Anda di halaman 1dari 19

 Aseksual -->

Vegetatif
 Seksual -->
Generatif
 Secara vegetatif dapat dilakukan dengan fragmentasi
miselium (pemutusan benang hifa), pembentukan
tunas pada jamur uniseluler dan pembentukan spora
aseksual atau spora vegetatif (dihasilkan oleh satu sel
tanpa fertilisasi) pada jamur multiseluler.
 Spora yang dihasilkan berbeda-beda bentuk dan
ukurannya, biasanya uniseluler, tetapi adapula yang
multiseluler.
 Apabila kondisi habitat sesuai, jamur memperbanyak
diri dengan memproduksi sejumlah besar spora
aseksual.
 Spora aseksual dapat terbawa air atau angin. Bila
mendapatkan tempat yang cocok, maka spora akan
berkecambah dan tumbuh menjadi jamur dewasa
 Melalui kontak gametangium dan konjugasi.
Kontak gametangium mengakibatkan terjadinya singami, yaitu
persatuan sel dari dua individu.
Singami terjadi dalam dua tahap, tahap pertama adalah
plasmogami (peleburan sitoplasma) dan tahap kedua adalah
kariogami (peleburan inti). Setelah plasmogami terjadi, inti sel
dari masing-masing induk bersatu tetapi tidak melebur dan
membentuk dikarion. Pasangan inti dalam sel dikarion atau
miselium akan membelah dalam beberapa waktu dan akhirnya
inti sel melebur membentuk sel diploid yang segera
melakukan pembelahan meiosis.
 Proses seksual ini hanya terjadi antara hifa atau spora yang
tipe kelaminnya berbeda.
 Penyebaran jamur dapat melalui agensi-agensi seperti
angin,air,burung, serangga,hewan lain,dan manusia. Jamur
disebarkan dalam bentuk spora.
 Penyebaran spora pada hampir semua jamur berlangsung
secara pasif. Angin merupakan agensia penyebaran spora yang
paling penting dari sebagian jamur serta angin dapat
membawa spora dengan jarak yang jauh. Untuk jamur
tertentu,agensia seperti air atau serangga dapat memeinkan
peranan yang penting dibanding dengan angin dalam
penyebaran sporanya.
 Spora jamur beterbangan diudara dan spora tersebut akan
berkecambah menjadi sel vegetatif jika jatuh di tempat yang
memungkinkan untuk hidupnya hal tersebut yang
mengakibatkan penyebaran jamur yang luas.
 Penyebaran jamur di alam sangat luas. Jamur terdapat
dalam tanah, buah-buahan, dalam air, bahan organik,
bahan makanan, sebagai saprofit.
 Dapat pula parasit pada tanaman, hewan dan manusia.
 Jamur hidup pada lingkungan yang beragam dan
berasosiasi dengan berbagai organisme namun sebagian
besar jamur hidup di tempat yang lembab.
 Jamur dapat hidup dengan baik pada organisme yang
masih hidup ataupun sudah menjadi bangkai.
 Jamur juga dapat hidup di lingkungan yang asam serta
memiliki konsentrasi gula yang tinggi.
ADA 2 MACAM KOLONI JAMUR :
1. KOLONI KHAMIR / RAGI (Yeast)
a. Koloni Ragi
b. Koloni Seperti Ragi
2. KOLONI KAPANG / FILAMEN
(Mould) Koloni dibentuk dari miselium
hifa sejati
 Koloni basah – berlendir
 Permukaan : Leathery (menimbul) Halus –
berlipat
Warna Koloni :

Putih : Candida, Geotrichum


Krem berlendir : Cryptococcus
Merah : Rhodotorulla
Koloni Khamir terdiri atas :
 Koloni Ragi

Dari sel-sel ragi dan tidak memiliki miselium. Sel- sel ragi membentuk
tunas dan pada jamur tertentu ada yang membentuk askospora
- Koloni menimbul, halus dan licin
- Berisi sel ragi , Blastospora
- Ditemukan pada koloni berumur muda
 Koloni Seperti ragi
Terdiri dari sel-sel ragi, dan miselium semu (pseudomiselium). Sel–sel
ragi membentuk tunas tetapi tidak membentuk askospora
-Koloni berlipat-lipat atau tampak adanya penjuluran hifa
semu dibagian tepi koloni
- Berisi sel ragi, Blastospora dan Hifa semu.
- Ditemukan pada koloni tua, Geotrichum.
MIKROSKOPIK : KOLONI KHAMIR

KOLONI SEPERTI RAGI


KOLONI RAGI
 Koloni padat (dibentuk dari miselium)
 Terdiri atas hifa sejati, yang membentuk
miselium dan juga membentuk spora
 Permukaan koloni velvety (halus seperti
beludru), powdery (berserbuk), wolly atau
cottony (seperti kapas)
 Warna koloni bervariasi dan warna muncul
setelah terjadi sporulasi dalam jumlah besar
KOLONI FILAMEN
THANK’S

Anda mungkin juga menyukai