Anda di halaman 1dari 24

MODUL 1

PENENTUAN TRASE JALAN


DIKLAT PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN TINGKAT DASAR

DESKRIPSI SINGKAT

Membekali Peserta diklat teori tentang Perencanaan Geometrik


Jalan Tingkat Dasar berupa tahapan perencanaan , faktor
Topografi, faktor Geofisik dan faktor Lingkungan dalam
Penentuan Trase jalan .

TUJUAN PEMBELAJARAN :

1. Hasil Belajar mampu memahami faktor penentuan Trase


jalan
2. Indikator Hasil belajar mampu menjelaskan Tahapan
perencanaan , faktor Topografi , faktor geofisik dan faktor
Lingkungan dalam Penentuan Trase jalan .
DASAR HUKUM PERENCANAAN GEOMETRIK
JALAN TINGKAT DASAR

Modul perencanaan trase jalan adalah merupakan satu


kesatuan yang terkait dengan modul yang ada didalam Diklat
geometrik jalan tingkat dasar berpedoman pada :

1. Undang Undang No.38 Tahun 2004 dan PP No.34 tahun 2006 Tentang Jalan ;
2. Undang Undang No.22 Tahun 2009 Tentang Lalulintas dan Angkutan Jalan
3. Undang Undang No. 2 Tahun 2012 dan PP No.148 Tahun 2015 Tentang
Penyelenggaraan Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan
Umum ;
4. Undang Undang No.41 Tahun 1999 dan PP No.24 Tahun 2010 Tentang
Penggunaan Kawasan hutan lindung untuk jalan dan Jalur kereta ;
5. Undang Undang No.11 Tahun 2010 dan PP No.66 Tahun 2015 tentang Museum ;
6. Undang Undang no.32 Tahun 2009 dan PP No.27 Tahun 2012 Persyaratan
lingkungan ;
7. Keputusan Meneg .LH No. 05 Tahun 2012Tentang Rencana Kegiatan yang wajib
AMDAL dan UKP-UPL ;
8. Kep.Men Kimpraswil No.17/KPTS/M/2003 Tentang Penetapan
Jenis usaha dan kegiatan bidang permukiman dan prasarana
wilayah yang wajib dilengkapi dengan upaya pengelolaan
lingkungan dan upaya pemanfaatan lingkungan .
9. Permen PU No.19 Tahun 2011 Tentang Persyaratan Teknis Jalan
dan kriteria Perencanaan Teknis jalan ,Pasal 44 ayat 1.Point a.1
dan a.2 yang menyangkut Trase Jalan; dan
10.Petunjuk Teknis Direktorat Jenderal Perhubungan Darat
Tentang Panduan Teknis penempatan Fasilitas Perlengkapan
Jalan .
PENGERTIAN TRASE JALAN

Trase Jalan adalah garis tengah Sumbu jalan yang


merupakan garis lurus saling terhubung dengan Peta
Topografi serta merupakan acuan dalam menetapkan tinggi
muka tanah dasar .
Prinsip dalam perencanaan penentuan pemilihan Trase
jalan berdasarkan Permen PU No.19 Tahun 2011 tentang
Persyaratan Teknis jalan dan Kriteria Perencanaan teknis
jalan adalah :

 Trase Jalan sebaiknya dibuat lurus,pendek,sedikit


tikungan,dan kelandaiannya (grade) seminim mungkin
 Trase jalan menjauhi Daerah Aliran Sungai (DAS)
 Trase jalan mempertimbangkan besarnya volume galian
dan timbunan
 Pemilihan lokasi Trase pada tanah yang
mempunyai Nilai CBR yang memenuhi syrarat ,
sehingga keberadaan tanah tersebut bisa dipakai
untuk pekerjaan timbunan pada lokasi Trase jalan
yang akan direncanakan
 Pemilihan Trase jalan sebaiknya dihindari pada
daerah patahan, tanah rawan longsor , muka air
tanah yang tinggi serta lokasi daerah yang
mempunyai curah hujan yang tinggi
 Diupayakan pemilihan Trase tidak pada daerah
hutan lindung, cagar budaya, dan iklim
 Diupayakan Trase jalan yang direncanakan jangan
dilokasi padat penduduk dan lahan yang
bermasalah seperti tuntutan ganti rugi yang
tinggi .
TAHAPAN PERENCANAAN PENENTUAN
TRASE JALAN
1. PENUNJUKAN DAN PROGRAM KERJA TIM

2. PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN SURVEY

• Survey Awal (Reconnaisance Survey) berupa pengumpulan data data


Topografi, Geofisik dan Lingkungan dan seterusnya membuat Peta
dasar Rencana letak beberapaTrase Jalan aternatif di ruang Rumaja,
Rumija dan Ruwasja

• Survey Pendahuluan (Preliminary Survey) berupa pematokan di


beberapa tempat untuk lokasiPoligon utama (BM) , pengukuran elevasi
ketinggian permukaan Sungai, Jalan ,Kereta api dan seterusnya diflot
alternatif lokasi Trase jalan yang memenuhi syrat teknis dan Ekonomis

• Survey Lokasi (Location Survey) melaksanakan pengukuran dilokasi


Trase jalan yang ditetapkan dari beberapa alternatif yang direncanakan
.Pengukuran dan pematokan tersebut dalam rangka ganti rugi
pembebasan lahan masyarakat yang terkena lokasi Trase jalan
II. FAKTOR FAKTOR YANG HARUS
DIPERHATIKAN DALAM
PENENTUAN TRASE JALAN

a. Topografi
b. Geofisik
c. Lingkungan
I. TOPOGRAFI
Topografi penentuan Trase jalan adalah berupa kegitan
tentang survey kondisi permukaan bumi dan
lingkungannya melalui pengukuran membuat Route
dengan tujuan memindahkan elevasi permukaan tanah
yang diukur kedalam peta Planimetri dengan skala 1 :
500 atau 1:1000
KEGIATAN SURVEY TOPOGRAFI

• Penyiapan administrasi (Penetapan petugas survey,


surat isin melaksanakan survey)
• Penyiapan peralatan survey (Theodolite, waterpass,
kompass, kamera, meteran dan lain lain )
• Penyiapan persyaratan teknis ( Peta topografi, peta
geologi,Photo udara )
• Pemasangan patok permanen, sementara dan
pembantu
• Pengukuran kerangka horisontal, vertikal , situasi , dan
penampang melintang
• Pengolahan data hasil pengukuran
• Pembuatan peta Topografi
• Penyajian hasil kerja survey topografi
FAKTOR FAKTOR TOPOGRAFI
PENENTUAN TRASE JALAN

KLASIFIKASI GOLONGAN MEDAN

Penentuan kemiringan melintang Trase jalan


menyesuaikan dengan kondisi medan datar,
perbukitan dan pegunungan adalah :
 Datar kemiringan < 10 %
 Perbukitan kemiringan 10-25 %
 Pegunungan kemiringan > 25 %
KELANDAIAN ALINYEMEN

Besarnya kelandaian maksimum memanjang jalan


yang diisinkan sesuai kecepatan kendaraan yang lewat
yaitu seperti dalam tabel berikut :

V1(Km/Jam) 12 110 100 80 60 50 40 < 40


0
               

Kelandaian 3 3 4 5 8 9 10 10
Maksimum
(%)
DAERAH ALIRAN SUNGAI

Penentuan pemilihan Trase jalan didaerah


Aliran Sungai diusahakan diluar batas
sempadan jalan diatur dalam Permen PU No.
28/Prt/M/2015 tentang penetapan garis
sempadan Sungai dan Danau. Didalam
peraturan tersebut lebar batas sempadan
sungai yang boleh dibangun disesuaikan dari
batas kedalaman sungai .
Diusahakan pemilihan Trase jalan menjauhi
didaerah sepanjang Daerah Aliran Sungai
(DAS)
GEOFISIK
Geofisik menguraikan tentang kondisi permukaan
tanah yang akan dipilih sebagai Trase jalan apakah
memenuhi Persyaratan Teknis seperti tidak
daerah Patahan , Sifat tanah yang tidak Exvansive
soil, bukan didaerah curah hujan tinggi atau
daerah permukaan tanah yang rendah (sering
banjir)

FAKTOR FAKTOR GEOFISIK DALAM


PENENTUAN TRASE JALAN

a. DAERAH PATAHAN
Daerah patahan terjadi akibat adanya tenaga yang
berasal dari kulit bumi yaitu berupa kenampakan
kulit bumi terlihat patah . Daerah patahan terbagi
tanah naik (horst) dan tanah turun (graben). Jika
menemui permukan jalan seperti ini sebaiknya
penentuan Trase jalan dialihkan ketempat lain.
b. KARAKTERISTIK TANAH DASAR

Dalam penentuan Trase jalan yang harus diperhatikan


karakteristik tanah dasar :
• Kemampuan tanah dilewati oleh air yang meresap
melalui pori pori butiran tanah (permeability)
• Sifat tanah lunak yang kembang susut ( problematic
soil)
• Penurunan tanah akibat perubahan isi pori tanah
akibat beban (settlement)
• Kuat geser tanah menahan beban tekanan tanpa
mengalami keruntuhan
• Sistim pemadatan yang tidak sempurna (Compacting)
c. IKLIM
• Faktor iklim mempengaruhi memilih lokasi
didaerah lereng,sehingga membuat alinyemen
vertikal lebih tinggi dari permukaan tanah dasar
• Curah Hujan dengan intensitas tinggi akan
menimbulkan tanah menjadi labil terutama trase
jalan didaerah perbukitan
• Curah hujan dengan intensitas tinggi berpengaruh
terhadap resapan air baik yang berasal dari
permukaan maupun dari bawah permukaan .
d. MUKA AIR TANAH

