PENGKAJIAN
SISTEM INTEGUMEN
Andieni Santika Mutiara Danera Chani
Atria Adhara Ridwan Nendra Elaya Azra Stella
Bella Fariza Masyah Vara Sevi Siamita
Intan Ayu Pebrianti Yohanna
Intan Permata Akmal Yuni Sari Harum
Muthia Mila Nissa
Pengkajian sistem integumen
Pemeriksaan
Wawancara Pemeriksaan fisik
diagnostik
01 02 03
Pemeriksaan diagnostik 01 Patch Test, Scratch Test
Untuk menentukan alergen
tertentu yang berpotensi alergik
Biopsi pada permukaan kulit.
Punch biopsy untuk
membedakan lesi Beni dari
kanker kulit Kalium Hidroksida (KOH)
untuk mengetahui adanya infeksi
Kultur jamur, specimen diambil dari kuku
Untuk mengidentifikasi atau rambut
infeksi kulit karena jamur,
bakteri, atau virus. Tzanck Test
untuk mendiagnosis infeksi
Immunofluorescent Slides Herpes, tetapi tidak membedakan
Untuk mengidentifikasi antibodi herpes simpleks dari herpes
IgG (ada pada Pemfigus vulgaris) zoster.
dan mengidentifikasi varisela pada Wood’s Lamp
ke sel kulit (pada herpes zoster) menggunakan sinar Ultraviolet yang
Oil Slides menyebabkan organisme tertentu
Untuk menentukan tipe mengalami fluoresensi (Seperti
infeksi kulit yang terjadi. organisme ke pseudomonas dan jamur).
Wawancara
02
Nutrisi Metabolik
Eliminasi
Aktivitas latihan
Seksualitas reproduksi
Nilai keyakinan
Kaji adanya faktor resiko untuk
kanker kulit secara teliti
Lentigines(berca Makula benigna bewarna hitam atau cokelat dengan batas yang jelas
k hati)
Angioma Tumor vaskuler benigna dengan dilatasi pembuluh darah, yang ditemukan
pada dermis bagian tengah sampai atas
(hemangiona)
Venous lakes Papula benigna yang sedikit menonjol, bewarna biru tua dan kecil
Lesi primer
Lesi sekunder
Lesi
vascular
1. Makula, bercak
Perubahan warna kulit. batas melingkar, dan bercak lebih besar
Lesi primer 2.
dari 1 cm ,memiliki batas yang tidak beraturan
Papula, plak
Massa menonjol, padat, batas jelas, ukurannya lebih dari 0,5 cm
3. Nodul, tumor
Massa teraba lunak atau keras, menonjol, dan padat , memilki
batas melingkar dan berukuran 0,5-2cm; tumor memiliki batas
tidak teratur, ukuran lebih besar dari 2 cm
4. Vesikel, bula
Massa menonjol, berisi cairan, berbentuk bulat atau oval, dinding
yang tipis dan bening, batas melingkar. Vesikel lebih kecil dari 0,5
cm; bula lebih besar dari 0,5 cm
5. Bintul
Massa menonjol, sering kali kemerahan, batas tidak beraturan ,
Ukuran bervariasi.
6. Pustula
Massa menonojol dan berisi pus dengan batas melingkar. Ukuran
bervariasi
7. Kista
Massa menonjol, berkapsul, berisi cairan atau semisolid yang
berasal di jaringan subkutan atau dermis, biasanya berukuran 1
cm atau lebih besar
5. Krusta
Lesi sekunder Darah, serum, atau pus kering yang tertinggal pada permukaan
kulit ketika besikel atau pustula pecah. Berwarna merah
kecoklatan, oranye, atua kuning.
6. Ulkus
Area pengelupasan kulit yang terbentuk tidak teratur dan dalam
1. Atrofi yang mencapai dermis atau jaringan subkutan. Dapat berdarah,
Permukaan kulit yang bening, kering, seperti kertas, kadang kala dapat meninggalkan jaringan parut
keriput 7. Fisura
2. Erosi Celah linear dengan tepi yang tajam, mencapai sampai dermis
Pengikisan epidermis superfisial yang menyebabkan penekanan 8. Jaringan parut
yang lembap dan dangkal Area pada jaringan ikat yang datar dan tidak teratur bekas lesi
3. Likenifikasi atau luka yang sembuh. Jaringan parut yang baru dapat
Area epidermis yang kasar, menebal, dan mengeras akibat iritasi berwarna merah atau ungu; jaringan parut yang lebih lama
kronis seperti menggaruk atau menggosok dapat berwarna keperakan atau putih
4. Sisik 9. Keloid
Serpihan yang lepas dari jaringan kulit berminyak yang Area kelebihan jaringan parut yang menonjol, tidak teratur, dan
mengalami keratinisasi. Warnaputih, abu – abu, atau perak. gelap yang disebabkan oleh pembentukan kolagen yang
Tekstur bervariasi berlebihan selama penyembuhan. Meluas melebihi area cedera
aslinya
Lesi vascular
1. Spider angioma
Bintik merah terang dan datar dengan pembuluh
darah yang menyebar dan kecil yang ukurannya
berkiksar dari titik kecil (pinpont) hingga 2 cm.
Spider angioma memucat kuku ditekan
2. Venous star
Lesi biru dan datar dengan vena yang menyebar,
mengalami kaskade, atau linear yang meluas dari
pusat. Ukuran venous star berkisar dari 3-25 cm
3. Petekia
“bintik-bintik” yang bulat,berwarna merah atau
ungu, dan datar dengan diameter sekitar 1-3 mm.
Sulit dideteksi pada kulit yang gelap. Tidak
memucat.
lanjutan
4. Purpura
Bercak ekstensif yang berbentuk tidak teratur,
berwarna biru kemerahan, dan datar dengan
ukuran yang bervariasi
5. Ekimosis
Lesi yang berbentuk tidak teratur dan datar
dengan ukuran yang bervariasi tanpa pulsasi.
Tidak memucat dengan tekanan. Pada kulit yang
terang, ekimosis dimulai sebagai tanda ungu
kebiruan yang berubah menjadi kuning
kehiajuan. Pada kulit cokelat, ekimosis bervariasi
dari biru sampai ungu tua. Pada kulit hitam,
ekimosis tampak sebagai area yang lebih gelap
Konsep pressure ulcer
Luka tekan(pressure ulcer) adalah
kerusakan kulit sampai jaringan
dibawah kulit, bahkan menembus
otot sampai mengenai tulang akibat
adanya penekanan pada suatu area
secara terus menerus sehingga
mengakibatkan gangguan sirkulasi
darah setempat
—Maryunani, 2013
Faktor resiko
Factor ekstrinsic
1. Tekanan Factor intrinsic
2. Shear 1. Usia
3. Friction 2. Nutrisi
4. Kelembapan 3. Factor neurologis
5. Immobilitas
Patofisiologi
Tekanan antara permukaan tulang dan permukaan luar kulit
Peningkatan tekanan arteri kapiler pada kulit, pembuluh darah pada kulit
kolaps
Iskemik Jaringan
Nekrosis
Pengukuran factor resiko pada pasien
berdasarkan pada AWMA 2012