Setelah semua data telah menjadi bentuk raster, kemudian dilakukan pengolahan data
menjadi beberapa Satuan Kemampuan Lahan (SKL) menggunakan tools ArcGIS: ArcToolBox
> Spatial Analysis Tools > Overlay > Weighted Overlay. Hal yang perlu diperhatikan dalam
melakukan Weighted Overlay, yaitu Klik tanda + (plus) untuk memasukan data raster yang
dibutuhkan dalam melakukan overlay, Set Equal Influence untuk menyamaratakan bobot
pengaruh tiap data, Evaluation Scale dipilih nilai 1 to 5 by 1, Output Raster diisi dengan lokasi
penyimpanan hasil SKL, Overlay Table diisi dengan bobot tiap sub variabel berdasarkan
pedoman.
Gambar x.x Tampilan Tools Weighted Overlay
Hasil dari weighted Overlay sesuai dengan pedoman adalah sebagai berikut (Gambar
tiap SKL terdapat di Lampiran):
1. SKL Morfologi 4. SKL Kestabilan 8. SKL Pembuangan
2. SKL Kemudahan Pondasi Limbah
Dikerjakan 5. SKL Ketersediaan Air 9. SKL Terhadap
3. SKL Kestabilan 6. SKL untuk Drainase Bencana Alam
Lereng 7. SKL Terhadap Erosi
Setelah analisis dengan Tools Weighted Overlay, analisis selanjutnya adalah analisis
kemampuan lahan dengan menggunakan tools ArcGIS: ArcToolBox > Spatial Analysis Tools
> Overlay > Weighted Sum. Hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan Weighted Sum,
yaitu Input Raster diisi dengan sembilan SKL yang telah dibuat, kolom Weight diisi dengan
bobot tiap masing-masing SKL sesuai dengan pedoman, dan Output Raster diisi dengan
lokasi penyimpanan hasil analisis kemampuan lahan.
Gambar x.x Tampilan Tools Weighted Sum
Didapatkan hasil AKL untuk Kabupaten Jombang memiliki nilai minimal 74 dan nilai
maksimal 116. Untuk menyederhanakan hasil AKL agar terbentuk klasifikasi kemampuan
lahan yang dibutuhkan, langkah selanjutnya adalah dengan menggunakan tools ArcGIS:
ArcToolBox > Spatial Analysis Tools > Reclass > Reclassify. Hal yang perlu diperhatikan
dalam melakukan Reclassify adalah Input Raster diisi dengan data hasil AKL, Classify... untuk
ke pengaturan selanjutnya, Methode yang digunakan adalah Manual, Classes dipilih nilai 3
karena nilai AKL Kabupaten Jombang memiliki nilai interval yang dapat dijadikan 3 kelas
sesuai dengan pedoman, Break Values adalah nilai minimal sampai maksimal masing-masing
klasifikasi kemampuan lahan sesuai dengan pedoman, dan Output Raster diisi dengan lokasi
penyimpanan hasil pengklafisikasian.
Gambar x.x Tampilan Tools Reclassify
Langkah selanjutnya dalam analisis kemampuan lahan adalah dengan merubah data
raster (Hasil klasifikasi AKL) menjadi data vektor dengan tools ArcGIS, yaitu: ArcToolBox >
Conversion Tools > From Raster > Raster To Polygon. Kolom Input Raster diisi dengan data
raster yang akan diubah menjadi polygon, Field (optional) diisi dengan data attribute table
yang ingin dipakai, Output Polygon Features diisi dengan lokasi penyimpanan hasil data
raster.
Gambar x.x Tampilan Tools Raster To Polygon
Hasil klasifikasi pengembangan lahan di Kabupaten Jombang berdasarkan hasil
analisis yang telah dilakukan adalah Kemampuan Pengembangan Lahan Rendah,
Kemampuan Pengembangan Lahan Sedang dan, Kemampuan Pengembangan Lahan Agak
Tinggi. Hasil klasifikasi pengembangan lahan tersebut selanjutnya digunakan untuk analisis
kesesuaian lahan.
Gambar x.x Peta Kemampuan Lahan Kabupaten Jombang
Analisis selanjutnya adalah dengan menggunakan metode querry, yaitu dengan cara
menambahkan kolom tabel baru (add field) di attribute table dan dengan jenis kategori text.
Langkah selanjutnya adalah memilih data klasifikasi pengembangan lahan dengan
penggunaan lahan yang sesuai atau tidak dengan menggunakan rumus di select by attributes.
Rumus yang dipakai untuk memilih penggunaan lahan yang sesuai dalam analisis kali ini
adalah sebagai berikut:
1. "Klasifikas" = 'Kemampuan Pengembangan Rendah' AND( "PLAHAN" = 'Hutan' OR
"PLAHAN" = 'Semak belukar' )
2. "Klasifikas" = 'Kemampuan Pengembangan Sedang' AND( "PLAHAN" = 'Hutan' OR
"PLAHAN" = 'Industri' OR "PLAHAN" = 'Kebun' OR "PLAHAN" = 'Permukiman' OR
"PLAHAN" = 'Semak belukar' OR "PLAHAN" = 'Tanah Ladang' )
3. "Klasifikas" = 'Kemampuan Pengembangan Agak Tinggi' AND( "PLAHAN" = 'Hutan' OR
"PLAHAN" = 'Industri' OR "PLAHAN" = 'Kebun' OR "PLAHAN" = 'Permukiman' OR
"PLAHAN" = 'Semak belukar' OR "PLAHAN" = 'Tanah Ladang' OR "PLAHAN" = 'Sawah
Irigasi' OR "PLAHAN" = 'Sawah Tadah Hujan' )
Untuk mengisi data di kolom kesesuaian dapat menggunakan field calculator dengan cara
klik kanan pada kolom kesesuaian dan memilih field calculator, lalu mengisi dengan “Sesuai”
untuk lahan yang sesuai dan “Tidak Sesuai” untuk lahan yang tidak sesuai.
Gambar x.x Select By Attributes dan Field Calculator
Setelah semua tabel kesesuaian telah terisi dengan benar antara lahan yang sesuai
dengan tidak, langkah selanjutnya adalah dengan merubah simbology polygon vektor tersebut
dengan mengganti value field yang terdapat di Categories > Unique Values menjadi
“Kesesuaian” dan menampilkan semua value dengan cara add all values, lalu merubah warna
untuk lahan sesuai dengan warna hijau dan lahan tidak sesuai dengan warna merah.
Gambar x.x Menampilkan Kesesuaian Lahan pada Peta
Hasilnya adalah Peta Kesesuaian Lahan Kabupaten Jombang yang dapat digunakan
sebagai pertimbangan perencanaan Kabupaten Jombang selanjutnya agar peruntukkan
lahan yang dimanfaatkan dapat menjadi maksimal.
Gambar x.x Peta Kesesuaian Lahan Kabupaten Jombang