Anda di halaman 1dari 17

Assalamu’alaikum wr.wb.

Kelompok 2
Ahyat halimi lukman
Teguh kautsar h.
Lilik agustina
Yayuk fitri L

11/18/2012 1
“ASMA BRONKIAL”

11/18/2012 2
TOPIK

 Pengertian asthma bronkial


 Anatomi dan fisiologi
 Penatalaksanaan
 Askep

3
Pengertian Asthma
Bronkial

07/06/2021 4
PENGERTIAN ASTHMA BRONKIAL

Asma bronkhial adalah penyakit


jalan nafas obstruktif intermitten,
reversible dimana trakeobronkial
berespon secara hiperaktif terhadap
stimuli tertentu

5
Status Asthmatikus

 Status Asthmatikus merupakan


serangan asthma berat yang tidak
dapat diatasi dengan pengobatan
konvensional dan merupakan
keadaan darurat medik ,bila tidak
diatasi dengan cepat akan terjadi
gagal pernafasan,(Aryanto
Suwondo, karnen B. Baratawidjaja,
1995).
6
Anatomi dan fisiologi

 Pernafasan (respirasi) adalah peristiwa


menghirup udara dari luar yang
mengandung oksigen kedalam tubuh.
Serta menghembuskan udara yang
banyak mengandung karbondioksida
(CO2) sebagai sisa dari oksidasi keluar
dari tubuh. Penghisapan ini disebut
inspirasi dan menghembuskan disebut
ekspirasi (Lorraine M.wilson,1995).

7
penatalaksanaan
 Pengobatan non farmakologik
a. Penyuluhan
b. Menghindari faktor penctus
c. fisioterapi

8
penatalaksanaan
 Pengobatan farmakologi
a. Agonis beta
b. Metil xantin
c. Kortikosteroid
d. Kromolin
e. Ketotifen
f. Iprutropioum bromide (Atroven)

9
Pengobatan selama serangan
status asthmatikus
 Infus RL : D5 = 3 : 1 tiap 24 jam
 Pemberian oksigen 4 liter/menit melalui
nasal kanul
 Aminophilin bolus 5 mg / kg bb diberikan
pelan-pelan selama 20 menit dilanjutka
drip Rlatau D5 mentenence (20
tetes/menit) dengan dosis 20 mg/kg
bb/24 jam.
 Terbutalin 0,25 mg/6 jam secara sub
kutan.
10
Askep.,.,

Pengkajian
A. Pengumpulan data.

 Identitas klien.
 Riwayat penyakit sekarang.
 Riwayat penyakit dahulu

 Riwayat kesehatan keluarga.


 Riwayat spikososial
 Pola fungsi kesehatan
 Pemeriksaan fisik
 Pemeriksaan penunjang
11
Diagnosa keperawatan
 Ketidak efektifan jalan nafas
yang berhubungan dengan
sekresi kental peningkatan
produksi mukus bronkospasme.

12
1. Tujuan
jalan nafas menjadi efektif
2. kriteria hasil
a. menentukan posisi yang nyaman sehingga
memudahkan peningkatan pertukaran gas.
b. dapat mendemontrasikan batuk efektif
c. dapat menyatakan strategi untuk
menurunkan kekentalan sekresi
d. tidak ada suara nafas tambahan

13
3. Rencana tindakan
Orientation phase
a. Kaji warna, kekentalan dan
jumlah sputum
b. Instruksikan klien pada
metode yang tepat dalam
mengontrol batuk.
c. Ajarkan klien untuk
menurunkan viskositas sekresi
d. Auskultasi paru sebelum
dan sesudah tindakan
e. Lakukan fisioterapi dada
dengan tehnik drainage
postural,perkusi dan fibrasi
dada.
f. Dorong dan atau berikan
perawatan mulut

14
Rasional

a. Karakteristik sputrum dapat


menunjukkan berat ringannya obstruksi
b. Batuk yang tidak terkontrol melelahkan
dan inefektif serta menimbulkan frustasi
c. Sekresi kental sulit untuyk dikeluarkan
dan dapat menyebabkan sumbatan
mukus yang dapat menimbulkan
atelektasis.

15
d. Berkurangnya suara tambahan
setelah tindakan menunjukan
keberhasilan
e. Fisioterpi dada merupakan strategi
untuk mengeluarkan sekret.
f. Hygiene mulut yang baik
meningkatkan rasa sehat dan
mencegah bau mulut.

16
sekian dan terimakasih.

Wassalumu’alaikum wr.wb.

17

Anda mungkin juga menyukai