Anda di halaman 1dari 8

F

I
K
I
H

NAMA : MUHAMMAD RUSDI M


U
NIM : 1906002015058 A
M
PRODI : BPI 19 A
L
A
H

GHARAR DAN MAYSIR


A. Pengertian
MAYSIR
Yang pertama adalah Maysir atau Qimar yaitu suatu bentuk permainan yang didalamnya
dipersyaratkan, jika salah seorang pemain menang, maka ia akan mengambil keuntungan dari pemain yang
kalah dan sebaliknya. Contoh dari maysir ini adalah judi, sedangkan beberapa aktivitas yang termasuk
dalam kategori judi yang telah dilarang misalnya seperti SMS berhadiah sesuai dengan Fatwa MUI No. 9
Tahun 2008 Tentang SMS Berhadiah dan kuis berbasis telepon sesuai arahan dari Dr. Nasr Farid, Mufti
Mesir, Sekjen Majma al Buhuts al Islamiyyah, Wafa Abu ‘Ajuz dan Syeikh Abdul Aziz bin Baz.
GHARAR
Selanjutnya adalah Gharar yaitu ketidakpastian dalam transaksi yang diakibatkan dari tidak
terpenuhinya ketentuan syariah dalam transaksi tersebut. Dampak dari transaksi yang mengandung gharar
adalah adanya pendzaliman atas salah satu pihak yang bertransaksi sehingga hal ini dilarang dalam islam.
  Beberapa kategori unsur gharar antara lain dari segi kuantitas tidak sesuainya timbangan atau
takaran, kemudian dari siis kualitas terdapat ketidakjelasan pada kualitas barang, selanjutnya dari sisi
harga adanya dua harga dalam satu transaksi, dan yang terakhir dari sisi waktu yaitu terdapat
ketidakjelasan pada waktu penyerahan.
B. Landasan hukum
Landasan hukum Gharar
Hukum Gharar Dalam syari’at Islam, jual beli gharar ini terlarang. Dengan dasar sabda
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits Abu Hurairah yang berbunyi:
“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang jual beli al-hashah dan jual beli gharar”
(HR Muslim, Kitab Al-Buyu, Bab : Buthlaan Bai Al-Hashah wal Bai Alladzi Fihi Gharar,
1513)
Dalam transaksi jual beli gharar ini terdapat unsur kebathilan dalam memakan harta
orang lain. Padahal Allah melarang hal demikian dalam Q.S. An Nisa : 29

“Hai orang-orang yang beriman, Jangan kamu memakan harta-harta saudaramu dengan
cara yang batil, kecuali harta itu diperoleh dengan jalan dagang yang ada saling kerelaan
dari antara kamu. Dan jangan kamu membunuh diri-diri kamu, karena sesungguhnya Allah
Maha Pengasih kepadamu”
Landasan hukum Maysir
Niat tidak menghalalkan cara berjudi untuk membantu orang yang memerlukan. Al-
Maysir (perjudian) terlarang dalam syariat Islam, dengan dasar alQur’an, as-Sunnah dan Ijma’.
Dalam al-Qur’an terdapat firman Allah yang artinya:

“Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban


untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syetan. Maka
jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu beruntung.” (QS. Al-Maidah:90)
Dari as-Sunnah, terdapat sabda Rasulullah SAW “Barangsiapa yang menyatakan kepada
saudaranya, ‘mari aku bertaruh denganmu’ maka hendaklah dia bersedekah” (HR. Bukhari-
Muslim)
Dalam hadis ini Nabi Muhammad SAW menjadikan ajakan bertaruh baik dalam
pertaruhan atau muamalah sebagai sebab membayar kafarat dengan sedekah, ini menunjukkan
keharaman pertaruhan
C. Macam-macam
Macam-macam Jual beli yang mengandug gharar
• Mulamasah yaitu jual beli dengan sentuhan.
• Hashah yaitu jual beli suatu barang atas kesepakatan harga dengan lemparan batu kecil.
• Hablul habalah yaitu membeli hewan dengan sebuah harga, dimana harga tersebut
mencakup janin, dan anak yang akan dilahirkan oleh janin tersebut.
• Munabazah yaitu jual beli barang dengan lemparan.
• Muzabanah yaitu menukar barang dengan barang yang belum pasti contohnya menukar
anggur dengan anggur yang masih di pohonnya.
• Muhaqalah yaitu menjual biji-bijian (gandum, padi dan lainnya) yang sudah matang
yang masih ditangkainya dengan biji-bijian yang sejenis.
• Mukhadharah yaitu jual beli buah yang masih hijau.
• Malaqih yaitu jual beli sperma.
• Madhamin yaitu menjual janin hewan yang masih dalam perut induknya.
Macam-Macam Maysir
Maysir bisa disebut juga dengan judi. Judi dibagi
menjadi 2 macam yaitu:
• dalam bentuk permainan dan dalam bentuk
taruhan.
• Judi sebenarnya termasuk dalam kategori gharar
karena ketidakjelasannya.
Beberapa ulama ada yang mengharamkan
asuransi karena mengandung unsur judi.
D. Contoh praktek Gharar dan Maysir dalam muamalah
Contoh dari maysir
Contoh dari maysir ini adalah judi, sedangkan beberapa
aktivitas yang termasuk dalam kategori judi yang telah
dilarang misalnya seperti SMS berhadiah sesuai dengan Fatwa
MUI No. 9 Tahun 2008 Tentang SMS Berhadiah dan kuis
berbasis telepon sesuai arahan dari Dr. Nasr Farid, Mufti
Mesir, Sekjen Majma al Buhuts al Islamiyyah, Wafa Abu
‘Ajuz dan Syeikh Abdul Aziz bin Baz.
Contoh dari gharar
Jika dilihat dari barangnya, yang termasuk dalam jual beli gharar antara lain:
a. Jual beli ma’dum, yaitu jual beli yang barangnya belum atau tidak ada. Misalnya menjual anak
onta yang masih dalam kandungan, menjual buah yang masih di pohon (belum matang), atau
menjual susu hewan yang masih didalam tubuhnya.
b. Jual beli ma’juzi at-Taslim, yakni jual beli yang barangnya sulit diserahkan. Misalnya jual
beli motor yang hilang dan masih dalam pencarian, jual beli HP yang masih dipinjam orang
(teman) yang kabur, jual beli tanah properti yang belum jelas statusnya (pembebasannya),
atau jual beli burung merpati yang mungkin kembali ke sarangnya (tetapi pada saat jual beli
tidak ada di tempat).
c. Jual beli majhul, yakni jual beli barang yang tidak diketahui kualitas, jenis, spesifikasinya
atau kuantitasnya secara pasti. Misalnya jual beli handphone yang tidak dijelaskan tipenya atau
jual beli sepeda motor yang tidak dijelaskan merknya.
d. Jual beli juzaf, yakni jual beli barang yang biasa ditakar/ditimbang/dihitung namun dijual
tanpa taksiran. Misalnya jual beli setumpuk makanan tanpa takaran pasti, jual beli setumpuk buah
tanpa mengetahui beratnya, atau jual beli setumpuk pakaian tanpa mengetahui jumlahnya dan
kualitasnya.

Anda mungkin juga menyukai