Anda di halaman 1dari 29

REVIEW MATERI PERTEMUAN 1-7

BESERTA 2 MATERI WEBINAR YANG


DIIKUTI

NAMA : ALHAMDI ALDHI


NIM : 218 190 045
KELAS : SIPIL.B
REVIEW MATERI 1
SEJARAH TRANSPORTASI REL KERETA API

 Sejarah transportasi rel kereta api pertama bermula di Inggris pada tahun
1630, yaitu dengan adanya pengangkutan batu bara. Dengan kereta yang
ditarik kuda beroda besi berjalan pada bantalan kayu seiring
perkembangan zaman berikutnya balok kayu diganti seluruhnya dengan
besi untuk menghindari melesetnya roda tersebut maka roda-roda diberi
flens (flange), ini terjadi pada tahun 1789. Akibat dari penggunaan flens
pada roda ini mengakibatkan kendaraannya tidak dapat digunakan di jalan
raya biasa, sejak itulah terjadi perbedaan antara jalan raya dan jalan yang
menggunakan batang besi atau jalan rel dan Pada awal abad XIX kereta di
atas rel mulai ditarik oleh kendaraan yang dijalankan dengan mesin
(lokomotif) uap dan berkembang lagi jenis lokomotif yang baru yaitu
lokomotif diesel-listrik yang mulai digunakan di New Jersey tahun 1925,
kereta diesel-listrik untuk penumpang bentuk streamline mulai meluncur di
Amerika tahun 1934.
LANJUT AN…

 Sejarah kereta api Indonesia dapat dikatakan bahwa secara de-facto


hadirnya kerata api di Indonesia ialah dengan dibangunnya jalan rel
sepanjang 26 km pada lintas Kemijen-Tanggung yang dibangun oleh NV.
Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NIS). Pembangunan jalan
rel tersebut dimulai dengan penyangkulan pertama pembangunan badan
jalan rel oleh Gubernur Jenderal Belanda Mr. L.A.J. Baron Sloet Van De
Beele pada hari Jum’at tanggal 17 Juni 1864. Jalur kereta api lintas
Kemijen-Tanggung mulai dibuka untuk umum pada hari Sabtu, 10 Agustus
1867. Sedangkan landasan de-jure pembangunan jalan rel di jawa ialah
disetujuinya undang-undang pembangunan jalan rel oleh pemerintah Hindia
Belanda tanggal 6 April 1875.
LANJUT AN…

Dalam masa perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia peran kereta api


sangatlah besar. Sejarah mencatat peran kereta api dalam distribusi logistik
untuk keperluan perjuangan dari Ciporoyom (Bandung) ke pedalaman Jawa
Tengah, mobilisasi prajurit pejuang di wilayah Jogjakarta-Magelang-
Ambarawa dan pada masa hijrahnya pemerintahan republik Indonesia dari
Jakarta ke Jogjakarta Tanggal 3 Januari 1946 rombongan Presiden
Soekarno berhasil meninggalkan Jakarta menggunakan kereta api, tiba di
Jogjakarta tanggal 4 Januari 1946 pukul 09.00 disambut oleh Sri Sultan
Hamengkubuwono IX. Dan Menurut data tahun 1999 memberikan
informasi bahwa panjang jalan rel di Indonesia ialah 4615,918 km, terdiri
atas Lintas Raya 4292,322 km dan Lintas Cabang 323,596 .
LANJUT AN…

 Berikut poin-poin sejarah perkembangan kereta api Indonesia :

 Sejarah perjuangan Bangsa Indonesia mencatat pengambilalihan kekuasaan


perkereta-apian dari pihak Jepang oleh Angkatan Moeda Kereta Api
(AMKA) pada peristiwa bersejarah tanggal 28 September 1945.
 Pengelolaan kereta api di Indonesia telah ditangani oleh institusi yang
dalam sejarahnya telah mengalami beberapa kali perubahan. Institusi
pengelolaan dimulai dengan nasionalisasi seluruh perkereta-apian oleh
Djawatan Kereta Api Indonesia (DKARI), yang kemudian namanya
dipersingkat dengan Djawatan Kereta Api (DKA), hingga tahun 1950.
 Institusi tersebut berubah menjadi Perusahaan Negara Kereta Api (PNKA)
pada tahun 1963 dengan PP. No. 22 tahun 1963, kemudian dengan PP. No.
61 tahun 1971 berubah menjadi Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA).
Perubahan kembali terjadi pada tahun 1990 dengan PP. No. 57 tahun 1990
status perusahaan jawatan diubah menjadi perusahaan umum sehingga
PJKA berubah menjadi Perusahaan Umum Kerata Api (Perumka).
LANJUTAN …
 Perubahan besar terjadi pada tahun 1998, yaitu perubahan status dari
Perusahaan Umum Kereta Api menjadi PT Kereta Api (persero),
berdasarkan PP. No. 19 tahun 1998.
 Perkembangan dalam dunia kereta api di Indonesia terus berlangsung,
begitu pula dengan teknologinya. Tanggal 31 Juli 1995 diluncurkan KA
Argo Bromo (dikenal juga sebagai KA JS 950) Jakarta-Surabaya dan KA
Argo Gede (JB 250) Jakarta-Bandung. Peluncuran kedua kereta api tersebut
mendandai apresiasi perkembangan teknologi kereta api di Indonesia dan
sekaligus banyak dikenal sebagai embrio teknologi nasional.
 Saat ini selain kedua KA “Argo” tersebut di atas, telah beroperasi pula KA
Argo Lawu, KA Argo Dwipangga, KA Argo Wilis, KA Argo Muria.
 Kemampuan dalam teknologi perkereta-apian di Indonesia juga terus
berkembang baik dalam prasarana jalan rel maupun sarana kereta apinya.
Dalam rancang bangun, peningkatan dan perawatan kereta api,
perkembangan kemampuan tersebut dapat dilihat di PT. Inka (Industri
kereta Api) di Madiun, dan balai Yasa yang terdapat di beberapa daerah
REVIEW MATERI 2
KOMPONEN JALAN REL

Komponen jalan rel didefinisikan merupakan suatu konstruksi yang


direncanakan sebagai prasarana atau infrastruktur perjalanan kereta api.
Gambar di bawah ini menjelaskan gambar konstruksi jalan rel yang tampak
secara visual dan secara skematik digambarkan .
REVIEW MATERI 2
KOMPONEN JALAN REL

 Komponen jalan rel dan pengertian :

 Rel
Merupakan batangan baja longitudinal yang berhubungan secara langsung,
dan memberikan tuntunan dan tumpuan terhadap pergerakan roda kereta
api secara berterusan. Oleh karena itu, rel juga harus memiliki nilai
kekakuan tertentu untuk menerima dan mendistribusikan beban roda kereta
api dengan baik.
 Bantalan
Bantalan memiliki beberpa fungsi yang penting, diantaranya menerima
beban dari rel dan mendistribusikannya kepada lapisan balas dengan tingkat
tekanan yang kecil, mempertahankan sistem penambat untuk mengikat rel
pada kedudukannya, dan menahan pergerakan rel arah longitudinal, lateral
dan vertikal. Bantalan terbagi menurut bahan konstruksinya, seperti
bantalan besai, kayu maupun beton. Perancangan bantalan yang baik sangat
diperlukan supaya fungsi bantalan dapat optimal.
LANJUTAN …
 Balas (Ballast)
Konstruksi lapisan balas terdiri dari material granular/butiran dan
diletakkan sebagai lapisan permukaan (atas) dari konstruksi substruktur.
Material balas yang baik berasal dari batuan yang bersudut, pecah, keras,
bergradasi yang sama, bebas dari debu dan kotoran dan tidak pipih (prone).
Meskipun demikian, pada kenyataannya, klasifikasi butiran di atas sukar
untuk diperoleh/dipertahankan, oleh yang demikian, permasalahan
pemilihan material balas yang ekonomis dan memungkinkan secara teknis
masih mendapat perhatian dalam kajian dan penelitian. Lapisan balas
berfungsi untuk menahan gaya vertikal (cabut/uplift), lateral dan
longitudinal yang dibebankan kepada bantalan sehingga bantalan dapat
mempertahankan jalan rel pada posisi yang disyaratkan.
LANJUTAN …
 Sub Balas
Lapisan diantara lapisan balas dan lapisan tanah dasar adalah lapisan
subbalas. Lapisan ini berfungsi sebagaimana lapisan balas, diantaranya
mengurangi tekanan di bawah balas sehingga dapat didistribusikan kepada
lapisan tanah dasar sesuai dengan tingkatannya.
 Penambat
Untuk menghubungkan diantara bantalan dengan rel digunakan suatu
sistem penambat yang jenis dan bentuknya bervariasi sesuai dengan jenis
bantalan yang digunakan serta klasifikasi jalan rel yang harus dilayani.
 Wesel
Adalah konstruksi rel kereta api yang bercabang (bersimpangan) tempat
memindahkan jurusan jalan kereta api. Wesel terdiri dari sepasang rel yang
ujungnya diruncingkan sehingga dapat melancarkan perpindahan kereta api
dari jalur yang satu ke jalur yang lain dengan menggeser bagian rel yang
runcing.
LANJUTAN …
 Sambungan Rel
Adalah konstruksi yang mengikat dua ujung rel sedemikian rupa sehingga
operasi kereta api tetap aman dan nyaman. Yang dimaksud sambungan rel
disini adalah sambungan pelat sambung, mur dan baut.
 Sinyal Kereta Api
Adalah seperangkat fasilitas yang berfungs untuk memberikan isyarat
berupa bentuk warna atau cahaya yang ditempatkan pada suatu tempat
tertentu dan memberikan isyarat dengan arti tentu untuk mengatur dan
mengontrol pengoperasian kereta api.
REVIEW MATERI 3
KETENTUAN UMUM JALAN REL

Dalam Perencanaan jalan rel, Penentuan jenis komponen jalan rel seperti :
balas ,bantalan dan penambat serta dimensinya didasarkan pada beberapa
beban gandar, kecepatan maksimum dan daya lalulintas.
LANJUT AN…
 Berdasarkan 2 jenis lokomotif yaitu :
 Lokomotif BB artinya beban ditumpu oleh 2 bogie, yang masing-
masing bogie terdiri 2 gandar dan satu gandar terdiri dari dua roda.
 Lokomotif Jenis CC. lokomotif ditumpu 2 bogie, masing-masing bogie
terdiri 3 gandar, dan masing-masing gandar terdiri 2 roda.
 Beban Gandar Lokomotif BB dan CC

 Beban Gandar Lokomotif BB


Lokomotif BB artinya beban yang ditumpu oleh 2 bogie, yang masing-
masing bogie sendiri terdiri dari 2 gandar terdiri dari 2 roda.
Sehingga:
 Jika berat lokomotif (Wlok) = 56 ton, maka :
 Gaya kepada bogie (Pbogie = Ph) = Wlok/2 = 56/2 ton = 28 ton
 Gaya gandar (Pgandar = Pg) = Pb/2 = 28/2 ton = 14 ton
 Gaya roda statis (Pstatis = Ps) = Pg/2 = 14/2 = 7 ton
 Gaya gandar, lebih dikenal dengan beban gandar (axle load)
LANJUT AN…

CONTOH GAMBAR LOKOMOTIF BB :


LANJUT AN…
 Beban Gandar Lokomotif CC
 Lokomotif Jenis CC
Lokomotif Jenis CC lokomotif ditumpu 2 bogie, masing-masing
gandar, dan masing-masing gandar terdiri 2 roda
Sehingga:
 Jika berat lokomotif (Wlok) = 84 ton, maka :
 Gaya kepada bogie (Pbogie = Pb) = Wlok/2 = 84/2 ton = 42 ton
 Gaya gandar (Pgandar = Pg) = Pb/2 = 42/2 ton = 14 ton
 Gaya roda statis (Pstatis = Ps) = Pg/2 = 14/2 = 7 ton
Di Indonesia jenis lokomotif CC ada 2 jenis beratnya :
 CC-202.. dengan berat 108 ton. atau beban gandar 18 ton
 CC-201.. dengan berat 84 ton atau beban gandar 14 ton
LANJUT AN…

CONTOH GAMBAR LOKOMOTIF CC :


LANJUT AN…
 Gaya Kereta (Car,Coach), Kereta dipakai untuk angkutan penumpang,
sehingga karakteristik adalah kenyamanan (perlu ruang yang cukup) dan
kecepatan yang tinggi (factor gaya dinamis), Berat Kereta jika dimuati
adalah sekitar 40ton, dan ditumpu dengan 2 bogie (Pb = 20 ton), dengan
masing-masing bogie tediri 2 gandar (Pg = 10 ton), sehingga Ps = 5 ton.
 Gaya Gerbong (Wagon), Gerbong dipakai untuk angkutan barang, dimana
yang diperlukan terutama segi beratnya sehingga muatannya dapat besar
(massal dan berat) Prinsip beban sama, dan satu gerbong dapat terdiri 2
gandar (tanpa bogie) dan 4 gandar (dengan 2 bogie).
LANJUT AN…
 Jenis Kecepatan
 Kecepatan Rencana
• Kecepatan yang digunakan untuk merecanakan konstruksi Jalan Rel
 Kecepatan Rencana untuk perencanaan struktur jalan rel rumusnya yaitu :
V rencana = 1,25 x V maks
 Kecepatan Recana untuk Perencanaan Jari-jari Lengkung tikungan
rumusnya yaitu :
V rencana = V maks
 Kecepatan Rencana Untuk Perecanaan Peninggian Rel rumus yaitu :

 Kecepatan Maksimum
• Kecepatan tertinggi yang diinginkan untuk operasi suatu rangkaian
kereta pada lintas tertentu
LANJUT AN…
 Kecepatan Operasi
• Kecepatan rata-rata kereta api pada petak jalan tertentu
 Kecepatan Komersial
• Kecepatan rata-rata sebagai hasil pembagian jarak tempuh dengan
waktu tempuh
 Daya Angkut Lintas
 Jumlah angkutan anggapan yang melewati suatu lintasan dalan jangka
waktu satu tahun
 Daya angkut lintas menjerminkan jenis serta jumlah beban total dan
kecepatan kereta api yang lewat di lintasan tersebut dalan satuan waktu
tertentu (Ton/Tahun)
 Rumus daya angkut lintas yaitu :
LANJUT AN…
Contoh rumus daya angkut lintas :
LANJUT AN…
 Ruang Bebas Bangunan
 Ruang diatas sepur yang senantiasa bebas dari segala rintangan dan benda
penghalang yang disediakan untuk lalul lintas rangkaian kereta api.
 Contoh gambar macam-macam ruang bebas :
LANJUT AN…
 Ruang Bangunan
 Bangunan adalah ruang disisi sepur yangsenantiasa hasur bebas dari segala
bangunan tetap seperti antara lain tiang sembiyan, tiang listrik dan pagar
 Batas ruang bangunan diukur dari sumbu sepur pada ketinggian 1–3,55
meter
 Jarak ruang bangunan
• Pada lintas bebas : 2.35 s/d 2.53 m dari kiri kanan sumbu sepur
• Pada Emplasemen : 1,95 s/d 2.35 di kiri dan kanan sumbu sepur
• Pada Jembatan : 2.15 m di kiri dan kanan sumbu sepur
LANJUT AN…
 Penampang Melintang Jalan Rel
LANJUT AN…
REVIEW MATERI 4
ALINEMEN HORIZONTAL JALAN REL

 Alinemen horizontal adalah proyeksi sumbu jalan rel pada bidang


horizontal, alinyemen horizontal terdiri dari garis lurus dan lengkungan.
 Faktor pertimbangan perencanaan alinemen jalan rel yaitu :
 Fungsi Dari Jalan Rel
 Keselamatan
 Ekonomi
 Aspek Lingkungan
 Estetika
 Lengkung Lingkaran
 Gaya Sentrifugal
LANJUTAN …

• Contoh rumus gaya sentrifugal diimbangi sepenuhnya oleh gaya berat :


LANJUT AN…
 Gaya Sentrifugal diimbangi sepenuhnya oleh gaya berat dan gaya dukung
komponen jalan rel
• Contoh rumus gaya sentrifugal diimbangi sepenuhnya oleh gaya berat dan
gaya dukung komponen jalan rel :
LANJUTAN …

 Pada lengkung lingkaran tanpa lengkung peralihan tidak ada


peninggian rel.
 Jari-jari minimum lengkung digunakan adalah :
R = 0.164 V2

Kecepatan (km/jam) Jari-jari Minimum Tanpa Jari-jari Minimum dengan


Lengkung Peralihan (m) Lengkung Transisi
120 2370 780
110 1990 660
100 1650 550
90 1330 440
80 1050 350
70 810 270
60 600 200
LANJUTAN …
 Lengkung peralihan dibuat untuk mengeliminasi perubahan gaya
sentrifugal sedemikian rupa sehinggga penumpang di dalam kereta api
tetap terjamin kenyamanannya
 Panjang lengkung peralihan merupakan fungsi dari perbahan gaya
sentrifugal per satuan waktu,kecepatan dan jari-jari lengkung

Anda mungkin juga menyukai