Anda di halaman 1dari 22

KONSEP DASAR PELUANG =

PROBABILITAS

Probabilitas dan Teori Keputusan

Pengertian Probabilitas dan


Konsep-Konsep Dasar Manfaat Probabilitas
Probabilitas
Pendekatan Terhadap
Probabilitas
Distribusi Probabilitas
Diskrit Hukum Dasar Probabilitas

Distribusi Normal Teorema Bayes

Teori Keputusan Menggunakan MS Excel Untuk


Probabilitas
Konsep Dasar Probabilitas
Definisi:
Probabilitas adalah peluang suatu kejadian

Manfaat:
Manfaat mengetahui probabilitas adalah membantu pengambilan
keputusan yang tepat, karena kehidupan di dunia tidak ada
kepastian, dan informasi yang tidak sempurna.

Contoh:
• pembelian harga saham berdasarkan analisis harga saham
• peluang produk yang diluncurkan perusahaan (sukses atau
tidak), dll.
Konsep Dasar Probabilitas
Probabilitas:
Suatu ukuran tentang kemungkinan suatu peristiwa (event) akan
terjadi di masa mendatang. Probabilitas dinyatakan antara 0 sampai
1 atau dalam persentase.
Percobaan:
Pengamatan terhadap beberapa aktivitas atau proses yang
memungkinkan timbulnya paling sedikit dua peristiwa tanpa
memperhatikan peristiwa mana yang akan terjadi.
Hasil (outcome):
Suatu hasil dari sebuah percobaan.
Peristiwa (event):
Kumpulan dari satu atau lebih hasil yang terjadi pada sebuah
percobaan atau kegiatan.
PENDEKATAN PROBABILITAS

1. Pendekatan Klasik

2. Pendekatan Relatif

3. Pendekatan Subjektif
PENDEKATAN KLASIK

Definisi:
Setiap peristiwa mempunyai kesempatan yang
sama untuk terjadi.

Rumus:

5
PENDEKATAN KLASIK

Percobaan Hasil Probabi-


litas
Kegiatan 1. Muncul gambar 2 ½
melempar uang 2.   Muncul angka

Kegiatan 1. Menjual saham 2 ½


perdagangan 2. Membeli saham
saham
Perubahan harga 1.   Inflasi (harga naik) 2 ½
2.   Deflasi (harga turun)

Mahasiswa belajar 1.   Lulus memuaskan 3 1/3


2. Lulus sangat memuaskan
3.   Lulus terpuji
PENDEKATAN RELATIF

Definisi:
Probabilitas suatu kejadian tidak dianggap sama,
tergantung dari berapa banyak suatu kejadian terjadi.

Rumus:

Contoh:
PENDEKATAN SUBJEKTIF

Definisi:

Probabilitas suatu kejadian didasarkan pada


penilaian pribadi yang dinyatakan dalam suatu
derajat kepercayaan.
KONSEP DASAR HUKUM PROBABILITAS
A. Hukum Penjumlahan

P(A ATAU B) = P(A) + P(B)

Contoh : P(A) = 0,35, P(B) 0,40 DAN P (C) 0,25


Maka P(A ATAU C ) = 0,35 + 0,25 = 0,60

Peristiwa atau Kejadian Bersama

A AB B

P(A ATAU B) = P(A) + P(B) – P (AB)


Apabila P(AB) = 0,2, maka ,
P(A ATAU B) = 0,35 + 0, 40 – 0,2 = 0,55
KONSEP DASAR HUKUM PROBABILITAS

• Peristiwa Saling Lepas


P(AB) = 0
Maka P(A ATAU B) = P (A) + P(B) + 0
= P(A) + P(B)

A B

• Hukum Perkalian
P( A DAN B) = P(A) X P(B)
Apabila P(A) 0,35 DAN P(B) = 0,25
Maka P(A DAN B) = 0,35 X 0,25 = 0,0875

• Kejadian Bersyarat P(B|A)


P(B|A) = P(AB)/P(A)
KONSEP DASAR HUKUM PROBABILITAS

• Hukum Perkalian
P( A DAN B) = P(A) X P(B)
Apabila P(A) 0,35 DAN P(B) = 0,25
Maka P(A DAN B) = 0,35 X 0,25 = 0,0875

• Kejadian Bersyarat P(B|A)


P(B|A) = P(AB)/P(A)

• Peristiwa Pelengkap (Complementary Event)


P(A) + P(B) = 1 atau P(A) = 1 – P(B)
DIAGRAM POHON

Keputusan Jual atau Beli Jenis Saham Probabilitas bersama

Diagram Pohon Probabilitas Bersyarat 1 x 0,6 x 0,35 = 0,21


BCA
0,35

Suatu diagram Jual BLP 0,40 1 x 0,6 x 0,40 = 0,24


berbentuk BNI 0,25 1 x 0,6 x 0,25 = 0,15
0,6
pohon yang 1

membantu
mempermudah BCA 0,35 1 x 0,4 x 0,35 = 0,14
mengetahui Beli
BLP 0,40 1 x 0,4 x 0,40 = 0,16
probabilitas
suatu peristiwa BNI
0,25 1 x 0,4 x 0,25 = 0,10

Jumlah Harus = 1.0 0,21+0,24+0,15+0,14


+0,16+0,10 =1,0
TEOREMA BAYES

Merupakan probabilitas bersyarat-suatu kejadian


terjadi setelah kejadian lain ada.
Rumus:
BEBERAPA PRINSIP MENGHITUNG

• Factorial (berapa banyak cara yang mungkin dalam mengatur


sesuatu dalam kelompok).

