Anda di halaman 1dari 20

Kelompok 6

 Rofia Rekayasa
Yuni Anitasari
HB. Defri
Zainul Arifin
pembahasan
DEFINISI ETIOLOGI TANDA DAN
GEJALA

PATOFISIOLOGI PENATALAKSANAAN

KOMPLIKASI ASUHAN KEPERAWATAN


DEFINISI
UROLITHIASIS

Urolithiasis adalah suatu keadaan


terjadinya penumpukan oksalat, calculi
(batu ginjal) pada ureter atau pada
Terbentuknya batu dalam ginjal
Keadaan penyakit
daerah ginjal.Urolithiasis yang
terjadi bila
batu ada di dalam saluran (pelvis atau kaliks) dan
berhubungan
perkemihan.Batu itu sendiri
dengan
mengalir adanya
disebut bersama urine, batu
batu dalam
calculi. Pembentukan
Batu
saluran
batuginjal Urolithiasis adalah
kemih.
mulai diklasifikasikan menurut
dengan kristal yangatau kalkuli
terperangkap dibentuk
komposisinya
di (biasanya
suatu tempatdidalam
sepanjangsaluran
saluran terbentuknya batu di dalam
kemih mulai
kalsium,asam urat, sistin, fosfat,
perkemihan yang tumbuh sebagai
dari ginjal kekandung
pencetus larutan urin. Calculi
olehukuran
saluran kemih.
oksalat, dankemih
struvite agnesium
amonium fosfat hidrosa dalam
kristalisasi
bervariasi dalam dan daridari
fokus
mikroskopiksubstansi
bentuk(Samsuhidajat, 2011: 872)
kristal putih), ukuran
ekskresi didalam
sampai beberapa
diameterbatu
cukupkemih
urine.Urolithiasis
centimeter dalam dapat
merujik
besar
bervariasi,yang brkisar dari
untuk masuk dalam velvis ginjal.Gejala
pada adanya batu dalam
beberapa
rasa sakit yang berlebihan pada milimeter sampai
sitem (Asuhan
pinggang, nausea, muntah,seukuranKeperawatan
demam, pelvis renal.(Susan
Gangguan
hematuria.Urine berwarnaGinjal:
keruh 65)
Martin Tucker, 2008: 726)
seperti teh atau merah.(Brunner and
Suddarth, 2002 : 1460).
ETIOLOGI
1 Idiopatik.

2 Gangguan saluran kemih : fomisis, striktur meatus, hipertrofi prostate,

refluks vesiko-ureteral, ureterokele, konstriksi hubungan ureteropelvik.


3 Gangguan metabolisme: hiperparatiroidisme, hiperurisemia,
hiperkalsiuria. Hiperkalsemia
(kalsium serum tinggi) dan hiperkalsiuria (kalsium urin tinggi)
4 Infeksi saluran kemih oleh mikroorganisme berdaya membuat urease
(Proteus mirabilis).
5 Dehidrasi : kurang minum, suhu lingkungan tinggi.
6 Benda asing : fragmen kateter, telur sistosoma.
7  Jaringan mati (nekrosis papil).
Faktor resiko penyebab batu

Hiperkalsiuria

Hiperkalsiuria absortif

Hiperkalsiuria puasa

Hiperkalsiuria ginjal

Hipositraturia
TANDA DAN GEJALA

Tanda dan gejala penyakit batu saluran kemih ditentukan


oleh letaknya, besarnya dan morfologinya. Walaupun
demikian penyakit ini mempunyai tanda umum yaitu
hematuria, baik hematuria terbuka atau mikroskopik; nyeri
pinggang, sisi, atau sudut kostovertebral; pielonefritis dan
atau sistitis; pernah mengeluarkan batu kecil ketika kencing;
nyeri tekan kostovertebral; gangguan faal ginjal. Selain itu
bila disertai infeksi saluran kemih dapat juga ditemukan
kelainan endapan urin bahkan mungkin demam atau tanda
sistemik lain.(Samsuhidajat, 2011: 872)
Sesuai dengan Macam – macam Batu

