0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
10 tayangan42 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang ansietas yang mencakup 3 poin utama:
1. Pengertian dan tanda-tanda ansietas seperti kecemasan yang tidak jelas penyebabnya dan gangguan tidur.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya ansietas seperti faktor genetik, keluarga, dan stresor psikososial.
3. Mekanisme penanganan ansietas seperti koping dengan menyelesaikan masalah atau mel
Dokumen tersebut membahas tentang ansietas yang mencakup 3 poin utama:
1. Pengertian dan tanda-tanda ansietas seperti kecemasan yang tidak jelas penyebabnya dan gangguan tidur.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya ansietas seperti faktor genetik, keluarga, dan stresor psikososial.
3. Mekanisme penanganan ansietas seperti koping dengan menyelesaikan masalah atau mel
Dokumen tersebut membahas tentang ansietas yang mencakup 3 poin utama:
1. Pengertian dan tanda-tanda ansietas seperti kecemasan yang tidak jelas penyebabnya dan gangguan tidur.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya ansietas seperti faktor genetik, keluarga, dan stresor psikososial.
3. Mekanisme penanganan ansietas seperti koping dengan menyelesaikan masalah atau mel
• Lazarus (1969), kecemasan merupakan suatu respon dari
pengalaman yang dirasa tidak menyenangkan dan di ikuti perasaan gelisah, khawatir, dan takut. Kecemasan merupakan aspek subjektif dari emosi seseorang karena melibatkan faktor perasaan yang tidak menyenangkan yang sifatnya subjektif dan timbul karena menghadapi tegangan, ancaman kegagalan, perasaan tidak aman dan konflik dan biasanya individu tidak menyadari dengan jelas apa yang menyebabkan ia mengalami kecemasan.
• The New Encyclopedia Britannica (1990) kecemasan atau anxiety
adalah suatu perasaan takut, kekuatiran atau kecemasan yang seringkali terjadi tanpa ada penyebab yang jelas
• Alex Sobur: Kecemasan adalah ketakutan yang tidak nyata, suatu
perasaan terancam sebagai tanggapan terhadap sesuatu yang sebenarnya tidak mengancam Pengertian Ansietas Ketakutan/kekuatiran pada sesuatu yang tdk jelas dan berhubungan dengan perasaan tidak menentu dan tak berdaya (helplessness). Perasaan isolasi, terasing, dan terancam mungkin dialami. Individu mempersepsikan kepribadiannya terancam. Manusia mulai merasakan sejak bayi Berhenti mati. Tanda & Gejala Ansietas Keluhan-keluhan yang sering dikemukakanoleh orang yang mengalami ansietas (Hawari,2008) : 1. Cemas, khawatir , firasat buruk, takut akan pikirannya sendiri, mudah tersinggung 2. Merasa tegang, tidak tenang, gelisah, mudah terkejut, 3. Takut sendirian, takut keramaian dan banyak orang 4. Gangguan pola tidur, dan mimpi-mimpi yang menegangkan 5. Gangguan kosentrasi dan daya ingat 6. Keluhan-keluhan somatic misalnya rasa sakit pada otot dan tulang, pendengaran berdenging (tinitus), dll Karakteristik Ansietas Mpk emosi dan bersifat subyektif. Sumber tdk jelas (takut ~ sumber jelas). Bisa ditularkan Terjadi akibat adanya ancaman pada harga diri, identitas diri. Perlu adanya keseimbangan antara keberanian dan kecemasan Tingkat Ansietas 1. Ansietas ringan: pd kehidupan sehari-hari. Individu sadar. Lahan persepsi meningkat (mendengar, melihat, meraba lebih dari sebelumnya). Perlu untuk memotivasi belajar, pertumbuhan, dan kreativitas. 2. Ansietas sedang: lahan persepsi menyempit (melihat, mendengar, meraba menurun dpd sblmnya). Fokus pd perhatian segera. Tingkat Ansietas 3. Ansietas berat: lahan persepsi sangat sempit, hanya bisa memusatkan perhatian pd yg detil, tdk yg lain. Semua perilaku ditujukan untuk menurunkan ansietas. 4. Panik: hilang kontrol, hanya bisa menurut perintah Panik Hilang kontrol Tak bisa melakukan sesuatu tanpa perintah atau arahan. Disorganisasi kepribadian. Meningkatnya aktivitas motorik Menurunnya kemampuan menghubung-hubungkan. Distrosi persepsi Hilangnya pikiran rasional Hilangnya komunikasi dan fungsi efektif. Bila berlangsung berkepanjangan menyebabkan exhaustion ~ kematian RENTANG RESPON CEMAS
