Anda di halaman 1dari 3

Gharar - 1

1. DEFINISI GHOROR

Ghoror berasal dari BAHASA Arab yang berarti risiko, tipuan dan menjatuhkan diri atau harta ke jurang
kebinasaan. 

Menurut ISTILAH para ahli fiqih, ghoror berarti jual beli yang tidak jelas kesudahannya. 

Sebagian ulama MENDEFINISIKANNYA dengan jual beli yang konsekuensinya antara ada dan tidak. 

Misalnya penjual berkata aku jual barang yang ada di dalam kotak ini kepadamu dengan harga Rp.
100.000 penjual tidak menjelaskan isi kotak dan pembeli pun tidak tahu fisik barang yang berada di
dalam kotak.

Akad diatas mengandung unsur untung-rugi, ada spekulasi. Bila salah satu pihak mendapat keuntungan
maka pihak lain mengalami kerugian, inilah hakikat ghoror. Pembeli kotak yang tidak mengetahui isinya
dengan harga Rp100.000 mungkin mendapat untung jika ternyata isi kotak adalah barang seharga
Rp130.000 dan mungkin mengalami kerugian jika ternyata isinya hanya seharga Rp90.000.

2. HUBUNGAN GHOROR DENGAN QIMAR (PERJUDIAN)

QIMAR yaitu transaksi yang dilakukan oleh dua belah pihak untuk pemilikan suatu barang atau jasa yang
menguntungkan satu pihak dan merugikan pihak lain, dengan cara mengaitkan transaksi tersebut
dengan hal-hal yang tidak jelas kesudahannya seperti suatu aksi atau peristiwa  (Dr. Sulaiman Al-Mulhim,
Al-Qimar Haqiqatuhu wa Ahkamuhu halaman 74).

Dari definisi di atas dapat dipahami bahwa qimar hampir sama dengan ghoror karena asasnya juga
ketidakjelasan yang berkemungkinan mendatangkan kerugian atau keuntungan. Hanya saja perbedaan
antara keduanya, bahwa qimar biasa terjadi pada permainan atau perlombaan sedangkan ghoror terjadi
pada akad jual beli.

Di antara bentuk qimar :

Dua orang atau lebih melakukan sebuah permainan dan masing-masing mengeluarkan sejumlah uang,
dengan syarat yang keluar sebagai pemenang dari permainan tersebut mengambil seluruh uang.

Dua orang atau lebih melakukan taruhan dengan mengatakan jika yang keluar sebagai pemenang
pertandingan sepakbola ini adalah kesebelasan yang saya unggulkan, maka anda harus membayar uang
sekian dan jika sebaliknya maka saya bayar uang kepada anda sekian.

3. HUBUNGAN GHOROR DENGAN MAYSIR

Ghoror adalah salah satu bentuk maysir, karena Maysir terbagi dua :
Maysir yang diharamkan karena mengandung unsur qimar seperti contoh di atas. Ini berarti maysir
semakna dengan ghoror.

Permainan yang diharamkan sekalipun tidak disertai pembayaran uang juga termasuk Maysir. 

Sebagian ulama salaf ketika ditanya tentang maysir ia menjawab segala bentuk permainan yang
melalaikan dari salat dan dzikrullah termasuk maysir. Pendapat ini diperkuat oleh Ibnu Taimiyah dan
Ibnul Qayyim serta mereka menukilnya dari mayoritas ulama.

Menurut mereka sebab diharamkannya maysir bukanlah karena mengandung unsur spekulasi akan
tetapi karena maysir melalaikan seseorang dari sholat, dzikrullah dan menimbulkan kebencian serta
permusuhan sedangkan fungsi uang hadiah hanyalah sebagai penarik orang untuk ikut serta dalam
permainan tersebut.

