Anda di halaman 1dari 21

Pato 4

Leptospira
LEPTOSPIROSIS
• Leptospirosis adalah penyakit zoonosis yang
disebabkan oleh Leptospira Interogans
• Penyakit ini ditemukan oleh Weil pada 1886
• Leptospirosis merupakan masalah kesehatan
dunia yang sampai saat ini angka kejadiannya
berkisar antara 0,1 sampai 1 per 100.000 per
tahun
• Gejala penyakit ini bervariasi mulai dari yang
ringan sampai berat bahkan bisa berakibat
pada kematian
• Gangguan organ secara multipel dapat terjadi
dan mengakibatkan pasien berada dalam
kondisi Critically Ill yang memerlukan
penanganan multidisiplin
Definisi dan etiologi
• Leptospirosis merupakan penyakit zoonosis
yang banyak terjadi di dunia
• Leptospirosis adalah suatu infeksi pada
manusia dan hewan yang disebabkan oleh
spirochaeta dari Leptospira interrogans yang
bersifat patogen.
Patogenesis
• Infeksi oleh Leptospira terjadi ketika ada
kontak secara langsung maupun tidak
langsung dengan urin atau jaringan mamalia
yang biasanya adalah tikus
• Port d’entry infeksi adalah kulit yang terluka
atau membran mukosa yang intak
• Setelah masuk ke dalam tubuh, spirochaeta dari
Leptospirosis terbawa sampai ke hepar dan kemudian
berkembang biak
• Selanjutnya akan tersebar ke seluruh bagian tubuh
dan menimbulkan respon imunologi baik selular
maupun humoral
• Kerusakan organ pada Leptospirosis terjadi karena
toksin kuman yang menyebabkan reaksi inflamasi
atau spirochaeta Leptospira yang menyebabkan
reaksi inflamasi
• Pada fase Leptospiremia terjadi 3-7 hari
setelah kontak dengan Leptospira, Leptospira
melepaskan toksin yang akan menyebabkan
kerusakan endotel pada kapiler
• Organ-organ yg dapat terkena komplikasi
leptspirosis: ginjal,hati, otot,pembuluh darah,
jantung dan susunan saraf pusat
Ginjal
• Terjadi interstisial nefritis karena toksin
Leptospira yang menyebabkan reaksi imun
pada ginjal dan menyebabkan iskemia ginjal,
hemolisis dan invasi langsung mikroorganisme
yang menyebabkan kerusakan ginjal
Hati=hepar
• Infeksi Leptospira pada hepar mengakibatkan
nekrosis senroilobular fokal dengan infiltrasi
sel limfosit fokal dan proliferasi sel Kupfer
dengan kolestasis
Otot
• Invasi Leptospira pada otot menyebabkan rasa
nyeri karena adanya nekrosis, vakuolisasi dan
kehilangan striata
• Nyeri yang muncul sangat berat
Pembuluh darah
• Terjadi vaskulitis yang akan menimbulkan
perdarahan pad mukosa, permukaan serosa
dan perdarahan bawah kulit
Jantung
• Leptospira yang sampai ke jantung dapat
menyebabkan endokarditis dan kelainan
miokardium karena adanya perdarahan fokal
Susunan Saraf Pusat
• Leptospira dapat menyebabkan meningitis jika
masuk dalam cairan serebrospinal.
Gejala dan Tanda
• Gejala yang secara umum muncul: demam
(pada fase imun dapat mencapai 40C),
menggigil, sakit kepala, mialgia (terutama
daerah betis), conjunctival suffusion,
mual,muntah,nyeri abdomen,
ikterus,hepatomegali, ruam kulit dan fotofobi
• Gejala yang jarang terjadi: pneumonitis,
hemoptoe, delirium, perdrahan, diare, edema,
splenomegali, artralgia, gagal ginjal, periferal
neuritis, pankreatitis, parotitis, epididimitis,
hematemesis, asites dan miokarditis
Manifestasi klinis
• Leptospirosis terbagi menjadi 2 fase yaiutu: fase
leptospiremia dan fase imun
• Fase leptospiremia: manifestasi terjadi 3-7 hari setelah
infeksi
• Gejala fase leptospiremia: demam,sakit
kepala,,myalgia terutama pada betis,mual,
muntah,lesu dan konjungtiva merah
• 80 sampai 90% pasien akan bebas dari gejala setelah
fase awal, hanya 10% yang akan berlanjut pada fase
kedua
• Fase kedua yaitu fase imun (4-30 hari setelah
infeksi) dimana akan terjadi Weil Syndrome
dengan gejala jaundice, meningitis,
perdarahan paru dan AKI
• Manifestasi klinis Weil Syndrome adalah
adanya perdarahan yang hebat
• Manifestasi perdarahan meliputi perdarahan
pada mata, peteki, perdarahan paru,
perdarahan gastrointestinal
(hematemesis,melena) dan hematuria.
Trombositopeni terjadi pada 70% kasus
Diagnosa
• Anamnesis merupakan kunci untuk menemukan
adanya kontak dengan Leptospira.
• Pada pemeriksaan fisik didapatkan adanya
demam, bradikardia, nyeri tekan otot dan
hepatomegali
• Pada laboratorium dijumpai adanya lekositosis,
trombositopenia, neutrofilia dan peningkatan
laju endap darah, peningkatan bilirubin direk,
peningkatan ureum dan kreatinin
• Pemeriksaan kultur dan serologi merupakan
gold standar untuk diagnosa Leptospirosis
• Tata laksana suportif: atasi dehidrasi,
hipotermi, perdarahan, gagal ginjal
• Terapi:antibiotik
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai