Anda di halaman 1dari 20

Analisis Kelayakan

Proyek Tunggal
ANALISIS INVESTASI PROYEK

• Pada dasarnya, analisis proyek terdiri atas dua


aspek utama yang perlu dipertimbangkan,
yaitu :
• Aspek Teknik
• Aspek Ekonomi
ASPEK TEKNIK
• Aspek teknik meliputi studi yang berkaitan dengan proses
produksi, karekteristik produksi, sistem usaha, dan lokasi dari
unit produksi.
• Faktor-faktor teknik ini perlu diperhatikan pada awal melakukan
proyek industri seperti;
 memilih proses produksi yang tepat diantara beberapa
kemungkinan cara memproduksi produk industri yang sama.
 pemilihan mesin-mesin dan peralatan yang sesuai dengan
karakteristik pekerjaan
ASPEK EKONOMI
• Aspek ekonomi dari proyek industri berkaitan dengan
pendugaan penerimaan total dan biaya total per satuan
waktu.
• Pendugaan penerimaan total dan biaya total pada masa
mendatang dapat menggunakan pendekatan peramalan
(forecasting) atau metode lainnya seperti : unit
engineering costing.
TUJUAN ANALISIS PROYEK

• Analisis investasi proyek


industri bertujuan untuk
memilih aktivitas investasi
yang paling
menguntungkan.
METODE ANALISIS INVESTASI PROYEK INDUSTRI

Nilai bersih sekarang


(Net Present Value = NPV)

Tingkat pengembalian hasil internal


(Internal Rate of Return = IRR)

Payback Periode
1. NET PRESENT VALUE (NPV)
NPV adalah jumlah present value semua cash
inflow yang dikumpulkan proyek (dengan
menggunakan discount rate suku bunga kredit yang
dibayar investor) dikurangi jumlah investasi (initial
cash outflow).
NPV merupakan nilai sekarang arus kas di masa
depan dikurangi biaya modal
Suatu proyek negatif, berarti proyek tersebut tidak
layak untuk dilaksanakan.
Kriteria Pengambilan Keputusan

Jika nilai NPV(i) > Nol  Suatu proyek industri


dikatakan memiliki keuntungan ekonomis,
sehingga layak untuk dilaksanakan
Jika nilai NPV(i) < Nol  Proyek industri akan
mendatangkan kerugian ekonomis apabila
dilaksanakan
NPV
𝑵
 
𝑪𝑭 𝒕 NPV akan dihitung sebagai
𝐍𝐏𝐕 =∑ 𝒕 berikut:
𝒕= 𝟎 (𝟏+𝒓) • Hitung nilai sekarang dari
  𝑪𝑭 𝟏 𝑪𝑭 𝟐 𝑪𝑭 𝒏 setiap arus kas, termasuk biaya,
𝑵𝑷𝑽 =𝑪𝑭𝒐 + + + … …+
(𝟏+𝒓)
𝟏
(𝟏+𝒓 )
𝟐
(𝟏+𝒓)
𝒏
yang didiskontokan oleh biaya
modal proyek tersebut
CFt = Net Cash Flow pada tahun ke – t • Jumlah arus kas diskonto ini
r = Tingkat Diskonto dinyatakan dalam NPV proyek
t = Lama waktu atau periode
berlangsungnya investasi
I0 = CFo = Initial Outlays (Nilai investasi awal)
Ilustrasi 1
• PT. Bangun Indah ditawari untuk Tahun Cash Flow Proyek (Rp)
menangani sebuah pembangunan 0 -100.000.000
proyek Taman Kota Wisata. Investasi
dikeluarkan pada awal tahun pertama. 1 50.000.000
• Diketahui discount rate 10% 2 40.000.000
• Adapun aliran kas bersih yang 3 30.000.000
diperkirakan dari proyek terlihat
dalam Tabel. 4 20.000.000
• Apakah proyek tersebut layak 5 10.000.000
diterima/dikerjakan?
Penyelesaian Ilustrasi 1
•  

= – 100.000 + (45.455 + 33.058 + 22.539 + 13.660 + 6.209)


= 20.921
• Jadi Proyek tersebut dapat diterima karena memiliki nilai NPV > 0
2. Internal Rate of Return (IRR)
• Sebelum memutuskan menerima suatu proyek, lebih baik
mengetahui tingkat keuntungan atau tingkat pengembalian dari
proyek tersebut.
• IRR juga menggambarkan persentase keuntungan yang sebenarnya
akan diperoleh dari investasi barang modal atau proyek yang
direncanakan.
• IRR merupakan rate discount dimana nilai present value dari cash
inflow sama dengan nilai investasi awal suatu proyek. Dengan kata
lain IRR adalah rate discount dimana NPV dari proyek tersebut = Rp
0.
Menghitung IRR
•  

• Menghitung IRR dengan cara mencoba-coba satu tingkat return, dan melihat
apakah persamaan tersebut memberikan hasil NOL, jika tidak, kita coba
tingkat diskonto yang lain, dan terus melakukannya sampai kita menemukan
tingkat yang akan memaksa persamaan sama dengan NOL.
• Perhitungan dengan coba-coba akan memakan waktu, tetapi dengan
menggunakan Kalkulator Finansial, kita akan menghitung IRR dengan cepat.
Contoh Kalkulator Finansial
Ilustrasi 2
• PT. Bangun Indah ditawari untuk Tahun Cash Flow Proyek (Rp)
menangani sebuah pembangunan proyek
0 -100.000.000
Taman Kota Wisata. Investasi dikeluarkan
pada awal tahun pertama. 1 50.000.000
• Adapun aliran kas bersih yang
2 40.000.000
diperkirakan dari proyek terlihat dalam
Tabel. Tingkat discount rate 10%. 3 30.000.000
• Berapakah tingkat prosentase keuntungan
4 20.000.000
proyek tersebut?
• Apakah proyek tersebut layak 5 10.000.000
diterima/dikerjakan?
3. Payback Periode (Periode Pelunasan)

• Payback period adalah target waktu yang


dibutuhkan oleh perusahaan untuk mengembalikan
investasi awal yang diperhitungkan dari cash inflow
• Atau; Jumlah tahun yang dibutuhkan untuk
menutupi biaya suatu proyek dari arus kas
operasinya.
• menunjukkan berapa lama (dalam beberapa tahun)
suatu investasi akan bisa kembali.
• Semakin kecil nilai PP, semakin cepat investasi
tersebut kembali
PAYBACK PERIOD

•  

• n = Tahun terakhir dimana jumlah arus kas masih belum bisa menutup
investasi mula-mula 
• a = Jumlah investasi mula-mula 
• b = Jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke – n
• c = Jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke n + 1
Contoh Payback Period

PT. Bangun Indah ditawari untuk Thn Cash Flow Proyek


menangani sebuah pembangunan proyek 0 -100.000.000
Taman Kota Wisata. Investasi dikeluarkan
pada awal tahun pertama. 1 50.000.000
2 40.000.000
Adapun aliran kas bersih yang
diperkirakan dari proyek terlihat dalam 3 30.000.000
Tabel. Tingkat discount rate 10%.
4 20.000.000
Berapa lama investasi tersebut dapat 5 10.000.000
kembali?
Perhitungan Payback Period

••  PP =

• PP = = 2 tahun 4 bulan

• Jadi, investasi dapat diterima kembali (balik modal) dalam


jangka waktu 2 tahun 4 bulan
• Proyek tersebut dapat diterima karena memiliki waktu
pengembalian investasi yang pendek

Anda mungkin juga menyukai