Anda di halaman 1dari 7

UJIAN TENGAH SEMESTER - Semester Genap Tahun Akademik 2019/2020

PROGRAM STUDI STRATA-1 TEKNIK SIPIL


DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

Mata Ujian : Manajemen Konstruksi (K.2017) Jenis Ujian : TERJADWAL


Hari/Tanggal : Senin, 13 April 2020 Waktu : 100 menit
Jam : 08:00-09:40 WIB Dosen Penyusun
Dosen Pengampu : Prof. M.Agung Wibowo; Ir. Arif Hidayat, MT, Soal Ujian : Jati Utomo DH, ST, MM. MSc, PhD
Ir. Frida Kistiani, MT, Jati Utomo DH, PhD,
Riqi Radian K, ST, MT; Ferry Hermawan, PhD

PETUNJUK:
 Jawablah Pertanyaan berikut secara lengkap (Ditulis tangan dan discan copy dalam
format PDF, maksimum 1 file, 100 MB, 300 dpi) dan silahkan unggahlah lembar jawaban
saudara sesuai batas waktu yang telah ditetapkan melalui tautan berikut:
https://forms.gle/fqfKjCHcz8UBSdkX9
 Perhatikan petunjuk tautan LJU tersebut. Informasi yang tidak lengkap menyebabkan
berkas ujian tidak akan dinilai.

SOAL 1
Seorang client meminta anda sebagai project planner merencanakan penjadwalan proyek
jembatan di bawah ini:
Utara Selatan

Work Breakdown Structure Durasi (minggu)


1. Pondasi abutment sisi utara 3
2. Pondasi abutment sisi selatan 4
3. Pondasi pilar 3
4. Abutment sisi utara 4
5. Abutment sisi selatan 4
6. Pilar Tengah 3
7. Lantai dan balok jembatan sisi Utara 4
8. Lantai dan balok jembatan sisi Selatan 4
9. Oprit sisi utara 3
10. Oprit sisi selatan 3
11. Finishing (aspal, marka & railing) 5

Catatan:
 Proyek harus selesai dalam jangka waktu tidak boleh lebih dari 5 bulan (20 minggu), dengan
asumsi tidak ada keterbatasan sumber daya proyek (alat, formwork, perancah, tenaga, dll).
 Oprit sebaiknya direncanakan dikerjakan setelah struktur jembatan terbangun, tapi sebelum
pekerjaan Finishing.

1. (Bobot 60%) Buatlah penjadwalan proyek jembatan di atas dengan menggunakan teknik
penjadwalan Critical Path Method. Buat perhitungan maju dan mundur.
2. (Bobot 25%) Tandai lintasan kritis dari CPM ini. Pekerjaan mana saja yang tidak boleh
terlambat sama sekali? Sebutkan alasan anda. Apa makna lintasan kritis ini bagi seorang
manajer proyek?
3. (Bobot 15%) Andaikan pekerjaan Pilar Tengah mengalami keterlambatan 3 minggu
(sehingga durasinya menjadi 6 minggu). Jelaskan dampaknya pada waktu penyelesaian
proyek.
UJIAN TENGAH SEMESTER - Semester Genap Tahun Akademik 2019/2020
PROGRAM STUDI STRATA-1 TEKNIK SIPIL
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

Mata Ujian : Manajemen Konstruksi (K.2017) Jenis Ujian : TAKE HOME TEST
Hari/Tanggal : Senin, 13 April 2020 Batas Pengumpulan : Tanggal 16 April 2020
Jam : 08:00-09:40 Jam 09:40 WIB
Dosen Pengampu : Prof. M.Agung Wibowo; Ir. Arif Hidayat, MT, Dosen Penyusun
Ir. Frida Kistiani, MT, Jati Utomo DH, PhD, Soal Ujian : Ir. Arif Hidayat, MT
Riqi Radian K, ST, MT; Ferry Hermawan, PhD

Catatan :
 Jawablah Pertanyaan berikut secara lengkap (dalam Format MS Word/Doc yang
dikonversi dalam PDF) dan silahkan unggahlah lembar jawaban saudara sesuai
batas waktu yang telah ditetapkan melalui tautan berikut:
1. https://forms.gle/DeZwZStSGqfj9hMb6
2. Dikirimkan ke by WA di nomor : 082138144181 dan atau
Ke email : arifdedi@yahoo.com dan arifdedi1@gmail.com dalam Ms Words

SOAL 2
1. Apa yang dimaksud dengan :
a. TOR / KAK Jasa Konsultansi
b. TOR / KAK Jasa Konstruksi
Jelaskan proses terbit / timbulnya dari masing-masing TOR / KAK tersebut, dan
siapakah pihak yang berkewajiban membuatnya.

