KD pada KI keterampilan
KD pada KI pengetahuan:
Mengkonfigurasi
Mengevaluasi
manajemen
Bandwidth Management manajemen
bandwidth
bandwidth
TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta
Didik
DAPAT : 1. Menerangkan tentang konsep manajemen bandwidth
2. Menentukan cara konfigurasi manajemen bandwidth
3. Melakukan konfigurasi manajemen bandwidth
4. Menguji hasil konfigurasi manajemen bandwidth
5. Membuat laporan konfigurasi manajemen bandwidth
Manfaat
Managemen
Bandwid
dalam
kehidupan
sehari-hari
atau DU/DI
Teknik Penilaian
03
02
Penilaian Ketrampilan
Praktik
01 Penilaian Pengetahuan
Tes Tertulis
Penilaian SIkap
Observasi / Pengamatan
Definisi
1. Spectrum?
2. Bandwith?
Spectrum adalah rentang frekuensi yang
diduduki oleh sinyal
Bandwidth adalah lebar pita frekuensi pada
perangkat yang bisa digunakan untuk
transmisi data dalam komunikasi data.
4
Bagaimana menghitung kapasitas bandwith?
5
6
Penyebab Throughput
7
Mengenai jumlah pengguna membuat
hitung2an
Jika 1 orang menggunakan transfer sebesar
16 Kbps berapa jumlah user untuk
memenuhi jumlah 256 Kbps ?
Jumlahnya 16 orang saja yang didapat dari
256/16.
8
Salah satu teknik untuk mengoptimalisasi
bandwidth bisa dilakukan dengan
menggunakan bandwitdh management,
management ip dan bandwitdh
limiter/management.
9
- Bandwidth Management -
1
Sebesar-besarnya bandwidth tidak
akan pernah cukup memuaskan
Anda !
4
Bandwidth tidak teratur
Available = 5Mbps
Usage=541M2bkp
bsps
Usage=1Mbps
Usage=4,5Mbps
1
Bandwidth
•Management
Perlu adanya pengaturan pada konsumsi
bandwidth yang ada
• Mikrotik sudah sangat populer untuk
melakukan tugas ini
• Sudah lebih dari satu dekade fitur ini
digunakan dan tetap dikembangkan sampai
saat ini
• Banyak fungsi yang bisa digunakan :
– HTB : membatasi akses menuju port/ip tanpa mengganggu traffic bandwidth yg lain
– Queue type
– Burst : menentukan kecepatan perhitungan nilai antrian yang mempengaruhi
– antrian riil atau limit
1
Mekanisme Bandwidth
• Management
Bandwidth Management adalah implementasi
antrian, sehingga fungsi ini dikenal dengan
nama Queue.
• Packet Data
7
Mekanisme Bandwidth
Management
• Hampir sama seperti firewall, posisi
Bandwidth Management ada di tengah
diantara Internet dan jaringan LAN.
• Bisa bersifat Bridge maupun Routing.
Upload Upload
Bandwidth
Download Management Download
8
Contoh Ilustrasi
BM
• Incoming traffic (Ingress) tidak bisa dikontrol
• Pengaturan bandwidth dilakukan pada
outgoing traffic (Egress)
UPLOAD
FastEthernet
100Mbps 5 Mbps
DOWNLOAD
10 Mbps FastEthernet
100Mbps 9
Fungsi Bandwidth
Management
• Fungsi bandwidth management di Mikrotik
sudah include di system RouterOS dengan
dua metode :
– Simple Queue : Implementasi termudah
melakukan bandwith management, dengan menu
dan konfigurasi yang sederhana.
– Queue Tree : Implementasi bandwidth
management yang lebih kompleks dan
lebih fleksible untuk kondisi tertentu.
• Disarankan untuk memilih salah satu metode
supaya proses BM tidak tumpang tindih.
