Masyarakat Indonesia
Pertemuan 8
Lintang Ronggowulan, S.Pd, M.Pd
CPL Studi Masyarakat Indonesia
Sikap (S8) : Menunjukkan sikap bertanggung jawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri
Keterampilan Umum : Mampu mengambil keputusan secara tepat dalam konteks penyelesaian masalah di bidang keahliannya
(KU1) berdasarkan hasil analisis informasi dan data.
KeterampilanUmum Mampu bertanggung jawab atas pencapaian hasil kerja kelompok dan melakukan supervisi dan evaluasi
(KU5) terhadap penyelesaian pekerjaan yang ditugaskan kepada pekerja yang berada di bawah
tanggungjawabnya.
Keterampilan Umum : Memahami realita masyarakat Indonesia sebagai sebuah masyarakat yang memiliki keragaman budaya
(KU8) etnis dan agama yang merupakan bagian kekayaan bangsa
Pengetahuan (P1) : Menganalisis keberagaman Indonesia yang mampu mempersatukan bangsa namun juga dapat
memunculkan konflik antar masyarakat
Pengetahuan (P2) : Menganalisis keberagaman Indonesia yang mampu mempersatukan bangsa namun juga dapat
memunculkan konflik antar masyarakat
Pengetahuan (P3) : Menganalisis pengembangan potensi masyarakat di daerah
Keterampilan Khusus : Mendesain model pengembangan keragaman budaya etnis dan agama
(KK1)
Keterampilan Khusus : Mendesain inovasi pengembangan potensi masyrakat di daerah
(KK2)
Keterampilan Khusus : menunjukkan sikap bertanggung jawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri
(KK3)
CPMK Studi Masyarakat
Indonesia
Rakyat Indonesia di bawah Penindasan Setengah Jajahan dan Setengah Feodal (1949–
sekarang)
Sejarah Perkembangan Masyarakat
Indonesia
Rakyat Indonesia pada masa komunal primitif menuju perbudakan (1500 SM – 300 M)
Pada masa ini diketahui terdapat 2 ras penduduk asli Indonesia yaitu :
1. Ras Negrito
Hidp dalam sistem Komunal Promitif Berburu dan Meramu
2. Ras Wedda
Datanglah Ras dan tidak ada klas sosial sehinggga tidak ada
menybabkan Perang suprastruktur kekuasaan milik klas yang berkuasa
Kepemilikan perseorangan atas tanah dan budak pada akhirnya mencapai puncaknya dan
memunculkan pertentangan pokok antar si budak dengan para tuan budak di mana-
mana.
Tuan 1. Pembebasan relatif
Budak 2. Memperlonggar
beban kerja Muncullah Kerajaan-
3. Memperbaiki Kerajaan Kecil
Memperkua kualitas Hidup
t Diri (Makanan dan Pakaian
dengan
membangun suprastruktur kekuasaan lokal dengan mengangkat diri sebagai raja atas sebuah wilayah,
mempekerjakan budak-budak yang memiliki kebebasan secara relatif di atas tanah dan juga membangun
kekuatan militer atau prajurit, yang dipimpin oleh para tukang pukul dan anak-anak tuan budak.
Sejarah Perkembangan Masyarakat
Indonesia
Masa berkuasanya kerajaan Majapahit adalah babak paling akhir dari masa setengah
perbudakan untuk bisa hidup dan mempertahankan syarat-syarat penindasannya.
Sehingga kehancuran Majapahit juga bisa dikatakan sebagai kehancuran dari
suprastruktur setengah perbudakan.
Cikal-bakal feodalisme telah tumbuh pada masa setengah perbudakan yang semakin
menonjol dengan berdirinya kekuasaan para raja yang sebelumnya adalah tuan budak
dan pada hakekatnya adalah kekuasaan para tuan tanah.
Abad
17 Belanda masuk
dan membentuk Monopoli
VOC (1602) Perdagangan
VOC dengan dukungan penuh militer Republik Belanda Bersatu menguasai Banten kemudian memenangkan
peperangan melawan Sultan Agung yang heroik pada tahun 1628-1629. Konsolidasi kekuasaan terus dilakukan oleh
VOC seiring dengan pembangunan struktur kekuasaan lokal yang berasal dari bangsawan-bangsawan yang
merupakan tuan tanah lokal. Mereka diharuskan untuk membayar upeti kepada VOC sama seperti ketika mereka
membayar upeti kepada Sultan Agung, atau kepada raja lainnya di Nusantara.
