KECELAKAAN LALU LINTAS

DEFINISI KECELAKAAN(PP NO43)

 KECELAKAAN LALU LINTAS :

SUATU PERISTIWA YANG TIDAK DISANGKA SANGKA DAN TIDAK
DISENGAJA, MELIBATKAN KENDARAAN DENGAN ATAU TANPA
PEMAKAI JALAN LAINNYA, MENGAKIBATKAN KORBAN MANUSIA
ATAU KERUGIAN HARTA BENDA

 KORBAN KECELAKAAN LALU LINTAS DAPAT

BERUPA :
- KORBAN MATI (FATALITY)
- KORBAN LUKA BERAT (SERRIOUS INJURY)
- KORBAN LUKA RINGAN (LIGHT INJURY)
 sebelum setelah
perbaikan perbaikan
• Dua foto di atas memperlihatkan perubahan yang dilakukan dengan memperbaiki tepi
jalan dengan memotong pohon, melebarkan bahu jalan dan perbaikan guardrail, serta
marka jalan, maka rasa aman pengendara akan meningkat
• Sedikit usaha dapat dilakukan, maka keamanan akan meningkat (Kembali)
back
Self Explaining Road

• Tikungan tajam yang

tidak dilengkapi “rambu
peringatan” tikungan
berbahaya
• Tidak dipenuhinya
Sebelum perbaikan
standar desain berupa
pembuatan “marka jalan”
• Tikungan tajam yang telah
dilengkapi dengan rambu pembatas bahu jalan
peringatan tikungan berbahaya
• Dipenuhinya standar desain berupa
pembuatan marka jalan pembatas
bahu jalan Setelah perbaikan

back
 Ciloto, Jabar
Landai jalan cukup curam,
diikuti tikungan ganda

Desain jalan seperti tampak pada

gambar diatas sudah seringkali
merenggut korban jiwa.
Berdasarkan hasil investigasi awal
menunjukkan kondisi geometri jalan
menjadi pemicu terjadinya
kecelakaan hal ini disebabkan
karena kondisi topografi wilayah
yang berada pada daerah
perbukitan.

back
TIPE KECELAKAAN
- KECELAKAAN YANG MELIBATKAN BEBERAPA
KENDARAAN
- KECELAKAAN TUNGGAL
- KECELAKAAN YANG MELIBATKAN PEJALAN KAKI
- KECELAKAAN ANTARA KENDARAAN DENGAN OBYEK
TERTENTU
KLASIFIKASI TERJADINYA KECELAKAAN
DAN KLASIFIKASI TABRAKAN

 KLASIFIKASI TERJADINYA KECELAKAAN

- HILANGNYA KENDALI ATAU SELIP (RUNNING OF ROAD)
- KENDARAAN TERBALIK (OVER RUNNING ON THE ROAD)
- KECELAKAAN LAINNYA

 KLASIFIKASI TABRAKAN ANTARA DUA KENDARAAN

- TABRAKAN MENYUDUT (ANGLE)
- MENABRAK DARI BELAKANG ( REAR END )
- MENABRAK DARI SAMPING ( SIDE SWIPE)
- MENABRAK BAGIAN DEPAN (HEAD ON)
- MENABRAK AKIBAT GERAKAN MUNDUR (BACKING)
SATUAN UNTUK KECELAKAAN
- PER JUMLAH PENDUDUK
- PER JUMLAH PENUMPANG
- PER SATUAN WAKTU
- PER PENUMPANG JARAK
- PER KENDARAAN JARAK
- PER JUMLAH PERJALANAN
- PER PENUMPANG JAM
JALUR RAWAN KECELAKAAN DAN LOKASI
RAWAN KECELAKAAN
 JALUR RAWAN KECELAKAAN (BLACK SITE )
JALUR YANG SERING TERJADI KECELAKAAN LALU LINTAS
DENGAN FREKUENSI PER TAHUN
- CONTOH : DI LUAR KOTA TERDAPAT 10 KASUS YANG MASING-
MASING BERAKIBAT MENINGGAL
- CONTOH : DI DALAM KOTA TERTDAPAT 5 KASUS YANG MASING
MASING BERAKIBAT MENINGGAL DUNIA

