ILMU KESEHATAN
I. IDENTITAS PASIEN
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
IDENTITAS PASIEN
Identitas Pasien
• Nama : Tn. A
• Usia : 46 thn
• Jenis kelamin : laki-laki
• Alamat : Mancingan, Parangtritis, Kretek, Bantul
• Suku : Jawa (Jogja)
• Agama : Islam (Taat beribadah wajib & sunah)
• Pendidikan : S1
• Pekerjaan : Wiraswasta (peternak telur puyuh)
• Status Pernikahan : Menikah (istri ke 2)
• Tanggal Masuk RS : 18 Maret 2021
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
ANAMNESIS
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
Keluhan Utama:
Kontrol rutin terhadap keluhan gangguan kecemasan yang
berlebihan
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
AUTOANAMNESIS
Seorang pasien laki – laki berusia 46 tahun datang ke poli jiwa RSJ Prof.
dr. Soerojo Magelang untuk kontrol rutin setiap bulan terhadap penyakit
cemasnya. Pasien mengeluhkan rasa cemas berlebih sejak tanggal 25 Februari
2021 dan sudah kontrol yang ke 3 kalinya. Pasien sering merasakan cemas
berlebih terutama ketika menyuruh anak laki-lakinya untuk mengantarkan
pesanan kliennya. Pasien merasa cemas terhadap anaknya karena pasien
merasa anaknya tak kunjung pulang. Pasien takut terjadi sesuatu hal yang
buruk kepada anaknya. Pasien juga sering cemas ketika harus berpergian ke
suatu tempat yang jauh dengan sopir. Pasien merasa tidak percaya terhadap
sopirnya apakah bisa mengantarkan pasien dengan selamat karena pasien
merasa sopirnya tidak menerapkan doa/sholawat/ajaran agama yang baik
sebelum berpergian. Oleh karena itu, pasien selalu dihantui rasa akan
datangnya kematian.
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
AUTOANAMNESIS
Selain itu, pasien terbilang seseorang yang mempunyai tingkat iman
yang sangat kuat karena didikannya orang tuanya sejak kecil, sehingga pasien
juga sering merasakan cemas ketika tidak melaksanakan kewajibannya. Pasien
merasa tidak tenang ketika tidak melaksanakan ibadah tepat waktu. Pasien
merasa dia harus melaksanakan semua ajaran agamanya baik yang wajib
maupun sunah. Menurut pasien, pasien akan merasa gelisah, berdosa, dan
seperti kehilangan emas jika tidak melaksanakannya. Selain itu pasien
mempunyai kebiasaan tradisi berupa mandi bunga tujuh rupa pada tengah
malam dan pasien jg sering cemas ketika tidak melakukan tradisi rutinnya
tersebut. Pasien merasa tidak nyaman dengan perasaan cemas yang
dialaminya. Pasien menginginkan menjadi orang yang normal. Pasien
mendapatkan rekomendasi dari temannya yang sudah sembuh dari keluhan
yang sama kemudian pasien datang ke RSJ prof. dr. Soerojo Magelang.
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
AUTOANAMNESIS
Pasien merasa lemas ketika keluhan cemasnya datang. Pasien jg
merasakan mencul keringatan banyak di kepala ketika keluhan cemas
melanda. Pasien tidak mengeluhkan berdebar-debar dan gangguan tidur.
Pasien sempat merasakan penurunan nafsu makan, tetapi sudah perlahan
membaik. Setelah 3 kali kontrol, pasien merasakan keluhannya perlahan
membaik. Perasaan cemas yang dirasakan pasien mulai berkurang. Pasien
merasa cocok dengan obat yang diberikan dokter. Pasien mengatakan bahwa
dirinya hanya percaya terhadap obat yang dia minum sekarang untuk
mengatasi gangguan cemasnya.
