Anda di halaman 1dari 40

KEDOKTERAN DAN

ILMU KESEHATAN

REFLEKSI KASUS
Skizofrenia Tak Terinci
Pembimbing: dr. Wijaya Aji, M.Sc., Sp.KJ

Saratoga Dwiky Apriqza


20204010140
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

I. IDENTITAS PASIEN
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

IDENTITAS PASIEN
Identitas Pasien
• Nama : Tn. A
• TTL : Semarang, 5 Agustus 1987
• Usia : 33 tahun
• Jenis kelamin : laki-laki
• Alamat : Dusun Kebonagung RT 01/RW 01, Kebonagung,
Sumowono, Semarang
• Suku : Jawa (Jawa Tengah)
• Agama : Islam (belum beribadah wajib 5 waktu, aktif mengikuti
kegiatan pengajian)
• Pendidikan : SD (lulus, tidak lanjut SMP karena faktor ekonomi)
• Pekerjaan : Buruh serabutan, petani, kuli bangunan
• Status Pernikahan : Menikah, sudah memiliki keturunan kelas 3 SD
• Tanggal Masuk RS : 4 Mei 2021
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Identitas Pemberi Informasi

• Nama : Tn. R
• Usia : 47 tahun
• Jenis kelamin : Laki-laki
• Alamat : Dusun Kebonagung RT 2/RW 1, Kebonagung,
Sumowono, Semarang
• Pekerjaan : Pedagang (penjual makanan)
• Agama : Islam
• Hubungan : Kakak ipar (suami dari kakak pasien)
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

ANAMNESIS
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Alasan dibawa ke rumah sakit:


Pasien marah-marah tanpa sebab yang jelas dan berperilaku tidak wajar
seperti bicaranya tidak nyambung, sering murung di kamar, bicara sendiri,
dan mandi dengan abu sisa kayu bakar.
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
AUTOANAMNESIS
Seorang laki-laki berusia 33 tahun dibawa ke RSJ Prof. dr. Soerojo
Magelang oleh kakak iparnya dan perangkat desa karena marah-marah kepada
orang-orang di rumah tanpa sebab yang jelas. Pasien mengaku memiliki
keinginan untuk marah-marah kepada orang-orang yang ada didekatnya tanpa
alasan yang jelas. Pasien mengaku tidak ada masalah dengan ibu, kakak,
tetangga maupun teman kerja pasien. Pasien merasa dirinya tidak sakit, tetapi
pasien tetap menurut ketika dirinya hendak dibawa ke rumah sakit.
Sebelumnya pasien tinggal berdua dengan istrinya di kost. Pasien dijemput di
kost oleh kakak ipar pasien, kemudian dibawa ke rumah ibunya, lalu dibawa
ke rumah sakit. Sekitar 2 bulan yang lalu pasien bercerita bahwa pasien
mengalami KLL SPM vs SPM yang membuat kaki pasien sakit dan tidak bisa
berjalan. Oleh sebab itu, pasien tidak bisa bekerja dan menafkahi keluarganya.
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
AUTOANAMNESIS
Hal tersebut membuat pasien merasa sedih. Pasien merasa murung dan
depresi. Pasien merasa dirinya salah dan tidah berguna. Pasien merasa tidak
bertenaga dan malas untuk melakukan hal apapun. Pasien malas untuk makan
dan sering terbangun di tengah malam karena mimpi buruk. Pasien
mengatakan sering melihat sosok wanita yang tidak ia kenal di mimpinya.
Pasien merupakan pribadi yang pendiam dan suka memendam masalah yang
menimpanya. Pasien juga pernah kesal dengan mertuanya karena mertuanya
menginginkan anaknya bercerai dengan pasien. Hal tersebut disebabkan
karena mertua pasien merasa bahwa anaknya tidak mendapatkan nafkah yang
cukup dari pasien. Oleh sebab itu, pasien mencurigai mertuanya ingin
merusak hubungan rumah tangga pasien dengan cara “mengguna-guna”.
Kemudian pasien memilih untuk tinggal Bersama dengan istrinya di kost yang
pasien tempati sekarang.
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
AUTOANAMNESIS
Ketika sudah berjauhan dengan mertuanya, pasien tidak merasa curiga lagi
dengan mertuanya. Akan tetapi, pasien pernah curiga dengan tetangga
kostnya. Pasien merasa tetangga kostnya iri dengan pasien. Selain itu, pasien
sering merasa rindu dengan ayahnya yang tak kunjung pulang dari tempat
kerjanya di luar jawa. Pasien ingin sekali bertemu dengan ayahnya. Terkadang
hal itu juga membuat pasien merasa sedih. Pasien pernah melihat bayangan
putih melintas dengan sangat cepat di depannya. Pasien tidak pernah
mendengar suara-suara atau bisikan yang tidak tau dari mana asal sumbernya.
Pasien pernah merasakan ada sesuatu yang menempel di tangannya seperti
magnet, tetapi tidak ada apapun yang menempel di tangan pasien. Pasien tidak
pernah merasa dikendalikan oleh siapapun atau dikejar-kejar oleh orang yang
tidak ia kenal.
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
AUTOANAMNESIS
Pasien sering membaca dzikir agar pikirannya lebih tenang. Menurutnya,
pasien bisa menyembuhkan penyakit orang lain dengan membaca dzikir atau
doa-doa. Suatu ketika, pasien pernah merasakan tubuhnya panas, lalu pasien
mandi dengan abu dari bekas kayu yang telah di bakar. Pasien melakukan hal
tersebut atas kemauannya sendiri. Menurutnya, mandi dengan abu akan
menghilangkan panas yang dirasakan tubuhnya. Pasien menginginkan untuk
segera pulang dan bisa bertemu dengan istri serta keluarganya. Pasien juga
ingin bekerja lebih keras untuk menafkahi keluarganya.
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
ALLOANAMNESIS
Seorang laki-laki berusia 33 tahun dibawa ke RSJ Prof. dr. Soerojo
Magelang oleh kakak iparnya dan perangkat desa karena marah-marah kepada
orang-orang di rumah tanpa sebab yang jelas. Menurut kakak iparnya,
belakangan ini pasien sering marah kepada orang lain tanpa sebab yang jelas.
Pasien juga selalu menolak ketika diberi saran dan mudah sekali tersinggung
ketika diajak bicara oleh orang-orang disekitar pasien. Pasien sering terlihat
meminta orang-orang yang ditemuinya untuk meminta maaf kepadanya tanpa
sebab yang jelas, jika orang tersebut tidak menuruti kemauannya pasien akan
marah. Akan tetapi, pasien tidak pernah marah hingga mengamuk. Pasien juga
tidak pernah melakukan sesuatu yang dapat membahayakan diri sendiri
mauapun orang lain. Menurut kakak ipar, pasien sering tidak nyambung ketika
di ajak bicara, kata-katanya susah dimengerti.
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
ALLOANAMNESIS
Pasien juga sering berperilaku aneh seolah-olah pasien berlaku seperti dukun
dan merasa memiliki ilmu untuk bisa menyembuhkan penyakit orang-orang di
sekitarnya. Pasien tinggal berdua dengan dengan istrinya di kost, sedangkan
putri pasien tinggal bersama Neneknya (ibu kandung pasien) di desanya
karena bersekolah dekat dengan tempat tinggal Neneknya. Menurut pemilik
kost, pasien sering tampak murung dan sedih, serta sering menyendiri di
kamarnya ketika istri pasien bekerja. Pasien juga sering berperilaku aneh,
seperti berbicara sendiri tanpa ada orang lain disekitarnya. Belakangan ini
pasien juga tidak pernah mandi. Suatu ketika pasien pernah terlihat sedang
mandi dengan abu dari sisa kayu yang telah dibakar. Menurut kakak pasien,
pasien tidak pernah terdapat konflik dengan keluarga, saudara, tetangga
maupun teman kerja. Akan tetapi, pasien pernah ada masalah di rumah
tangganya.
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
ALLOANAMNESIS
Sebelumnya pasien pernah diminta oleh mertuanya (ayah kandung dari istri
pasien) untuk bercerai dengan anaknya (istri pasien). Hal itu disebabkan
karena mertua pasien merasa bahwa anaknya tidak mendapatkan nafkah yang
cukup dari pasien lantaran pasien tidak memiliki pekerjaan dan penghasilan
yang tetap. Sekitar 2 bulan yang lalu, pasien pernah mengalami kecelakaan
menggunakan sepeda motor yang menyebabkan kakinya sakit dan pasien
tidak bisa berjalan. Kemudian pasien hanya dapat beristirahat di rumah dan
tidak bekerja. Istri pasien bekerja sendiri untuk menafkahi kebutuhan rumah
tangga pasien. Menurut sepengetahuan kakaknya, istri pasien kurang peduli
dengan keadaan pasien dan pernah ada masalah karena masalah ekonomi yang
melanda pasien. Pasien merupakan seseorang yang mempunyai kepribadian
tertutup dan suka memendam sendiri masalah yang dirasakan.
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Riwayat Penyakit
Dahulu
 Riwayat Medis Umum
Pasien tidak pernah menderita penyakit medis umum seperti Diabetes Melitus,
Hipertensi, Penyakit Jantung, dan Stroke.

