Diagnosa Hematologi
1. Darah Perifer Lengkap
02
Diagnosis DNA
1. Polymerase Chain Reaction (PCR)
03
Terapi Suportif
Terapi suportif yang diberikan disesuaikan
Terapi
.
Defenitif
dengan patologi utamanya yaitu pengobatan Alternatif terpai definitif yang
terhadap anemianya. Secara umum
sudah dilaksanakan dan dalam
tatalaksana yang dilakukan untuk pasien
Talasemia adalah : Pemberian transfusi tahap penelitian adalah cangkok
darah adekuat, pemberian kelasi besi, sumsum tulang (Bone marrow
suplementasi nutrisi (antioksidan), transplantation-BMT) dan terapi
splenektomi atau pengangkatan limpa,
gen (genetic therapy).
vaksinasi, dan dukungan psikososial.
TERAPI SUPORTIF
1. Transfusi darah
Transfusi wajib diberikan jika Hb<7 mg/dL setelah pemeriksaan 2 kali dengan jeda lebih dari 2 minggu, tanpa penyebab lain
seperti infeksi, trauma, penyakit kronis lainnya. Target yang ingin dicapai dari transfusi adalah kadar Hb sebelum transfusi 9-
10,5 g/dL dan kadar Hb setelah transfusi 13-14 g/dL. Kadar sel darah merah yang ditransfusikan tidak boleh melebihi 15-20
ml/kg/hari, diinfuskan maksimal 5 mL/kg/jam, untuk menghindari peningkatan cepat dari volume darah
4. Splenoktomi
Splenektomi adalah tindakan insisif untuk memotong splen atau limpa dari tubuh. Tindakan spelenektomi dapat diindikasikan
untuk keadaan seperti kebutuhan transfusi meningkat hingga lebih dari 200-250 mL PRC /kg/tahun atau 1,5 kali lipat
dibanding kebutuhan biasanya, hipersplenisme, leukopenia dan trombositopenia.
5. Vaksinasi
Penanganan yang insentif dan optimal pasien Talasemia melibatkan tindakan vaksinasi untuk mencegah beberapa penyakit.
• Vaksin Pneumokokus direkomendasikan sejak usia 2 bulan, dan diulang pada usia 24 bulan. Pemberian ulangan dapat
diberikan setiap 5 hingga 10 tahun.
• Transfusi rutin dapat menyebabkan peningkatan risiko hepatitis B, untuk itulah vaksinasi hepatitis B menjadi sebuah
keharusan.
• Pemantauan terhadap HIV juga harus diperhatikan mengingat pasien mendapatkan transfusi dari pendonor lain
6. Psikososial
Pasien Talasemia hidup dengan kondisi klinis dibawa sejak lahir hingga masa kematian dapat terganggu akibat si anak
merasa berbeda dengan teman sebaya yang lain, terkait dengan seringnya mereka harus diinjeksi transfusi. Pada keadaan
tersebut, lingkungan harus mendukung perkembangan emosional dan psikologis pasien Talasemia dengan berupaya tidak
ada bullying/perundungan dan keistimewaan. Kondisi psikis dapat ditingkatkan dengan memberikan rasa senasib
sepenenggungan, dan penguatan bersama, rekreasi bersama dan kegiatan lain yang meningkatkan rasa kepercayaan diri
Terapi Defenitif
Penyebab utama dari pasien Talasemia adalah gangguan mutasi gen yang ada dan dibawa oleh setiap sel, termasuk sel-sel
dalam sistem eritropoiesis. Transfusi adalah terapi suportif untuk menunjang kehidupan akibat kekurangan hemoglobin.
Satu satunya jalan definitf adalah mengganti gen-gen mutan dalam sel-sel progenitor eritrosit menjadi normal kembali.
Beberapa alternatif terpai definitif yang sudah dilaksanakan dan dalam tahap penelitian adalah cangkok sumsum tulang
Talasemia adalah penyakit autosomal yaitu Pengetahuan tentang pola perkawinan yang
penyakit genetik yang dibawa oleh gen-gen dapat menyebabkan timbulnya Talasemia mayor
yang terdapat di kromosom autosom atau pada keturunan, memberikan pemahaman
non sex kromosom, tepatnya kelainan di bahwa upaya pencegahan dapat dimaksimalkan
kromosom 11 dan 16. Karena sifat ini, maka dengan mengetahui status gen mutan pada
penyakit Talasemia dapat diidap oleh semua individu.
jenis kelamin baik laki-laki maupun
perempuan
C. Konseling Talasemia
Konseling pada individu normal yang sehat berupa pemahaman tentang Talasemia secara umum,
bagaimana pola pewarisan sifat atau karier, dan bagaimana bersikap dengan penyandang Talasemia.
Pemahaman dapat berupa penekanan rasa empati terhadap penyandang Talasemia baik minor maupun
mayor. Memberikan pemahaman bahwa penyandang sifat ataupun sakit sebagai bagian dari komunitas
masyarakat pada umumnya
TERIMA KASIH