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
ALLOANAMNESIS
Menurut Istri pasien, pasien datang ke Poliklinik Jiwa RSJ Soeroyo
dengan keluhan cemas berlebihan sejak beberapa minggu yang lalu. Pasien
merasa cemas dan khawatir ketika anaknya tidak segera pulang pada saat
mengantar pesanan ke rumah pelanggan. Pasien tidur cukup tetapi kadang –
kadang terbangun ketika malam hari untuk melakukan sholat tahajud ataupun
mandi tengah malam. Keinginan pasien harus dilakukan saat itu juga, karena
jika tidak dilakukan pasien akan merasa cemas. Beberapa minggu yang lalu
nafsu makan pasien sempat berkurang, tetapi sekarang sudah lebih membaik.
Pasien merupakan orang yang agamis, mengerjakan sholat wajib 5 waktu tepat
waktu secara berjamaah di masjid dekat rumahnya dan selalu mengerjakan
sholat sunnah. Hubungan pasien dengan tetangga baik – baik saja, tidak ada
masalah. Pasien tidak pernah mendengar suara atau bisikan. Pasien dapat
melihat sesuatu yang tidak dapat dilihat oleh orang lain sejak kecil.
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
Riwayat Penyakit
Dahulu
• Menurut pasien, dia belum pernah mengalami keluhan
cemas serupa sebelumnya.
• Pasien memiliki riwayat hipertensi sering cek di puskesmas,
tetapi tidak pernah meminum obat yang diberikan dokter
karena tidak percaya terhadap obat tersebut.
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
Riwayat
Riwayat
Konsumsi
Merokok
Alkohol
Perokok aktif sejak Tidak ada
SD
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
Riwayat Pribadi
Masa Prenatal dan Perinatal
Pasien lahir pada tahun 1975. Pasien merupakan anak tunggal. Pasien
merupakan anak yang dikehendaki oleh kedua orang tuanya.
• Riwayat Hukum
– Tidak ada riwayat hukum
GENOGRAM
X : meninggal
--------- : tinggal satu rumah
→ : pasien
Tidak ada riwayat ╪ : cerai
penyakit yang sama di □ : laki-laki
keluarga ○ : perempuan
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
PEMERIKSAAN FISIK
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
Pemeriksaan Fisik
Kesadaran : Compos Mentis (E4V5M6) Thoraks :
Vital Sign Tidak dilakukan pemeriksaan
Tekanan darah : 133/83 mmHg
Nadi : 109x/menit Abdomen
Tidak dilakukan pemeriksaan
Ekstremitas
Kepala Akral hangat (+/+), nadi teraba kuat,
perfusi <2detik,
Mata: CA (-/-), SI (-/-)
Mulut: bibir pucat (-), bibir kering (-)
Telinga: sekret (-), hearing loss (-)
Nervus Cranialis
Leher : JVP meningkat (-), pembesaran Tidak dilakukan pemeriksaaan
kelenjar tiroid (-), pembesaran limfonodi (-)
Reflek Fisiologis dan Patologis : Tidak
dilakukan pemeriksaan
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
Deskripsi Umum
Penampilan : Seorang pasien laki-laki sesuai usia,
rawat diri baik
Kesadaran : Compos Mentis
Sikap dan perilaku : Kooperatif, normoaktif
Proses pikir
Bentuk pikir : Realistik
Isi pikir : Tidak ada waham
Arus pikir : Koheren, relevan, spontan
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
• Persepsi
– Halusinasi : Tidak ada
– Ilusi : Tidak ada
• Sensorium dan Kognitif
– Orientasi W/T/O/S: Baik/baik/baik/baik
– Daya ingat : Baik
– Konsentrasi : Baik
• Tilikan diri : 6 (sadar sepenuhnya tentang situasi
dirinya disertai motivasi untuk mencapai perbaikan)
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
Diagnosis Multiaksial
• Axis I : F41.1 Gangguan Cemas Menyeluruh
• Axis II : Belum ada diagnosis
• Axis III : Belum ada diagnosis
• Axis IV : Belum ada diagnosis
• Axis V : GAF 80-71 (gejala sementara & dapat diatasi, disabilitas
