Perencanaan Bimbingan Penyuluhan 1. Pengertian Perencanaan adalah proses yang mendefinisikan tujuan dari organisasi, membuat strategi digunakan untuk mencapai tujuan dari organisasi, serta mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses-peroses yang penting dari semua fungsi manajemen sebab tanpa perencanaan (planning) fungsi pengorganisasian, pengontrolan maupun pengarahan tidak akan dapat berjalan Perencanaan bimbingan dan konseling adalah serangkaian rencana kegiatan layanan yang yang disusun secara sistematis berdasarkan pada analisis kebutuhan, dan secara keseluruhan bertujuan untuk menunjang pencapaian tujuan, visi dan misi sekolah,langkah penting untuk merumuskan mengenai apa yang akan diharapkan dan apa yang harus dilakukan. Perencanaan ini harus dilakukan secara matang mulai dari program yang akan dilaksanakan hingga disusun secara matang dan sistematis hingga evaluasi programnya. Gambaran dari Program Bimbingan dan Konseling Perkembangan ( Moore – Thomas, 2004 : 257 ) : a. program bimbingan dan konseling perkembangan menyediakan serangkaian program untuk setiap jenjang kelas; b. Memberikan kesempatan kepada seluruh siswa untuk mempelajari berbagai keterampilan, pengetahuan, dan sikap-sikap yang diperlukan untuk perkembangan yang sehat; c. Mendukung pencapaian tujuan dan filosofi sekolah; d. Menjadi bagian dari keseluruhan program sekolah; Setelah tahap-tahap tersebut dilakukan, maka terdapat beberapa hal yang harusnya juga diperhatikan agar perencanaan yang telah dbuat berjalan lancar dan sesuai keinginan yaitu pertama,layanan bimbingan dan konseling memerlukan ketersediaan guru BK yang berlatar belakang pendidikan BK. Kenapa diharuskan adanya guru BK yang berlatar belakang pendidikan BK? Hal ini dikarenakan kegiatan layanan merupakan kegiatan yang membutuhkan berbagai keahlian dalam menghadapi segala kebutuhan siswa. Jika layanan dilakukan oleh orang yang profesional dalam bidangnya, maka kegiatan tersebut akan berjalan sesuai yang diinginkan. Kedua,tersedianya program BK, sarana dan prasarana yang lengkap dan memadai berdasarkan pedoman pelaksanaan dan prinsi-prinsip BK. Adanya sarana dan prasarana adalah salah satu penunjang kegiatan BK di sekolah. sarana dan prasarana yang memadai pun juga menjadi faktor penting penunjang kegiatan BK. Ketiga, kesamaan sikap dan pandangan seluruh stakeholderpendidikan tentang arti pentingnya BK bagi peserta didik untuk mengenal kepribadian dirinya. 2. Langkah-langkah yang dilakukan dalam menyusun program Bimbingan Konseling di sekolah a. Menentukan karakteristik siswa. Penentuan karakteritik siswa merupakan hal yang sangat penting karena layanan bimbingan konseling diadakan adalah untuk membantu siswa. Jadi layanan tersebut harus disesuaikan dengan karakteristik siswa. b. Penyusunan program. Setelah identifikasi karakteristik siswa barulah dapat dilakukan penyusunan program yang meliputi c. Identifikasi kebutuhan. Yakni penyusunan program harus disesuaikan dengan kebutuhan nyata siswa secara lengkap dan mneyeluruh. d. penyusunan rencana kegiatan yakni bentuk kegiatan yang seperti apa saja yang akan dilakukan, pelaksanaan kegiatan yang telah disusun serta penilaian kegiatan agar dapat dijadikan feedback dalam kegiatan layanan berikutnya. Setelah tahap-tahap tersebut dilakukan, maka terdapat beberapa hal yang harusnya juga diperhatikan agar perencanaan yang telah dbuat berjalan lancar dan sesuai keinginan yaitu pertama,layanan bimbingan dan konseling memerlukan ketersediaan guru BK yang berlatar belakang pendidikan BK. Kenapa diharuskan adanya guru BK yang berlatar belakang pendidikan BK? Hal ini dikarenakan kegiatan layanan merupakan kegiatan yang membutuhkan berbagai keahlian dalam menghadapi segala kebutuhan siswa. Jika layanan dilakukan oleh orang yang profesional dalam bidangnya, maka kegiatan tersebut akan berjalan sesuai yang diinginkan. Kedua,tersedianya program BK, sarana dan prasarana yang lengkap dan memadai berdasarkan pedoman pelaksanaan dan prinsi-prinsip BK. Adanya sarana dan prasarana adalah salah satu penunjang kegiatan BK di sekolah. sarana dan prasarana yang memadai pun juga menjadi faktor penting penunjang kegiatan BK. Ketiga, kesamaan sikap dan pandangan seluruh stakeholderpendidikan tentang arti pentingnya BK bagi peserta didik untuk mengenal kepribadian dirinya. Karena kegiatan BK di sekolah bukan hanya dilakukan oleh guru BK saja namun juga dilakukan oleh kepala sekolah, guru kelas ataupun guru mata pelajaran, koordinator BK, orang tua serta pihak-pihak lain yang bekerja sama maka akan lebih baik jika mereka juga mengetahui seberapa pentingnya program BK dilaksanakan dan tujuan dari program BK itu sendiri agar dapat memperoleh dukungan yang kuat dalam memperlancar kegiatan Bimbingan ini. Hal berikutnya yang harus diperhatikan adalah perencanaan program bimbingan sesuai dengan waktu pelaksanaan program BK. Karena jenis-jenis program bimbingan dapat dilaksanakan tahunan, semester, bulanan, mingguan, dan harian maka guru juga harus dapat menyusun waktu yang tepat dalam melakukan perencanaan, pelaksanaan, penilaian dan penindak lanjutan program agar jenis-jenis program tersebut dapat dilakukan sesuai tujuan. Dengan pertimbangan kapan dan dimana jenis kegiatan konseling itu dapat dilakukan dengan tidak mengurangi dan menggangu kegiatan belajar siswa sedikitpun. Dengan demikian, jika semua tahap-tahap, hal-hal urgen yang dibutuhan serta kerjasama dalam kegiatan telah dipertimbangkan dan dilakukan maka tujuan dari perencanaan layanan bimbingan dan konseling dapat tercapai secara efektif dan efisien.