Anda di halaman 1dari 6

F

I
K
I
H
NAMA : MUHAMMAD RUSDI
I
NIM : 1906002015058 B
PRODI : BPI 19 A
D
A
H
Zakat : Dasar Pensyari’atan Dan Tata Cara
Pembayarannya.
Zakat : Dasar Pensyari’atan Dan Tata
Cara Pembayarannya
Pengertian Zakat dan Dasar Hukum Zakat
Pengertian Setiap orang muslim mengakui bahwa zakat merupakan salah
satu penyangga tegaknya Islam yang wajib ditunaikan. Zakat adalah rukun
Islam yang ketiga, di wajibkan di Madinah pada tahun kedua hijriah. Namun,
ada juga yang berpendapat bahwa perintah ini diwajibkan bersama diwjibkan
dengan perintah kewajiban shalat ketika Nabi masih berada di Makkah.
Zakat menurut bahasa yaitu tumbuh dan tambah. Kata ‘ zakat’ juga di
gunakan untuk ungkapan pujian, suci, keshalehan, dan berkah. Saaikh
Taqiyudin berkata, “Lafaz zakat secara bahasa menunjukkan arti tumbuh.”
Dasar Hukum Zakat
Zakat sebagai salah satu rukun Islam yang lima memiliki rujukan atau landasan kuat
berdasar Al-Quran dan al-Sunnah. Berikut ini adalah diantara dalil-dalil yang memperkuat
kedudukannya,
1. Al-Quran

"Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang


miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu allaf yang dibujuk hatinya, untuk
(memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk
mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan
Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana."
(QS. At Taubah, 9 : 60)
2. Sunah
"Dari Abdullah bin Musa ia berkata, Khanzalah bin Abi Sofyan menceritakan kepada
kami dari Ikrimah bin Khalid dari Ibnu Umar r.a, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda:
Islam didirikan atas lima dasar yaitu:
• Persaksian bahwa tiada tuhan selain Allah
• Menegakkan shalat
• Membayar zakat
• Menjalankan puasa ramadhan dan
• Melaksanakan ibadah haji bagi yang berkemampuan."
"Dari Ibnu Abbas r.a, bahwa Rasulullah SAW ketika mengutus Muadz ke Yaman
beliau berpesan: "Hai Muadz, engkau hendak mendatangi sekelompok kaum dari kalangan
Ahli Kitab (di Yaman), maka mula-mula yang harus engkau lakukan adalah:
• Ajak mereka untuk bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan aku Muhammad adalah
utusan-Nya;
• Apabila mereka mentaati dan mengikuti engkau, maka beritahu kepada mereka bahwa
Allah SWT telah mewajibkan atas mereka shalat lima kali sehari semalam;
• Setelah itu jika mereka mengikuti perintahmu mendirikan shalat, beritahukan kepada
mereka bahwa Allah telah mewajibkan atas mereka untuk membayar zakat yang diambil
dan dihimpun dari orang-orang kaya diantara mereka lalu diserahkan atau didistribusikan
kepada orang-orang miskin mereka;
• Apabila mereka telah mentaati engkau, maka hendaklah engkau melindungi harta
mereka;
• Hendaklah engkau takut dan berhati-hati terhadap doa orang yang teraniaya, karena tidak
ada penghalang antara doa orang yang teraniaya dengan Allah"
3. Ijma
Sepeninggal Nabi SAW dan tampuk pemerintahan
dipegang Abu Bakar, timbul kemelut seputar
keengganan membayar zakat sehingga terjadi peristiwa
"perang riddah". Kebulatan tekad Abu Bakar sebagai
khalifah terhadap penetapan kewajiban zakat didukung
penuh oleh para sahabat yang kemudian menjadi ijma.
Tata Cara Membayar Zakat
Bulan Ramadan akan segera berakhir. Di akhir bulan Ramadan ini, umat Islam yang mampu
diwajibkan membayar zakat fitrah.
Zakat fitrah ini nantinya akan dibagikan kepada mereka yang membutuhkan atau kaum fakir
miskin.
Penerima zakat fitrah pada umumnya ditetap dalam delapan golongan. Yakni fakir, miskin,
amil, mualaf, hamba sahaya, gharimin, fisabilillah, dan ibnu sabil.
Lantas bagaimana tata cara hingga bacaan niat membayar zakat fitrah? Berikut tata cara
membayar zakat fitrah dilansir melalui harakahsilamiyah:
1. Membayar zakat fitrah makanan pokok seperti beras atau gandum. Jika dalam bentuk uang
harus seharga dengan makanan pokok.
2. Membayar zakat fitrah dengan bahan pokok seperti beras yakni 1 sha' atau 2,5 kg.
3. Pembayaran zakat bisa dilakukan sejak awal Ramadan. Tetapi biasanya juga dilakukan sejak
tiga hari sebelum Idul Fitri.
4. Saat menyerahkan zakat, wajib membaca niat bayar zakat fitrah.

Anda mungkin juga menyukai