Anda di halaman 1dari 36

MODIFIKASI PERMAINAN MELALUI

GAME-BASED APPROACH (GBA)


Herka Maya Jatmika

Universitas Negeri Yogyakarta


2020
CAKUPAN MATERI
1. MUKADIMAH
2. GAME-BASED APPROACH (GBA)
3. TGFU & MODIFIKASI
4. PRINSIP PEDAGOGI DAN TAKTIS PENGAJARAN
Full game - basketball
Tentang Modifikasi
Bukan legalisasi keterbatasan sarpras dan semacamnya
Bukti bahwa guru Penjas itu SMART dan KRITIS
Bukan untuk menyenangkan PESERTA DIDIK dan GURU
Bukan untuk MENGAKALI KURIKULUM
MODIFIKASI --> sudah ada lalu dirubah
Esensi modifikasi adalah menganalisis sekaligus mengembangkan
materi pelajaran dengan cara meruntunkannya dalam bentuk aktivitas
belajar yang potensial sehingga dapat memperlancar peserta didik
dalam belajarnya
TERMINOLOGI
1. Play
Verbengage in activity for enjoyment and recreation rather than a serious or
practical purpose. "the children were playing outside”
Nounactivity engaged in for enjoyment and recreation, especially by
children."a child at play may use a stick as an airplane"

• verb
1. bermain
2. memainkan
• noun
1. permainan
2. drama
Play: tindakan yang bersifat sukarela atau yang dilakukan dalam batas-
batas waktu dan tempat tertentu, menurut aturan main yang diterima
secara bebas tetapi sangat mengikat, memiliki tujuan yang berada
dalam permainan itu sendiri dan disertai oleh perasaan ketegangan,
kesenangan, dan kesadaran bahwa hal tersebut “berbeda” dari
kehidupan biasa (Huizinga, 1950. Homo Ludens: A Study of the play
element in culture)
Karakteristik Play
• FREE: pemain tidak dapat dipaksa untuk berpartisipasi tanpa
permainan tersebut secara tiba-tiba merubah sifatnya.
• SEPARATE: dibatasi oleh waktu dan ruang yang sudah dipastikan
sebelumnya.
• REGULATED: merujuk pada aturan main yang telah disepakati
seblmnya
2. Games
• Noun
1. a form of play or sport, especially a competitive one played according to rules and
decided by skill, strength, or luck.
2. a complete episode or period of play, ending in a definite result. "a baseball game"
• verb
1. bermain
2. memainkan
• noun
1. permainan
2. drama
Games
• Freedom- Less complete freedom than play
• Limits- Games Tend to be confined/limited within specific limits of
space and time
• Outcome- Winner and Loser
• Investment- Degree of emotion or Ego Investment
• Strategy and Chance
Struktur & Klasifikasi Games
Agon Alea Mimicry Ilinx
(Compt) (Chance) (Pretense) (Vertigo)
PAIDIA (play Races Comtines Childish Children’s
and amusement)
Combats Heads or Imitation Swings
Etc. Tails
Noise Mask Waltz
Athletics
Agitation Betting Costumes Outdoor
Laughter Roulette Sport
Boxing
Dance
Fencing
Hoop Lotteries Theatre Skiing
Football
Solitaire Parlayed Mountain
Checkers
G of Patient (bertaruh) Climbing
Chess
Puzzle

LUDUS
(erros)
Konseptualisasi Olahraga
PLAY:
-Separate
-Free
-Uncertain
-Unreproductive GAMES:
-Governed by rules -Competition
-“only pretending -Outcome determined by physical skills,
quality” Strategy or chance

Sport:
-Institutionalized game
requiring demonstrated
physical prowess

Herka MJ
KOMPARASI Tentang Prinsip Modifikasi

Rusli Lutan (1988) Aussie (1996)