Factorial = n!

• Permutasi (sejumlah kemungkinan susunan jika


terdapat satu kelompok objek).

Kombinasi nCr = n!/r! (n-r)!

• Kombinasi (berapa cara sesuatu diambil dari keseluruhan


objek tanpa memperhatikan urutannya.

Permutasi nPr = n!/ (n-r)!


Apakah Probabiltas?
• Frekuensi relatif jangka panjang

– Jika melempar coin, frekuensi relatif dari “head” tidak menentu utk 2, 5
atau 10 pelemparan
– Jika pelemparan suatu coin dilakukan bbrp ribu kali, frekuensi relatif tetap
stabil

• Probabilitas matematis adalah idealisasi dari apa yg terjadi thd


frekuensi relatif setelah pengulangan sejumlah tak hingga eksperimen
random

Diunduh dari: telecom.ee.itb.ac.id/~hend/ET6043/ReviewProbstat.ppt ….. 27/7/2012


Probabilitas dari “Head”

• Probabilitas didasarkan pd frekuensi relatif jangka panjang

Diunduh dari: telecom.ee.itb.ac.id/~hend/ET6043/ReviewProbstat.ppt ….. 27/7/2012


Model Probabilitas
• Sample Space - set dari semua keluaran (outcomes) yg mungkin dari
eksperimen random (S)

• Event – suatu keluaran (outcome) atau satu set outcomes dari suatu
eksperimen

• Ukuran Probabilitas adalah suatu bilangan atau fungsi yg memetakan


dari events pada sample space ke bilangan real antara 0 dan 1

• Probabilitas dari semua outcomes yg mungkin (yaitu sample space)


harus sama dg 1

Diunduh dari: telecom.ee.itb.ac.id/~hend/ET6043/ReviewProbstat.ppt ….. 27/7/2012


Model Probabilitas
• Contoh: Pelemparan (toss) suatu dadu

• Sample Space: S ={1,2,3,4,5,6}

• Event: A = {muncul angka genap},


B = {muncul angka ganjil},
D= {muncul angka 2}

• Ukuran Probabilitas:
P(A) = 0,5; P(B) = 0,5; P(D) = 1/6

Diunduh dari: telecom.ee.itb.ac.id/~hend/ET6043/ReviewProbstat.ppt ….. 27/7/2012


Aturan-Aturan Probabilitas
• Probabilitas dari sembarang event P(A) hrs memenuhi
0 < P(A) < 1

• Complement Rule = complement dari sembarang event A adalah event A tdk


terjadi
 P(Ac) = 1 - P(A)
Contoh: Lempar suatu dadu: S = {1,2,3,4,5,6};
mis A = {2,4}, Ac = {1,3,5,6}; P(A) = 1/3; P(Ac) = 1-1/3 = 2/3

• Addition Rule = utk dua events A dan B yg terpisah/ disjoint (no common
outcomes)
P (A or B) = P(A) + P (B)
Contoh: Lempar suatu dadu: S = {1,2,3,4,5,6};
mis A = {2}, B = {1,3,5}; P(A or B) = P(A) + P(B) = 1/6 + 1/2 = 2/3

Diunduh dari: telecom.ee.itb.ac.id/~hend/ET6043/ReviewProbstat.ppt ….. 27/7/2012


Peluang Bersyarat = Conditional Probability
• Utk dua event A dan B probabilitas dari event A diberikan bhw
event B telah terjadi dinyatakan:
P(A|B) dan ditentukan dg

P (A|B) = P(A and B)/P(B)

Contoh: Lempar satu dadu S = {1,2,3,4,5,6}.


mis A ={2}, B={bil genap} = {2,4,6},
P(A|B) = P(A and B)/P(B) = (1/6)/(1/2) = 1/3

Diunduh dari: telecom.ee.itb.ac.id/~hend/ET6043/ReviewProbstat.ppt ….. 27/7/2012


Bayes Rule
• Utk dua event A dan B yg mempartisi sample space, yaitu (A atau B) = S
dan event ketiga C ditentukan di atas A dan B

Contoh: Lempar sepasang dadu S = {(1,1) (1,2), …. (6,6)} 36


kemungkinan outcomes. Mis A ={jumlah dadu 9 atau lebih besar},
A = {(6,3),(5,4), (4,5), (3,6), (6,4), (5,5), (4,6), (6,5), (5,6), (6,6)}
B = Ac = {jumlah dadu 8 atau kurang} = {(1,1) , (1,2,) ….(6,2), …(2,6)} ---
cat P(A) = 10/36 dan P(B) = 26/36

Diunduh dari: telecom.ee.itb.ac.id/~hend/ET6043/ReviewProbstat.ppt ….. 27/7/2012


Bayes Rule
• Mis C event jumlah dari dadu adalah bil genap {2,4,6,8,10,12},
P(C|A) =4/10 dan P(C|B) = 14/26

Diunduh dari: telecom.ee.itb.ac.id/~hend/ET6043/ReviewProbstat.ppt ….. 27/7/2012

Anda mungkin juga menyukai