Sejarah Perkembangan Masyarakat Peran
Indonesia g
DIPO
NEGO
1799 VOC Konsolidasi semua RO
Pembayaran Upeti
Bangkrut kekuasaan politik dan 1825-
(200 th)
Ekonomi di Batvia 1830
Raffles (1811-
melaksanakan program
1816) dan Pajak Tanah (Land Rent)
modernisasi atas
Daendels (1808- penyerahan wajib
birokrasi tanah
1811) (Verlichte Leveraties) hasil
jajahan.
panen
Melibatkan desa, akan tetapi tetap menggunakan tenaga-tenaga bangsawan lokal (tuan-tuan
tanah) dengan jabatan asisten Residen, wedana dan asisten wedana, hingga demang. Pada masa
tersebut telah dilakukan pengenalan sistem sewa secara resmi atas tanah..
Sejarah Perkembangan Masyarakat
Indonesia
Perang Diponegoro ini mengakibakan Kebangkrutan ekonomi inilah yang membuat kolonialisme
Belanda menerapkan sistem jajahan yang sangat menindas dan menghisap rakyat Indonesia
waktu itu yaitu Sistem Tanam Paksa (STP) atau cultuur stelsel.
Terkonsolidasikannya kekuasaan raja-raja lokal yang pada hakekatnya adalah tuan feodal besar
oleh Belanda serta dikontrolnya secara ketat kekuasaan yang ada menunjukkan bahwa kekuasaan
feodal mulai melapuk. Pun dengan diperkenalkannya sistem sewa-tanah sejak Rafless hingga tetap
dipertahankan bahkan dijadikan dasar bagi STP, maka ini juga menjadi bukti bahwa mode
produksi feodalisme sudah tidak lagi dalam bentuk murninya.
Sejarah Perkembangan Masyarakat
Indonesia
Rakyat Indonesia di bawah penindasan Kolonial dan Setengah-Feodal (1830 -1949)
Van De Sistem Tanam Paksa Para petani harus menyerahkan 1/5 dari
Bosch tanahnya untuk tanaman wajib,
termasuk tanah-tanah pusaka (tanah
Hanya Komoditi waris) harus diserahkan. Mereka diberi
memperbesar pertanian dan konpensasi dibebaskan dari pajak tanah.
Perkebunan perkebunan Demikian pula berdasarkan peraturan
bukakn Indusri untuk yang resmi penduduk pedesaan terkena
yang sedang diperdagangkan kerja wajib 66 hari setahun dengan
marak di Eropa di pasar dunia mendapat plantloon (upah tanam)
saat itu dan tidak untuk
keperluan
domestik
Sejarah Perkembangan Masyarakat
Indonesia
Rakyat Indonesia di bawah penindasan Kolonial dan Setengah-Feodal (1830 -1949)
Van De Bsch Sistem Tanam Paksa Residen, Wedana, asisten Wedana dan
demang yang dibayar dengan uang dan
insentif yang inggi
tahun 1810-1870 terjadi 19 kali huru hara akibat kerja paksa dan beban pajak.
Di Jawa huru hara praktis tidak pernah berhenti. Antara tahun 1840 hingga
tahun 1875 hanya enam tahun tidak terjadi kerusuhan. Perlawanan kebanyakan
dipimpin oleh elit agama atau bangsawan yang penuh dendam.
Sejarah Perkembangan Masyarakat
Indonesia
Tidaklah benar tanam paksa diakhiri karena perdebatan parlemen antara kaum liberal dengan
kalangan konservatif, melainkan karena perlawanan dan pemberontakan rakyat yang telah
meledakkan sekaligus menghancurkan keuntungan yang sedang dibangun, karena penindasan dan
penghisapan diluar batas. Para kaum liberal tidak pernah peduli akan nasib penduduk jajahan. Hal
ini terbukti ketika mereka mulai masuk ke Indonesia dan menguasai pabrik-pabrik gula,
perkebunan dan pertanian pada umumnya, penindasan tidak berkurang akan tetapi justru semakin
bertambah, karena semakin banyaknya para tuan tanah dan bangsawan pada umumnya yang
direkrut menjadi bagian dari pemerintahan kolonial.
Revolusi Burjuis Agustus 1945 adalah puncak dari pergolakan yang membakar kesadaran massa
rakyat sejak awal abad ke-17, dan pergolakan yang paling massif sejak awal abad 20. Rakyat
Indonesia berhasil mengusir penjajahan langsung atau menghancurkan pemerintahan jajahan yang
ada di Indonesia. Akan tetapi gagal membebaskan diri sepenuhnya dari cengkeraman Imperialis,
karena masih bercokolnya kekuatan-kekuatan ekonomi dan politik mereka di Indonesia, terutama
melalui komprador-kompradornya di dalam negeri. Hal ini ditandai dengan disepakatinya hasil KMB
1949 oleh Hatta-Syahrir.
