Anda di halaman 1dari 2

Raster overlay

Metode melakukan overlay berbeda dari yang ada di GIS vektor yang mana
menggunakan input aljabar peta dan nantinya dibagi untuk menghasilkan data keluaran.
Didalamnya ada pertimbangan yang paling penting terkati dalam batas raster, stasiun, dan
sel yang telah dihubungkan untuk membuat rantai. Jenis penggunaan lahan yang ada pada
area raster telah dibagi menjadi '10 nilai' dengan nilai ‘0’ sebagai nilai terkecil dalam
penilaian untuk lahan yang tidak memiliki fitur menarik didalamnya. Dalam proses analisis
nantinya diperlukan 2 buah lapisan data sehingga ketika digabungkan dapat diperoleh
hamparan-hamparan poligon gabungan dalam bentuk GIS Vektor. Output dari proses analisis
nantinya akan menghasilkan Peta keluaran setara dengan hamparan poligonon-poligon
gabungan dalam GIS vektor. Klasifikasi ulang akan menghasilkan varian tertentu yang telah
mengalami pengurangan atau membagi lapisan data dengan penerapan operasi cover atau
operasi stamp.

Kotak 6.6 contoh Analisis raster dari lokasi limbah nuklir

Salah satu solusi untuk proses pemilihan nuklir situs limbah menggunakan data
raster akan membuat empat lapisan data biner. Ini akan mewakili geologi, kepadatan
penduduk, penyangga aksesibilitas jalan , dan kawasan tanpa status konservasi. Pada ini
lapisan sel di mana kriteria penempatan limbah nuklir terpenuhi diberi kode '1' dan sel yang
tidak memenuhi kriteria diberi kode '0'. Solusi untuk masalah tersebut dapat kemudian
dinyatakan sebagai:

Nilai sel keluaran = geologi × populasi × aksesibilitas × konservas

Jadi, untuk sel di area yang memenuhi keempat kriteria, nilai di lapisan output akan menjadi
nilai sel keluaran = 1 × 1 × 1 × 1 = 1

Setiap sel yang dikodekan sebagai nol di salah satu dari empat input lapisan akan
menyebabkan persamaan di atas mengembalikan nilai nol pada lapisan keluaran. Misalnya,
jika sel jatuh di area yang memenuhi tiga kriteria pertama, tetapi gagal dalam kriteria
konservasi, nilai keluaran akan dihitung dengan:

Nilai sel keluaran = geologi × populasi × aksesibilitas × konservasi


=1×1×1×0=0

Pendekatan alternatif untuk proses overlay akan untuk menambahkan lapisan data.
Dalam hal ini sel keluaran nilai akan mencerminkan jumlah kriteria penempatan yang
terpenuhi oleh setiap sel. Metode ini diringkas di bawah ini untuk piksel keluaran memenuhi
keempat kriteria:

Nilai sel keluaran = geologi + populasi + aksesibilitas + konservasi


=1+1+1+1=4

Dan, untuk sel di area yang memenuhi tiga kriteria:


Nilai sel keluaran = geologi + populasi + aksesibilitas + konservasi
=1+1+1+0=3

Manipulasi aljabar gambar dalam raster GIS adalah cara yang kuat dan fleksibel
untuk menggabungkan data dan analisis pengorganisasian. Persamaan dapat ditulis dengan
peta sebagai variabel untuk memungkinkan pengembangan model spasial. Berry (1993) dan
Chrisman (1997)
berikan contoh, dan Bab 12 membahas ini pendekatan secara lebih rinci dalam konteks
merancang
analisis SIG. Ada dua masalah yang mempengaruhi overlay raster yang perlu
dipertimbangkan oleh pengguna: resolusi dan skala pengukuran.

Kotak 6.7 Masalah yang mempengaruhi hamparan vektor dan raster


1. Masalah satuan luas yang dapat dimodifikasi
2. Kekeliruan ekologis
3. Memilih kriteria ambang batas.
4. Kompleksitas visual.

Anda mungkin juga menyukai