• Penurunan dan stabilitas badan jalan dan lereng


akibat gerakan tanah yang disebabkan oleh air yang
mengalir melalui pori pori butiran tanah
• Pengaruh terhadap sifat sifat tanah yang berbutir
halus
III. LINGKUNGAN
Dalam merencanakan Trase jalan yang harus diperhatikan adalah tidak
menimbulkan kerusakan lingkungan yang menyebabkan banjir dan
longsor . Untuk itu perlu adanya kajian AMDAL upaya Pengelolaan
lingkungan hidup dan Upaya Pemantauan lingkungan hidup ( UKP-UPL)

KPTS MENEG LH NO.05 TAHUN 2012 RENCANA KEGIATAN YANG WAJIB :

a. AMDAL :

• Jalan Tol
• Pembangunan Jalan /Peningkatan jalan dengan pelebaran yang
membutuhkan pengadaan tanah
• Pembangunan Jembatan
b. UKP-UKL ( UPAYA PENGELOLAAN DAN
PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP ) :

• Pembangunan jalan layang dengan panjang tidak


lebih 2 km
• Peningkatan jalan Tol tanpa pembebasan panjang
diata 5 km
• Jalan raya kota besar ,sedang dan jalan pedesaan
dengan panjang ,lebar ditentukan ada tidaknya
dilakukan pembebasan diatur dalam peraturan
meneg LH.
FAKTOR LINGKUNGAN YANG HARUS
DIPERHATIKAN SELAIN AMDAL UKP-UPL
DALAN PENENTUAN TRASE JALAN :

1. TATA GUNA LAHAN :

• Dalam pembebasan lahan dengan pemilik tanah yang


tergusur, perlu mendapat ganti rugi yang layak
• Alih fungsi lahan sering terjadi perubahan volume air
tanah, sehingga dalam perencanaan Trase jalan
diperhatikan pekerjaan Drainase .
• Pembebasan lahan kepada pemilik tanah yang
terkena rencana Trase jalan diatur dalam Undang
Undang No.2 tahun 2012 tentang Pengadaan
Tanah bagi Pembangunan untuk kepentingan
Umum , Perpres No.148 Tahun 2015 pengganti
perpresNo.71 tahun 2012 atau peraturan lainnya
terkait tentang penyelenggaraan Pengadaan
Tanah bagi Pembangunan untuk kepentingan
Umum
2. HUTAN LINDUNG

• Pemilihan Trase jalan diarea kawasan hutan lindung


diatur didalam Undang Undang No. 41 tahun 1999
dan PP No.104 Tahun 2015 tentang tata cara
perubahan peruntukan dan fungsi kawasan hutan .
• Sesuai PP No.24 Tahun 2010 yang didalamnya ada
pasal yang membolehkan membangun jalan dan jalur
kereta
a. CAGAR BUDAYA

• Penentuan lokasi Trase jalan di area cagar budaya


direncanakan tidak merusak bangunan cagar
Budaya . Cagar Budaya dilindungi oleh Undang
Undang No.11 tahun 2010 dan PP No.66 Tahun 2015
tentang pelindungan cagar budaya.
• Trase jalan yang lokasinya melalui area cagar
budaya, harus koordinasi dengan Kementerian
Pendidikan dan kebudayaan cq. Direktorat jenderal
Kebudayaan , contoh pembangunan jalan over pass.
Tujuannya adalah agar pembangunan infrastruktur
dilingkungan cagar budaya tidak merusak
bangunanyang sudah ada .
KESIMPULAN

Dalam merencanakan jalan perlu diperhatikan agar jalan tersebut


memenuhi kepuasan Pengguna jalan yaitu rasa nyaman , aman serta cepat
sampai tujuan .

Untuk memenuhi hal tersebut , para perencana jalan diminta untuk


merencanakan pemilihan trase jalan agar dapat memenuhi persyaratan
Teknis dan Ekonomis .
persyaratan teknis dan Non teknis yang harus dipertimbangkan adalah
memenuhi :
Panjang Trase pendek dan tidak banyak Tikungan
• Menghindari daerah tanjakan mencegah Volume galian yang berlebihan
• Menghindari daerah patahan , daerah aliran sungai , Muka air tinggi
• Serta biaya seoftimal mungkin .
• Mempertimbangkan aspek lingkungan , hutan lindung , cagar budaya
dan tata guna lahan
• Biaya yang direncanakan se ekonomis mungkin
• Dapat dipertanggung jawabkan baik teknis maupun non teknis
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai