Dosen Pengampu :
Iskandar Zulkarnain, S.T.M.T
Disusun Oleh :
Ibnu Fajar Alifa (20735012)
A. Topografi
Topografi adalah study tentang bentuk permukaan bumi dan obyek lain seperti
planet, satelit alam, dalam arti luas topografi tidak hanya mengenai bentuk permukaan
tetapi juga pengaruh manusia terhadap lingkungan. Peranan topografi dalam penetapan
trase jalan adalah sangat penting, karena akan mempengaruhi penetapan alinyemen,
kelandaian jalan, jarak pandang, penampang melintang saluran samping jalan, dan
sebagainya .
Dalam kegiatan survey topografi berupa penentuan trase jalan yang perlu
diperhatikan adalah:
1. Trase jalan dibuat lurus, pendek, sedikit tikungan dan kelandaian seminim
mungkin;
2. Trase jalan sebaiknya menjauhi daerah aliran sungai (DAS), bila rencana trase
jalan harus memotong sungai diusahakan bentang sungai yang pendek,serta
pembuatan jembatan dibuat tegak lurus sungai;
4. Trase jalan diletakkan pada kondisi tanah dasar sebaiknya mempunyai nilai
CBR memenuhi syarat spesifikasi, sehingga keberadaan tanah di lokasi trase
jalan yang akan dibuat dapat digunakan untuk pekerjaan galian dan timbunan;
1. Persiapan Administrasi
3. Penyiapan Persyaratan
Teknik Kegiatan yang dilakukan oleh tim survey topografi yang berkaitan
dengan teknis adalah menyiapkan :
4. Persiapan Managerial
Kegiatan persiapan managerial untuk survey di lapangan yang harus
dilakukan tim survey adalah:
a) Pembuatan jadwal pelaksanan kerja survey
b) Pemberian pengarahan dan petunjuk survey dari pimpinan survey
c) Penyusunan laporan pendahuluan
d) Hal hal lain yang diperlukan
B. Geofisika
Faktor geofisik adalah satu persyaratan dalam merencanakan trase jalan adapun
tujuannya untuk memetakan penyebaran tanah/ batuan dasar yang meliputi kisaran
tebal tanah pelapukan pada daerah sepanjang trase rencana, sehingga dapat
memberikan informasi mengenai stabilitas lereng, prediksi penurunan lapisan tanah
dasar dan daya dukung tanah. Dalam perencanan trase jalan perlu dihindari daerah
patahan, kondisi karakteristik tanah yang lunak (exvansive soil), kondisi permukaan air
tanah yang tinggi, serta faktor iklim.
Jika dalam penentuan trase jalan ditemukan kondisi tersebut diatas sebaiknya
lokasi trase jalan dialihkan ketempat lain.
Faktor-faktor geofisik yang harus dihindari dalam membuat trase jalan adalah sebagai
berikut :
1. DAERAH PATAHAN
Daerah patahan terjadi akibat oleh tenaga endogen yang berasal dari kulit bumi
yaitu berupa kenampakan permukaan bumi yang terlihat patah. Daerah Patahan terbagi
atas tanah naik (horst) dan tanah turun (graben). Permukaan bumi dikenal sebagai
permukaan yang kasar. Hal ini terjadi karena muka bumi memiliki relief. Relief-relief
ini memiliki bentuk berbeda dengan ukuran yang berbeda pula.
Tanah dasar (sub grade) merupakan lapisan tanah yang paling bawah yang
berfungsi sebagai tempat perletakan lapis perkerasan dan mendukung konstruksi
perkerasan jalan diatasnya. Tanah dasar dapat berupa tanah asli atau tanah urugan
yang didatangkan dari tempat lain atau tanah setempat yang distabilisasi dengan
semen, kapur dan bahan lainnya. Sehingga memenuhi spesifikasi teknis dan dapat
digunakan untuk pembentukan badan jalan. Ditinjau dari muka tanah asli maka
tanah dasar dibedakan menjadi :
3. IKLIM
2. Penurunan dan stabilitas badan jalan dan lereng akibat gerakan tanah
akibat air yang mengalir melalui pori tanah. Perlu diketahui bahwa air
yang mengalir kedalam tanah melalui 3 (tiga) zone yaitu:
c) penuh sebagian
Air yang mengalir melalui zona tersebut umumnya berasal dari air hujan
sebagian meresap kedalam tanah sebagian lagi mengalir kepermukaan tanah.
Kesimpulannya adalah bila jumlah air pada suatu wilayah semakin banyak akan
mengakibatkan tanah tidak kuat menahan beban yang akan dipikulnya sehingga
terjadinya erosi pada tanah tersebut.
TAHAPAN PERENCANAAN FAKTOR LINGKUNGAN
C. LINGKUNGAN
Dokumen AMDAL tersebut diatas terdiri atas berbagai dokumen yang berturut-
turut sebagai berikut : 1. KA (Kerangka Acuan) – ANDAL, yaitu ruang lingkup studi
AMDAL yang merupakan hasil pelingkupan atau proses pemusatan studi pada hal-hal
penting yang berkaitan dengan dampak penting.
Tata guna lahan merupakan hal paling mendasar dalam perencanaan trase
jalan, karena adanya suatu musyawarah mufakat yang berhubungan langsung
dengan masyarakat pemilik tanah yang tanahnya terkena untuk pembuatan trase
jalan. Akibat dibangunnya suatu trase jalan sering terjadi permasalahan dalam
urusan pembebasan lahan.
Pada prinsipnya pembebasan tanah untuk pembuatan trase jalan adalah sama
seperti membeli tanah untuk kegiatan ekonomi lainnya yang akan menggantikan
penggunaan sebelumnya untuk kepentingan umum khususnya dalam pembuatan
trase jalan,maka kepada si pemilik tanah yang sah yang tanahnya terkena pembuatan
trase jalan akan menerima ganti rugi sesuai dengan Undang-Undang No.2 Tahun
2012 tentang pengadaan tanah untuk kepentingan umum serta Peraturan Presiden
No.148 tahun 2015 tentang perubahan ke 4 atas peraturan Presiden No.71 tahun
2012 tentang penyelenggaraan pengadaan tanah bagi pembangunan untuk
kepentingan umum.
a) Penentuan lokasi trase jalan tidak merusak bangunan cagar budaya dan
ada batasannya dari as jalan jalan sampai kiri kanan bangunan cagar
budaya yang seharusnya dipelihara keberadaannya.