Anda di halaman 1dari 20

KELOMPOK 2

“PELAYANAN GIZI RAWAT


JALAN”
AMELIA RAHMAH
DILA AULIA UTAMI
LINTANG APRILLA ADISTARI
NOOR MINAWATI
RABIATUL ADAWIYAH
ROSYINAH
WIDYA LESTARI
 Latar Belakang
 Pelayanan gizi di rumah sakit adalah pelayanan yang diberikan dan

disesuaikan dengan keadaan pasien berdasarkan keadaan klinis, status

gizi, dan status metabolisme tubuh. Keadaan gizi pasien sangat

berpengaruh pada proses penyembuhan penyakit, sebaliknya proses

perjalanan penyakit dapat berpengaruh terhadap keadaan gizi pasien.

Seringterjadi kondisi pasien yang semakin buruk karena tidak

tercukupinya kebutuhan zat gizi untuk perbaikan organ tubuh. Fungsi

organ yang terganggu akan lebih memburuk dengan adanya penyakit

dan kekurangan gizi. Selain itu masalah gizi lebih dan obesitas erat

hubungannya dengan penyakit degeneratif, seperti diabetes melitus,

penyakit jantung koroner, hipertensi, dan penyakit kanker, memerlukan

terapi gizi untuk membantu penyembuhannya (Depkes, 2013).


 Terapi gizi atau terapi diet adalah bagian dari perawatan
penyakit atau kondisi klinis yang harus diperhtikan agar
pemberiannya tidak melebihi kemampuan organ tubuh
untuk melaksanakan fungsi metabolisme. Terapi gizi harus
selalu disesuaikan dengan perubahan fungsi organ.
Pemberian diet pasien harus dievaluasi dengan diperbaiki

sesuai dengan perubahan keadan klinis dan hasil


pemeriksaan laboratorium, baik pasien rawat inap maupun
rawat jalan. Upaya peningkatan status gizi dan kesehatan
masyarakat baik di dalam maupun di luar rumah sakit,
merupakan tugas dan tanggungjawab tenaga kesehatan,
terutama tenaga gizi (Depkes,2013).
 Pelayanan gizi rawat jalan adalah serangkaian
proses kegiatan asuhan gizi yang
berkesinambungan dimulai dari
asesmen/pengkajian, pemberian diagnosis,
intervensi gizi dan monitoring evaluasi
kepada klin/pasien di rawat jalan. Asuhan
gizi rawat jalan pada umumnya disebut
kegiatan konseling gizi dan dietetic atau
edukasi/penyuluhan gizi
PELAYANAN GIZI RAWAT JALAN
 Pengertian
 Pelayanan gizi rawat jalan meliputi kegiatan konseling
individual seperti : pelayanan konseling gizi dan dietetik di unit
rawat jalan. Setiap pasien rawat jalan di catat dalam buku
registrasi pasien rawat jalan. Proses asuhan gizi pasien rawat
jalan di dokumentasikan dalam catatan terintegrasi rawat jalan.
Setiap kegiatan edukasi dan konseling yang di sampaikan wajib
dituliskan dalam Form edukasi pasien, dilengkapi dengan nama
dan tanda tangan pemberi dan penerima edukasi.

 Asuhan gizi rawat jalan adalah kegiatan pelayanan gizi yang


berkesinambungan dimulai dari perencanaan diet, pelaksanaan
konseling diet hingga evaluasi rencana diet kepada klien atau
pasien rawat jalan.
 Tujuan

Memberikan pelayanan kepada klien/pasien rawat jalan

atau kelompok dengan membantu mencari solusi masalah

gizinya melalui saran gizi mengenai jumlah asupan

makanan yang sesuai, jadwal makan dan cara makan,jenis

diet dengan kondisi kesehatannya.

 Sasaran
 Pasien dan keluarga

 Kelompok pasien dengan masalah gizi yang sama

 Individu pasien yang datang atau dirujuk

 Kelompok masyarakat rumah sakit yang dirancang secara periodik oleh

rumah sakit
Mekanisme Kegiatan
Mekanisme pasien berkunjung untuk mendapatkan asuhan gizi di rawat
jalan berupa konseling untuk pasien dan keluarga serta penyuluhan gizi
untuk kelompok adalah sebagai berikut gizi :
1. Konseling Gizi

