Anda di halaman 1dari 32

TANDA VITAL

By Sri Mulyani, M. Kep.


TANDA VITAL
 Pengukuran suhu, nadi, tek.darah, frek pernapasan dan
saturasi oksigen.
 Sbg indikator dr status kes, menandakan keefektifan
sirkulasi, respirasi, fungsi neural & endokrin tubuh.
 Faktor berpengaruh: suhu lingk, latihan fisik & efek
sakit
BATAS NORMAL UTK DEWASA
 Suhu: 36⁰ - 38⁰C
- oral: ± 37⁰C
- Rektal: ± 37,5⁰C
- Axila: ± 36,5⁰C
 Nadi: 60-100 denyut/menit

 Pernapasan: 12-20 kali/menit

 Tekanan darah: ± 120/80 mmHg


 Hipertensi: Sistolik > 140 mmHg, diastolik > 90 mmHg.
 Hipotensi: Sistolik < 90 mmHg, dg tanda pusing &
peningkatan nadi.
 Hipotensi ortostatik: tek darah sistolik turun dr sistolik
25 mmHg dan diastolik 10 mmHg disertai dg tanda &
gejala perfusi serebral yg yg tdk adekuat ketika berubah
posisi dr berbaring ke duduk/berdiri.
KAPAN MENGUKUR TANDA VITAL
 Ketika klien masuk ke fasilitas perawatan kes
 Di RS/fasilitas perawatan pd jdwl rutin sesuai program
dokter/standar praktek institusi
 Sbl & stl prosedur bedah

 Sbl & stl prosedur diagnostik invasif

 Sbl & stl pemberian medikasi yg m’pengaruhi


kardiovaskular, pernapasan & fungsi kontrol suhu
 Ketika KU klien berubah

 Sbl & stl intervensi kep yg m’pengaruhi tanda vital

 Ketika klien melaporkan gejala nonspesifik distres fisik.


SUHU TUBUH
FISIOLOGI
 Suhu tubuh: perbedaan antara jml panas yg diproduksi
oleh proses tubuh & jml panas yg hilang ke lingk luar.
Panas yg diproduksi – pengeluaran panas = suhu
tubuh
 Tempat pengukuran suhu inti: rektum, membran
timpanik, esofagus, arteri pulmoner, kandung kemih.
 Tempat permukaan suhu permukaan: kulit, axila, oral.
REGULASI
 Keseimbangan regulasi suhu tubuh diregulasi o/ mekanisme fisiologis & perilaku.
Kontrol neural & vaskular:
 Hipotalamus mengontrol suhu tubuh

 Suhu yg nyaman adl pd “set point” dimana sistem panas beroperasi.

 Hipotalamus anterior mengontrol pengeluaran panas & posterior mengontrol produksi


panas
 Bila sel saraf di hipotalamus ant mjd panas melebihi set point impuls akan dikirim utk
menurunkan suhu tubuh.
 Mekanisme pengeluaran panas: berkeringat, vasodilatasi PD & hambatan produksi
panas.
 Jika hipotalamus post merasakan suhu tubuh lbh rendah dr set point, mekanisme
konservasi panas bekerja.
 Kompensasi produksi panas distimulasi mll kontraksi otot volunter & getaran
(menggigil) pd otot.
 Lesi /trauma pd hipotalamus atau korda spinalis dpt menyebabkan perub yg serius pd
kontrol suhu.
PRODUKSI PANAS
 Mll metabolisme yg mrp reaksi kimia pd semua sel
tubuh.
 Produksi panas tjd selama istirahat, gerakan otot polos,
getaran otot & termogenesis tanpa menggigil.
 Metabolisme basal m’hasilkan panas yg diproduksi
tubuh saat istrht. Jml BMR bergantung pd luas
permukaan tubuh, hormon tiroid.
 Gerakan volunter spt aktv otot selama latihan
m’butuhkan tmbhn energi
 Menggigil mrp respon tubuh involunter thd suhu yg
berbeda dlm tubuh.
PENGELUARAN PANAS
 Radiasi: perpindahan panas dr permukaan suatu objek ke
permukaan objek lain tanpa keduanya bersentuhan.
 Konduksi: perpindahan panas dr satu objek ke objek lain
dg kontak lgsg.
 Konveksi: perpindahan panas krn gerakan udara

 Evaporasi: perpindahan energi panas ketika cairan


berubah mjd gas.
 Peran kulit pd regulasi suhu: insulasi (isolasi) tubuh,
vasokonstriksi & sensasi suhu.
Kontrol perilaku
 Kemamp indv utk mengontrol suhu tubuh bergantung:
derajat ekstrim suhu, kemamp indv utk merasakan
kenyamanan/ketidaknyamanan, proses pikir/emosi dan
mobilitas/kemamp indv utk melepaskan/menambahkan
pakaian.
FAKTOR YG MEMPENGARUHI SUHU
TUBUH
 Usia
 Olahraga