 Riwayat Mondok
Pasien tidak mempunyai riwayat mondok di rumah sakit sebelumnya.
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Riwayat Penyakit Dahulu

Riwayat Riwayat Napza Riwayat Alergi Riwayat


Psikiatri Trauma

Riwayat KLL SPM vs


Tidak ada Tidak ada Tidak ada SPM dua kali
PowerPoint
Presentation

Riwayat
Riwayat
Konsumsi
Merokok
Alkohol

Perokok berat sejak Tidak ada


lulus SD
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Riwayat Pribadi
 Masa Prenatal dan Perinatal
Pasien lahir pada tahun 1987 dan merupakan anak kedua dari dua bersaudara. Pasien lahir
cukup bulan, melalui persalinan normal, dan tidak ada kelainan selama masa kehamilan.
Pasien merupakan anak yang di harapkan oleh kedua orang tua.

Masa Kanak awal (0-3 tahun)


Pasien diasuh oleh kedua orang tuanya dan mendapatkan ASI langsung dari ibu
kandungnya.

Masa Kanak Pertengahan(3-11 tahun)


Pasien merupakan anak yang cukup pendiam. Pasien tergolong memiliki tingkat
intelektual sedang di sekolahnya.

Masa kanak akhir(11-18 tahun)


Pasien tidak pernah dibully atau mendapat perlakuan yang kurang mengenakkan oleh
teman-temannya. Pasien pernah menjalin hubungan dengan kekasihnya, tetapi tidak
mendapatkan restu dari orang tua pasien.
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Riwayat Masa Dewasa


 Riwayat Pekerjaan
Pasien tidak mempunyai pekerjaan dan penghasilan tetap. Sehari-hari pasien kerja apa
adanya untuk memenui kebutuhan rumah tangganya, seperti buruh serabutan, petani, kuli
bangunan, dll.

 Riwayat Pernikahan
Pasien telah menikah kurang lebih sejak 10 tahun yang lalu dan telah dikaruniai seorang
putri yang sekarang menginjak kelas 3 SD. Menurut pasien, pasien tidak memiliki konflik
dengan istrinya, tetapi menurut kakak iparnya, pasien pernah terdapat konflik dengan
istrinya. Mertua pasien pernah meminta anaknya untuk bercerai dengan pasien karena alasan
ekonomi.

 Riwayat Pendidikan
Pasien merupakan lulusan SD dan tidak dapat melanjutkan ke jenjang selanjutnya karena
keterbatasan ekonomi keluarga. Paien tergolong mempunyai tingkat intelektual sedang.
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Riwayat Masa Dewasa


 Riwayat Hukum
Pasien tidak memiliki riwayat berurusan dengan jalur hukum.

 Aktivitas Keagamaan
Pasien merupakan Muslim yang cukup taat dalam beribadah, belakangan ini mulai
mengikuti acara keagamaan di dusunnya seperti pengajian.

 Aktivitas Sosial
Pasien cukup aktif dalam kegiatan bermasyarakat di dusunnya, sering mengikuti kegiatan
ronda malam dan bercengkrama dengan tetangganya di pos ronda.

 Situasi Hidup Sekarang


Kini pasien tinggal berdua bersama istrinya di kost. Putri pasien tinggal di rumah Neneknya
(Ibu pasien) karena lokasi sekolah yang dekat dengan tempat tinggal Neneknya.
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Riwayat Penyakit
Keluarga
 Riwayat Medis Umum
Pada keluarga pasien tidak ada yang menderita penyakit medis umum seperti
Diabetes Melitus, Hipertensi, Penyakit Jantung, dan Stroke.

 Riwayat Alergi
Pada keluarga pasien tidak ada yang mempunyai riwayat alergi.

 Riwayat Psikiatri
Pada keluarga pasien tidak ada yang mempunyai riwayat masalah kejiwaan.
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

GENOGRAM

X : meninggal
--------- : tinggal satu rumah
→ : pasien
╪ : cerai
□ : laki-laki
○ : perempuan
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

PEMERIKSAAN FISIK
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Pemeriksaan Fisik
Kesadaran : Compos Mentis (E4V5M6) Thoraks :
Vital Sign Tidak dilakukan pemeriksaan
Tekanan darah : 133/84 mmHg
Nadi : 116x/menit Abdomen
Tidak dilakukan pemeriksaan

Ekstremitas
Kepala Akral hangat (+/+), nadi teraba kuat,
perfusi <2detik
Mata: CA (-/-), SI (-/-)
Mulut: bibir pucat (-), bibir kering (-)
Telinga: sekret (-)

Leher : JVP meningkat (-), pembesaran


kelenjar tiroid (-), pembesaran limfonodi (-)
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Pemeriksaan Status Mental

Deskripsi Umum : Seorang pasien laki-laki sesuai usia,


rawat diri kurang, tampak cukup tenang
Kesadaran : Compos Mentis
Sikap dan perilaku : Kooperatif, normoaktif

Mood dan Afek


Afek : Apropriate
Mood : Eutimik

Proses pikir
Bentuk pikir : Non realistik
Isi pikir : Waham kebesaran, waham curiga
Arus pikir : Koheren, relevan, spontan
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Persepsi
Halusinasi : Visual (+), Taktil (+)
Ilusi: Tidak ada

Sensorium dan Kognitif


Orientasi W/T/O/S : Baik/baik/baik/baik
Intelegensi : Baik
Daya ingat : Baik
Konsentrasi : Baik
Kemampuan membaca : Baik
Kemampuan menulis : Baik

Tilikan diri : derajat 1 (penyangkalan penyakit sama sekali)


KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

• Kumpulan Sindrom Psikotik


 Bentuk pikir tidak realistis
 Halusinasi visual, taktil
 Waham kebesaran, waham curiga

• Diagnosis Banding Berdasarkan PPDGJ III


 F20.3 Skizofrenia Tak Terinci
 F20.0 Skizofrenia Paranoid
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Diagnosis Multiaksial
• Axis I : F20.3 Skizofrenia Tak Terinci
• Axis II : Z 03.2 tidak ada diagnosis
• Axis III : Belum ada diagnosis
• Axis IV: Masalah berkaitan dengan ekonomi
• Axis V : GAF 70-61 (beberapa gejala ringan & menetap, disabilitas
ringan dalam fungsi, secara umum masih baik)
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Penatalaksanaan