 LOKASI RAWAN KECELAKAAN

- LOKASI ATAU TEMPAT YANG SERING TERJADI KECELAKAAN
LALU LINTAS DENGAN TOLOK UKUR TERTENTU YANG MELIPUTI
RUAS TERTENTU ( DALAM KOTA 1 KM DAN LUAR KOTA 3 KM)
ATAU SIM PUL (DALAM DAN LUAR KOTA SAMA DENGAN RADIUS
100 METER)
- SEBAGAI CONTOH PADA SALAH SATU JALAN LOKASI RAWAN
KECELAKAAN SETELAH DILAKUKAN PERHITUNGAN DAPAT
DIKATAKAN SEBAGAI BLACK SPOT BILA MEMPUNYAI MINIMAL
KEJADIAN 2 KECELAKAAN DENGAN AKIBAT MENINGGAL ATAU 5
KECELAKAAN LALU LINTAS DENGAN AKIBAT LUKA/RUGI
MATERIAL PER TAHUN UNTUK LOKASI DALAM KOTA, SEDANG
CONTOH LAIN UNTUKJALAN LUAR KOTA MINIMAL 3
KECELAKAAN MENINGGAL
UPAYA PENANGGULANGAN DAN
PENCEGAHAN
 ASPEK REKAYASA
1 RAMBU DAN MARKA
- KUALITAS RAMBU DAN MARKA DIPENUHI
- PEMASANGAN PADA LOKASI-LOKASI YANG MEMERLUKAN,
PRIORITAS PADA DAERAH RAWAN KECELAKAAN

2 PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN JALAN

-BANGUNAN STRUKTUR JALAN
- TANDA TANDA LALU LINTAS
- SARANA PELENGKAP JALAN
-PENINGKATAN PENGAMATAN DAN PENGUKURAN TAHANAN
KELICINAN
- PENGKASARAN PERMUKAAN JALAN
- PEMASANGAN PAGAR PENGAMAN PADA MEDIAN DAN
PEMBUATAN JEMBATAN PENYEBERANG
3 PEMASANGAN RUMBLE STRIP
4 PEMASANGAN GUIDE POST PADA LOKASI LOKASI RAWAN
KECELAKAAN
5 PEMASANGAN WARNING LIGHT

ASPEK PENDIDIKAN
1. KAMPANYE KESELAMATAN LALU LINTAS
- PEMASANGAN SPANDUK
- HIMBAUAN MELALUI RADIO/TV
- HIMBAUAN MELALUI SURAT KABAR
2. PENYULUHAN TERTIB LALU LINTAS
- MEMBERIKAN INFORMASI KEPADA PEMAKAI JALAN BERKAITAN
DENGAN TATA TERTIB MENGEMUDI
- MEMBERIKAN INFORMASI MENGENAI JENIS JENIS PELANGGARAN
TERTIB LALU LINTAS YANG MEMBAHAYAKAN KESELAMATAN
KESELAMATAN
- MEMBERIKAN VISUALISASI MENGENAI KEJADIAN KHUSUS SEPERTI
KECELAKAAN LALU LINTAS, PERBAIKAN JALAN DAN KEMACETAN LALU
LINTAS
3. PELATIHAN
4. PELAYANAN PEMERIKSAAN BAN

ASPEK PENEGAKAN HUKUM

1. PENIMBANGAN KENDARAAN
- KENDARAAN ANGKUTAN BARANG
2. PENINDAKAN PELANGGARAN TERTIB LALU-LINTAS
- PELANGGARAN BATAS KECEPATAN
- PELANGGARAN PERLENGKAPAN KENDARAAN
- PELANGGARAN RAMBU
ASPEK PENGELOLAAN
1. KERJASAMA DENGAN INSTANSI TERKAIT
- KEPOLISIAN
- DLLAJ
- PERGURUAN TINGGI
- RUMAH SAKIT
- PEMDA
- BINA MARGA

2. FASILITAS PERTOLONGAN DAN PELAYANAN

- MENYEDIAKAN SARANA P3K
- MENYEDIAKAN AMBULANCE
- MENYEDIAKAN REGU PERTOLONGAN
- MENYEDIAKAN DEREK DAN PEMADAM KEBAKARAN
PENINGKATAN KESELAMATAN
 PEMISAHAN ARUS LALU LINTAS
- PEMISAHAN MENURUT TUJUAN
- PEMISAHAN MENURUT JENIS LALU LINTAS
- PEMISAHAN MENGGUNAKAN PEMISAHAN BERTINGKAT
- PEMISAHAN MENURUT ARAH
- PEMISAHAN KENDARAAN PARKIR DARI ARUS LALU
LINTAS
- PEMISAHAN MENGGUNAKAN PENGENDALIAN LAIN