 Kadar hormon

 Irama sirkadian

 Stress

 Lingkungan
PERUBAHAN SUHU
 Demam/hiperpireksia tjd krn mekanisme pengeluaran
panas tdk mampu utk mempertahankan kec pengeluaran
kelebihan produksi panas yg mengakibatkan peningkatan
suhu tubuh normal.
POLA DEMAM
 Terus-menerus: tingginya menetap lbh dr 24 jam
bervariasi 1⁰C sampai 2⁰C.
 Intermitten: demam memuncak scr berseling dg suhu
normal. Suhu kembali normal plg sedikit sekali dlm 24
jam
 Remitten: demam memuncak & turun tanpa kembali ke
tingkat suhu normal
 Relaps: periode episode demam diselingi dg tingkat
suhu normal. Episode demam & normotermia dpt
memanjang lbh dr 24 jam.
 Kelelahan akibat panas tjd bila diaforesis yg byk
mengakibatkan kehilangan cairan & elektrolit scr
berlebihan.
 Hipertermia: peningkatan suhu tubuh sehubungan dg
ketidakmamp tubuh utk meningkatkan pengeluaran
panas/menurunkan produksi panas.
 Heatstroke: pajanan yg lama thd sinar matahari/lingk dg
suhu tinggi dpt m’pengaruhi mekanisme pengeluaran
panas.
 Hipotermia: pengeluaran panas akibat paparan terus-
menerus thd dingin m’pengaruhi tubuh utk m’produksi
panas.
NADI
 Nadi adl aliran darah yg menonjol & dpt diraba di
berbagai tempat pd tubuh.
 Mrp indikator status sirkulasi

Pengkajian Nadi
 Frek nadi dpt dikaji pd setiap arteri (a.radialis & a.
karotid)
KARAKTER NADI
 Frekuensi
 Irama

 Kekuatan

 Kesamaan
FREKUENSI JANTUNG NORMAL
USIA FREKUENSI JANTUNG NORMAL
Bayi 120-160 kali/menit
Todler 90-140 kali/menit
Prasekolah 80-110 kali/menit
Usia sekolah 75-100 kali/menit
Remaja 60-90 kali/menit
Dewasa 60-100 kali/menit
FAKTOR YG MEMPENGARUHI
FREKUENSI NADI
 Latihan fisik
 Suhu

 Emosi

 Obat2an

 Hemoragi

 Perub postur

 Gangguan paru
PERNAPASAN
FAKTOR YG MEMPENGARUHI
KARAKTER PERNAPASAN
 Olagraga
 Nyeri akut

 Ansietas

 Merokok

 Anemia

 Posisi tubuh

 Medikasi

 Cedera batang otak


PENGKAJIAN PERNAPASAN
 Frekuensi pernapasan
 Kedalaman ventilasi

 Irama ventilasi

 Pengkajian difusi dan perfusi


FREKUENSI PERNAPASAN NORMAL
USIA FREKUENSI
Bayi Baru Lahir 35-40
Bayi (6 bulan) 30-50
Todler (2 tahun) 25-32
Anak-anak 20-30
Remaja 16-19
Dewasa 12-20
GANGGUAN DLM POLA PERNAPASAN
 Bradipnea: frek bernapas teratur namun lambat scr tdk
normal (< 12 x/mnt)
 Takipnea: frek bernapas teratur namun cepat scr tdk
normal (> 20 x/mnt)
 Hiperpnea: pernapasan sulit, peningkatan kedalaman,
peningkatan frek (> 20 x/mnt). Scr normal stl olahraga.
 Apnea: pernapasan berhenti utk bbrp detik.

 Hiperventilasi: frek & kedalaman pernapasan meningkat.


Dpt tjd hipokarbia.
 Hipoventilasi: frek pernapasan abnormal dlm kec &
kedalaman. Ventilasi mgkn mengalami depresi. Dpt tjd
hiperkarbia.
 Pernapasan cheyne stokes: frek & kedalaman pernapasan
tdk teratur, ditandai dg periode apnea & hiperventilasi yg
berubah2
 Pernapasan kussmaull: pernapasan dlm scr tdk normal
dalam & frek meningkat
 Pernapasan biot: pernapasan dangkal scr tdk normal utk
2 atau 3 napas diikuti periode apnea yg tdk teratur.
TEKANAN DARAH
FISIOLOGI TEK DARAH ARTERI
 Curah jantung: vol darah yg dipompa jantung (volume
sekuncup) selama 1 menit (frek jantung)
 Tahanan perifer: tahanan thd aliran darah yg dirtent oleh
tonus otot vaskular & diameter pemb darah.
 Volume darah

 Viskositas

 Elastisitas
FAKTOR YG MEMPENGARUHI TEK
DARAH
 Usia
 Stres

 Ras

 Medikasi

 Variasi diurnal

 Jenis kelamin
TEKANAN DARAH NORMAL RATA2
USIA TEKANAN DARAH (mmHg)
Bayi Baru Lahir (300 g) 40 (rerata)
1 bulan 85/54
1 tahun 95/65
6 tahun 105/65
10-13 tahun 110/65
14-17 tahun 120/75
Dewasa tengah 120/80
Lansia 140/90
KLASIFIKASI HIPERTENSI
KLASIFIKASI SISTOLIK (mmHg) DIASTOLIK (mmHg)
Normal < 130 <85
Normal tinggi 130-139 85-89
Hipertensi
Derajat 1 (ringan) 140-159 99-99
Derajat 2 (sedang) 160-179 100-109
Derajat 3 (berat) 180-209 110-119
Derajat 4 (sangat berat) ≥ 210 ≥ 120

Anda mungkin juga menyukai