2. Siapakah yang membuat Detail Engineering Design (DED), dan apa saja isi dari DED
tersebut untuk suatu bangunan Gedung.

------------------------ Selamat Mengerjakan -----------------------


JAWABAN UTS MAKON 2020
(SNJ 2021)

SOAL 1
1. CPM

Lantai dan Balok


Abutment Jembatan Sisi Oprit Sisi
3 Sisi Utara 7 Utara 11 Utara
2 6 8
4 4 8 4 12 3
FF = 0 FF = 0 FF = 1
TF = 1 TF = 1 TF = 1
3
FF = 0
TF = 1

Finishing
0 Pondasi Pilar Pilar Tengah
1 3
3
5
6 15 (Aspal, Marka, Railing) 20
0 3 5 3 8 10 15 11
5 20
FF = 0 FF = 0
TF = 2 TF = 2 FF = 0
TF = 0

4
FF = 0 Lantai dan Balok
TF = 0 Jembatan Sisi
Abutment Oprit Sisi
Selatan
4 Sisi Selatan 8 12 Selatan
4 7 9
4 4 8 4 12 3
FF = 0 FF = 0 FF = 0
TF = 0 TF = 0 TF = 0

Keterangan:
FF = Free Float
TF = Total Float
= Critical Path
2a. Lintasan Kritis
Pondasi abutment selatan  Abutment Selatan  Lantai dan balok selatan  Oprit
Selatan  Finishing

b. Pekerjaan yang tidak boleh terlambat sama sekali


 Pondasi abutment sisi selatan
 Abutment sisi selatan
 Lantai dan balok jembatan sisi selatan
 Oprit sisi selatan
 Finishing (aspal, marka, dan railing)
Dikarenakan nilai TF pada pekerjaan diatas = 0 (nol), yang memiliki makna bahwa
pekerjaan ini boleh terlambat nol hari tanpa menyebabkan keterlambatan bagi keseluruhan
proyek atau pekerjaan ini tidak boleh terlambat sama sekali.

c. Makna lintasan kritis bagi manjer proyek


Lintasan kritis berarti bahwa kegiatan-kegiatan yang berada dalam lintasan tersebut harus
mendapat perhatian lebih agar tidak terjadi keterlambatan sama sekali, karena nantinya
dapat menyebabkan keterlambatan bagi keseluruhn proyek. Lintasan kritis ini menjadi
acuan dalam perencanaan maupun masa konstruksi, sebagai bahan evaluasi, dan juga
pertimbangan penentuan metode konstruksi agar dapat menghindari terjadinya
keterlambatan proyek.

3. Pilar tengah memiliki nilai total float (TF) sebesar 2 (dua). Hal ini berarti bahwa pilar tengah
hanya boleh terlambat selama 2 minggu tanpa menyebabkan keterlambatan bagi
keseluruhan proyek. sehingga apabila terjadi keterlambatan selama 3 minggu pada pilar
tengah, maka akan menyebabkan keterlambatan pada keselurhan proyek selama 1 minggu.
SOAL 2

1. Apa yang dimaksud dengan:


a. TOR/KAK Jasa Konsultansi
b. TOR/KAK Jasa Konstruksi
Jelaskan peroses terbit/timbulnya dari masing-masing TOR/KAK tersebut, dan
siapakah pihak yang berkewajiban membuatnya!

TOR/KAK Jasa Konsultansi merupakan rumusan tujuan dan lingkup kerja


konsultasi yang akan dilelang, sehingga konsultan perencana nantinya dapat
merencanakan dan mengestimasi biaya yang diperlukan (DED) sesuai dengan
keinginan owner. TOR jasa konsultansi dibuat oleh konsultan manajemen konstruksi
atas persetujuan owner. TOR ini dibuat berdasarkan gambaran proyek yang diinginkan
oleh owner didampingi oleh konsultan MK yang meliputi: model, kriteria, jadwal,
keahlian yang diperlukan, dll. Kemudian dilakukan studi kelayakan untuk proyek
tersebut. Apabila proyek tersebut layak untuk dibangun dan sudah di setujui oleh
owner, maka TOR dapat dibuat serta diterbitkan untuk pelelangan yang nantinya akan
didapatkan konsultan perencana yang sesuai dengan persyaratan.

