Oleh kelompok 1:
Nindira Herlisa B (1403000058)
Cahyo Mulyo Hadi (1403000066)
Pujiana Dwi Kusumawati (1403000067)
Venisa Chaesara (1403000074)
Sella Kathelea A (1403000085)
LATAR BELAKANG
Penyakit-penyakit degeneratif seperti kardiovaskuler, hipertensi, gagal
ginjal, asam urat dan diabetes melitus menjadi penyebab utama
kematian di negara-negara maju maupun negara berkembang. Penyakit
ini sangat terkait dengan pola perilaku termasuk pola makan.
Karbohidrat yang dipecah dengan lambat memiliki indeks glikemik (IG)
yang rendah sehingga melepaskan glukosa ke dalam darah juga lambat.
Kategori pangan menurut indeks glikemik, yaitu Indeks Glikemik
rendah < 55, Indeks Glikemik sedang 55-70, dan Indeks Glikemik
tinggi >70 (Miller, dkk., cit Rimbawan, 2004).
Peran indeks glikemik dalam penatalaksanaan makanan pada penderita
diabetes adalah memberikan cara mudah untuk memilih makanan yang
tidak menaikkan kadar gula darah secara drastis. Dengan diketahuinya
indeks glikemik pangan, maka penderita diabetes dengan mudah
memilih makanan yang tidak cepat menaikkan kadar gula darah
(makanan dengan indeks glikemik rendah) (Rimbawan, 2004).
RUMUSAN MASALAH
Apa Pengertian Indeks Glikemik dan Beban Glikemik?
Apa perbedaan antara Indeks Glikemik dan Beban Glikemik?
Faktor apa saja yang mempengaruhi tingkat Indeks Glikemik?
Apa pengaruh dari nilai Indeks Glikemik?
Apakah Hubungan Indeks Glikemik dengan Penyakit
Diabetes Melitus?
Apa saja sumber makanan yang mempunyai Indeks Glikemik
rendah maupun tinggi?
Bagaimana cara penentuan nilai Indeks Glikemik?
Bagaimana metode dan analisis pengambilan uji Indeks
Glikemik?
TUJUAN
Mengetahui pengertian Indeks Glikemik dan Beban Glikemik
Memahami perbedaan antara Indeks Glikemik dan Beban
Glikemik
Mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi tingkat
Indeks Glikemik
Mengetahui pengaruh dari nilai Indeks Glikemik
Memahami hubungan Indeks Glikemik dengan Penyakit
Diabetes Melitus
Mengetahui apa saja sumber makanan yang mempunyai
Indeks Glikemik rendah maupun tinggi
Memahami cara penentuan nilai Indeks Glikemik
Memahami bagaimana metode dan analisis pengambilan uji
Indeks Glikemik
MANFAAT PENELITIAN
Mahasiswa mampu mengetahui pengertian Indeks Glikemik dan
Beban Glikemik
Mahasiswa mampu memahami perbedaan antara Indeks Glikemik
dan Beban Glikemik
Mahasiswa mampu mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi
tingkat Indeks Glikemik
Mahasiswa mampu mengetahui pengaruh dari nilai Indeks Glikemik
Mahasiswa mampu memahami hubungan Indeks Glikemik dengan
Penyakit Diabetes Melitus
Mahasiswa mampu mengetahui apa saja sumber makanan yang
mempunyai Indeks Glikemik rendah maupun tinggi
Mahasiswa mampu memahami cara penentuan nilai Indeks
Glikemik
Mahasiswa mampu memahami bagaimana metode dan analisis
pengambilan uji Indeks Glikemik
PEMBAHASAN
Respon Indeks Glikemik
Respons glikemik ditunjukkan oleh kurva fluktuasi dari penyerapan glukosa dalam
darahKurva fluktuasi dan area di bawah kurva tersebut dijadikan acuan dalam
perhitungan nilai IG suatu produk pangan.
Menurut Hoerudin (2012), pangan ber-IG rendah dan tinggi dapat dibedakan berdasarkan :
kecepatan pencernaan
penyerapan glukosa
fluktuasi kadarnya dalam darah.
Pangan ber-IG rendah mengalami proses pencernaan lambatlaju pengosongan perut pun
lambatsuspensi pangan (chyme) lebih lambat mencapai usus kecil, sehingga penyerapan
glukosa pada usus kecil menjadi lambat fluktuasi kadar glukosa darah pun relatif kecil
yang ditunjukkan dengan kurva respons glikemik yang landai (Gambar 2A).
Sebaliknya, pangan ber-IG tinggi mencirikan laju pengosongan perut, pencernaan
karbohidrat, dan penyerapan glukosa yang berlangsung cepat, fluktuasi kadar glukosa
darah juga relatif tinggikarena penyerapan glukosa sebagian besar hanya terjadi pada
usus kecil bagian atas.
Metode dan Analisis Pengambilan Uji Indeks Glikemik
Ada beberapa metode untuk melakukan tes uji indeks glikemik pada
berbagai penelitian uji indeks glikemik. Berikut adalah bebrapa contoh
pengujian indeks glikemik pada penelitian.
Judul penelitian :Perbandingan Hasil Pemeriksaan Kadar Glukosa Darah
Sewaktu Menggunakan Glukometer dan Spektrofotometer Pada
Penderita Diabetes Melitus di Klinik Nirlaba Bandung
Penulis : Fenny Mariady, Christine Sugiarto, Lisawati Sadeli
Data yang diukur adalah kadar glukosa darah sewaktu pada darah vena
menggunakan
spektrofotometer dan pada darah kapiler menggunakan glukometer.
Definisi operational penelitian ini adalah penderita DM dengan kadar
glukosa darah sewaktu > 140 mg/dl. Analisis data dengan uji t
berpasangan dengan α=0.05. Kemaknaan berdasarkan nilai p<0,05. Data
iolah menggunakan perangkat lunak komputer.
LANJUTAN
Alat :
•Modular P800
•Mikropipet
•Rak sampel •Subjek penelitian:
•Sample cup
30 orang penderita DM di klinik nirlaba
•Alat sentrifugasi
•Tabung berisi NaF dan C2K2O4 Bandung yang bersedia untuk diambil darah
•Kapas dan alkohol 70% vena dan darah kapilernya serta telah
•Jarum dan spuit 3 cc menandatangani informed consent.
•Torniquet •Kriteria inklusi : Penderita DM yang datang
•Glukometer
ke klinik nirlaba Bandung untuk melakukan
•Lanset
•Kapas dan alkohol 70% pemeriksaan kadar glukosa darah.
•Strip tes yang mengandung • Kriteria ekslusi: Terdapat luka pada lokasi
•enzim glukosa-oksidase pengambilan bahan pemeriksaan, yaitu pada
fossa cubiti dan pada ujung jari ke-2, 3, atau 4.
Bahan :
•2 cc darah vena
•Reagen heksokinase
•Darah kapiler sampai
•memenuhi volume
PROSEDUR PENELITIAN:
Subjek penelitian diberitahu tentang tujuan, manfaat, dan cara penelitian.
Subjek penelitian menandatangani informed consent.
Memilih lokasi pengambilan darah kapiler yaitu pada ujung jari ke-2, ke-3 atau ke-4.
Melakukan tindakan asepsis pada lokasi pengambilan darah kapiler dengan kapas
beralkohol 70% dan ditunggu sampai kering.
Lokasi pengambilan darah kapiler ditusuk menggunakan lanset dan darah kapiler
akan keluar.
Darah kapiler diteteskan pada strip tes yang ada pada glukometer dan ditunggu hasil
pemeriksaan kadar glukosa darah sewaktunya selama 10 detik.7. Jika hasil
pemeriksaan kadar glukosa darah sewaktu > 140 mg/dl, maka dilanjutkan
pengambilan darah vena.
8. Torniquet dipasang pada lengan atas subjek penelitian dan subjek penelitian
diminta untuk megepalkan tangannya.
9. Melakukan tindakan asepsis pada pembuluh darah vena yang akan diambil
darahnya
dengan kapas beralkohol 70% dan ditunggu sampai kering.
10. Pembuluh darah vena ditusuk dengan lembut dan jarum dimasukkan
kurang lebih 150 terhadap lengan dengan lubang jarum menghadap ke atas.
11. Darah vena diambil sebanyak 2 cc sambil melepas torniquet dan subjek
penelitian membuka kepalan tangannya.
12. Tempat penusukan ditekan dengan kapas beralkohol 70% kemudian
ditutup dengan plester.
13. Bahan pemeriksaan darah vena dimasukkan ke dalam tabung yang berisi
NaF dan C2K2O4, kemudian disentrifugasi dengan kecepatan 3000 rpm
selama 15-20 menit.
14. Hasil sentrifugasi berupa plasma darah vena dimasukkan ke dalam sample
cup dan dimasukkan ke dalam Modular P800.
15. Dilakukan input data pemeriksaan kadar glukosa darah sewaktu dan data
pasien pada komputer.
16. Hasil pemeriksaan kadar glukosa darah sewaktu akan ditampilkan pada
layar komputer.
17. Hasil pemeriksaan menggunakan glukometer dan spektrofotometer
dianalisis secara statistik.
Penurunan Indeks Glikemik Berbagai Varietas Beras Melalui Proses Pratanak oleh Sri
Widowati, B.A.Susila Santosa, Made Astawan dan Akhyar