KEPANITERAAN ILMU
KEDOKTERAN MASYARAKAT DAN
KOMUNITAS PUSKESMAS II
SOKARAJA
Riwayat Demografi
Riwayat Sosial
kebawah. dapat dikatakan hari seperti
harmonis bermain dan
belajar sesuai
anak seusianya.
Hubungan
pasien dengan
tetangga
sekitarnya cukup
baik.
Pemeriksaan Fisik
Keadaan
Tanda Vital Status gizi
Umum/Kesadaran
• Tampak baik, • Nadi • BB : 18,5 kg
kesadaran :88x/menit • TB : 113 cm
compos mentis. • RR : 20x/menit • Status gizi
• Suhu : 37.0oC :normal
per axillar
• TD : tidak
dilakukan
Kulit :Turgor kulit kembali dalam satu detik.
Kepala : Bentuk normosefal, rambut tidak mudah
dicabut
Mata : Konjungtiva palpebra anemis (-/-), sklera
ikterik (-/-), konjungtiva bulbi hiperemis -/-,
madarosis (-)
Hidung : Nafas cuping hidung (-/-), discharge (-/-),
Telinga : Bentuk dan ukuran normal, sekret (-/-)
Mulut : Bibir sianosis (-), lidah kotor (-)
Tenggorokan : Faring hiperemis (-), Tonsil T1-T1
Leher : Deviasi trakea (-), limfonodi cervicalis
tidak teraba
Thoraks :
◦ Pulmo :
Inspeksi :pergerakan dada kanan = kiri
Palpasi :fremitus raba kanan = kiri
Perkusi:sonor/sonor
Auskultasi :suara dasar vesikuler (+/+)suara tambahan RBH
(-/-)RBK (-/-) wheezing (-/-)
◦ Cor :
Inspeksi : ictus cordis tak tampak
Palpasi : ictus cordis tak kuat angkat
Perkusi : batas kiri atas : SIC II LPSS
batas kiri bawah : SIC V LMCS
batas kanan atas : SIC II LPSD
batas kanan bawah : SIC IV LPSD
batas jantung kesan tidak melebar
Auskultasi : S1>S2, regular, gallop (-), murmur (-)
Abdomen
◦ Inspeksi : datar
◦ Auskultasi : bising usus (++) meningkat
◦ Perkusi : timpani, nyeri (+) kuadran tengah atas
◦ Palpasi :supel, nyeri tekan (+), hepar dan lien tidakteraba
Sistem Collumna Vertebralis
◦ Inspeksi : deformitas (-), skoliosis (-), kiphosis (-), lordosis
(-)
◦ Palpasi :nyeri tekan (-)
Ektremitas :
◦ Akral dingin: -
◦ Oedem
Diagnosis Holistik
Diagnosis
: Diare
Akut
Dehidrasi
Sedang
Aspek
Klinis
Diagnosa
banding :
Dispepsia,
infeksi
Amoeba.
Karakteristik
Pasien
Faktor Resiko
Riwayat
yang tidak
Penyakit Dahulu
dapat diubah
Faktor Resiko
yang dapat Perilaku
diubah
Aspek Faktor Risiko Ekstrinsik
Aspek Skala Penilaian Fungsi Sosial
Individu
Kondisi ekonomi pasien Skala penilaian fungsi
termasuk ke dalam golongan sosial pasien adalah 5,
menengah ke bawah. karena pasien masih bisa
Rendahnya pemahaman melakukan aktifitas seperti
pasien dan keluarga mengenai biasanya.
faktor risiko penularan diare.
Latar belakang pendidikan
pasien rendah. Pengetahuan
pasien dan keluarga tentang
penyakit yang diderita masih
kurang.
Penatalaksanaan
Personal Care
Medikamentosa
• Kotrimoksazole 2 x 1
• Colinpectin 2 x ½ apabila diare
• Antasida syrup 3 x 1
• Zinc 1 x 1
Non Medikamentosa
KIE
• Memperbanyak minum air putih 6-8 gelas sehari. makan yang bergizi dan
meningkatkan konsumsi sayur, buah, daging.
• Menjaga pola makan dan jajan yang sehat.
• Edukasi penyebab, faktor risiko, tanda dan gejala serta pengobatan diare.
• Memberi edukasi kepada pasien untuk memperbanyak istirahat dan mengurangi
kegiatan pasien.
