan dan proses reimbursemen.
(Cesta,T & Cunningham, B :Core Skills for Hospital Case Managers: A Training Toolkit for Effective Outcomes, 2009)
Asuhan Pasien Terintegrasi :
Triple Aim PCC
PP
A *Sasaran
Kebutuha
PPA*
MPP
n Pasien
Pasien
PAP 2.1.
*Harapan/
/ Case Mgr
Sistem Sasaran
Pendukung
Keluarga,Teman
Pasien*
, RT-Tetangga
dsb AP 1, ARK 1,
1. Pemahaman Pasien ttg asuhan HPK 2.2.
(penyakit,tindakan)
2. Kepuasan pasien
3. Kemampuan mengambil • Penerapan PCC >
*Sasara keputusan
terkait asuhan
• Kolaborasi PPA >
n 4. Keterlibatan & pemberdayaan • Kendali mutu asuhan
5. Kepatuhan thd PPA • Kendali biaya asuhan
MPP*
ARK 3.1. 6. Kemandirian pasien • Kendali safety asuhan MPP bukanlah PPA aktif
7. Dukungan keluarga/yg lain Shift pagi
pasien Ratio 1 : 25 Pasien
8. Pemulangan aman - Kompleksitas Pasien
(Nico Lumenta, 2019) 9. Kesesuaian asuhan dgn - Kebutuhan RS
kebutuhannya
Segitiga Sasaran PCC
“Triple Aim PCC”
Harapan/Sasaran terkait
1. Pemahaman Pasien ttg asuhan
(penyakit,tindakan) 1. Diagnosis
2. Kepuasan pasien 2. Terapi, Obat, Tindakan
3. Kemampuan mengambil keputusan 3. Fungsi Fisik, Mental
terkait asuhan 4. Lain2
4. Keterlibatan & pemberdayaan
5. Kepatuhan thd PPA
6. Kemandirian pasien
*Sasaran
7. Dukungan keluarga/yg lain pasien
8. Pemulangan aman MPP* ARK 3.1.
Nilai
Manajemen
4 Reimbursmen Yan Kes Pelayanan
Pasien
5 Aspek Psikososial Asuhan
Pasien
6 Rehabilitasi
7 Pengembangan Profesi
Proses Manajemen Yan Pasien
(Sumber : The Commission for Case Manager Certification’s Case Management Body of Knowledge®. (CMBOK®), 2011)
Elemen-elemen Dalam Pelaksanaan
Manajemen Pelayanan Pasien
1. Identifikasi dan seleksi Pasien : fokus pd identifikasi pasien yg akan mendpt manfaat dari
pelayanan MPP. Dipertimbangkan kebutuhan informed consent.
2. Asesmen dan identifikasi masalah & kesempatan, identifikasi
harapan/sasaran
Pasien. Dimulai saat admisi maupun selama dirawat secara intermiten sesuai kebutuhan.
3. Penyusunan rencana manajemen pelayanan pasien : tetapkan sasaran intervensi dan
prioritas kebutuhan pasien, termasuk kebutuhan jenis pelayanan sesuai sumber daya yg
tersedia. Atau tetapkan hasil yg diharapkan.
4. Implementasi dan koordinasi utk pelaksanaan rencana manajemen pelayanan pasien
5. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan manajemen pelayanan pasien, pemenuhan
kebutuhan pasien dan hasil asuhan.
6. Hasil Pelayanan : pencapaian sasaran, keberhasilan intervensi MPP
7. Terminasi proses manajemen pelayanan pasien, bila kebutuhan pasien sdh tercapai,
sdh terlaksana ke transisi pelayanan yg lebih baik.
Konsep
Patient Centred Care
(Std HPK)
THE PATIENT'S
FAMILY:
Involved in
decision-making
MPP
Case Mgr Health Care
Institution THE HEALTH CARE
INSTITUTIONS
(HOSPITALS, INSURANCE
COMPANIES, ETC.)