 Pengertian
 Konseling gizi adalah serangkaian kegiatan sebagai proses komunikasi
dua arah yang dilaksanakan oleh Ahli Gizi / Dietisien untuk
menanamkan dan meningkatkan pengertian, sikap, dan perilaku pasien
dalam mengenali dan mengatasi masalah gizi sehingga pasien dapat
memutuskan apa yang akan dilakukannya.
 Berdasarkan hasil pemeriksaaan fisik, antropometri, laboratorium dan
pemeriksaaan lainnya, kemudian dokter menentukan apakah pasien
perlu terapi diet atau tidak. Pasien yang tidak memerlukan terapi diet,
maka pasien hanya akan mendapat penyuluhan gizi umum dan
makanan sehat untuk diri dan keluarganya, dalam upaya
mempertahankan dan meningkatkan keadaan kesehatan dirinnya dan
lingkungannya. Sedangkan pasien yang memerlukan terapi diet, akan
dikirim ke klinik gizi untuk memperoleh penyuluhan/konseling tentang
diet/terapi yang ditetapkan dokter. Proses selanjutnya mengikuti
prosedur dari klinik tersebut.
 Tujuan Konseling Gizi
 Tujuan konseling gizi yaitu memberikan

pelayanan kepada klien/pasien rawat jalan atau


kelompok dengan membantu mencari solusi
masalah gizinya melalui nasihat gizi mengenai
jumlah asupan makanan yang sesuai, jenis diet
yang tepat, jadwal makan dan cara makan, jenis
diet dengan kondisi kesehatannya. Sasaran
kegiatan ini yaitu pasien dan keluarga atau
individu pasien yang datang atau dirujuk
(Kemenkes RI, 2013).
Mekanisme pasien berkunjung untuk mendapatkan asuhan gizi di rawat jalan berupa
konseling adalah sebagai berikut:

1. Pasien datang keruang konseling gizi dengan membawa atau tanpa surat rujukan dokter
dari poliklinik yang ada di rumah sakit atau dari luar rumah sakit
2. Dietisien melakukan asesmen gizi dimulai dengan pengukuran antropometri pada pasien
yang belum ada data TB, BB
3. Dietisien melanjutkan asesmen/pengkajian gizi berupa anamnesa riwayat makan, riwayat
personal, membaca hasil pemeriksaan laboratorium dan fisik klinis (bila ada). Kemudian
menganalisis semua data asesmen gizi
4. Dietisien menetapkan diagnosis gizi
5. Dietisien memberikan intervensi gizi berupa edukasi dan konseling dengan langkah
menyiapkan dan mengisi leaflet diet sesuai penyakit dan kebutuhan gizi pasien serta
menjelaskan tujuan diet, jadwal, jenis, jumlah bahan makanan sehari menggunakan alat
peraga food model, menjelaskan tentang makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan,
cara pemasakan dan lain-lain yang disesuaikan dengan pola makan dan keinginan serta
kemampuan pasien
6. Dietisien menganjurkan pasien untuk kunjungan ulang, untuk mengetahui keberhasilan
intervensi (monev) dilakukan monitoring dan evaluasi gizi
7. Pencatatan hasil konseling gizi dengan format ADIME (Asesmen, Diagnosis, Intervensi,
Monitoring & Evaluasi) dimasukkan ke dalam rekam medik pasien atau disampaikam ke
dokter melalui pasien untuk pasien di luar rumah sakit dan diarsipkan di ruang konseling
8. Dietisien melakukan pencatatan data pasien dalam buku registrasi
9. Pemberdayaan pelayanan gizi konseling atau pelayanan gizi rawat jalan merupakan
serangkaian proses kegiatan asuhan gizi yang berkesinambungan dimulai dari
assessmen/pengkajian, pemberian diagnosis, intervensi gizi dan monitoring evaluasi
kepada klien/pasien di rawat jalan (Kemenkes RI, 2013).
 Faktor dan aspek yang mempengaruhi pelaksanaan konseling gizi
 Faktor-faktor yang mempengaruhi jalannya konseling gizi hubungannya

dengan kepuasan pasien berkaitan dengan karakteriktik pasien seerti umur,

pendidikan, jenis kelamin dan pekerjaan. Adapun aspek-aspek dalam

pelaksanaan konseling gizi dapat diketahui dari hasil penelitian Deri (2000),

bahwa mutu konseling gizi rata-rata 99,7% (sangat memuaskaan) yang

terdiri dari aspek penampilan sebesar 100%, prosedur pelayanan sebesar

99,7%, dan sikap pelayanan petugas sebesar 96,7%. Berdasarkan penelitian

Martiana (2006) menunjukan bahwa tingkat kepuasan terhadap konselor

100% terhadap metode 89,7% puas, terhadap materi 98,5% puas, terhadap

media 91,2% puas, terhadap tempat 89,7% puas, terhadap lama konseling

gizi 80,9% puas dan terhadap frekuensi kunjungan ahli gizi (konselor) 66,2%

puas. Pelayanan konseling gizi yang baik apabila pelayanan tersebut handal,

canggih, modern, lengkap dan cepat dalam mereson pasien serta lokasi

yang mudah dijangkau dan strategis (Kotler, 2000).


2. Penyuluhan Gizi

 Pengertian
 Penyuluhan atau edukasi gizi adalah serangkaian kegiatan

penyampaian pesan-pesan gizi untuk menanamkan dan


meningkatkan pengertian sikap dan perilaku diet sehat bagi pasien
dan keluarganya. Dalam suatu penyuluhan diperlukan evaluasi
dengan tujuan untuk mengukur keberhasilan tujuan penyuluhan.
Indikator atau kriteria yang akan dievaluasi disesuaikan dengan
tujuan penyuluhan/ keinginan penyelenggara (Kemenkes, 2013).
 Tujuan penyuluhan

 Tujuan penyuluhan ialah sebagai acuan penerapan langkah-langkah

untuk menyampaikan pesan-pesan gizi agar :


 Terjadi perubahan perilaku sehat dan sadar gizi.
 Pasien memahami bahwa terapi gizi sangat membantu proses

pemulihan, pemeliharaan, perbaikan kesehatan optimal.


 Pasien bisa mandiri menjaga kesehatannya.
Persiapan penyuluhan :
Menentukan materi sesuai kebutuhan

Membuat susunan/outline materi yang akan disajikan

Merencanakan media yang akan digunakan

Pengumuman jadwal dan tempat penyuluhan

Persiapan ruangan dan alat bantu/media yang dibutuhkan


Pelaksanaan Penyuluhan Gizi :

Dietisien
Peserta mengisi
menyampaikan
daftar hadir Tanya jawab
materi
(absensi)
penyuluhan
Prosedur menurut RS Kariadi
1. Menyiapkan atau membuat undangan.
2. Mengirim undangan.
3. Menyiapkan ruangan (kursi untuk audien).
4. Membuat bon OHP ke Instalasi Rawat Jalan.
5. Memasang OHP dan layar, cek fokus.
6. Menyiapkan microphone dan tape, cek volume suara.
7. Menyiapkan materi penyuluhan di atas meja
penyuluhan.
8. Membuat dan menyiapkan daftar hadir audien.
9. Melakukan penyuluhan.
10. Memberi waktu untuk tanya jawab.
Prosedur menurut RS Kariadi
Menyiapkan
Menyiapkan atau
atau membuat
membuat undangan
undangan

Mengirim
Mengirim undangan
undangan

Menyiapkan
Menyiapkan ruangan
ruangan (kursi
(kursi untuk
untuk audien)
audien)

Membuat
Membuat bon
bon OHP
OHP ke
ke Instalasi
Instalasi Rawat
Rawat Jalan
Jalan

Memasang
Memasang OHP
OHP dan
dan layar,
layar, cek
cek fokus
fokus

Menyiapkan
Menyiapkan microphone
microphone dan
dan tape,
tape, cek
cek volume
volume suara.
suara.

Menyiapkan
Menyiapkan materi
materi penyuluhan
penyuluhan di
di atas
atas meja
meja penyuluhan
penyuluhan

Membuat
Membuat dan
dan menyiapkan
menyiapkan daftar
daftar hadir
hadir audien
audien

Melakukan
Melakukan penyuluhan
penyuluhan

Memberi
Memberi waktu
waktu untuk
untuk tanya
tanya jawab
jawab
 Evaluasi Penyuluhan Gizi
 Terdapat tiga jenis evaluasi yang dapat dilakukan, yaitu:
 a)   Evaluasi Awal adalah penilaian yang dilakukan sebelum berlangsungnya

penyuluhan. Penilaian dapat dilakukan terhadap ketepatan waktu berlangsungnya

penyuluhan, sasaran, tempat penyuluhan, dan alat bantu/media yang dibutuhkan.


 b)   Evaluasi proses adalah penilaian yang dilakukan pada saat penyuluhan

berlangsung. Penilaian dapat dilakukan dengan cara mengamati situasi/kondisi

saat penyuluhan berlangsung dan mengamati antusiasme audiens. Tingkat

antusiasme audiens dapat dinilai dengan mengamati partisipasi audiens dalam

mengajukan pertanyaan.
 c)   Evaluasi akhir adalah penilaian yang dilakukan setelah penyuluhan berakhir.

Penilaian dalam evaluasi akhir biasanya disesuaikan dengan tujuan diadakannya

penyuluhan yaitu untuk meningkatkan pengetahuan audiens mengenai materi

yang disampaikan. Penilaian pengetahuan audiens dapat dilakukan dengan cara

memberikan pertanyaan kepada audiens mengenai materi penyuluhan yang telah

disampaikan (Maulana, 2007).


3. Penyelenggaraan makan pada pasien/klien rawat jalan

Untuk penyelenggaraan makan di RS bagi


pasien rawat jalan dilakukan bisa dalam
bentuk catering dan konselor menyarankan
menu untuk diterapkan di rumah. Catering
biasanya dilakukan untuk pasien yang masih
dalam tahap pemulihan namun harus
memakan makanan yang jika memungkinkan
rumah sakit yang akan menyediakan.
 Kesimpulan
 Pelayanan gizi rawat jalan meliputi kegiatan

konseling gizi, penyuluhan gizi, serta


penyelenggaraan makanan. Penyelenggaraan
makanan rawat jalan bisa dilakukan dalam
bentuk catering dan konselor menyarankan
menu untuk diterapkan di rumah
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai