Anda di halaman 1dari 22

PENANGANAN

KECELAKAAN
KERJA

HASNAWATI.SKM.,M.Kes
Kecelakaan kerja adalah kejadian yang tidak terduga
dan tidak diharapkan. Biasanya kecelakaan
menyebabkan, kerugian material dan penderitaan
dari yang paling ringan sampai kepada yang paling
berat.
Defenisi dari ahli :

- Alrasyid : Suatu peristiwa yang tidak terduga, tidak


terencana dan menimbulkan kerugian baik jiwa maupun
harta yang disebabkan oleh pekerjaan atau pada waktu
melaksanakan pekerjaan yaitu ketika pulang dan pergi
ke tempat kerja melalui rute yang biasa dilewati
- Suma’mur : Kejadian yang tak terduga dan tidak
diharapkan dimana dalam peristiwa tersebut tidak
terdapat unsur kesengajaan, terlebih lagi dalam bentuk
perencanaan
- Gunawan & Waluyo : Suatu peristiwa yang (tidak
direncanakan) serta tidak diinginkan yang bisa
mengganggu proses produksi/operasi, mengakibatkan
kerusakan harta benda/asset, mencederai manusia, atau
mengakibatkan kerusakan lingkungan
- Heinrich : Suatu peristiwa yang tidak terencana serta
tidak terkendali akibatnya karena suatu aksi atau reaksi
suatu objek, bahan, orang, atau radiasi yang
menyebabkan cidera atau peluang karena lainnya
- Tjandra : Satu kecelakaan yang berlangsung saat
seseorang lakukan pekerjaan. Kecelakaan kerja adalah
momen yang tidak direncanakan yang dikarenakan oleh
suatu aksi yang tidak waspada atau suatu kondisi yang
tidak aman atau keduanya.
Jenis jenis kecelakaan kerja

- Accident, yakni peristiwa yang tidak diharapkan yang


memunculkan kerugian baik buat manusia ataupun pada
harta benda.
- Incident, yakni peristiwa yang tidak diharapkan yang
belum memunculkan kerugian.
- Near miss, yakni peristiwa hampir celaka / hampir
memunculkan peristiwa incident
Berdasar pada tempat serta waktu, kecelakaan kerja
dibagi jadi empat tipe

1. Kecelakaan kerja karena langsung kerja.


2. Kecelakaan saat atau waktu kerja.
3. Kecelakaan di perjalanan (dari rumah ke tempat kerja
serta sebaliknya, lewat jalan yang wajar).
4. Penyakit karena kerja
Berdasar pada tingkatan yang diakibatkan,
kecelakaan kerja dibagi jadi tiga tipe

1. Kecelakaan kerja enteng, yakni kecelakaan kerja yang perlu


penyembuhan di hari itu serta dapat melakakukan tugasnya
kembali atau istirahat < 2 hari. Contoh: terpeleset, tergesek,
terkena pecahan beling, terjatuh serta terkilir.
2. Kecelakaan kerja Sedang, yakni kecelakaan kerja yang
membutuhkan penyembuhan serta perlu istirahat saat > 2
hari. Contoh: terjepit, luka sampai robek, luka bakar.
3. Kecelakaan kerja berat, yakni kecelakaan kerja yang alami
amputasi serta kegagalan fungsi badan. Contoh: patah tulang.
Pemicu Kecelakaan Kerja

Pemicu kecelakaan kerja terbagi 2 :


A. Menurut Ramli :
1. Keadaan yang beresiko (unsafe condition) yakni beberapa faktor
lingkungan fisik yang bisa memunculkan kecelakaan seperti
mesin tanpa pengaman, penerangan yang tidak cocok, Alat
Pelindung Diri (APD) tidak efisien, lantai yang berminyak, dan
sebagainya.
2. Aksi yang beresiko (unsafe act) yakni tingkah laku atau
kesalahan-kesalahan yang bisa memunculkan kecelakaan seperti
asal-asalan, tidak menggunakan alat pelindung diri, dan
sebagainya, perihal ini dikarenakan oleh gangguan kesehatan,
gangguan pandangan, penyakit, risau dan minimnya pengetahuan
dalam proses kerja, langkah kerja
B. Ridley (2008)
1. Keadaan Kerja
- Pengendalian manajemen yang kurang.
- Standard kerja yang minim.
- Peralatan yang tidak berhasil atau tempat kerja yang tidak
memenuhi.
2. Kekeliruan Orang
- Ketrampilan serta pengetahuan yang minim.
- Permasalahan fisik atau mental.
- Motivasi yang minim atau salah peletakan.
- Perhatian yang kurang.
3. Aksi Tidak Aman
- Tidak ikuti cara kerja yang sudah di setujui.
- Mengambil jalan singkat.
- Tidak memakai peralatan keselamatan kerja
4. Kecelakaan
- Peristiwa yang tidak terduga.
- Karena kontak dengan mesin atau listrik yang beresiko.
- Terjatuh.
- Terhantam mesin atau material yang jatuh dan lain-lain.
Mencegah kecelakaan kerja