 Pendekatan biologi
- Trihexyphenidyl 2 mg/12 jam
- Depakote 500 mg/24 jam
- Quetiapine 300 mg/24 jam

 Pendekatan psikologis
Psikoterapi supportif

 Pendekatan sosial
Psikoedukasi keluarga

 Pendekatan spiritual
Mengajak pasien untuk berbadah jika tilikan diri membaik
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Prognosis
• Premorbid
– Riwayat gangguan jiwa pada keluarga : Tidak Ada (baik)
– Status pernikahan : Terdapat konflik (buruk)
– Dukungan keluarga : Ada (baik)
– Stressor : Ada (buruk)
– Status ekonomi : Kurang (buruk)
• Morbid
– Onset <25 tahun : 33 tahun (baik)
– Jenis penyakit : Psikotik (buruk)
– Perjalanan penyakit : Kronik (buruk)
– Penyakit organik : Tidak ada (baik)
– Kepatuhan minum obat : Patuh (baik)
– Insight :1 (buruk)
• Quo Ad
– Quo ad vitam : Dubia ad bonam
– Quo ad function : Dubia ad bonam
– Quo ad sanationam : Dubia ad bonam
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

TINJAUAN PUSTAKA
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

SKIZOFRENIA
• Skizofrenia adalah sekelompok gangguan psikotik dengan distorsi khas proses pikir,
kadang-kadang mempunyai perasaan bahwa dirinya sedang dikendalikan oleh kekuatan
dari luar dirinya, waham yang kadang-kadang aneh, gangguan persepsi, afek abnormal
yang terpadu dengan situasi nyata atau sebenarnya, dan autisme (Elvira et al, 2013).
• Beberapa tipe skizofrenia yang diidentifikasi berdasarkan variabel klinik menurut ICD-
10 antara lain sebagai berikut.
a. Skizofrenia paranoid. Ciri utamanya adalah adanya waham kejar dan halusinasi
auditorik namun fungsi kognitif dan afek masih baik.
b. Skizofrenia hebefrenik. Ciri utamanya adalah pembicaraan yang kacau, tingkah
laku kacau dan afek yang datar atau inappropiate.
c. Skizofrenia katatonik. Ciri utamanya adalah gangguan pada psikomotor yang dapat
meliputi motoric immobility, aktivitas motorik berlebihan, negativesm yang ekstrim
serta gerakan yang tidak terkendali.
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

d. Skizofrenia tak terinci. Gejala tidak memenuhi kriteria skizofrenia paranoid,


hebefrenik maupun katatonik
e. Depresi pasca skizofrenia
f. Skizofrenia residual Paling tidak pernah mengalami satu episode skizofrenia
sebelumnya dan saat ini gejala tidak menonjol.
g. Skizofrenia simpleks
h. Skizofrenia lainnya
i. Skizofrenia yang tak tergolongkan.

• Faktor-faktor yang berperan terhadap kejadian skizofrenia antara lain: faktor genetik,
biologis, biokimia, psikososial, status sosial ekonomi, stress, serta penyalahgunaan.
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Kriteria Diagnosis Skizofrenia Diagnostik menurut PPDGJ III dan


DSM - 5

Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua
gejala atau lebih bila gejala – gejala itu kurang tajam atau kurang jelas) :
a) - “Thought Echo”
- “Thought insertion or withdrawal”
- “Thought broadcasting”
b) – “Delusion of control”
- “Delusion of Influence”
- “Delusion of passivity”
- “Delusion of perception”
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

c) Halusinasi auditorik
d) Waham – waham menetap jenis lainnya

• Atau paling sedikit dua gejaladi bawah ini yang harus selalu ada
secara jelas :
e) Halusinasi yang menetap di panca-indera apa saja
f) Arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan
(interpolation), yang berakibat inkoherensi atau pembicaraan yang
tidak relevan, atau neologisme
g) Perilaku katatonik
Gejala – gejala “negative”
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

• Adanya gejala – gejala khas tersebut telah berlangsung selama


kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase
nonpsikotik prodomal)

• Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam


mutu keseluruhan (overall quality) dari beberapa aspek perilaku
pribadi (personal behaviour), bermanifestasi sebagai hilangnya
minat, hidup tak bertujuan, tidak berbuat sesuatu, sikap larut dalam
diri sendiri (self absorbed attitude), dan penarikan diri secara sosial.
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Kriteria diagnostic (F20.3) Skizofrenia Tak Terinci menurut PPDGJ


III

• Memenuhi kriteria umum untuk diagnosis skizofrenia


• Tidak memenuhi kriteria untuk diagnosis skizofrenia paranoid, heberfrenik,
atau katatonik;
• Tidak memenuhi criteria untuk diagnosis skizofrenia residual atau depresi
pascaskizofrenia.
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Kriteria diagnostic (F20.0) Skizofrenia Paranoid menurut PPDGJ III

Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia


Sebagai tambahan :
- halusinasi dan / atau waham harus menonjol;
a. suara-suara halusinasi yang mengancam pasien atau memberi perintah, atau
halusinasi auditorik tanpa bentuk verbal berupa bunyi pluit (whistling),
mendengung (humming) atau bunyi tawa (laughing);
b. halusinasi pembauan atau pengecapan rasa, atau bersifat seksual atau lain-lain
perasaan tubuh; halusinasi visual mungkin ada tetapi jarang menonjol;
c. waham dapat berupa hampir setiap jenis, tetapi waham dikendalikan
(delusion of control) dipengaruhi (delusion of influence) atau passivity
(delusion of passivity) dan keyakinan dikejar-kejar yang beraneka ragam,
adalah yang paling khas;
- gangguan afektif, dorongan kehendak dan pembicaraan, serta gejala katatonik,
secara relative tidak nyata / tidak menonjol
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Penatalaksanaan
Farmakologi yang dapat diberikan pada pasien yang mengalami
skizofrenia bisa menggunakan obat anti psikotik.
1. Obat anti psikotik tipikal
a. Phenothiazine
• Rantai Aliphatic : Chlorpromazine
• Rantai Piperazine :Perphenazine, Trifluopherazine,
Fluphenazine
• Rantai Piperidine : Thioridazine
b. Butyrophenone : Haloperidol
c. Diphenyl-butyl-piperidine : Pimozide
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Penatalaksanaan
2. Obat anti psikotik atipikal
a. Benzamide : Sulpiride
b. Dibenzodiazepine : Clozapine, Olanzapine,
Quetiapine, Zotepine
c. Benzisoxazole : Risperidon, Aripiprazole
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Farmakologi
• Trihexyphenidyl
Obat golongan antikolinergik, obat golongan antikolinergik biasanya diberikan pada pasien
dengan ekstrapiramidal sindrom.
• Depakote
Berisi sodium divalproex yang merupakan obat untuk mengobati kejang akibat epilepsi. Obat
ini juga bisa digunakan untuk mencegah migrain atau mengatasi episode manik dari gangguan
bipolar. Obat ini termasuk ke dalam obat antikonvulsan golongan turunan asam lemak
valproate. Obat ini bekerja dengan cara menyeimbangkan zat kimia alami (neurotransmitter) di
jaringan otak.
• Quetiapine
Quetiapine adalah obat antipsikotik yang bermanfaat untuk mengobati gangguan mental,
seperti skizofrenia, gangguan bipolar, atau depresi. Obat ini tersedia dalam 2 bentuk,
yaitu tablet immediate-release and extended-release. Quetiapine tablet immediate-release akan
melepaskan zat aktifnya ke aliran darah secara langsung, sedangkan tablet extended-
release melepaskan zat aktifnya ke aliran darah secara bertahap. Quetiapine tablet extended-
release bisa dikombinasikan dengan obat antidepresan lain, untuk mengobati depresi berat.
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Anda mungkin juga menyukai