KOMPETENSI
KODE UNIT :
JUDUL UNIT :
DESKRIPSI UNIT :
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. 1.1
1.2
2. 2.1
2.2
3. 3.1
3.2
(1)= Kode Kategori (A, B, C ... dst), diisi 1 huruf sesuai kode huruf kategori pada KBLI 2015;
(2)= Kode Golongan Pokok, terdiri dari 2 angka pada KBLI 2015;
(3)= Singkatan dari kelompok/lapangan usaha atau area pekerjaan, diisi 3 huruf kapital (misalnya; GAR
untuk Garmen, OTO untuk otomotif roda 4, dan lain-lain);
(4)= Kode penjabaran kelompok/lapangan usaha atau area pekerjaan, terdiri dari 2 angka, jika tidak ada
penjabaran kelompok/lapangan usaha atau area pekerjaan diisi dengan angka 00;
(5)= Nomor urut unit kompetensi dari SKKNI pada kelompok/ lapangan usaha atau area pekerjaan,
terdiri dari 3 digit angka, mulai dari angka 001, 002, 003 dan seterusnya;
(6)= Versi penerbitan SKKNI sebagai akibat dari adanya perubahan, diisi dengan 1 digit angka, mulai
dari angka 1, 2 dan seterusnya. Versi merupakan urutan penomoran terhadap urutan penyusunan
atau penetapan unit kompetensi dalam penyusunan standar kompetensi yang disepakati, apakah
standar kompetensi tersebut disusun merupakan yang pertama kali, hasil revisi dan atau
seterusnya.
FORMAT UNIT STANDAR
KOMPETENSI
Deskripsi Unit
Berisi deskripsi tentang lingkup pengetahuan, keterampilan
dan sikap kerja yang diperlukan untuk melakukan suatu
pekerjaan tertentu secara kompeten, dalam kaitannya dengan
unit kompetensi. Dalam deskripsi unit, dapat pula disebutkan
keterkaitan unit kompetensi ini dengan unit kompetensi lain
yang memiliki keterkaitan erat.
4. Norma dan Standar : Berisi dasar atau acuan sebagai norma atau
standar yang diperlukan dan terkait dalam melaksanakan pekerjaan
atau unit kompetensi.
FORMAT UNIT STANDAR
KOMPETENSI
1. Konteks Variabel
Contoh:
3. Peraturan yang diperlukan
3.1 Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
Nomor 05 Tahun 2015 tentang Pemberlakuan SKKNI di
Bidang Kegiatan Usaha Minyak dan Gas Bumi Secara
Wajib
FORMAT UNIT STANDAR
KOMPETENSI
4. Norma dan Standar
• Norma adalah patokan atau ukuran, yang bersifat pasti dan tidak
berubah, dalam konteks standar kompetensi norma berkaitan erat
dengan aspek sikap dan moralitas.
Contoh:
4.1 Norma : Kode etik PROFESI
4.2 Standar : Standard Operating Procedure (SOP)
FORMAT UNIT STANDAR
KOMPETENSI
Panduan Penilaian
• Bagian ini menginformasikan bagaimana proses penilaian
untuk unit kompetensi dilakukan. Panduan penilaian sebagai
acuan bagi pelatih, assesor maupun penilai lainnya untuk
menentukan bagaimana proses penilaian unit kompetensi
dilakukan.
• Berisi:
1. Konteks Penilaian
2. Persyaratan Kompetensi
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang diperlukan
4. Sikap Kerja yang diperlukan
5. Aspek Kritis
FORMAT UNIT STANDAR
KOMPETENSI
1. Konteks Penilaian
2. Persyaratan Kompetensi
5. Aspek Kritis
VERIFIKASI PERMOHONAN
FR. APL 01
BERDASARKAN PERSYARATAN
SKEMA SERTIFIKASI (9.1)
DITERIMA SEBAGAI
PESERTA SERTIFIKASI FR. APL 02
ASESMEN PORTO
Belum ASESMEN UJI FR. MPA
FOLIO (9.2) KOMPETENSI (9.3)
FR. MAK
Ya Ya
KOMPETEN
BUKTI
DIKUMPULKAN
PESERTA
M
BUKTI
JENI E
S
BERKUALITAS
BUK T
TI
BUKTI O
DIKUMPULKAN
ASESOR D
E
• Adalah bukti kompetensi
diperoleh/dikumpulkan
oleh peserta dari laporan
pihak ketiga.
Contohnya :
BUKTI
• Pengalaman kerja JENIS BUKTI :
• Sertifikat pelatihan
DIKUMPULKAN • Sertifikat/surat keterangan
PESERTA pengalaman kerja BUKTI TIDAK
LANGSUNG
• Bukti diluar yang tercantum
pada dokumen skema
sertifikasi Klausul 6
Persyaratan Peserta.
1. JENIS BUKTI METODA
BUKTI BUKTI TIDAK ASESMEN
DIKUMPULKAN
PESERTA LANGSUNG VERIFIKASI DAN
2. TAMBAHAN WAWANCARA
• Adalah bukti kompetensi
diperoleh/dikumpulkan
oleh Asesor melalui uji
kompetensi.
JENIS BUKTI
BUKTI Contohnya :
DIKUMPULKAN • Uji Keterampilan
BUKTI
ASESOR • Uji Tertulis /Lisan
LANGSUNG
• Dilaksanakan terhadap
paket kompetensi sesuai
dengan ruang lingkup
Skema Sertifikasi.
JENIS BUKTI : METODA
BUKTI
DIKUMPULKAN LANGSUNG
AKTIFITAS KERJA
ASESOR DAN
TAMBAHAN
DAN
TANYA JAWAB
Terima Kasih