•• Batu
Batu pelvis
pelvis ginjal:
ginjal: Batu
Batu pielum
pielum di
di dapatkan
dapatkan dalam
dalam
bentuk yang sederhana sehingga hanya menempati
bentuk yang sederhana sehingga hanya menempati
bagian
bagian pelvis.
pelvis.
•• Batu
Batu ureter: Anatomi
ureter: Anatomi ureter
ureter mempunyai
mempunyai beberapa
beberapa
tempat
tempat penyempitan
penyempitan yang
yang memungkinkan
memungkinkan batu batu ureter
ureter
terhenti.
terhenti.
•• Batu
Batu kandung
kandung kemih:
kemih: Karena
Karena batu
batu menghalangi
menghalangi
aliran
aliran kemih akibat penutupan leher kandung kemih,
kemih akibat penutupan leher kandung kemih,
aliran
aliran yang mula- mula lancar secara tiba- tiba akan
yang mula- mula lancar secara tiba- tiba akan
terhenti
terhenti dan
dan menetes
menetes disertai
disertai dengan
dengan nyeri
nyeri
•• Batu
Batu prostat:
prostat: Pada
Pada umumnya
umumnya batu batu prostat
prostat juga
juga berasal
berasal
dari
dari kemih
kemih yang
yang secara
secara ratrogradterdorong
ratrogradterdorong kedalam
kedalam
saluran
saluran prostat dan mengendap yang akhirnya menjadi
prostat dan mengendap yang akhirnya menjadi
batu yang kecil.
batu yang kecil.
•• Batu
Batu uretra:
uretra: Batu
Batu uretra
uretra merupakan
merupakan batubatu yang
yang berasal
berasal
dari
dari ureter
ureter atau
atau kandung
kandung kemih
kemih yang
yang oleh
oleh aliran
aliran kemih
kemih
sewaktu
sewaktu miksi
miksi terbawa
terbawa ke
ke uretra,
uretra, tetapi
tetapi menyangkut
menyangkut di di
tempat yang agak lebar. (Samsuhidajat, 2011:
tempat yang agak lebar. (Samsuhidajat, 2011: 873) 873)
PATOFISIOLOGI
Patway Urolithiasis

Idiopotik Hiper ISK Kerusakan Imobilisasi Intake cairan Iklim yang


paratiroldisme refron yang lama yang kurang panas/dingin

Hiperkalsemia Bakteri pemecah


urea Statis urin Pengendapan Aktivitas yang
urin ↑ kurang

Kalsifikasi
Sedimentasi dan
kristalisasi PH Urin Asam

Proses
kristalisasi
Makanan tinggi
kalsium, oksalat,
Terbentuknya purin
calcula

Urolithiasis Kelebihan kalsium,


oksalat, purin
Penatalaksanaan

*Pengurangan nyeri
*Pengangkatan batu
*Lithotripsi Gelombang Kejut Ekstrakorporeal
(ESWL)
*Metode Endourologi Pengangkatan Batu
*Ureteroskopi
*Pelarutan batu
*Pengangkatan batu
KOMPLIKASI
Infeksi

Obstruksi

Sepsis

Hidronefrosis

Gagal ginjal

Kehilangan ginjal
A N
AT
AW
PER
KE
A N
SUH
A
PENGKAJIAN FISIK

1.Aktivitas/istirahat
2.Sirkulasi
3.Eliminasi
4.Makanan dan cairan
5.Nyeri dan kenyamanan
6.Keamanan
7.Penyuluhan/pembelajara
n
PEMERIKSAAN
DIAGNOSTIK
1. Nitrogen urea darah, kreatinin, kalsium,
fosfor, asam urat: meningkat
2. Urinalisis: SDP, hematuria, warna
abnormal, bakteri, Kristal
3. Kultur urine dan sensitivitas
4. Kumpulan urine (24 jam): klirens kreatinin
abnormal/ ekskresi abnormal kalsium,
fosfor, magnesium, asam urat, sistin, dan
oksalat
5. Ultrasonografi renal: batu teridentifikasi
6. CT scan renal: ginjal abnormal
7. Urogram intravena IV: defek pengisian,
dilatasi ureter, hidronefrosis
8. Analisis batu: bahan dasar, seperti sistin,
kalsium, oksalat, asam urat
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri (akut) b/d peningkatan frekuensi kontraksi ureteral,


taruma jaringan, edema dan iskemia seluler.