• Anak-anak belum memiliki kematangan fisik Siswa memperoleh kepuasan dalam mengikuti
dan emosional seperti orang dewasa. pelajaran
• Berolahraga dengan peralatan dan peraturan Meningkatkan kemungkinan keberhasilan
yang dimodifikasi akan mengurangi cedera dalam berpartisipasi
pada anak, Siswa dapat melakukan pola gerak secara
• Olahraga yang dimodifikasi akan mampu benar
mengembangkan keterampilan anak lebih
cepat dibanding dengan peralatan standard Pendekatan modifikasi ini dimaksudkan agar
untuk orang dewasa, dan materi yang ada di dalam kurikulum dapat
• Olahraga yang dimodifikasi menumbuhkan disajikan sesuai dengan tahap-tahap
kegembiraan dan kesenangan pada anak-anak perkembangan kognitif, afektif dan psikomotorik
dalam situasi kompetitif. anak
Apa yang dimodifikasi?
1. Modifikasi Tujuan Pembelajaran
a. Tujuan perluasan. siswa dapat mengetahui dan melakukan gerakan
melompat dalam lompat jauh. Dalam contoh ini tujuan lebih banyak
menekankan agar siswa mengetahui esensi lompat melalui
peragaan.
b. Tujuan penghalusan. Siswa mengetahui dan melakukan gerak
melompat dengan mentransfer kecepatan awalan ke dalam
tolakannya.
c. Tujuan penerapan. siswa mengetahui efektifitas gerak melompat
yang dipelajarinya berdasarkan ketepatan menolak pada papan
tolak.
2. Modifikasi Materi Pembelajaran
a. Komponen keterampilan
b. Klasifikasi keterampilan
1) Close skill paling sederhana
2) Close skill pada lingkungan yang berbeda
3) Open skill
4) Keterampilan permainan paling tinggi
c. Kondisi penampilan
• Misalnya tinggi rendahnya kecepatan penampilan, tinggi
rendahnya kekuatan penampilan, melakukan di tempat atau
bergerak, maju ke depan atau ke segala arah, dikurangi atau
ditambah peraturannya.
• Contoh tersebut seringkali didapat dalam gerak manipulatif
misalnya : melempar, menangkap, atau memukul dan permainan.
d. Jumlah keterampilan
• Misal: dalam permainan basket siswa hanya diperbolehkan : lari, lempar,
tangkap, dan menembak (shooting) berupa:
• Lari ke tempat kosong tanpa bertabrakan
• Melempar bola pada sasaran tanpa direbut lawan
• Menangkap bola pada daerah yang aman
• Menembak bola ke ring basket.

E. Perluasan jumlah perbedaan respon


Guru dapat menambah tingkat kompleksitas dan kesulitan tugas ajar dengan
cara menambah jumlah perbedaan respon terhadap konsep yang sama. Cara
seperti ini dimaksudkan untuk mendorong terjadinya “ transfer of learning”.
Setelah peserta didik memiliki konsep bahwa panjang awalan mempengaruhi
kekuatan, maka konsep ini bisa ia terapkan misal pada : lompat jangkit, lompat
tinggi, melempar, menendang bola dan lain sebagainya.
3. Modifikasi lingkungan belajar
a. Peralatan
b. Penataan ruang gerak
c. Jumlah peserta didik yang terlibat

• Berkaitan dengan modifikasi lingkungan pembelajaran tersebut


komponen-komponen penting yang dapat dimodifikasi menurut
Aussie (1996), meliputi:
 Ukuran, berat atau bentuk peralatan yang digunakan
 Lapangan permainan
 Waktu bermain atau lamanya permainan
 Peraturan permainan, dan
 Jumlah pemain
Sedangkan secara operasional Ateng (1992), mengemukakan
modifikasi permainan sebagai berikut :
• Kurangi jumlah pemain dalam setiap regu
• Ukuran lapangan diperkecil
• Waktu bermain diperpendek
• Sesuaikan tingkat kesulitan dengan karakteristik anak
• Sederhanakan alat yang digunakan, dan
• Ubahlah peraturan menjadi sederhana, sesuai dengan kebutuhan
agar permainan dapat berjalan dengan lancar.