4. GHOROR & QUR’AH

QUR’AH yaitu suatu cara untuk membedakan antara orang-orang yang berhak, namun orangnya tidak
jelas, maka untuk menentukan siapa yang berhak dilakukan undian. Qur’ah atau mengundi dalam hal ini
dibolehkan berdasarkan dalil-dalil berikut ini :

Aisyah radhiallahu Anha meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu alaihi Wa sallam bila hendak
melakukan perjalanan jauh, mengundi di antara para istrinya. Siapa yang memenangkan undian berhak
ikut bersama Nabi (HR. Bukhori Muslim)

Diriwayatkan oleh Abu Hurairah bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda “seandainya umat
Islam tahu keutamaan mengumandangkan adzan dan keutamaan shaf pertama salat berjamaah lalu
mereka tidak mendapatkan posisi tersebut melainkan dengan cara mengundi, sungguh mereka akan
melakukan undian“. (HR. Bukhari dan Muslim).

2 hadist di atas menjelaskan bahwa melakukan undian untuk menentukan siapa yang lebih berhak
diantara orang-orang yang berhak, hukumnya BOLEH. 

Adapun undian yang DILARANG, yaitu undian yang dilakukan untuk menghilangkan kepemilikan
seseorang atas suatu barang dengan cara undian.

Misalnya A dan B masing-masing mengeluarkan uang sebanyak Rp100.000 lalu mereka melakukan
undian dengan cara melempar uang logam ke atas bila yang keluar adalah bagian A ia mengambil uang
yang terkumpul sebanyak Rp200.000 dan sebaliknya. Undian yang seperti ini termasuk ghoror dan
bagian dari perjudian. 

Jadi undian hanyalah sekedar sarana, bila digunakan untuk menentukan orang yang berhak diantara
orang-orang yang berhak maka hukumnya boleh. Tetapi bila digunakan untuk mengambil hak orang
orang lain atas sesuatu barang miliknya maka hukumnya HARAM (Dr. Sulaiman Al-Mulhim, Al-Qimar
Haqiqatuhu wa Ahkamuhu halaman 116).
 

5. GHOROR & MUKHATARAH.

MUKHATARAH lebih umum dari ghoror. Mukhatarah terbagi dua :

Mukhatarah yang disebabkan oleh ketidakjelasan barang atau harga. Mukhatarah jenis ini termasuk
qimar dan ghoror

Mukhatarah yang disebabkan oleh karena pelaku akad belum dapat memastikan keuntungan dari akad
niaga yang mereka lakukan, akan tetapi barang dan harganya jelas, yang tidak jelas apakah akad niaga
ini akan mendatangkan keuntungan besar atau sebaliknya. 

Mukhatarah jenis ini dibolehkan dan tidak termasuk ghoror karena seluruh akad niaga tidak terlepas dari
Mukhatarah jenis ini. Ibnu Taimiyah berkata tidak ada satupun dalil yang mengharamkan seluruh bentuk
mukhatarah, bahkan sebaliknya Allah dan rasulnya tidak mengharamkan seluruh bentuk mukhatarah
yang pelaku akad masuk ke dalam area untung dan rugi karena seluruh pelaku niaga mengharapkan
keuntungan dan menghindari kerugian. 

Dengan demikian mukhatarah jenis ini dibolehkan berdasarkan dalil dari AlQuran hadist dan ijma’. Dan
seorang pedagang dapat disebut Mukhatir atau spekulan (al mustadrok ala majmaal fatawa Jilid 4
halaman 68).

Berdasarkan hal diatas maka jual beli yang dilakukan secara cepat terhadap beberapa jenis barang
seperti saham yang mengandung unsur spekulasi tinggi karena pembeli kemungkinan mendapat
keuntungan dalam beberapa saat atau sebaliknya tidaklah dianggap qimar apabila rukun dan syarat jual
beli terpenuhi.

Oleh : 4544-Bondan Prasetyo

© 2021, by TIM ETA Konsultan

Anda mungkin juga menyukai