 PENGURANGAN JUMLAH TITIK KONFLIK

PERENCANAAN JALAN YANG AMAN
 HIRARKI JALAN
 TATA GUNA LAHAN
 PENGATURAN JALAN MASUK
 JALAN JALAN ARTERI
 JALAN AKSES DAN JALAN MASUK KE PERMUKIMAN

PERANCANGAN YANG AMAN

 PENGEMUDI
 PERSIMPANGAN
 MEDIAN DAN PENGHALANG
 FASILITAS PEJALAN KAKI
 SEPEDA MOTOR DAN KENDARAAN TAK BERMOTOR
ROAD SAFETY AUDIT
(RSA)
WHAT IS ROAD SAFETY AUDIT

 FORMAL EXAMINATION OF
- PLANNING
- DESIGN OF ROAD PROJECT
- CONSTRUCTION
- CHARACTERISTICS OF AN EXISTING ROAD
- OPERATION
❑ BY INDEPENDENT AND QUALIFIED EXAMINERS
❑ TO IDENTIFY ANY POTENTIALLY UNSAFE FEATURE
OR OPERATIONAL ARRANGEMENT THAT MAY
ADVERSELY EFFECT THE SAFETY OF ANY USER
GENERAL OBJECTIVES OF ROAD
SAFETY AUDIT ( RSA)

 TO ENSURE THAT THE SAFETY REQUIREMENTS OF

ALL ROAD USERS ARE EXPLICITLY CONSIDERED IN
THE PLANNING, DESIGN, CONSTRUCTION, AND
OPERATION OF ROAD PROJECTS

 TO ENSURE THAT ALL ROAD SCHEMES SHOULD

OPERATE AS SAFELY AS POSSIBLE
MORE SPECIFIC OBJECTIVES

 TO IDENTIFY ANY POTENTIAL SAFETY HAZARDS ON

NEW ROAD PROJECTS SO THAT THEY CAN BE
TREATED TO MITIGATE THEIR ADVERSE EFFECT,
AT MINIMUM COST

 TO IDENTIFY ANY HAZARDOUS FEATURE OF

EXISTING ROAD THAT THEY CAN BE TREATED
BEFORE THEY BECOME ACCIDENT PRONE
LOCATIONS
WHY RSA ?

 PREVENTION IS BETTER THAN CURE

 PREVENTION IS CHEAPER THAN CURE

OTHER COUNTRIES EXPERIENCES

- GREAT BRITAIN :
1986 GUIDELINES FOR ACCIDENT
REDUCTION IN NATIONAL CASUALTY
COST BY 10 – 15 % OVER THE NEXT
DECADE
- 1988 ROAD TRAFFIC ACT ( SECTION 39 ) :
LOCAL AUTHORITIES MUST TAKE
APPROPRIATE MEASURES TO REDUCE THE
POSSIBILITIES OF ACCIDENTS WHEN THE
ROADS COME INTO USE

- 1989 “ THE ROAD SAFETY CODE OF GOOD

PRACTICE “ BY LOCAL AUTHORITY
ASSOCIATIONS RECOMMENDS THAT
SAFETY AUDIT SHOULD BE APPLIED TO ALL
HIGHWAY SCHEMES AND DEVELOPMENT
PROPOSALS
 MALAYSIA

- 1997 GUIDELINES FOR THE SAFETY AUDIT OF

ROADS AND ROAD PROJECTS IN MALAYSIA
PROBLEMS

 ARTERIAL ROAD BUT MIX TRAFFIC :

- SLOW AND FAST MOVING VEHICLES
- HV, LV, BUSES, PC, MC, PEDESTRIANS
 LANE USAGE, U TURN
 WEAVING
 CONTRA FLOW
 ROAD GEOMETRY
STAKE HOLDER OF RSA
 THE CLIENT
- RESPONSIBLE FOR HAVING A RSA CARRIED OUT
- ENSURE THAT THE RSA IN UNDERTAKEN
PROPERLY IN EVERY STAGE ( PLANNING –
OPERATION )
❑ THEPLANNER/DESIGNER/CONTRACTOR/OPERATOR
- RESPONSIBLE FOR MAKING SURE THAT THE
SAFETY REQUIREMENTS OF ALL ROAD USERS
ARE MET IN THE
PLANNING/DESIGN/CONSTRUCTION AND
OPERATION OF ROAD PROJECT
❑ THE AUDITOR
- IDENTIFY ANY POTENTIALLY UNSAFE FEATURE
OR OPERATIONAL ARRANGEMENT THAT MAY
EFFECT ANY ROAD USER