Sejarah Perkembangan Masyarakat
Indonesia
Revolusi Agustus 1945 gagal menghancurkan kekuatan feodalisme yang senantiasa bersekutu
dengan kaum imperialis agar bisa mempertahankan syarat-syarat hidupnya. Akibat dari semua
kegagalan ini adalah, tidak adanya perombakan hubungan produksi dan perkembangan tenaga
produktif baru yang memajukan kesejahteraan hidup rakyat, terutama kaum buruh dan kaum tani.
Hal di atas disebabkan konsentrasi kepemilikan tanah hanya beralih dari pemerintah jajahan
kepada pemerintah burjuasi komprador, yang pada hakekatnya juga untuk sepenuhnya melayani
kepentingan modal kaum imperialis. Demikian pula penguasaan perkebunan dan pabrik-pabrik
serta pertambangan justru dijamin kepemilikannya oleh pemerintah burjuasi agar tidak dilikuidasi
oleh kaum buruh, buruh tani dan rakyat pada umumnya. Sehingga tidak terjadi perombakan dalam
struktur kepemilikan dalam perusahaan tersebut..
Perkembangan Masyarakat
Indonesia
a. Keadaan Alam
Indonesia merupakan negeri kepulauan yang sangat besar dan istimewa dalam kedudukan strategis percaturan ekonomi,
politik, dan budaya dunia. Terdapat puluhan ribu (13.667) pulau dengan lima buah pulau besar: Sumatera, Kalimantan, Jawa,
Sulawesi dan Papua. Kepulauan Indonesia didominasi oleh perairan dengan garis pantai terpanjang di dunia. Terletak pada 6º
Lintang Utara 11º Lintang Selatan dan 95º Bujur Timur, 145º Bujur Timur, menjadikan Indonesia memiliki dua musim,
kemarau dan penghujan. Demikian pula, Indonesia diapit oleh dua buah samudera besar yaitu Samudera Hindia dan Samudera
Pasifik, yang sangat menguntungkan dan strategis untuk jalur perdagangan dunia karena menghubungkan dua buah benua
secara langsung, Asia dan Australia. Kontur daratan umumnya terdiri dari pegunungan dan gunung berapi sebagai sumber
vulkanis yang subur, lembah-lembah dan puluhan sungai besar dengan ribuan anak sungainya, serta areal persawahan yang
luas. Semuanya sangat cocok untuk pertanian, perkebunan dan sumber kekayaan hutan tropis yang tiada duanya.
Di beberapa kawasan di Indonesia bagian Timur kita masih bisa menjumpai sabana-sabana yang luas yang sangat ideal untuk
peternakan dan kegiatan pertanian yang lain. Hutan tropis di Indonesia menjadi paru-paru dunia dengan keanekaragaman
hayati dan plasmanutfah terlengkap di dunia. Keadaan ini sangat penting peranannya dalam mempertahankan iklim global
dan keseimbangan ekosistem. Demikian juga baik di daratan maupun perairan dan lepas pantai Indonesia terkandung jutaan
metrik ton bahan mineral, batu bara, gas alam, tembaga, emas, minyak bumi, biji nikel, timah, biji besi dan gas alam yang
menjadi sumber energi utama industri modern yang menggerakkan peradaban umat manusia di dunia ini.)
Perkembangan Masyarakat
Indonesia
b. Penduduk
Populasi penduduk dan sumber daya agraria yang melimpah, sudah seharusnya dijadikan modal untuk
kesejahteraan massa rakyat. Tetapi kondisi ini berbeda dengan kenyataan sebenarnya, rakyat Indonesia
hidup dalam kemiskinan dan kesengsaraan akibat penindasan oleh feodalisme dan imperialisme yang
masih ada, sehingga menghambat perkembangan tenaga produktif secara luas memanfaatkan alam raya
ini untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Berikut ini beberapa kenyataan kemiskinan rakyat Indonesia dapat dilihat dari beberapa fakta:
1) Jutaan rakyat hidup di bawah garis kemiskinan.
2) Tingkat pengangguran yang sangat tinggi dan semakin besar dari tahun ke tahun.
3) Upah yang diterima oleh buruh di Indonesia tercatat sebagai upah yang sangat rendah.
4) Jutaan orang terpaksa bekerja di luar negeri sebagai TKI dengan jaminan keamanan dan keselamatan
kerja yang sangat rendah serta kondisi hidup sangat memprihatinkan.
5) Petani di Indonesia sebagian besar merupakan tani miskin dan buruh tani karena tidak memiliki tanah.
Perkembangan Masyarakat
Indonesia
Penugasan
1. Imperialisme Pimpinan Amerika Serikat (AS)Akar Penindasan Rakyat Indonesia
2. Feodalisme dan Sisa-sisa Feodalisme
3. Kapitalisme Birokrat ( Kabir )