2. Perubahan eliminasi urine b/d stimulasi kandung kemih


oleh batu, iritasi ginjal dan ureter, obstruksi mekanik
dan peradangan.
3. Kekurangan volume cairan (resiko tinggi) b/d mual/muntah
(iritasi saraf abdominal dan pelvis ginjal atau kolik ureter,
diuresis pasca obstruksi.
4. Kurang pengetahuan tentang kondisi, prognosis dan
kebutuhan terapi b/d kurang terpajan atau salah interpretasi
terhadap informasi, keterbatasan kognitif, kurang
akurat/lengkapnya informasi yang ada.
INTERVENSI KEPERAWATAN

1. Nyeri (akut) b/d peningkatan frekuensi kontraksi


ureteral, taruma jaringan, edema dan iskemia seluler.
a. Kreteria Hasil:
- Relaks tanpa terasa nyeri
- Melaporkan peningkatan kenyamanan
INTERVENSI KEPERAWATAN RASIONAL
1. Catat lokasi, lamanya/intensitas nyeri (skala 1-10) dan 1. Membantu evaluasi tempat obstruksi dan kemajuan gerakan
penyebarannya. Perhatiakn tanda non verbal seperti: batu. Nyeri panggul sering menyebar ke punggung, lipat paha,
peningkatan TD dan DN, gelisah, meringis, merintih, genitalia sehubungan dengan proksimitas pleksus saraf dan
menggelepar. pembuluh darah yang menyuplai area lain. Nyeri tiba-tiba dan
hebat dapat menimbulkan gelisah, takut/cemas.
2. Jelaskan penyebab nyeri dan pentingnya melaporkan 2. Melaporkan nyeri secara dini memberikan kesempatan
kepada staf perawatan setiap perubahan karakteristik pemberian analgesi pada waktu yang tepat dan membantu
nyeri yang terjadi. meningkatkan kemampuan koping klien dalam menurunkan
ansietas.
3. Lakukan tindakan yang mendukung kenyamanan (seperti 3. Meningkatkan relaksasi dan menurunkan ketegangan otot.
masase ringan/kompres hangat pada punggung,
lingkungan yang tenang)
4. Bantu/dorong pernapasan dalam, bimbingan imajinasi 4. Mengalihkan perhatian dan membantu relaksasi otot.
dan aktivitas terapeutik.
5. Batu/dorong peningkatan aktivitas (ambulasi aktif) sesuai 5. Aktivitas fisik dan hidrasi yang adekuat meningkatkan lewatnya
indikasi disertai asupan cairan sedikitnya 3-4 liter perhari batu, mencegah stasis urine dan mencegah pembentukan batu
dalam batas toleransi jantung. selanjutnya
6. Perhatikan peningkatan/menetapnya keluhan nyeri 6. Obstruksi lengkap ureter dapat menyebabkan perforasi dan
abdomen. ekstravasasiurine ke dalam area perrenal, hal ini merupakan
kedaruratan bedah akut.
7. Kolaborasi pemberian obat sesuai program terapi: 7.
- Analgetik - Analgetik (gol. narkotik) biasanya diberikan selama episode akut
- Antispasmodik untuk menurunkan kolik ureter dan meningkatkan relaksasi
- Kortikosteroid otot/mental.
- Menurunkan refleks spasme, dapat menurunkan kolik dan nyeri.
8. Pertahankan patensi kateter urine bila diperlukan. - Mungkin digunakan untuk menurunkan edema jaringan untuk
membantu gerakan batu.
8. Mencegah stasis/retensi urine, menurunkan risiko peningkatan
tekanan ginjal dan infeksi.
EVALUASI KEPERAWATAN

Evaluasi semua tindakan yang telah


anda berikan pada pasien.Jika
dengan tindakan yang diberikan
pasien mengalami perubahan
menjadi lebih baik.Maka tindakan
dapat dihentikan. Jika sebaliknya
keadaan pasien menjadi lebih
buruk, kemungkinan besar
tindakan harus mengalami
perubahan atau perbaikan.
PERENCANAAN PULANG/PERAWATAN DIRUMAH

1. Tekankan pentingnya rawat jalan yang terus menerus


2. Ajarkan pasien teknik mencuci tangan yang baik
3. Ajarkan pasien sering istirahat disiag hari dan tidur 6-8 jam per malam;
tingkatkan aktifitas dan toleransi
4. Anjurkan pasien untuk tidak berkontak dengan individu yang mengalami
penyakit infeksi (mis, demam, flu)
5. Tekankan pasien untuk melaporkan tanda dan gejala infeksi insisi
(kemerahan, bengkak, nyeri, drainase) kepada dokter
6. Instruksikan pasien untuk mempertahankan diet yang diprogramkan dirumah
7. Ajarkan pasien cara mengukur dan menyaring urine
8. Anjurkan pasien untuk menyimpan berbagai batu atau
kerikil yang muncul saat berkemih dan beri tahu
dokter saat batu keluar

Anda mungkin juga menyukai