Anda di halaman 1dari 27

FISIKA DASAR II

2. HUKUM OHM,
HUKUM KIRCHOOFF
DAN RANGKAIAN
ARUS SEARAH
Dra. Eliyarti, M.Si
TUJUAN INSTRUKSIONAL

Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa diharapkan dapat:


■Menjelaskan dan memahami Hukum Ohm
■Menjelaskan dan memahami Hukum Kirchooff
■Memahami prinsip rangkaian arus searah
Arus Listrik
Arus dan Gerak Muatan
■ Arus listrik didefinisikan sebagai laju aliran muatan listrik yang melalui suatu luasan penampang
lintang.
■ Satuan SI untuk arus: 1 A = 1 C/s Q
I 
t

Secara matematis dapat


dituliskan:     
I    = arus listrik (A)
Q   = muatan listrik (C)
t    = selang waktu (s)
Bila ada beda potensial antara dua buah benda (plat bermuatan) kemudian kedua
benda dihubungkan dengan suatu bahan penghantar, maka akan terjadi aliran
muatan dari plat dengan potensial yang tinggi ke plat dengan potensial rendah.
Aliran muatan dalam suatu penghantar inilah yang dinamakan sebagai arus listrik.
Muatan yang mengalir pada suatu penghantar dapat berupa muatan positif atau
muatan negatif, bahkan keduanya.
Arah aliran muatan positif berlawanan dengan arah aliran muatan negatif, juga
sebaliknya, sehingga diperlukan acuan mengenai arah arus listrik.
Para ilmuwan menetapkan arah arus listrik sebagai arah pergerakan muatan positif.
Kerapatan Arus Listrik.
Kerapatan arus listrik adalah kerapatan aliran muatan pada suatu penghantar.
Kerapatan arus listrik dapat juga dikatakan sebagai arus listrik per luas penampang
penghantar.
Kerapatan arus listrik dapat dinyatakan dari hubungan antara kuat medan listrik (E)
dengan konduktivitas penghantar() :

J = E

J = Kerapatan arus listrik (A/m2)


 = Konduktivitas bahan (S/m)
E = Kuat medan Listrik (N/C)
Arus Listrik dalam Permukaan Tertutup.

Arus yang mengalir dalam suatu permukaan tertutup dengan kerapatan arus J
dapat ditentukan dengan perhitungan integral tertutup :

I   J  dA
S
I = arus listrik dalam permukaan tertutup (A)
J = kerapatan arus (A/m2)
dA = komponen diferensial permukaan.
Resistansi dan hukum Ohm
■ ahli Fisika Jerman George Simon Ohm, yang menerbitkan sebuah tulisan pada tahun 1827 dengan
judul “Die galvanische Kette mathematicsh bearbelitet”
■ Kuat arus yang mengalir pada suatu penghantar sebanding dengan beda potensial antara ujung-
ujung penghantar itu bila suhunya tetap.

Dengan V  Ri
V = beda potensial, Volt (V)
i = kuat arus, Ampere (A)
V
Konstanta pembanding R dinamakan
resistansi (tahanan). Satuan tahanan ini v = Ri

adalah ohm yang sama dengan 1 V/A


dan biasanya disingkat dengan huruf
omega besar, Ω.
I
HUKUM OHM
Hukum Ohm menyatakan bahwa
“ Kuat arus yang mengalir melalui suatu penghantar sebanding
dengan beda potensial antara ujung – ujung penghantar, asal suhu
penghantar tersebut tidak berubah. “
Perbandingan tegangan (V) dengan kuat arus ( I ) adalah tetap dan
disebut dengan hambatan. Secara umum, hokum Ohm dinyatakan
dengan rumus :
V = I.R

Dengan : V = tegangan ( Volt )


I = Kuat arus ( A )
R = Hamabatan ( Ohm )
Satuan hambatan dalam SI adalah volt per ampere atau disebut Ohm ( Ω ).
Besar hamabtan suatu kawat penghantar tergantung pada :
– Jenis kawatnya, yakni hambatan jenisnya ( ρ )
– Panjang kawatnya (ℓ )
– Luas penampang ( A)
Tahanan Listrik.
Tahanan listrik adalah kemampuan suatu bahan untuk menahan aliran arus listrik di dalam bahan
tersebut.
Lawan dari tahanan listrik adalah konduktivitas, yaitu kemampuan suatu bahan untuk mengalirkan
arus listrik didalam bahan tersebut.
Tahanan listrik dipengaruhi oleh dimensi dan resistivitas bahan, dengan hubungan :

R = tahanan ()
L L

R
 = resistivitas bahan (.m)
L = panjang bahan (m)
A = luas penampang (m2) A A 
■ Resistansi kawat penghantar diketahui sebanding dengan panjang kawat dan berbanding terbalik
dengan luas penampang lintang :

L
R  
A

■ Dengan konstanta kesebandingan ρ disebut resistivitas bahan penghantar dengan satuan ohm meter
(Ωm).
Resistivitas Bahan

 Resistivitas bahan dipengaruhi oleh struktur atom atau struktur molekul


suatu bahan, dimana elektron-elektron pada suatu bahan ada yang lebih mudah
berpindah dari satu molekul ke molekul yang lain dan ada elektron-elektron
pada bahan lain yang susah berpindah.

.
Tabel resistivitas
■ ρ berubah terhadap perubahan temperatur sesuai dengan persamaan

   0 1    T  T0  
■ Dengan α koefisien temperatur dari resistivitas
Cara Mengukur Tegangan dan Arus Listrik

.
GGL dan Baterai
■ Sebuah baterai pastilah memiliki hambatan dalam, sehingga dapat mengurangi daya yang bisa
diantarkan ke rangkaian.

Va  Vb    Ir  Va  Vb    Ir
IR  Va  Vb    Ir
IR  Ir  

I
Rr
Susunan hambatan listrik

■ Dalam suatu rangkaian listrik umumnya akan digunakan beberapa hambatan.


Hambatan tersebut kadang-kadang disusun secara seri, paralel atau campuran seri
dan paralel.

seri paralel campuran


Rangkaian Seri Resistor
Rangkaian seri adalah apabila beberapa resistor dihubungkan secara berturut-turut
(deret), yaitu ujung akhir dari resistor pertama disambung dengan ujung awal dari
resistor kedua, dan seterusnya.
Rangkaian Paralel Resistor
Rangkaian paralel resistor ialah jika beberapa resistor dihubungkan secara
berbaris seperti pada gambar. 
Contoh Soal Rangkaian Seri Paralel
Contoh Soal Rangkaian Seri Paralel
■ LDR (Light Dependent Resistor) pada rangkaian berikut memiliki hambatan sebesar 800 Ω
pada malam hari dan 160 Ω pada siang hari.
– berapa nilai yang ditunjukkan voltmeter, Vm, pada malam hari jika saklar s dibuka
– jika nilai yang ditunjukkan voltmeter pada siang hari dengan saklar s ditutup sama dengan Vm,
berapakah hambatan R

200 Ω R

10V

LDR Vm
Hukum Kirchoff I
Hukum Kirchoff II

Anda mungkin juga menyukai