4. Modifikasi assessment pembelajaran


GAME-BASED APPROACH (GBA)
(pendekatan berbasis permainan)
• Small-sided games (SSGs) are widely used as a methodological strategy in
games and sports teaching (Aguiar, Botelho, Lago, Maças, & Sampaio, 2012).
• The effective design of SSGs can result in physiological (Köklü, 2012),
technical (Da Silva et al., 2011) and tactical objectives being obtained
(Almeida, Ferreira, & Volossovitch, 2013; Costa et al., 2010), depending on
teacher’s or coach’s aim
• IMPACT: the decision making abilities and the skills acquisition process
(Araújo & Davids, 2009; Araújo, Davids, & Hristovski, 2006; Hopper, 2011;
Renshaw, Chow, Davids, & Hammond, 2010; Richardson, Sheehy, & Hopper,
2012; Travassos, Duarte, Vilar, Davids, &Araújo, 2012).
Penyesuaian basketball game menjadi 3 on 3
One of the most representative models of all GBAs is
Teaching Games for Understanding (TGfU) (Bunker
&Thorpe, 1982).
• From a teaching viewpoint, the design of games in accordance with the TGfU
model is based on four pedagogical principles: sampling, tactical complexity,
representation and exaggeration (Thorpe, Bunker, & Almond, 1986; Thorpe &
Bunker, 1989).
• Sampling refers to the teaching of meaningful sports in each category of sport.
• Tactical complexity is referred to the teaching of categories of sport in a
gradual manner according to their complexity
• Representation involves the use of SSGs with the same structure as the
competition sport but which have been modified by reducing the size of one or
more game elements (the size of the playing area, the goals, the ball, etc.).
Metode & Model
Teaching Spectrum (Mosston Style) Instructional Model
1. Gaya A (komando)
2. Gaya B (Latihan) 1. Direct Instruction
3. Gaya C (Resiprokal)
2. PSI
4. Gaya D (Periksa Diri)
5. Gaya E (Inklusi) 3. Cooperative Learning
6. Gaya F (Guided Discovery) 4. SE
7. Gaya G (Convergent Discovery) 5. Peer Teaching
8. Gaya H (Divergent Production)
6. Inquiry
9. Gaya I (Learner Designed)
10. Gaya J (Learner Initiated) 7. Tactical Games
11. Gaya K (Self Teach) 8. TPSR
6-7 student centered; 1-2 teacher centered
TGfU Target games
Striking-fieding
Net games
Invasion games
Authentic Assessment strategies – invasion
games
Guru Penjas dan permainan Bola Voli
Penjas itu idealnya..
1) demonstrating competence in motor skills and movement;
2) understanding movement concepts, principles, strategies, and tactics;
3) having regular participation in physical activity;
4) achieving and maintaining a health-enhancing level of physical fitness;
5) exhibiting responsible personal and social behaviour in physical activity
settings; and
6) valuing physical activity for health, enjoyment, challenge, self-
expression, and/or social interaction
PRINSIP PEDAGOGIS TGfU
1. Sampling - This provides the students with situations to realize that skills,
rules and tactical solutions can be transferred between different games. For
example rolling a bowling ball and doing an underhand serve in volleyball are
similar skills. Students will be able to make connections like this.
2. Game Representation - This is where the educator creates developmentally
appropriate game-like situations to demonstrate how to use a certain skill in a
game.
3.  Exaggeration - This principle focuses on one particular point in a game and
based on this a game is created so that the students can learn about this
scenario. For example, altering the dimensions of the court in net/wall games
exaggerates the importance of strategic implement placement.
4. Tactical Complexity - This point demonstrates that there should be
developmental progression of tactical solutions.
To teach using the Teaching Games for Understanding model, some
teaching points are in place to allow teachers to make successful
games for their students. Some examples of teaching points are: 
1. To provide rules for the students that will ultimately affect attributes of
the game such as the number of players for the game or the type of
equipment (Ellis, 1986).
2. A set of rules that the teacher presents in which the student chooses
from, such as type of ball used or scoring rules (Ellis, 1986).
3. Conditions that the teacher puts in place as well as student involvement
on how the conditions are met such as the area of play or “what happens
if the ball hits the net” (Ellis, 1986).
4. Finally, presenting suggestions that can be in the form of a question such
as how can you position your body to intercept the ball or look for open
spaces (Ellis, 1986). 
TGFU & MODIFIKASI
The purpose is to show the benefits of modifying
existing 'adult' games to a level that is more
suitable for certain age/skill levels.  Through the
TGFU approach, the modification of games will
enable children to develop a better level of tactical
awareness and enable children to make
appropriate decisions about what to do and how to
do it
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai