Anda di halaman 1dari 14

PERENCANAAN PAJAK

PENDAHULUAN

DJOKO WAHJUDI, SE, MM, AK


Referensi :
• Drs. Mohammad Zain, AK. 2003
Manajemen Perpajakan
• Erly Suandy, 2010, Perencanaan Pajak
• Waluyo, MSc, MM, Akt & Wirawam B
Ilyas, MS, 2010 Perpajakan Indonesia
• www.Klikpajak.com,
www.pwcglobal.com
• www//pajak.go.id
• Artikel Pajak / Jurnal Pajak

DJOKO WAHJUDI, SE, MM, AK 2


SISTEM PERPAJAKAN
INDONESIA
• Indonesia menerapkan self assesment system
sehingga wajib pajak sendiri (4 M) secara
sukarela membuat laporan dan menghitung
kewajiban pembayaran pajaknya.
• Sistem ini mulai digunakan sejak dilakukannya
reformasi sistem perpajakan pada tahun 1983
dengan bantuan Harvard International Institute
for Development. Berlaku sejak 1 Januari 1984
PAJAK
Pajak merupakan salah satu aspek
biaya/beban bagi suatu usaha atau
kontribusi Wajib Pajak kepada
Negara yang dipaksakan melalui
Undang-Undang

DJOKO WAHJUDI, SE, MM, AK 4


HUKUM PAJAK
• Undang Undang Dasar 1945
• Undang Undang Perpajakan
• Peraturan Pemerintah / Kep Presiden
• Keputusan Menteri Keuangan
• Keputusan / Surat Edaran Dirjen Pajak

DJOKO WAHJUDI, SE, MM, AK 5


PENGARUH PAJAK TERHADAP BADAN USAHA

Dalam Pandangan Bisnis


Pajak Adalah Merupakan Beban Bagi Perusahaan

Laba Turun, Kerugian Bertambah,


Cash Flow Turun

DAYA SAING TURUN

Djoko Wahjudi 6
INGIN BEBAN PAJAK OPTIMAL ?

DIPERLUKAN MANAJEMEN PAJAK

Yaitu

Sarana Untuk Memenuhi Kewajiban Perpajakan


Dengan Benar Tetapi Dengan Mengupayakan Efisiensi
Dalam Pembayaran Pajak Untuk Memperoleh Laba
Dan Likuiditas Yang Diharapkan

Djoko Wahjudi 7
TUJUAN MANAJEMEN PAJAK

• Melakukan Kewajiban Perpajakan Dengan Baik


• Efisiensi Untuk Menghemat Laba Dan Likuiditas

Hal Tersebut Dicapai Dengan

Perencanaan Pajak
Implementasi
Pengendalian
Djoko Wahjudi 8
KECENDERUNGAN PERILAKU
WAJIB PAJAK

• Peningkatan tax rate dimaksudkan untuk


memberikan peningkatan tax revenue.
• Namun yang terjadi justru sebaliknya.
Semakin tinggi tax rate semakin besar tingkat
penghindaran pajak, sehingga tax revenue
semakin menurun.
KECENDERUNGAN PERILAKU WP

1. Semakin rendah peluang terdeteksi tidak membayar


pajak, maka penghindaran pajak semakin besar
dan
semakin besar peluang terdeteksi tidak membayar pajak,
maka penghindaran pajak semakin kecil.

2. Semakin tinggi tingkat denda tidak membayar pajak,


maka penghindaran pajak menjadi semakin kecil
dan
semakin rendah tingkat denda tidak membayar pajak,
maka penghindaran pajak menjadi semakin besar.
PERENCANAAN PAJAK

• Besarnya Pph Terutang


• Tingkat Kerumitan Peraturan termotivasi
• Adanya Celah – Celah karena
• Besar Kecilnya Sanksi
• Kemungkinan Terdeteksi MELALUI
• Moral Wp Dan Fiskus

Tax Evasion
(Penggelapan Pajak) Tax Avoidance
Adalah Meminimalisasi Pajak (Penghindaran Pajak)
Secara Illegal Adalah Meminimalisasi Pajak
1.Ignorance
Secara Legal
2. Error and Negligence
3. Missunderstanding
11
MENGAPA PERPAJAKAN MEMUAT CELAH ?

KESENGAJAAN PEMERINTAH BUKAN KESENGAJAAN


• Melakukan Fungsi
Regulerend • Karena Kondisi Bisnis

• Misal: Yang Berubah Cepat


Untuk Mendorong Perush.
• Adanya Interpreasi Ganda
Reksadana Dibuatkan
Ketentuan Ps.4 (3) yang Dalam Suatu Peraturan
Mengatur Bunga Obligasi Perpajakan
Yg Diterima Oleh Perush.
Reksadana Selama 5 Th.
Pertama Bukan Obyek Pajak.

12
TAHAPAN PERENCANAAN PAJAK
KAPAN DILAKUKAN ?

Saat Akan Mendirikan


Saat Menjalankan Usaha
Perusahaan

1. Memilih Bentuk Usaha 1. Memilih Alternatif


2. Memilih Met Pembukuan Transaksi
(Penilaian Persediaan, 2. Menetapkan Kebija-
Metode Penyusutan, kan Manajemen Atas
Kapitalisasi Dan Metode Pencatatan Dari
Pelaksanaan Akuntansi Transaksi Yang Ada
Lainnya)

Djoko Wahjudi 13
RESIKO
• Perhitungan pajak ditetapkan secara jabatan
• Perhitungan kembali jumlah laba atau rugi fiskal
yang dapat mengakibatkan kurang bayar pajak
ditambah denda pajak
• Apabila tidak membayar kekurangan pajak
mengakibatkan harta perusahaan dapat disita dan
pengurus bertanggung jawab renteng termasuk
harta pribadi pengurus
• Pengurus dapat disandera

DJOKO WAHJUDI, SE, MM, AK 14

Anda mungkin juga menyukai