Respon Respon Adaptif Maladaptif
Antisipasi Ringan Sedang Berat Panik
Pengkajian Faktor Predisposisi Faktor Presipitasi Mekanisme Koping Mekanisme Pertahanan Ego Perilaku Faktor Predisposisi 1. Teori Psikoanalisa: ansietas mpk konflik elemen kepribadian id dan super ego (dorongan insting dan hati nurani). Ansietas mengingatkan ego akan adanya bahaya yg perlu diatasi. 2. Teori interpersonal: ansietas terjadi krn ketakutan penolakan dlm hub interpersonal. Dihubungkan dg trauma masa pertumbuhan (kehilangan, perpisahan) yg menyebabkan ketdkberdayaan). Idv yg harga diri rendah mudah mengalami ansietas. Faktor Predisposisi Teori perilaku; ansitas timbul sbg akibat frustrasi yg disebabkan oleh sesutu yg mengganggu pencapaian tujuan. Mrpk dorongan yg dipelajari utk menghindari rasa sakit/nyeri. Ansietas meningkat jika ada konflik (konflik ~ ansietas ~ helplessness) Kondisi keluarga: ansietas dpt timbul secara nyata dlm keluarga. Ada overlaps gg ansietas dan depresi. Faktor Predisposisi Keadaan biologis: dpt dipengaruhi dan mempengaruhi ansietas. Ansietas terjadi akibat GABA >>. Ansietas dpt memperburuk penyakit (hipertensi, jantung, peptic ulcers). Kelelahan mengakibatkan idv mudah terangsang dan merasa ansietas. Faktor Presipitasi Ancaman integritas fisik: ketidakmampuan fisiologis dan menurunnya kemampuan melaksanakan ADL. Ancaman thd sistem “diri”; mengancam identitas, harga diri, integrasi sosial. Mis: phk, kesulitan peran baru. Gabungan: penyebab timbulnya ansietas gabungan dr genetik, perkembangan, stresor fisik, stresor psikososial. Perilaku Ansietas dpt diekspresikan lgs melalui perubahan fisiologis dan perilaku scr tdk lgs melalui timbulnya gejala/mekanisme koping utk mempertahankan diri dari ansietas. Respon fisiologis dpt terjadi pd sistem kardiovaskuler, pernafasan, meuromuskuler, GI, perkemihan, dan kulit Perilaku: motorik, afektif, kognitif Efek fisiologis ansietas Kardiovaskuler: palpitasi, berdebar-debar, TD, pinsan, TD, N . Pernafasan: P, nafas pendek, dada sesak, nafas dangkal, rasa tercekik, terengah-engah. Neuromuskuler: refeks, terkejut, mata berkedip-kedip, insomnia, tremor, kaku-kaku, gelisah, wajah tegang, kelemahan umum, gerakan lambat, kaki goyah. Efek fisiologis ansietas Gastrointestinal: hilang nafsu makan, menolak makan, abdomen tdk nyaman, nyeri abdomen, mual, perih, diare. Sistem perkemihan: tekanan utk b.a.k., sering b.a.k. Kulit: wajah kemerahan, keringat lokal, gatal-gatal, rasa panas dingin, wajah pucat, berkeringat seluruh tubuh. Respon Perilaku Motorik: gelisah, ketegangan fisik, tremor, sering kaget, bicara cepat, kurang koordinasi, cenderung celaka, menarik diri, menghindar, menahan diri, hiperventilasi. Kognitif: gg perhatian, tak bisa konsentrasi, pelupa, salah tafsir, pikiran blocking, menurunnya lahan persepsi, bingung, kesadaran diri berlebihan, waspada berlebihan, hilangnya obyektivitas, takut hilang kontrol, takut luka/mati. Respon Perilaku Afektif: tdk sabar, tegang, nervous, takut berlebihan, teror, gugup, sangat gelisah. Mekanisme Koping 1. Task Oriented (orientasi pd tugas) Dipirkan utk memecahkan masalah, konflik, memenuhi kebutuhan. Realistis memenuhi tuntutan situasi stres Disadari dan berorientasi pd tindakan Berupa reaksi: melawan (mengatasi rintangan utk memuaskan kebutuhan), menarik diri (menghilangkan sumber ancaman fisik atau psikologis), kompromi (mengubah cara, tujuan utk memuaskan kebutuhan) Mekanisme Koping 2. Ego oriented: Task oriented tdk selalu berhasil Melindungi “self” Berguna pd ansietas ringan ~ sedang Melindungi dr perasaan inadequacy dan buruk Berupa penggunaan mekanisme pertahanan diri (defens mechanism) Defens Mechanism Rasionalisasi Kompensasi Reaksi formasi Denial Regresi Displacement Represi Disosiasi Splitting / Identifikasi pemisahan Intelektualisasi Sublimasi Introyeksi Supresi Isolasi Undoing Proyeksi MEKANISME PERTAHANAN EGO KOMPENSASI Proses dimana seseorang memperbaiki penurunan citra diri dengan secara tegas menonjolkan keistimewaan/kelebihan yang dimiliki. DENIAL Menyatakan ketidaksetujuan terhadap realitas dengan mengingkari realitas tersebut PEMINDAHAN / DISPLACEMENT Pengalihan emosi yang semula ditujukan pada seseorang atau benda kepada orang atau benda lain yang biasanya netral atau lebih sedikit mengancam dirinya. DISOSIASI Pemisahan suatu kelompok proses mental atau perilaku dari kesadaran atau identitasnya. IDENTIFIKASI Proses dimana seseorang untuk menjadi seseorang yang ia kagumi berupaya dengan menirukan pikiran-pikiran, perilaku dan selera orang tersebut. INTELEKTUALISASI Penggunaan logika dan alasan yang berlebihan untuk menghindari pengalaman yang mengganggu perasaannya INTROJEKSI Suatu jenis identifikasi yang kuat dimana seseorang mengambil dan melebur nilai-nilai dan kualitas seseorang atau suatu kelompok ke dalam struktur egonya sendiri , merupakan “hati nurani”. ISOLASI Pemisahan unsur emosional dari suatu pikiran yang mengganggu dapat bersifat sementara atau berjangka lama. PROYEKSI Pengalihan buah pikiran pada diri sendiri kepada orang lain terutama keinginan, perasaan emosional dan motivasi yang tidak dapat ditoransi. RASIONALISASI Mengemukakan penjelasan yang tampak logis dan dapat diterima masyarakat untuk menghalalkan atau membenarkan impuls, perasaan, perilaku dan motif yang tidak dapat diterima. REAKSI FORMASI Pengembangan sikap dan pola perilaku yang ia sadari, yang bertentangan dengan apa yang sebenarnya ia rasakan atau ingin lakukan. REGRESI Kemunduran akibat stress terhadap perilaku dan merupakan ciri khas dari suatu taraf perkembangan yang lebih dini. REPRESI Pengesampingan secara tidak sadar tentang pikiran , impuls atau ingatan yang menyakitkan atau bertentangan dari kesadaran seseorang ; merupaakan pertahanan ego yang primer yang cenderung diperkuat oleh mekanisme yang lain. PEMISAHAN / SPLITTING Sikap mengelompokkan orang atau keadaan hanya sebagai semuanya baik atau semuanya buruk; kegagalan untuk memadukan nilai-nilai positif dan negatif di dalam diri sendiri. SUBLIMASI Penerimaan suatu sasaran pengganti yang mulia artinya dimata masyarakat untuk suatu dorongan yang mengalami halangan dalam penyalurannya secara normal. SUPRESI Suatu proses yang digolongkan sebagai mekanisme pertahanan tetapi sebetulnya merupakan analog represi yang disadari , pengesampingan yang disengaja tentang suatu bahan dari kesadaran seseorang, kadang-kadang dapat mengarah pada represi yang berikutnya. UNDOING Tindakan atau perilaku atau komunikasi yang menghapuskan sebagian dari tindakan / perilaku atau komunikasi sebelumnya. Diagnosis Keperawatan Menurut NANDA: Ansietas Koping individu tidak efektif Takut Contoh dx lengkap: Ansietas berat b.d. konflik seksual ditandai dg mencuci