Family care Community care
Dukungan psikologis dari keluarga Edukasi pengetahuan terkait penyebab, faktor
pasien. risiko, cara penularan, tanda dan gejala serta
pengobatan diare kepada masyarakat
Memberi informasi kepada keluarga
Edukasi komunitas untuk mencegah
terkait penyakit diare mulai dari faktor terjadinya penyakit.
risiko, tanda gejala, pencegahan, Memotivasi lingkungan untuk menjaga
komplikasi dan pengobatan. lingkungan yang sehat untuk meminimalisasi
Edukasi kepada keluarga terdekat agar penyebaran penyakit.
pasien menghindari melakukan Mengadakan kerja bakti baik di rumah
Prognosi
s
Ad Ad
sanationam: fungsionam
Dubia ad : Dubia ad
bonam bonam
TINJAUAN PUSTAKA
Diare Dehidrasi
Definisi
Klasifikasi
• Berlangsung selama • Mempunyai bahaya utama
beberapa jam atau hari. yaitu kerusakan mukosa
mempunyai bahaya utama usus,sepsis dan gizi buruk,
yaitu dehidrasi dan mempunyai komplikasi
penurunan berat badan seperti dehidrasi
juga dapat terjadi jika
makan tidak dilanjutkan.
Diare akut
Diare cair akut
berdarah
Diare dengan
Diare persisten
malnutrisi berat
Etiologi
Etiologi
Diare Diare
Akut Kronik
Bakteri
Virus
Enteral Parasit
Cacing
Infeksi Fungi
Diare Akut
OMA
Intoksikasi
Parenteral
makanan
Antibiotik
Imunodefisiensi
Kemoterapi
Antasid
Diare Kronis
Eksogen Endogen
Makanan cairan
yang aktif
Obat-obatan Kongenital Didapat
osmotik, sulit
diabsorbsi
kelainan kelainan
katartik sulfat dan
malabsorpsi malabsorpsi
fosfat, antasida, kolkisin, anti
spesifik, penyakit spesifik, penyakit
laktulosa dan depresan, anti HT
malabsorpsi malabsorpsi
sorbitol
umum umum
Patog
enesi
s
Diagnosis
• Lama diare, frekuensi, volume, konsistensi tinja, warna, bau, ada/tidak lendir,
dan darah
• Kencing: biasa, berkurang, jarang, atau tidak kencing dalam 6-8 jam terakhir
Anamnesis • Makanan dan minuman yang diberikan selama diare
• Berat badan, suhu tubuh, frekuensi denyut jantung dan pernafasan serta
tekanan darah.
• Dicari tanda-tanda utama dehidrasi: kesadaran, rasa haus, dan turgor
PF kulit
• Pemeriksaan tinja
• Pemeriksaan gangguan keseimbangan asam basa
• Pemeriksaan kadar ureum dan kreatinin
PP • Pemeriksaan kadar elektrolit
• Pemenriksaan intubasi duodenum
Penatalaksanaan
1. Rehidrasi dengan menggunakan oralit baru
◦ Oralit baru ini adalah oralit dengan osmolaritas yang
rendah
◦ Ketentuan pemberian oralit formula baru
Beri ibu 2 bungkus oralit formula baru
Larutkan 1 bungkus oralit formula baru dalam 1 liter air
matang untuk persediaan 24 jam
Berikan larutan oralit pada anak setiap kali buang air besar,
dengan ketentuan:
Untuk anak berumur < 2 tahun: berikan 50-100 ml tiap kali BAB
Untuk anak 2 tahun atau lebih: berikan 100-200ml tiap BAB
Jika dalam waktu 24 jam persediaan larutan oralit masih
tersisa, maka sisa larutan harus dibuang.
2. Zinc diberikan selama 10 hari berturut-turut
◦ Dosis zinc untuk anak-anak
Anak di bawah umur 6 bulan : 10mg (½ tablet) per
hari
Anak di atas umur 6 bulan : 20 mg (1 tablet) per hari
◦ Untuk bayi, tablet zinc dapat dilarutkan
dengan air matang atau ASI atau oralit, Untuk
anak-anak yang lebih besar, zinc dapat
dikunyah atau dilarutkan dalam air matang
atau oralit.
3. ASI dan makanan tetap diteruskan
4. Antibiotik selektif
◦ Sesuai indikasi (diare berdarah)
5. Nasihat kepada orang tua
◦ Kembali segera jika demam
◦ Tinja berdarah, berulang, makan atau minum
sedikit, sangat halus
◦ Diare makin sering, atau belum membaik
dalam 3 hari
PRIORITAS MASALAH
Masalah
Kurangnya
sosialisasi ◦ Kelompok sarana sanitasi
Sarana air bersih
PHBS yang kurang Pembuangan air limbah
◦ Jamban sehat Sarana tempat pembuangan
sampah
Rumah tidak memenuhi ◦ Kelompok perilaku penghuni
kriteria Rumah Sehat Membuka jendela ruangan
dirumah
◦ Kelompok komponen Membersihkan rumah dan
rumah halaman
Atap Membuang tinja ke jamban
Dinding Membuang sampah pada tempat
sampah
Lantai
Ekonomi Rendah
Ventilasi
Kurangnya Pengetahuan
Penataan ruang
Pencahayaan Mengenai Diare
Prioritas Masalah
I T R Jumlah
IxTxR
No. Daftar Masalah
P S SB Mn Mo Ma