18
Lokasi Queue
(RoSv5)
FORWARD
ROUTING MANGLE FILTER
FORWARD FORWARD
PRE POST
ROUTING
DECISION
OUTPUT
ROUTING
QUEUE ROUTING MANGLE
GLOBAL-IN ADJUSTMENT POSTROUTING
FILTER QUEUE
DST-
OUTPUT GLOBAL-OUT
NAT INPUT
FILTE FILTER
DST-
R OUTPUT QUEUE TREE
NAT
INPUT GLOBAL
MANGLE QUEUE TREE MANGLE
PREROUTING GLOBAL SIMPLE QUEUE
OUTPUT
CONNECTION CONNECTION
SIMPLE QUEUE HTB
TRACKING TRACKING
INTERFAC
E
INPUT LOCAL ROUTING OUTPUT
INTERFAC PROCESS
INTERFAC E
E DECISION 1
Mekanisme Antrian
• Terdapat perbedaan lokasi antrian yang
digunakan simple queue maupun queue tree.
• Keduanya sama-sama memanfaatkan Memory
RAM di router sebagai buffer penampungan
antrian paket data.
• Buffer antrian memiliki batas, jika antrian paket
data sudah memenuhi buffer maka paket data
yang tidak tertampung akan di Drop.
• Jika protocol nya TCP, paket yang di drop bisa
dikirim ulang.
13
IMPLEMENTASI SIMPLE QUEUE
22
Implemetasi Simple Queue
Internet
Upload 128 Kbps
24
Rule Simple Queue
• Target diisi dengan ip client yang akan di
limit.
• Tentukan Max-Limit untuk melimit alokasi
bandwidth yang diinginkan.
25
Contoh Kasus 192.168.0.0/24
???
Internet
Router MikroTik
Up : 128 Kbps
Down : 256 Kbps LAN 2
172.16.10.0/24
26
Destination
• Ketika 2 limiter LAN dipasang maka secara
default kecepatan internet di kedua LAN
tersebut sudah terlimit.
• Secara default Limiter ke internet
berpengaruh juga pada traffic yang menuju
ke segmen LAN yang lain.
• Perlu adanya limiter bypass yang mengatur
bandwidth antar LAN.
27
Parameter Destination
• Parameter Destination digunakan untuk
menetukan limitasi ke tujuan tertentu
• Dalam kasus ini Dst diisikan dengan ip
segmen LAN tujuan.
28
Urutan Rule Simple Queue
• Urutan rule pada simple queue sangat
berpengaruh.
• Seperti mengimplementasikan firewall, urutan
rule di simple queue dibaca urut dari atas ke
bawah.
• Untuk rule yang spesifik, (mis: bandwith ke
tujuan tertentu) diletakkan di posisi atas
supaya dijalankan terlebih dahulu.
– Dengan kata lain rule paling atas menjadi
rule prioritas.
29
Urutan Rule Simple Queue
31
Queue Tree
• Queue Tree merupakan salah satu metode
menjalankan Bandwith Management dengan
fleksibilitas yang cukup tinggi.
• Seiring dengan fleksibilitasnya, metode ini
diarasa terlalu kompleks.
• Untuk menjalankan Queue Tree, sebelumnya
kita harus membuat Firewall Mangle.
• QueueTree tidak dapat berjalan tanpa
mangle.
32
Cara Kerja QueueTree
Packet Data Upload
Queue Mangle
2 Mbps Tree
Upload
Upload : 128Kbps
Downlaod : 256 Kbps
Internet
33
Firewall
• Mangle
Adalah fungsi dari firewall yang digunakan untuk
melakukan marking (penandaan) packet data
dari sebuah traffic.
• Marking yang sudah dibuat bisa dimanfaatkan
ke fitur Mikrotik yang lain :
– Firewall NAT
– Firewall Filter
– Routing
– Bandwith Management (Queue)
• Pemahaman mengenai type traffic menjadi
penting untuk bisa mengimplementasikan
mangle. 26
Mangle & Queue Tree
FORWARD
POST
ROUTING MANGLE FILTER ROUTING
FORWARD FORWARD
DECISION MANGLE
INPUT OUTPUT
POSTROUTING
PRE MANGLE ROUTING
INPUT ADJUSTMENT
ROUTING SRC-NAT
FILTE FILTER
DST-
R OUTPUT QUEUE TREE
NAT
INPUT GLOBAL
MANGLE QUEUE TREE MANGLE
PREROUTING GLOBAL SIMPLE QUEUE
OUTPUT
CONNECTION CONNECTION
SIMPLE QUEUE HTB
TRACKING TRACKING
INTERFAC
E
INPUT LOCAL ROUTING OUTPUT
INTERFAC PROCESS
INTERFAC E
E DECISION 2
Panduan Mangle dan Queue
From To Mangle Firewall Queue
Outside Router/ Prerouting Q.Tree-Global
Local Input Input Simple Queue
Process
Router/ Outside Output Output Q.Tree-Global
Local Postrouting Simple Queue
Process
Interface Queue
Outside Outside Prerouting Q.Tree-Global
Forward Forward Simple Queue
Postrouting Interface Queue
36
Contoh Kasus Queue Tree 1
• Contoh jaringan yang memerlukan limitasi
berbeda untuk traffic protocol tertentu.
• Alokasi bandwidth dipisahkan menjadi 2 :
– Traffic yang menggunakan TCP
– Traffic selain TCP
Traffic TCP
Up : 256 Kbps
Down : 768 Kbps
ether2
Internet
ether1 Traffic Selain TCP
Up : 128 Kbps
Router MikroTik Down : 256 Kbps Laptop
37
Pembuatan Mangle – mark-packet
Upload Download
30
Pembuatan Queue Tree
31
Kasus Lain
• Memisahkan traffic game dan browsing pada
sebuah warnet / game-net.
• Traffic game dan browsing harus dipisahkan
berdasarkan protocol dan port menggunakan
mangle.
• Kemudian Limitasi dibedakan pada Queue-
Tree
• Kasus ini sudah dibahas lebih detail di artikel
:
– http://mikrotik.co.id/artikel_lihat.php?id=106
40
Contoh Kasus Queue Tree 2
Contoh implementasi jaringan yang memiliki
gateway berbeda antara koneksi Local IIX dan
Internasional.
ether1
Traffic IIX
Up : 5 Mbps
Router MikroTik Down : 5 Mbps Laptop
41
Address-List IIX + OpenIXP
• Untuk membedakan tujuan traffic yang
spesifik maka memerlukan Mangle dan
juga Address-List.
• Adress-List IIX + OpenIXP bisa di
download di :
– http://mikrotik.co.id/getfile.php?nf=n
ice.rsc
– Lalu uplaod via ftp/sftp/winbox
• Import nice.rsc
34
Mangle
• /ip fiewall mangle add
• chain=prerouting action=mark-connection
• new-connection-mark=conn-client-iix passthrough=yes
• dst-address-list=nice src-address=192.168.30.0/24
• /ip firewall mangle add
• chain=prerouting action=mark-packet
• new-packet-mark=packet-client-iix passthrough=no
• connection-mark=conn-client-iix
• /ip fiewall mangle add
• chain=prerouting action=mark-connection
• new-connection-mark=conn-client-int passthrough=yes
• src-address=192.168.30.0/24
• /ip firewall mangle add
• chain=prerouting action=mark-packet
• new-packet-mark=packet-client-int passthrough=no
• connection-mark=conn-client-int
35
36
Conclusion
• Ketika konsumsi bandwidth perlu di control
maka fungsi bandwith management di
Mikrotik bisa menjadi solusi yang cukup
efektif.
• Mikrotik memberikan fleksibilitas dalam
mengimplementasi bandwidth
management di segala kasus dan kondisi.
45
Thank you !!
46