Anda di halaman 1dari 7

Sifilis

Claudia dan Debby


Etiologi Penularan
• Treponema pallidum • Melalui abrsi mikro
subspecies pallidum saat kontak langsung
termasuk dalam famili dengan mukosa atau
bakteria berbentuk lesi kulit dalam
spiral, Spirochaetacea aktivitas seksual
(spiroketa) dan secaara genito-genital,
berkaitan dengan ano-genital, oro-
traponema patogen genital
lain yang
menyebabkan
penyakit yang
tergolong
treponematosis
Sifilis Sifilis Sifilis Sifilis
• Sifilis primer • Stadium laten • Sifilis kongenital dini • Sifilis kongenital lanjut
• Dimulai sekitar 3 minggu • Tidak terdapat gejala klinis • Gangguan hematologi berupa • Keratitis interstisial sebagai
setelah infeksi dengan pada pasien, secara serologis anemia, trombositopenia, manifestasi mata yang khas,
T.pallidum menunjukkan sifilis aktif (titer leukopenia, leukositosis dapat berlanjut menjadi
• Lesi berupa papul tunggal tinggi pada tes serologi • Lesi makulopapul kecil glaukoma sekunder
merah-kecoklatan, diameter nontreponema dan treponema) berwarna merah tembaga, • Vaskulitis sifilis dapat
0,5-1,5 cm akan menjadi erosi • Stadium tersier mengenai tangan dan kaki, menimbulkan kelainan gigi
dan menghasilkan ulkus primer • Terjadi dalam berbagai sindrom terjadi deskuamasi dan krustasi yang mengalami kalsifikasi
(chancre) klinis, yaitu neurosifilis, sifilis • Rinitis sebagai gejala awal tahun pertama.
• Tidak nyeri, tepi berindurasi, kardiovaskular, sifilis jinak dalam minggu pertama, • Gigi Hutchinson merupakan
sehingga disebut ulkus durum lanjut merupakan tanda pertama bayi gigi insisor berbentuk baji
• Sifilis sekunder • Sifilis pada infeksi HIV terinfeksi sifilis, berupa cairan dengan torehan di bagian
• Makula merah pucat, diameter • Gambaran penyakit lebih parah, dari hidung (snuffles) tengah. Kelainan gigi molar
0,5-1,5 cm pada tubuh dan ulkus multipel, lebih dalam, • Periostitis dan demineralisasi yang disebut mulberry molars,
ekstremitas (ruam lama menghilang korteks tulang panjang, merupakan gigi molar pertama
makula/roseola sifilitika)yang • Sifilis pada kehamilan metafisis, diafisis serta dengan bentuk multicuspid
tidak gatal • Tidak terdapat nyeri dan osteokondritis sendi • Tuli saraf kedepalan
• Makula diskrit, berbatas tidak menimbulkan gejala namun • Sindrom nefrotik menyebabkan • Rinitis mengganggu
tegas, pada telapak tangan, dapat ditularkan ke janin edema generalisata pertumbuhan maksila
telapak kaki, dahi diikuti erupsi menimbulkan saddle nose
simetris dan mengenai sebagian • manifestasi neurologis berupa
besar tubuh retardasi mental, hidrosefalus,
• Daerah kulit kepala kejang, abnormalitas saraf
menimbulkan lesi papular kranialis
iregular dan difus serta bercak
alopesia yang khas (mouth-
eaten alopecia)
• Mukosa pada mulut diawali
bercak eritematosa di palatum
mole dan durum serta mukosa
pipi, berkembang menjadi
mucous patches yang agak
menonjol, dengan permukaan
mengalami maserasi
(opalescent)
• Limfadenopati generalisata,
demam, nyeri otot, nyeri
kepala, nyeri sendi
Pemeriksaan penunjang
• Deteksi langsung T.pallidum
• Pemeriksaan lapangan gelap (dark
field examination, DFE)
• Tes direct fluorescent antibody
(DFA)
• Nucleic acid amplification test
(NAAT) atau polymerase chain
reaction (PCR)
Pemeriksaan penunjang
Tes serologis : 2. Tes Treponema
1. Tes Non-Treponema : untuk a. TPHA (Treponema
mendeteksi infeksi dan Pallidum Haemaglutination
reinfeksi yang bersifat aktif, Assay
serta memantau keberhasilan b. TP Rapid (Treponema
terapi Pallidum Rapid)
a. RPR (Rapid Plasma c. TP-PA (Treponema
Reagin) Pallidum Particle Agglutination
b. VDRL (Veneral Disease Assay)
Research Laboratory) d. FTA-ABS (Fluorescent
Treponema Antibody Absorption)

Anda mungkin juga menyukai