SETTING FACILITY DESIGN
BASED ON REGULATIONS
HEALTH CARE TEAM (PHYSICIANS, NURSES AND
TECHNICIANS:
INTERDICIPINARY TEAM MODEL/APPROACH
Patient Centered Care - A Conceptual Model and Review of the State of the Art
Ravishankar Jayadevappa and Sumedha Chhatre. The Open Health Services and Policy Journal, 2011, 4, 15-25
Aktivitas & Manfaat MPP di RS
1. Mengidentifikasi pasien utk intervensi manajemen pelayanan pasien
2. Melakukan kolaborasi dengan dokter dan pasien utk mengidentifikasi hasil yang
diharapkan dan mengembangkan suatu rencana manajemen pelayanan pasien
3. Memonitor intervensi yang ada relevansinya bagi rencana manajemen
pelayanan
pasien
4. Memonitor kemajuan pasien kearah hasil yg diharapkan
5. Menyarankan alternatif intervensi praktis yg efisien biaya
6. Mengamankan sumber-sumber klinis utk mencapai hasil yg diharapkan
7. Membakukan jalur-jalur komunikasi dgn manajer departemen / bagian / unit
8. Bagi pasien dan keluarganya, MPP adalah analog dgn pemandu wisata / tour
guide dlm berbagai perjalanan kegiatan pelayanan di RS
Identification &
Selection
Evaluation of The
Development of the
Case Mgt Plan &
Case Mgt Plan
Follow-up
Implementation
& Coordination Of
Care Activities
(Treiger, TM : The Next Generation: Case Management Today and Its Evolution into the
Future. CMSA TODAY, ISSUE 7 • 2013 • DIGITAL)
1. Identifikasi, seleksi / skrining pasien utk manajemen pelayanan
pasien
2. Asesmen untuk manajemen pelayanan pasien
3. Identifikasi masalah dan kesempatan
4. Identifikasi Harapan / Sasaran Pasien
5. Perencanaan manajemen pelayanan pasien
6. Monitoring
7. Fasilitasi, Koordinasi, Komunikasi dan Kolaborasi
8. Advokasi
9. Hasil Pelayanan
10. Terminasi manajemen pelayanan pasien
• MPP me navigasi melalui 9 fase
• Berulang & Cyclical Proses Manajemen
• Berpusat pd pasien Pelayanan Pasien
• Sistem support dari pasien
Form A Form B Level bervariasi berdasarkan pengaturan
MPP MPP praktik. Termasuk pengumpulan data yg
s/d Selesai dibutuhkan untuk fase Evaluasi hasil
MPP
n Pasien
Pasien
PAP 2.1.
*Harapan/
/ Case Mgr
Sistem Sasaran
Pendukung
Keluarga,Teman
Pasien*
, RT-Tetangga
dsb AP 1, ARK 1,
1. Pemahaman Pasien ttg asuhan HPK 2.2.
(penyakit,tindakan)
2. Kepuasan pasien
3. Kemampuan mengambil • Penerapan PCC >
*Sasara keputusan
terkait asuhan
• Kolaborasi PPA >
n 4. Keterlibatan & pemberdayaan • Kendali mutu asuhan
5. Kepatuhan thd PPA • Kendali biaya asuhan
MPP*
ARK 3.1. 6. Kemandirian pasien • Kendali safety asuhan MPP bukanlah PPA aktif
7. Dukungan keluarga/yg lain Shift pagi
pasien Ratio 1 : 25 Pasien
8. Pemulangan aman - Kompleksitas Pasien
(Nico Lumenta, 2019) 9. Kesesuaian asuhan dgn - Kebutuhan RS
kebutuhannya
Segitiga Sasaran PCC
“Triple Aim PCC”
Harapan/Sasaran terkait
1. Pemahaman Pasien ttg asuhan
(penyakit,tindakan) 1. Diagnosis
2. Kepuasan pasien 2. Terapi, Obat, Tindakan
3. Kemampuan mengambil keputusan 3. Fungsi Fisik, Mental
terkait asuhan 4. Lain2
4. Keterlibatan & pemberdayaan
5. Kepatuhan thd PPA
6. Kemandirian pasien
*Sasaran
7. Dukungan keluarga/yg lain pasien
8. Pemulangan aman MPP* ARK 3.1.
Pemodelan
prediktif
Stratifikasi
Risiko
Edukasi
&
Redirect
(Mullahy, C.M. : The Case Manager’s Handbook, 5th edJones & Bartlett Learning, 2014)
Figure 1.1 | Nurse and Social Worker Case Management Roles and Responsibilities
(Rossi, PA, The Hospital Case Management Orientation Manual, HCPro, 2014)
Ikut Kumpul
Kasus Analisis Identifikasi
Sertakan Data yg
ditetapkan klien relevan
data masalah
(Case mgt
Software)
Sebagai contoh,
Program
manajemen rawat
kronis dan
manajemen
kesehatan
penduduk versus
meninjau kembali
readmisi ke RS
rawat akut
-Sasaran
J.Pendek
Dari modifikasi J.Panjang
-Hasil yg
rencana selama
fase tindak diharapkan
lanjut - Pengukuran
Laksanakan
Beri Informasi Tetapkan Intervensi Catat
Pihak2 terkait Tugas2 Individual kemajuan2
• Pengaturan pelayanan
• Koordinasi
Dari fase tindak • Berkomunikasi dengan anggota PPA dan pemangku
lanjut, lanjutkan kepentingan lainnya
rencana saat ini • Yakinkan ketepatan waktu
• Tindak lanjuti rujukan ke penyedia rawat spesialistik/ khusus
informasikan kpd
pihak2 yg terlibat
dalam tahap
implementasi
Kembali ke
Masalah pokok
Lanjutkan dlm Fase
Modifikasi perencanaan
Rencana
rencana
saat ini
Patient A—Give an insurer or third-party payer a Pasien A — Berikan review ke perusahaan asuransi atau
review pembayar pihak ketiga
Patient B—Persuade physician that patient needs Pasien B — Bujuk dokter bahwa pasien memerlukan
home healthcare and persuade the home health perawatan kesehatan di rumah dan membujuk agen
agency to accept the patient kesehatan rumah untuk menerima pasien
Patient C—Conduct family or physician case Pasien C - Upayakan konferensi kasus keluarga atau
conference to discuss outstanding care need dokter untuk mendiskusikan kebutuhan asuhan yang
Patient D—Gather information and get people luar biasa
involved with problem solving the patient’s new Pasien D - Kumpulkan informasi dan buat orang2 terlibat
medical onset of confusion dengan pemecahan masalah onset yg membingungkan
Patient E—Determine why patient was readmitted /masalah medis pasien yg baru
and develop plan to prevent another readmission Pasien E — Tentukan mengapa pasien direadmisi dan
Patient F—Patient is an IV heroin addict who kembangkan rencana untuk mencegah pasien lain F
needs IV antibiotics…… masuk kembali (yg adalah pasien pecandu heroin IV
yang membutuhkan antibiotik IV)…..
Patient G—Undocumented patient needs post-acute care Pasien G - Pasien tidak berdokumen membutuhkan
and no funding is available perawatan pasca-akut dan tidak ada dana tersedia
Patient H—Patient capacity determination necessary Pasien H — Penentuan determinasi pasien
Patient I—Family upset and threatening litigation Patient J Pasien I — Keluarga marah dan mengancam
—Orders needed and attending physician not responding litigasi
to calls or pages Patient K—Hospitalist and consulting Pasien J – Instruksi diperlukan dan dokter yang
physician are not in agreement hadir tidak menanggapi utk menelpon Pasien K-
Patient L—Attending physician has not seen the patient DPJP tidak setuju
or entered a progress note for more than 24 hours Pasien L - DPJP belum melihat pasien atau
Patient M—Discharge supposedly occurred yesterday, but mencatat di CPPT lebih dari 24 jam
review of census or worksheet indicates patient remains Pasien M-Discharge seharusnya terjadi kemarin,
hospitalized tetapi review sensus atau lembar kerja
menunjukkan pasien tetap dirawat di RS
Selamat bekerja.
Latihan Mengisi-Mengembangkan
Form B – Catatan Implementasi MPP
Petunjuk :
1) Isi Form MPP – B untuk pelaksanaan manajemen pelayanan pasien
2) Elemen :
Follow up
Monitoring
Fasilitasi
Koordinasi
Komunikasi dan Kolaborasi
Advokasi
Hasil Pelayanan
Pelayanan dalam transisi
… (tambahkan bila dibutuhkan)
… dst
3) Tambahkan bila diperlukan Kolom - Baris/Row - Daftar tilik (check list)
4) Kembangkan form sesuai kebutuhan, lengkap & informatif, dan yang
mampu laksana.
5) Presentasikan dalam bentuk word saja.
Selamat bekerja.
Figure 1.3 | Sample Worksheet
12. Cesta, T and Cunningham, B : Core Skills for Hospital Case Managers. HC Pro,
2009.
13. Interprofessional Education Collaborative Expert Panel : Core competencies
for interprofessional collaborative practice. Report of an expert panel.
Washington, D.C.: Interprofessional Education Collaborative, 2011
14. Kersbergen AL : Case management, a rich history of coordinating care to
control costs. Nurs Outlook, 44, 4, 1996
15. Heath,H, Sturdy,D and Cheesley,A : Discharge Planning, Department of
Health, RCN Publishing Company, 2010
16. Hibbard, JH : What we know about patient activation, engagement, and
health outcomes, University of Oregon, 2015
17. Hibbard, JH ; Stockard, J; Mahoney, ER; Tusler, M. "Development of the Patient
Activation Measure (PAM): Conceptualizing and measuring activation in patients and
consumers". Health Services Research 39, 2004.
18. Hood, L.J. : Leddy & Pepper’s: Conceptual Bases of Professional Nursing. 8th ed.
Lippincott Williams & Wilkins, 2014
*****
2010
Terima kasih
dr. Nico A. Lumenta, K.Nefro, MM, MHKes
Komisi Akreditasi Rumah Sakit