ringan dalam sosial dan pekerjaan)
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
Penatalaksanaan
• Farmakologi:
- Alprazolam 0,5 mg 0-1-0
- Elxion 10mg tab 0-0-1/2
- Clozapine 25 0-0-1/2
• Non-Farmakologi:
- Psikoterapi
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
Prognosis
• Premorbid
– Riwayat gangguan jiwa pada keluarga : Tidak Ada (baik)
– Status pernikahan : Menikah (baik)
– Dukungan keluarga : Ada (baik)
– Stressor : Tidak ada (baik)
– Status ekonomi : Cukup (baik)
• Morbid
– Onset <25 tahun : 46 tahun (baik)
– Jenis penyakit : Non psikotik (baik)
– Perjalanan penyakit : Akut (baik)
– Penyakit organik : Tidak ada (baik)
– Kepatuhan minum obat : Rutin (baik)
– Insight :6 (baik)
• Quo Ad
– Quo ad vitam : Dubia ad bonam
– Quo ad function : Dubia ad bonam
– Quo ad sanationam : Dubia ad bonam
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
TINJAUAN PUSTAKA
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
definisi
• GAD (generalized anxiety disorder) yaitu suatu
gangguan kecemasan yang ditandai dengan
perasaan cemas yang umum dan bahwa sesuatu
yang buruk akan terjadi dan keadaan
peningkatan keterangsangan tubuh.
• GAD merupakan suatu gangguan yang stabil,
muncul pada pertengahan remaja sampai
pertengahan umur dua puluhan tahun dan
kemudian berlangsung sepanjang hidup
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
epidemiologi
• National Comorbidity Study melaporkan bahwa
satu diantara empat orang, memenuhi kriteria
untuk sedikitnya satu gangguan cemas, dan
angka prevalensi sebesar 17,7% dalam satu
tahun.
• Perkiraan yang diterima untuk prevalensi
gangguan cemasan umum dalam satu tahun
adalah dari 3-8%.
• Onset antara usia 20-30 tahun
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
FAKTOR RESIKO
• Jenis kelamin (wanita > pria)
• Trauma masa kanak
• Penyakit fisik berat
• Penumpukan stress
• Kepribadian
• Obat-obatan atau alkohol
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
PATOFISIOLOGI
• Model Noradrenergik
Model ini menunjukkan bahwa sistem saraf otonom pada penderita gangguan
anxietas, hipersensitif dan bereaksi berlebihan terhadap berbagai rangsangan.
Glukokortikoid mengaktifkan locus caeruleus, yang berperan dalam mengatur
anxietas, yaitu dengan mengaktivasi pelepasan norepinefrin (NE) dan merangsang
sistem saraf simpatik dan parasimpatik
• Model serotonin
Patologi seluler yang dapat berkontribusi pada pengembangan gangguan anxietas
termasuk regulasi abnormal pelepasan 5-HT, reuptake atau respons abnormal
terhadap signal 5-HT. Reseptor 5-HT1A diduga memainkan peran yang sangat
penting terhadap anxietas. Aktivasi reseptor 5-HT1A meningkatkan aliran kalium
dan menghambat aktivitas adenilat siklase.
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
PATOFISIOLOGI
• Model GABA
GABA juga dapat mempengaruhi tingkat kecemasan dengan memediasi
pelepasan neurotransmitter lain seperti cholecystokinin dan menekan
aktivitas saraf pada sistem serotonergik dan noradrenergik.
Neurotransmitter lain yang diduga terlibat dalam gangguan anxietas
termasuk dopamine, glutamine dan neurokinin. Studi neuroimaging
melaporkan bahwa terjadi penurunan kadar GABA dan pengikatan
reseptor GABAA-benzodiazepine pada pasien dengan gangguan anxietas.
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
tatalaksana
• Nonfarmakologi
Psikoterapi: kognitif perilaku, suportif,
berinsight bai
• Farmakologi
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN