Anda di halaman 1dari 34

Rangkaian Arus

Bolak-Balik
Ni’matut Tamimah M.Sc
Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya
Rangkaian Hambatan Murni (R)
 Fungsi tegangan V dan kuat arus I

V  Vm sin t
i  im sin t

 Hubungan antara V dan I Sepassa/fasenya


sama (perhatikan diagram fasor
Vektor V dan vektor I searah)
Contoh :
Rangkaian AC beban R, dimana R = 40Ω, V m = 100 V, dan
frekuensi generator f = 50 Hz. Pada saat t=0 detik, tegangan
pada resistor VR = 0. Tentukan:
a.arus maksimum,
b.frekuensi sudut ,
c.arus melalui resistor pada t = 1/75 s
d.arus melalui resistor pada t = 1/150 s
Penyelesaian:
Diketahui :
R = 40Ω, Vm = 100 V, f = 50 Hz, VR = 0 , pada saat t=0 detik
a.Rangkaian resistor murni, Im dapat dicari dengan persamaan:
Im = Vm/R = 100/40 = 2,5 A
b.Frekuensi sudut anguler (ω)
ω = 2πf = 2π.50 = 100 π rad/det
c. Untuk rangkaian resistor murni, tegangan
sefase dengan arus, sehingga untuk :

V = Vm.sin ωt, maka I = Im.sin ωt. Persamaan arus sesaat yaitu:


I(t) = Im.sin ωt = 2,5 sin ωt
pada saat t = 1/75 detik, maka arus It adalah :

 1  4
I  2, 5sin100    2, 5sin 3 
t
75

 
I  2, 5.  2 3 
t 
1
5
I   4 3A
t
d. Pada saat t = 1/150 detik, maka arus It adalah :

 1  2
I  2, 5sin100 
t

  2, 5sin 
150 3
1 
I  2, 5. 
t 3

2
5
I 4
t

3A
Rangkaian Induktor ( L )
Sebuah kumparan induktor mempunyai
induktansi diri L dipasangkan tegangan
bolak-balik V, maka pada ujung2
kumparan timbul GGL induksi

V  Vm sin t di
i  im sin(t  1
)
  L
2 dt
Hambatan induktif XL mempunyai harga :

X L  .L  2f .L
XL = hambatan induktif (Ohm)

Hub. Antara Vdan I berbeda fase 1/2 


dengan I tertinggal thd.V
Contoh :
Sebuah induktor 0,2 dipasang pada sumber
tegangan arus bolak-balik, V = (200. sin 200t) volt.
henry
Tentukan persamaan arus yang mengalir pada
rangkaian tersebut!

Diketahui:

V = (200 sin 200t) volt L = 0,2 H


Ditanya: I = ... ?
Penyelesaian :

Persamaan tegangan : V=
Vm.sinωt V = 200.sin 200t

Dari persamaan diketahui :


Vm = 200 volt dan ω= 200 rad/s, maka:

XL = ω.L= (200)(0,2) XL = 40Ω


Im = Vm / XL = 200 / 40 = 5 A
Untuk beban L, arus tertinggal π/2 rad terha-
dap tegangan, sehingga:

 
I  I m sin  wt  
2

 
I  5sin  200t  A
2
Rangkaian Hambatan Kapasitor
Sebuah kapasitor dengan kapasitas C dihubungkan
dg tegangan bolak-balik V, maka pada kapasitor
itu menjadi bermuatan, sehingga pada plat2nya
mempunyai beda potensial
V  Vm sin t Q
V
i  im sin(t  12  ) C

Besar hambatan kapasitif XC :


1 1
XC  
.C 2f .C

Hub. Antara V dan I berbeda


Fase 1/2 dengan mendahului
Thd. V
Contoh :

Sebuah kapasitor 50 μF dihubungkan dengan sumber


tegangan arus bolak-balik. Arus yang mengalir pada
rangkaian adalah I = (4.sin 100t) A. Tentukanlah
persamaan tegangan pada kapasitor !

Diketahui:

C = 50 μF = 5 × 10-5 F I = (4.sin 100t) A

Ditanyakan : Persamaan tegangan, V = ...?


Penyelesaian:
I = (Im.sin ω ) A I = (4.sin100t) A
maka, Im = 4 A, dan ω = 100 rad/s
Dari persamaan di atas, maka
diperoleh :
Rangkaian R-L Seri
Hambatan seri R dan XL dihubungkan dg teg. bolak-balik V.
Hukum Ohm I :
VR  iR VR = beda potensial antara ujung2 R
VL  iX L VL = beda potensial antara ujung2 XL
Besar tegangan total V ditulis secara vektor :
2 2
V  VR  VL

Hambatan R dan XL juga dijumlahkan secara vektor :


Z  R2  X L
2
Z = impedansi (Ohm)

Kuat arus yg mengalir pada


rangkaian ini adalah :
V V
i 
Z R X
2 2
L
Rangkaian R-C Seri
Hambatan seri R dan XC dihubungkan dg teg. bolak-balik V.
Hukum Ohm I :
VR  iR VR = beda potensial antara ujung2 R
VC  iX C
VC = beda potensial antara ujung2 XC
Besar tegangan total V ditulis secara vektor :
2 2
V  VR  VC

Hambatan R dan XC juga dijumlahkan secara vektor :


Z = impedansi (Ohm)
2
Z  R2  X C

Kuat arus yg mengalir pada


rangkaian ini adalah :
V V
i 
Z R2  X
2
C
Rangkaian R-L-C Seri
Hambatan seri R, XL dan XC dihubungkan dg teg. bolak-balik V.
Hukum Ohm I :
VR  iR VR = beda potensial antara ujung2 R
VL  iX L VC = beda potensial antara ujung2 XC
VC  iX C VL = beda potensial antara ujung2 XL
Besar tegangan total V ditulis secara vektor :
2
V  VR  (VL  VC ) 2

Hambatan R, XL dan XC juga dijumlahkan secara vektor :


Z  R 2  ( X L  X C )2 Z = impedansi (Ohm)

Kuat arus yg mengalir pada


rangkaian ini adalah :
V V
i 
Z R 2  ( X L  X C )2
Sifat Rangkaian seri RLC

Sifat rangkaian tergantung dari besar


hambatan yang dihasilkan oleh induktor dan
kapasitor. Berikut merupakan sifat-sifatnya :
1. Jika XL > XC Maka rangkanan bersifat induktif
dan V mendahului I sebesar
2. Jika XL < XC Maka rangkanan bersifat
kapasitif dan I mendahului V sebesar
3. Jika XL = XC Maka rangkaian bersifat resistif
dan V serta I sefasa
Resonansi pada rangkaian seri RLC

Terjadinya resonansi pada rangkaian seri RLC


jika memenuhi syarat sebagai berikut :
1. Reaktansi Induktif dan Reaktansi Kapasitif
sama besar (XL = XC).
2. Impedansi = Hambatan resistor (Z=R)
3. Sudut fase = 0
Rangkaian Resonansi
Jika dalam rangkaian RLC seri XL = XC maka
Z  R2  0  R

Arus efektif pada rangkaian akan mencapai harga terbesar


yaitu pada V
i
R
Dikatakan rangkaian dalam keadaan resonansi. Dalam hal ini
berlaku X L  XC
1
L 
C
Jadi frekuensi resonansinya adalah
1
f 
2 LC
 Hubungan antara harga maksimum dan efektif
im Vef = tegangan efektif (V)
ief 
2 Vm = tegangan maksimum (V)
Vm ief = arus efektif (A)
Vef 
2 im = arus maksimum (A)

 Hubungan antara harga maksimum dan rata-rata


2im Vr = tegangan rata-rata (V)
ir 
 Vm = tegangan maksimum (V)
2Vm
Vr  ir = arus rata-rata (A)

im = arus maksimum (A)
Daya Arus Bolak-balik
Daya dalam arus searah dirumuskan P = V.i, dengan V dan i
harganya selalu tetap.
Tetapi untuk arus bolak-balik daya listriknya dinyatakan
sebagai : perkalian antara tegangan, kuat arus dan
faktor daya.
P  Vi cos  atau P  i 2 Z cos 
Dengan :
P = daya listrik bolak-balik (Watt)
V = tegangan efektif (V)
i = kuat arus efektif (A)
Z = impedansi rangkaian (Ohm)
Cos θ = faktor daya = cos   R
Z
Contoh :
1. Jala2 listrik di rumah mempunyai beda tegangan 220 V,
berapakah harga tegangan maksimumnya ?
2. Pada rangkaian RLC seri dengan R = 80 Ohm, X L = 100 Ohm,
dan XC = 40 Ohm, disambungkan dengan sumber tegangan
bolak-balik yang mempunyai tegangan maksimum 120 V.
Tentukan arus maksimum pada rangkaian.
3. Pada frekuensi 100 Hz, reaktansi dari sebuah kapasitor
adalah 4000 Ohm dan reaktansi dari sebuah induktor
adalah 1000 Ohm. Jika kapasitor dan induktor itu dipasang
pada sebuah rangkaian, maka pada frekuensi berapakah
resonansi terjadi ?
4. Pada rangkaian RLC seri dengan R = 40 Ohm, X L = 50 Ohm,
dan XC = 20 Ohm, disambungkan dengan sumber tegangan
bolak-balik yang mempunyai tegangan efektif 110 V.
Tentukan daya yang digunakan oleh seluruh rangkaian.

Anda mungkin juga menyukai