tangan berulang-ulang, pikiran kotor dan adanya kuman yg sering timbul. Ansietas sedang b.d. prestasi sekolah yg buruk dimanifestasikan dg denial dan rasionalisasi yg berlebihan. Koping individu tak efektif b.d. kematian anak, dimanifestasikan dg ketdkmampuan mengingat kembali peristiwa kecelakaan. Tujuan Menurunkan tingkat kecemasan klien. Mendukung dan melindungi klien Tindakan Keperawatan pd Ansietas Berat - Panik Tujuan: memberi dukungan, melindungi, dan menurunkan tingkat ansietas pada tkt sedang atau ringan. Bina hubungan saling percaya dan
terbuka: dengarkan keluhan, dukung
utk menceritakan perasaan, jawab pertanyaan scr lags, menerima tanpa pamrih, hargai pribadi klien. Tindakan Keperawatan pd Ansietas Berat - Panik Sadari dan kontrol perasaan diri perawat: bersikap terbuka sesuai perasaan, terima perasaan positif maupun negatif termasuk perkembangan ansietas, menggali penyebab ansietas, pahami perasaan diri secara terapeutik. Tindakan Keperawatan pd Ansietas Berat - Panik Yakinkan klien ttg manfaat mekanisme koping yg bersifat melindungi dan tdk memfokuskan diri pd perilaku maladaptif: terima dan dukung klien; tdk menentang klien; nyatakan perawat bisa memahami rasa sakit tetapi tdk memfokuskan pada rasa tersebut; beri umpan balik thd perilaku, stresor, dampak stresor dan sumber koping; dukung ide keh fisik berhub dg kesehatan mental; batasi perilaku maladaptif dg cara suportif. Tindakan Keperawatan pd Ansietas Berat - Panik Identifikasi dan mencoba menurunkan situasi yg menimbulkan ansietas: sikap tenang; lingkungan tenang; batasi kontak dg klien lain; identifikasi dan modifikasi hal yg menimbulkan cemas; terapi fisik: mandi air hangat, pijat Anjurkan melakukan aktivitas di luar yg menarik; share aktivitas yg sering dilakukan; latihan fisik; buat rencana harian; libatkan keluarga dan support system. Tindakan Keperawatan pd Ansietas Berat - Panik Tingkatkan kesehatan fisik: beri obat- obatan yg meningkatkan rasa nyaman; observasi efek samping obat dan beri pendidikan kesehatan yang sesuai. Tindakan Keperawatan pd Ansietas Sedang 1. Bina hubungan saling percaya: Dengar dengan hangat dan responsif Beri waktu kepada klien untuk berespon Beri dukungan utk ekspresi diri. 2. Perawat menyadari dan mengenal ansietasnya sendiri: Kenali perasaan diri Kenali sikap dan perilaku perawat yg berdampak negatif pd klien Bersama klien menggali perilaku dan respon shg dapt belajar dan berkembang Tindakan Keperawatan pd Ansietas Sedang 3. Bantu klien mengenal ansietasnya: Bantu klien mengekspresikan perasaan. Bantu klien menghubungkan perilaku dg perasaan klien. Memvalidasi kesimpulan dan asumsi. Pertanyaan terbuka. 4. Memperluas kesadaran berkembangnya ansietas: Bantu klien menhubungkan situasi dan interaksi yg menimbulkan ansietas. Bantu klien meninjau kembali penilaian klien thd stresor yg dirasa mengancam dan menimbulkan konflik. Mengaitkan pengalaman saat ini dg pengalaman masa lalu Tindakan Keperawatan pd Ansietas Sedang 5. Bantu klien mempelajari koping yg baru Menggali pengalaman klien menghadapi ansietas sebelumnya. Tunjukkan akibat negatif koping yg saat ini. Dorong klien untuk mencoba koping adaptif yg lalu Memusatkan tanggung jawab perubahan pada klien Terima peran aktif klien. Mengaitkan hubungan sebab- akibat keadaan ansietasnya. Bantu klien menyusun kembali tujuan memodifikasi perilaku Anjurkan penggunaan koping yg baru Didik klien untuk memakai ansietas ringan untuk pertumbuhan diri. Dorong aktivitas fisik untuk menyalurkan energi Mengerahkan dukungan sosial ~ koping adaptif diterapkan oleh klien.