1. Aspek Lingkungan
- Penuhi syarat aman : higiene umum, sanitasi, ventilasi udara,
pencahayaan serta penerangan di tempat kerja serta
memperhatikan suhu udara ruangan kerja.
- Penuhi prasyarat keselamatan : keadaan gedung serta tempat
kerja yang bisa menjamin keselamatan.
- Penuhi penyelenggaraan ketatarumah tanggaan : penyusunan
penyimpanan barang, peletakan serta pemasangan mesin,
pemakaian tempat serta ruang
2. Aspek Mesin serta perlengkapan kerja
Mesin serta perlengkapan kerja mesti didasarkan pada rencana
yang baik dengan memerhatikan ketetapan yang berlaku.
sebaiknya tutup beberapa bagian mesin atau perkakas yang
bergerak, diantaranya bagian yang berputar-putar.
3. Aspek Peralatan kerja
Alat pelindung diri adalah peralatan kerja yang perlu tercukupi
buat pekerja. Alat pelindung diri berbentuk baju kerja, kacamata,
sarung tangan,sepatu, penutup kepala dan telinga yang
kesemuanya mesti pas ukurannya hingga memunculkan
kenyamanan dalam penggunaannya.
4. Aspek manusia
Mencegah kecelakaan pada aspek manusia mencakup ketentuan
kerja, memperhitungkan batas potensi serta keterampilan pekerja,
meniadakan beberapa hal yang mengurangi konsentrasi kerja,
menegakkan disiplin kerja, hindari tindakan yang menghadirkan
kecelakaan.
Kecelakaan kerja bisa juga dikurangi dengan mengaplikasikan
program Triple E :
1. Engineering (Tehnik) : lengkapi semua perkakas serta mesin
dengan alat pencegah kecelakaan (safety guards) contohnya tombol
untuk hentikan bekerjanya alat/mesin (cut of switches) dan alat
lainnya, supaya mereka dengan tehnis bisa terproteksi.
2. Education (Pendidikan). Education berarti perlu memberi
pendidikan serta latihan pada para pegawai untuk memberikan
rutinitas kerja serta langkah kerja yang pas dalam rencana sampai
kondisi yang aman (safety) semaksimal mungkin.
3. Enforcement (Penerapan). Enforcement berarti aksi penerapan,
yang memberikan jaminan jika ketentuan pengendalian kecelakaan
dikerjakan.
Prinsip pencegahan kecelakaan :

1. Mengidentifikasi bahaya.
a. Melakukan inspeksi
b. Melalui patrol dan inspeksi keselamatan kerja
c. Laporan dari operator
d. Laporan dalam jurnal-jurnal teknis
2. Menghilangkan bahaya.
a. Dengan sarana-sarana teknis
b. Mengubah material
c. Mengubah proses
3. Mengurangi bahaya hingga seminim mungkin jika penghilangan
bahaya tidak dapat dilakukan.
a. Dengan saran teknis dan memodifikasi perlengkapan
b. Pemberian alat pelindung diri (personal protective equipment)
4. Melakukan penelitian resiko residual.
5. Mengendalikan resiko residual.
upaya-upaya pencegahan kecelakaan

1. Memberikan penanda dan isyarat keselamatan kerja


2. Memberikan pemahaman kepada karyawan untuk
selalu berhati-hati dalam bekerja
3. Memberikan Sanksi kepada karyawan yang melanggar
peraturan keselamatan dalam bekerja
4. Memberikan pemahaman agar karyawan mematuhi
standar prosedur keselamatan kerja
5. Memberikan perhatian lebih kepada karyawan yang
kondisi tubuhnya melemah
Kecelakaan Kerja di Lab

1. Kurangnya pengetahuan dan pemahaman tentang bahan kimia dan proses-


proses serta perlengkapan atau peralatan yang digunakan dalam melakukan
kegiatan
2. Kurangnya kejelasan petunjuk kegiatan labolatorium dan juga kurangnya
pengawasan yang dilakukan selama melakukan kegiatan labolatorium.
3. Kurangnya bimbingan terhadap siswa atau mahasiswa yang sedang melakukan
kegiatan labolatorium.
4. Kurangnya atau tidak tersedianya perlengkapan keamanan dan perlengkapan
pelindung di Lab
5. Kurang atau tidak mengikuti petunjuk atau aturan-aturan yang semestinya
harus ditaati.
6. Tidak menggunakan perlengkapan pelindung yang seharusnya digunakan atau
menggunakan peralatan atau bahan yang tidak sesuai.
7. Tidak bersikap hati-hati di dalam melakukan kegiatan
Beberapa contoh kecelakaan yang banyak terjadi di
laboratorium :
Terpeleset, biasanya karena lantai licin. Terpeleset dan
terjatuh adalah bentuk kecelakaan kerja yang dapat terjadi
di laboratorium. Akibatnya :
- Ringan: memar
- Berat: fraktura, dislokasi, memar otak, dan lain-lain.
Peraturan Keselamatan Kerja

a. Orang yang tak berkepintingan dilarang masuk laboratorium, untuk


mencegah hal yang tidak diinginkan.
b. Jangan melakukan eksprimen sebelum mengetahui informasi
mengenai bahaya bahan kimia, alat alat dan cara pemakaiannya.
c. Mengenali semua jenis peralatan keselamatan kerja dan letaknya
untuk memudahkan pertolongan saat terjadi kecelakaan kerja.
d. Harus tau cara pemakaian alat emergensi : pemadam kebakaran,
eye shower, respirator dan alat keselamatan kerja yang lain.
e. Setiap laboran /Pekerja laboratorium harus tau memberi
pertolongan darurat (P3K).
f. Latihan keselamatan harus dipraktekkan bukan dihapalkan
saja
g. Dilarang makan minum dan merokok di lab
h. Jangan terlalu banyak bicara, berkelakar, dan lelucon lain
ketika bekerja di laboratorium
i. Jauhkan alat alat yang tak digunakan, tas,hand phone dan
benda lain dari atas meja kerja
Pencegahan

Pakai sepatu anti slip, jangan pakai sepatu dengan hak


tinggi, tali sepatu longgar, hati-hati bila berjalan pada lantai
yang sedang dipel (basah dan licin) atau tidak rata
konstruksinya.

Anda mungkin juga menyukai