DEVICE (IUD) /AKDR DELLA RAHMA SAFITRI HENNY MARCELA PUTERI SELVIYA ANGGRIYANI DELLA RAHMA SAFITRI HENNY MARCELA PUTERI SELVIYA ANGGRIYANI Pengertian AKDR adalah suatu alat atau benda yang dimasukkan kedalam rahim yang sangat efektif, reversibel dan berjangka panjang, dapat dipakai oleh semua perempuan usia reproduktif. Jenis-jenis Intra Uterin Devices (IUD) /AKDR 1.AKDR non hormonal. a) Menurut bentuknya AKDR di bagi menjadi 2: -Bentuk terbuka (oven device) Misalnya: Lippes Loop, CUT, Cu-7. -Bentuk tertutup (closed device) Misalnya: Ota-Ring, Atigon,dan Graten Berg Ring. b)Menurut Tambahan atau Metal -Medicatet IUD Misalnya: Cu T 200(daya kerja 3 tahun),Cu T 220 (daya kerja 3 tahun),Cu T 300 (daya kerja 3 tahun),Cu T 380 A (daya kerja 8 tahun), dll. -Un Medicated IUD Misalnya: Lippes Loop,Marguiles,Saf-T Coil, Antigon. 2.IUD yang mengandung hormonala. Misalnya: progestasert-T = Alza T dan LNG-201. Mekanisme Kerja
AKDR akan berada dalam uterus, bekerja terutama mencegah
terjadinya pembuahan (fertilisasi) dengan mengahalangi bersatunya ovum dengan sperma, mengurangi jumlah sperma yang mencapai tubafalopi dan menginaktifasikan sperma Efektivitas • Efektifitas dari bermacam-macam IUD tergantung pada: -IUD-nya:Ukuran, Bentuk dan mengandung Cu atau Progesteron. -Akseptor: Umur, paritas, frekuensi senggama. • Dari faktor yang berhubungan dengan akseptor yaitu umur dan paritas, diketahui: -Makin tua usia, makin rendah angka kehamilan, ekspulsi dan pengangkatan/pengeluaran IUD. -Makin muda usia, terutama pada nulligravid, maka tinggi angkaekspulsi dan pengangkatan/pengeluaran IUD Keuntungan • AKDR dapat efektif segera setelah pemasangan. • Metode jangka panjang (10 tahun proteksi dari CuT-380 A dan tidak perlu diganti). • Sangat efektif karena tidak perlu lagi mengingat-ingat. • Tidak mempengaruhi hubungan seksual. • Meningkatkan kenyamanan seksual karena tidak perlu takut untuk hamil. • Tidak mempengaruhi kualitas ASI. • Membantu mencegah terjadinya kehamilan ektopik. Kerugian Efek samping yang akan terjadi. • Perubahan siklus haid (umumnya pada 8 bulan pertama dan akan berkurang setelah 3 bulan). • Haid lebih lama dan banyak. • Saat haid lebih sakit • Tidak baik digunakan pada perempuan dengan IMS atau perempuan yang sering ganti-ganti pasangan. • Prosedur medis, termasuk pemeriksaan pelvic diperlukan dalam pemasangan AKDR. Seringkali perempuan takut selama pemasangan. • Sedikit nyeri perdarahan (spooting) terjadi segera setelah pemasangan AKDR. Biasanya menghilang dalam 1-2 hari. • Klien tidak dapat melepas AKDR oleh dirinya sendiri. Petugas kesehatan terlatih yang harus melakukanya Indikasi • Usia reproduktif. • Keadaan nulipara. • Menginginkan menggunakan kontrasepsi jangka panjang. • Menyusui yang menginginkan menggunakan kontrasepsi. • Setelah melahirkan dan tidak menyusui bayinya. • Tidak menghendaki metode hormonal. • Tidak menyukai untuk mengingat-ingat minum pil setiap hari. • Tidak menghendaki kehamilan setelah 1-5 hari senggama. Kontraindikasi • Sedang hamil (diketahui hamil atau kemungkinan hamil). • Perdarahan vagina yang tidak diketahui. • Sedang menderita infeksi alat genital. • Tiga bulan terakhir sedang mengalami abortus. • Penyakit trofoblas yang ganas. • Diketahui menderiata TBC pelvic. • Kanker alat genital. • Ukuran rahim yang kurang 5 cm. Hal yang harus diketahui oleh akseptor IUD • Cara memeriksa sendiri benang ekor IUD. • Efek samping yang sering timbul misalnya perdarahan haid yang bertambah banyak/lama,rasa sakit/kram. • Segera mencari pertolongan medis bila timbul gejala- gejala infeksi. • Macam IUD yang dipakainya. • Saat untuk mengganti IUD nya. • Bila mengalami keterlambatan haid, segera periksakan diri kepetugas medis. • Sebaiknya tunggu tiga bulan untuk hamil kembali setelah IUD dikeluarkan dan gunakan metode kontrasepsi lain selama waktu tersebut. Prosedur pemasangan • Informed Consent • Pastikan bahwa wanita yang menginginkan pemasangan AKDR tidak sedang hamil • Jelaskan prosedur yang akan dilakukan • Lakukan pemeriksaan bimanual • Pasang speculum dan sesuaikan untuk mendapatkan ruang pandang terluas sehingga memudahkan pemasangan AKDR • Membersihkan Serviks secara menyeluruh dengan antiseptic. • Memasukkan tenakulum dan jepit porsio kearah jam 11.00 atau 13.00. • Mengukur kedalaman uterus dengan menggunakan sonde uterus • Memasukkan IUD sesuai dengan macam alatnya. Lepaskan IUD dalam bidang transverse dari kavum uteri pada posisi setinggi mungkin difundus uteri. • Keluarkan tabung inseternya. • Periksa dan gunting benang ekor IUD sampai 2-3 cm dari ostiumu teri eksternum. • Lepaskan tenakulum dan spekulum Waktu pemasangan AKDR biasanya dipasang pada akhir menstruasi karena serviks terbuka pada waktu ini, yang membuat pemasangan menjadi lebih mudah. AKDR dapat dipasang sampai 5 hari setelah hari ovulasi paling awal yang diperhitungkan, sebagai kontrasepsi pasca koitus. Setelah kelahiran bayi, wanita dapat dipasang AKDR 6 minggu postnatal. Setelah keguguran atau terminasi kehamilan. SEKIAN, TERIMA KASIH