TOR/KAK Jasa Konstruksi berisi tentang gambaran garis besar proyek, lingkup
pekerjaan, pembiayaan, tenaga ahli, syarat-syarat/spesifikasi, penjadwalan, dll, yang
nantinya akan digunakan oleh kontraktor untuk menawar proyek tersebut. TOR jasa
konstruksi dibuat oleh konsultan perencana. Setelah konsultan perencana terpilih, maka
konsultan perencana akan membuat detail engineering design (DED) yang menjadi
dasar dalam pembuatan TOR untuk kontraktor. Dengan persetujuan owner dan
konsultan MK, maka TOR ini dapat dibuat dan diterbitkan untuk pelelangan yang
nantinya akan didapatkan kontraktor yang sesuai dengan persyaratan/dengan skor
tertinggi.

2. Siapakah yang membuat Detail Engineering Design (DED), dan apa saja isi dari
DED tersebut untuk suatu bangunan gedung?

a. DED/design drawing/engineering drawing dibuat oleh konsultan perencana.


b. Isi DED untuk bangunan gedung, yaitu:
 Konsep bangunan
Site plan kasaran yang ditampilkan dalam bentuk 3 dimensi, layout, dan block
plan.
 Design note
Design note merupakan ringkasan dari perhitungan struktur (dimensi dan mutu
kolom, balok, plat, pondasi, dll) sehingga lebih mudah untuk dimengerti/dibaca
oleh orang lain dan bisa dibuktikan perhitungannya apabila ada keraguan. Pada
design note untuk bangunan gedung berisi:
1. Sistem struktur
Berisi tentang sistem struktur yang digunakan pada pondasi, plat, balok,
kolom, dan atap (konstruksi baja/beton, dimensi-dimensi, profil, mutu, dll).
2. Pemodelan struktur
Pemodelan struktur ditampilkan pada gambar 3D, serta memiliki keterangan
material/profil yang digunakan dengan warna yang berbeda-beda.
3. Standard perencanaan
Standard/code/SNI yang digunakan dalam merencanakan struktur bangunan
gedung tersebut.
4. Mutu bahan
Mutu bahan yang digunakan, seperti mutu profil baja, plat baja, baut mutu
tinggi, beton, baja tulangan, dan pondasi dan harus sesuai dengan spesifikasi.
5. Kombinasi pembebanan
Kombinasi pembebanan yang digunakan sesuai dengan SNI/code yang
berlaku untuk bangunan gedung.
6. Analisis Struktur
Terdapat contoh perhitungan struktur, sehingga didapat dimensi, jumlah, dan
mutu yang dibutuhkan untuk struktur bangunan gedung tersebut.
7. Daftar Referensi
Referensi-referensi yang digunakan dalam perencanaan struktur bangunan
gedung tersebut.
 Gambar Rencana (Design Drawing)
Berisi daftar gambar, gambar denah, situasi, tampak, potongan, detail, dll baik
dari segi arsitektur, struktur, dan M&E dari bangunan gedung.
 Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
Berisi syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh kontraktor. RKS umumnya terdiri
dari 3 bagian utama, yaitu:
1. Syarat-syarat umum
Pada bagian ini, berisi tentang informasi umum seperti peraturan, pemberi
tugas, pengawas lapangan, penjelasan, dll.
2. Syarat-syarat administrasi
Pada bagian ini, berisi tentang persyaratan administrasi seperti jaminan
penawaran, jaminan pelaksanaan, laporan harian dan mingguan,
pembayaran, dll.
3. Syarat-syarat teknis
Pada bagian ini, lebih mengarah ke kontraktor dalam hal pelaksanaan
pekerjaan, spesifikasi teknis dan bahan, keperluan-keperluan, dll.
 Rencana Anggaran Biaya (RAB)
RAB dibuat untuk keperluan kontraktor dalam menawar dan untuk keputusan
investasi dari owner. RAB merupakan estimasi perhitungan keseluruhan biaya
konstruksi yang di dalamnya terdapat volume pekerjaan dan harga satuan
pekerjaan. Volume pekerjaan ini biasanya dibuat sebagai BQ (Bill of Quantity)
yang berisi kegiatan dan biaya dari tiap kegiatan tersebut. Sedangkan pada harga
satuan pekerjaan, terdapat harga untuk material dan upah beserta koefisien-
koefisiennya.
 Jadwal Pelaksanaan (Time Schedule/Kurva S)
Kurva S digunakan untuk menunjukkan progress pekerjaan dari awal kegiatan
hingga akhir kegiatan. Pada kurva ini terdapat waktu dan bobot dari masing-
masing kegiatan yang didapat dari hasil bagi biaya kegiatan tersebut dengan
biaya total proyek, sehingga total persentase pada akhir pekerjaan sebesar 100%.

CP: ishak_h25

Anda mungkin juga menyukai