Anda di halaman 1dari 14

Kelompok 2

1. Wahyu Darmawan
2. Siti Maryam
3. Remgginas P
4. Khoirul Rijal
EKSTERNALITAS
Eksternalitas adalah biaya atau manfaat yang didapatkan oleh pihak ketiga yang tidak dapat memilih untuk
mendapatkan atau tidak dampak tersebut.
Contoh nyata dari eksternalitas adalah pada perusahaan listrik yang membangun pembangkit listriknya dekat
dengan pemukiman penduduk.
Biaya yang harus ditanggung oleh perusahaan tersebut hanya meliputi biaya operasional dan pembelian bahan
bakar pembangkit. Namun, penduduk yang tinggal di sekitar pembangkit mengalami penyakit pernafasan karena
polusi yang disebabkan oleh pembangkit tersebut.
Perusahaan listrik tidak peduli dan tidak mengurusi mereka karena mereka bukan bagian dari perusahaan
tersebut, walaupun mereka terkena dampak dari aktivitas perusahaan. Fenomena ini disebut dengan eksternalitas.

 Eksternalitas dapat dibedakan menjadi 2 jenis yaitu:

1.echnical externality yaitu merupakan tindakan konsumsi/ produksi orang lain tanpa kompensasi
2. Pecuniary externality, yaiutu tindakan konsumsi yang lebih menekankan pada unsur harga perekonomian dan
lebih kepada kegiatan suatu kelompok yang dapat menjadi kendala anggaran seperti permainan harga dipasar dll.

Namun ekternalitas juga dapat memiliki dampak yang positif, contohnya adalah jaringan telekomunikasi dan
informasi yang dikembangan oleh suatu perusahaan yang juga dampak nya dapat dirasakan oleh khalayak ramai.
Ekternalitas ini memiliki dampak yang postif, kenapa hal ini bisa terjadi, karena semakin luas jangkauan yang
diberikan oleh perusahaan tersebut maka akan semakin mudah juga bagi masyarakat untuk dapat melakukan
komunikasi atau berbagi informasi kepada kahalayak umum lainnya, sehingga pertukaran informasi dapat terjadi
begitu cepat dan dapat menembus dimensi ruang dan waktu.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa eksternalitas dapat memiliki dampak baik ataupun burk bai
masyarakat, dampak baik atau positive bagi masyarakat apabila pengelolaan dari suatu aktivitas yang
bersinggungan langsung dengan masyarakat dapat dikelola dengan baik dan benar, serta dampak negative atau
buruk dari eksternalitas apabila pengelolaan dari suatu kegiatan yang dilakukan tidak berjalan dengan baik atau
bahkan tidak ada pertanggujawaban yang dilakukan setelah kegiatan tersebut selesai di lakukan.
Cara memperbaiki kegagalan pasar
Pemerintah memiliki peran penting dalam proses kegiatan ekonomi, yang berupa fungsialokasi, distribusi dan stabilisasi. Pada kondisi
kegagalan pasar, mengharuskanpemerintah untuk campur tangan dengan mengeluarkan berbagai kebijakan ataupunberperan langsung
dalam proses ekonomi. Kegagalan pasar itu sendiri merupakankeadaan dimana mekanisme pasar tidak mampu mengalokasikan sumber-
sumberekonomi kepada masyarakat, yaitu dimana pasar tidak memenuhi kriteria persaingansempurna, seperti pengetahuan produsen dan
konsumen tentang keadaan pasarpersaingan sempurna, barang yang diperjualbelikan bersifat homogen, produsen dankonsumen
pengaruhnya kecil terhadap mekanisme pembentukan harga yang lebihditentukan oleh pasar (produsen dan konsumen beritndak sebagai
penerima harga),tidak adanya hambatan buatan (kebebasan membuka dan menutup usaha), dan adanyamobilitas sumber daya ekonomi
yang sempurna. Apabila pasar tidak mampu memenuhikriteria tersebut, maka tingkat produksi, konsumsi dan distribusi tidak akan mencapai
pareto optimal.

Faktor penyebab kegagalan pasar antara lain adanya persaingan tidak sempurna,adanya barang publik, adanya eksternalitas, terjadinya
kegagalan institusional dan biayatransaksi yang tidak optimal. Oleh karena itu, peran pemerintah sangat dibutuhkan untukmengatasi
kegagalan pasar yang terjadi. Bentuk peranan pemerintah dalam mengatasikegagalan pasar yang terjadi antara lain melalui fungsi alokasi,
fungsi distribusi danfungsi stabilisasi.Namun, campur tangan pemerintah tidak selamanya dapat meningkatkan kesejahteraanrakyat, atau
disebut sebagai kegagalan pemerintah. Hal-hal yang menyebabkankegagalan pemerintah antara lain keadaan lapangan yang sangat
dinamis menyebabkankondisi yang akan datang sangat sulit untuk diidentifikasi, seringkali kebijakanpemerintah tidak sesuai dengan reaksi
masyarakat, adanya pihak dalam pembuatkebijakan pemerintah yang bertujuan untuk mencapai kepentingan pribadi, adanyahambatan
dalam birokrasi, serta pengawasan dan informasi yang tidak akurat

Solusi untuk kegagalan pasar


Untuk menghilangkan kegagalan pasar, beberapa solusi dapat diterapkan.

1. Penggunaan undang-undang
Salah satu cara pemerintah dapat mengelola kegagalan pasar adalah dengan menerapkan undang-undang yang mengubah
perilaku.Misalnya, pemerintah dapat melarang mobil beroperasi di pusat kota, atau menjatuhkan hukuman tinggi kepada bisnis yang
menjual alkohol kepada anak-anak di bawah umur, karena tindakan tersebut mengendalikan perilaku yang tidak diinginkan.

2. Mekanisme harga
Mekanisme harga dirancang untuk mengubah perilaku konsumen dan produsen. Untuk produk yang merugikan konsumen, pemerintah
dapat mengurangi konsumsi mereka dengan cara menaikkan pajak.Misalnya, pajak rokok dan alkohol dinaikkan secara berkala untuk
mencegah konsumsi dan mengurangi efek berbahaya pada pihak ketiga yang tidak terkait
EKSTERNALITAS SAHAM
mempelajari eksternalitas negatif yang dihasilkan langsung dari aliran polusi berbahaya.   Misalnya, kami melihat bagaimana emisi sulfur dioksida
berasal pembangkit listrik dapat memberikan pengaruh buruk pada udara yang dihirup masyarakat, sehingga intervensi pemerintah dalam bentuk
biaya emisi atau standar dapat dijamin.  Ingatlah bahwa kami membandingkan biaya marjinal untuk mengurangi aliran emisi untuk kepentingan
marjinal untuk menentukan optimal secara sosial tingkat emis, Namun terkadang, kerusakan pada masyarakat tidak datang langsung dari aliran
emisi, melainkan dari akumulasi stok polutan.

Contohnya adalah pemanasan global.  Pemanasan global diperkirakan sebagai akibat dari akumulasi karbon dioksida dan gas rumah kaca (GRK)
lainnya di suasana.  (Dengan meningkatnya konsentrasi GRK, lebih banyak sinar matahari yang diserap ke atmosfer daripada dipantulkan,
menyebabkan peningkatan suhu rata-rata.) Emisi GRK tidak menyebabkan jenis langsung bahaya yang disebabkan oleh emisi sulfur dioksida.  
Sebaliknya, itu adalah persediaan yang terakumulasi GRK di atmosfer yang pada akhirnya menimbulkan kerugian.   Selain itu, laju penyebaran
GRK yang terakumulasi sangat rendah: Sekali konsentrasi GRK di atmosfer telah meningkat secara substansial, itu akan tetap tinggi bagi banyak
orang tahun, bahkan jika emisi GRK berkurang menjadi nol.  Itulah mengapa ada kekhawatiran tentang pengurangan emisi GRK sekarang
daripada menunggu konsentrasi untuk membangun (dan suhu mulai naik) lima puluh atau lebih tahun dari sekarang.

Eksternalitas saham (seperti eksternalitas aliran) juga bisa positif.  Sebuah contoh adalah stok "pengetahuan" yang
terakumulasi sebagai hasil investasi dalam R&D. Seiring waktu, R&D mengarah pada ide-ide baru, produk baru, produksi
yang lebih efisien teknik, dan inovasi lain yang bermanfaat bagi masyarakat secara keseluruhan, dan tidak adil mereka
yang melakukan R&D.  Karena eksternalitas positif ini, maka ada argumen kuat bagi pemerintah untuk mensubsidi
litbang.  Namun perlu diingat,bahwa bekal pengetahuan dan inovasilah yang bermanfaat bagi masyarakat, dan bukan
aliran R&D yang menciptakan stok. pemerintah harus menanggapi eksternalitas saham — meskipun dengan komplikasi
tambahan.  Untuk kasus pencemaran, kita harus menentukan berapa saja tingkat emisi yang berkelanjutan mengarah
pada penumpukan stok polutan, dan kami kemudian harus menentukan kerusakan ekonomi yang mungkin diakibatkan
oleh yang lebih tinggi itu persediaan. kemudian akan dapat membandingkan nilai sekarang dari biaya yang sedang
berjalan pengurangan emisi setiap tahun ke nilai sekarang dari manfaat ekonomi sebagai akibat dari berkurangnya stok
polutan di masa mendatang.
EKSTERNALITAS DAN HAK KEPEMILIKAN

Ekternalisasi

Secara umum eksternalitas didefinisikan sebagai dampak (positif atau negative), atau dalam bahasa formal ekonomi sebagai net
cost atau benefit, dari tindakan satu pihak terhadap pihak lain. Lebih spesifik lagi eksternalitas terjadi jika kegiatan produksi atau
konsumsi dari satu pihak mempengaruhi utilitas (kegunaan) dari pihak lain secara tidak diinginkan, dan pihak pembuat eksternalitas
tidak menyediakan kompensasi terhadap pihak yang terkena dampak. Eksternalitas erat kaitannya dengan efisiensi alokasi sumber
daya. Dalam teori ekonomi sering dikatakan bahwa pasar adalah media untuk mengomunikasikan keinginan konsumen dan
produsen. Ledyar (1987) mengemukakan bahwa kegagalan pasar dapat dipahami dengan pendekatan konsep keberhasilan pasar.
Ada beberapa persyaratan yaitu : pasar eksis dengan hak kepemilikan yang jelas, konsumen dan produsen berlaku secara
kompetitif, harga pasar diketahui konsumen dan produsen, serta tidak ada biaya transaksi.

Hak kepemilikan

Hak pemilikan adalah klaim yang sah terhadap sumber daya yang dihasilkan. Hak pemilikan terhadap sumber daya alam umumnya
terdiri dari (Gibb and Bromley, 1989): state property, private property, common property atau communal property. Secara umum ada
empat kombinasi antar hak pemilik dan akses:
.Tipe pertama, hak pemilik berada komunal atau Negara dengan akses terbatas.
.Tipe kedua, sumber daya dimiliki secara individu dengan akses terbats.
.Tipe ketiga, kombinasi antara hak pemilik komunal dan akses terbuka.
.Tipe keempat, kombinasi jarang terjadi dimana sumber daya dimiliki secara individu tetapi akses terbuka.
SUMBERDAYA UMUM

Sumber umum adalah hal-hal yang dimiliki oleh masyarakat, tanpa ada hak kepemilikan oleh individu maupun perusahaan. Berbagai
macam sistem untuk pengelolaan adalah dengan penetapan pembayaran secara tradisional dan pengelolaan pemerintah.Sumber daya
umum merupakan barang rival, tetapi tidak eksludable. Sebagai contoh, ikan-ikan di lautan merupakan barang rival; apabila seseorang
menangkap ikan, jumlah ikan yang dapat ditangkap oleh orang lain menjadi berkurang, tidak ekskludabel karena sulit untuk
menghentikan para nelayan dari mengambil ikan.
Masalah yang timbul sehubungan dengan sumber daya umum ialah adanya pendapat masyarakat yang mengatakan bahwa “milik
semua orang itu berarti bukan milik siapa-siapa, dan berarti pula milik setiap orang. Dapatkah sumber daya alam itu dipelihara selagi
masih dalam keadaan baik dan mengapa kita harus menghemat penggunaan sumber daya alam sedangkan orang lain
menghabiskannya?
”Pernyataan tersebut cenderung menyebabkan penggunaan sumber daya alam secara berlebihan atau cenderung menghabiskan
sumber daya alam secara cepat,bahkan dapat menghancurkan cadangan sumber daya alam yang dapat diperbarui.Dengan perkataan
lain perkataan lain pernyataan diatas cenderung menyebabkan terjadinya tindakan deplesi yang berlebihan.
Ada dua syarat yang mencirikan sumber daya umum yaitu:
a.Tidak terbatasnya cara-cara pengambilan
b.Terdapat interaksi di antara para pemakai sumber daya itu
sehingga terjadi saling berebut satu sama lain dan terjadi
eksternalitas dalam biaya yang sifatnya disekonomis.

Pada ciri pertama dari sumber daya milik umum orang atau perusahaan bebas
masuk mengambil manfaat, sedangkan pada ciri kedua dengan adanya orang atau
perusahaan yang berdesakan karena mereka bebas masuk maka terjadi interaksi
yang tidak menguntungkan yang secara kuantitatif berupa biaya tambahan yang
harus diderita oleh masing-masing pengusaha sebagai akibat keadaan yang
berdesakan itu. Pada prinsipnya, sumber umum yang di cirikan oleh pengambilan
secara bebas maupun akibat-akibat lain yang ditimbulkan seperti biaya eksternal
tersebut, akan menimbulkan kecenderungan pengelolaan ke arah deplesi. secara
teoritis akan dijelaskan bagaimana sifat deplesi dari sumber daya alam milik umum
itu dalam berbagai kasus.
BARANG PUBLIK
Definisi Barang Publik
Barang publik merupakan barang-barang yang tidak dapat dibatasi siapa penggunanya dan sebisa mungkin bahkan seseorang tidak perlu mengeluarkan biaya untuk
mendapatkannya. Barang publik memiliki sifat non-rival dan non-ekskudabel. Ini berarti konsumsi atas barang tersebut oleh suatu individu tidak akan mengurangi
jumlah barang yang tersedia untuk dikonsumsi oleh individu lainnya dan semua orang berhak menikmati manfaat dari barang tersebut. Contoh barang publik ini
diantaranya udara, cahaya matahari, papan marka jalan, lampu lalu lintas, pertahanan nasional, pemerintahan dan sebagainya. Akan sulit untuk menentukan siapa saja
yang boleh menggunakan papan marka jalan misalnya, karena keberadaannya memang untuk konsumsi semua orang.
 Barang publik sempurna (pure public goods) adalah barang yang harus disediakan dalam jumlah dan kualitas yang sama terhadap seluruh anggota masyarakat.
Barang publik hampir sama dengan barang kolektif. Bedanya, barang publik adalah untuk masyarakat secara umum (keseluruhan), sementara barang kolektif dimiliki
oleh satu bagian dari masyarakat (satu komunitas yang lebih kecil) dan hanya berhak digunakan secara umum oleh komunitas tersebut.

1. Pertahanan Nasional
Jika suatu negara berhasil dipertahankan, tidak ada seorang pun yang bisa dicegah untuk menikmati manfaatnya. Ketika seseorang menikmati manfaatnya, manfaat
yang dirasakan oleh orang lain tidak akan berkurang. Oleh sebab itu, pertahanan nasional tidak bersifat ekskludabel maupun rival.
2. Penelitian ilimu pengetahuan
Jika seorang matematikawan menemukan sebuah teorima baru, maka teorima tersebut akan masuk kedalam ilmu pengetahuan yang boleh dimanfaatkan siapa saja
secara gratis. Karena pengetahuan adalah barang publik, maka perusahaan-perusahaan swasta yang mencari keuntungan cenderung untuk menumpang gratis pada
pengetahuan yang ditemukan oleh pihak lain, dan hasilnya, perusahan-perusahaan ini mengalokasikan sumber-sumber daya yang terlalu sedikit untuk menciptakan
pengetahuan baru.
3. Pengentasan Kemiskinan
Sistem kesejahteraan bersama memberikan sedikit uang kepada keluarga miskin. Begitu juga, program makanan murah ditujukan untuk mengurangi biaya pembelian
makanan bagi keluarga miskin berbagai program tempat tinggal dari pemerintah membuat harga tempat tinggal lebih terjangkau. Program-program anti kemiskinan ini
dibiayai oleh pajak yang dipungut permerintah dari keluarga atau individu yang sukses secara finansial.
PILIHAN SWASTA UNTUK BARANG PUBLIK

 Barang publik non eksekutif, barang


nonrival yang tersedia dengan harga
Contents
murah tetapi,sekali tersedia, sulit
Contents
mencegah orang lain untuk
mengkonsumsinya.

 Barang publik dapat tersedia


dengan harga murah bagi
.
banyak konsumen, sangat
Contents
sulit mencegah orang lain Contents
untuk mengkonsumsinya

 Pemerintah terkadang dapat


menyelesaikan masalah
inibaik dengan memasok
Contents
barang itusendiri dengan
mengubah insentif bagi
perusahaan swasta untuk
memperoduksinya
KETIDAKPASTIAN
 Situasi di mana pembeli dan
KUALITAS DAN PASAR
penjual memiliki informasi yang
berbeda tentang transaksi.
MARKET SIGNALING

 Market signal adalah informasi yang mengalir ke peserta


Add Text
pasar dan membantu dalam pengambilan keputusan.
Simple
PowerPoint
Dalam ilmu ekonomi, harga bertindak sebagai informasi
Presentation yang memberikan sinyal kepada produsen dan konsumen.
Harga mengirimkan sinyal kepada produsen terkait
aktivitas produksi mereka sedangkan bagi konsumen,
harga memberi sinyal kepada mereka terkait keputusan
yang akan diambil.

 Konsep sinyal pasar pertama kali dikembangkan oleh


Add Text
Michael Spence, yang menunjukkan bahwa di
Simple
PowerPoint
beberapa pasar, penjual mengirimkan sinyal kepada
Presentation pembeli yang menyampaikan informasi tentang
kualitas suatu produk.
MORAL
HAZAD
• Dalam bidang ekonomi moral hazard terjadi ketika satu pihak diasuransikan sepenuhnya dan tidak
dapat dipantau secara akurat oleh perusahaan asuransi dengan informasi terbatas, pihak yang
diasuransikan dapat mengambil tindakan yang meningkatkan kemungkinan terjadinya kecelakaan
atau cedera. Misalnya, jika rumah saya sepenuhnya diasuransikan terhadap pencurian, saya
mungkin kurang rajin mengunci pintu saat pergi, dan saya mungkin memilih untuk tidak memasang
sistem alarm. Kemungkinan bahwa perilaku seseorang dapat berubah karena dia memiliki asuransi
adalah salah satu contoh masalah yang dikenal sebagai moral hazard.

• Konsep moral hazard tidak hanya berlaku untuk masalah asuransi, tetapi juga untuk masalah
pekerja yang kinerjanya di bawah kemampuannya ketika pengusaha tidak dapat memantau
perilakunya (job shirking). Bahaya moral tidak hanya mengubah perilaku,itu juga menciptakan
inefisiensi ekonomi. Inefisiensi muncul karena individu yang diasuransikan memandang baik biaya
atau manfaat kegiatan secara berbeda dari biaya atau manfaat sosial yang sebenarnya.
Insentif Manajerial di Perusahaan Terpadu
(Terintregasi)
Perusahaan yang terintegrasi-yang terdiri dari beberapa divisi, masing-masing dengan manajernya sendiri. Beberapa perusahaan
terintegrasi secara horizontal: Beberapa pabrik menghasilkan produk yang sama atau terkait. Lainnya juga terintegrasi secara
vertikal: Divisi hulu memproduksi bahan, suku cadang, dan komponen yang digunakan oleh divisi hilir untuk menghasilkan produk
akhir. Integrasi menciptakan masalah organisasi.

Informasi Asimetris dan Desain Insentif di Perusahaan


Terintegrasi
Dalam perusahaan yang terintegrasi, manajer divisi cenderung
memiliki informasi yang lebih baik tentang biaya operasi dan potensi
produksi yang berbeda daripada yang dimiliki oleh manajemen pusat.
Informasi asimetris ini menyebabkan dua masalah.

1. Bagaimana manajemen pusat memperoleh informasi yang akurat tentang biaya operasi divisi dan potensi produksi dari
manajer divisi? Informasi ini penting karena masukan ke dalam beberapa divisi mungkin saja output dari divisi lain, karena
pengiriman harus dijadwalkan ke pelanggan, dan karena harga tidak dapat ditetapkan tanpa mengetahui kapasitas dan biaya
produksi secara keseluruhan.
2 Struktur penghargaan atau insentif apa yang harus digunakan manajemen pusat untuk mendorong manajer divisi untuk
berproduksi seefisien mungkin? Haruskah mereka diberi bonus berdasarkan berapa banyak yang mereka hasilkan? Jika ya,
bagaimana seharusnya mereka disusun?
Untuk memahami masalah ini, pertimbangkan perusahaan dengan beberapa pabrik yang semuanya menghasilkan produk yang
sama. Setiap manajer pabrik memiliki informasi yang jauh lebih baik tentang kapasitas produksinya daripada yang dimiliki oleh
manajemen pusat. Untuk menghindari kemacetan dan menjadwalkan pengiriman dengan andal, manajemen pusat ingin
mempelajari lebih lanjut tentang berapa banyak yang dapat diproduksi oleh setiap pabrik.
Informasi Asimetris di Pasar Tenaga Kerja:
Teori Upah Efisiensi

Teori upah efisiensi dapat menjelaskan adanya pengangguran dan diskriminasi


upah,sejauh ini kami telah mendefinisikan produktivitas tenaga kerja sesuai dengan
kemampuan pekerja dan investasi perusahaan dalam modal. Model upah yang efisien
mengakui bahwa produktivitas tenaga kerja juga bergantung pada tingkat upah. Ada
berbagai penjelasan untuk hubungan ini. Para ekonom telah menyarankan bahwa
produktivitas pekerja di negara berkembang bergantung pada tingkat upah karena
alasan gizi: Pekerja yang dibayar lebih baik mampu membeli lebih banyak makanan
yang lebih baik dan oleh karena itu lebih sehat dan dapat bekerja lebih produktif

Modelnya bekerja sebagai berikut. Jika sebuah perusahaan membayar para pekerjanya
dengan upah pembersihan pasar, mereka memiliki insentif untuk mengelak. Bahkan jika
mereka tertangkap dan dipecat (dan mungkin saja tidak), mereka dapat segera
dipekerjakan di tempat lain dengan gaji yang sama. Karena ancaman pemecatan tidak
membebani pekerja, mereka tidak memiliki insentif untuk menjadi produktif. Sebagai
insentif untuk tidak mengelak, perusahaan harus menawarkan upah yang lebih tinggi
kepada pekerja. Pada upah yang lebih tinggi ini, pekerja yang dipecat karena lalai akan
menghadapi penurunan upah jika dipekerjakan oleh perusahaan lain. Jika perbedaan
upah cukup besar, pekerja akan didorong untuk menjadi produktif, dan pemberi kerja
tidak akan bermasalah dengan kelalaian.
SEKIAN
DAN
TERIMAKASIH

ADA KURANG LEBIHNYA KAMI MINTA MAAF, WASSALAMU ALLAIKUM WARAHMATULLAHI WABAROKATU

Anda mungkin juga menyukai