Anda di halaman 1dari 22

Pengolahan Limbah B3

Disampaikan
Oleh :

Incinerat
or
2021
Definisi Pengolahan Limbah
B3
 Pengolahan limbah B3, adalah proses
untuk mengubah karakteristik dan
komposisi limbah B3 untuk
menghilangkan dan/atau mengurangi
sifat bahaya dan/atau sifat racun.
Persyaratan Umum Pengolahan Limbah B3
 Pemenuhan kelengkapan administrasi dan teknis perizinan
 Prinsip aman bagi kesehatan manusia dan lingkungan
 Mengetahui Jenis, jumlah, karakteristik dan komposisi atau kandungan limbah
B3 yang akan diolah.
 Menyampaikan Hasil analisis laboratorium terhadap limbah yang akan
diolah (misal : hasil analisis : total konsentrasi logam berat,
unsur halogen, nilai kalori).
 Perlakuan limbah B3 sebelum diolah.
 Menyampaikan Proses kegiatan pengolahan Limbah B3.
 Melakukan pengelolaan limbah B3 (sisa/residu) yang dihasilkan dari kegiatan
pengolahan limbah B3.
 Memiliki alat pengendali pencemaran udara dan air.
 Melakukan pemantauan/monitoring kinerja alat pengendali pencemaran dan
pemenuhan baku mutu air limbah serta TBT (trial burn test) untuk pemenuhan
baku mutu emisi udara dan ambient.
 Melakukan uji emisi tambahan parameter dioxin dan furan dengan frekuensi 1
x dalam 3 (tiga) tahun apabila limbah yang diolah mengandung unsur halogen
dan wajib memenuhi baku mutu sebagaimana Kepdal 03/bapedal/09/1995.
PENGOLAHAN LIMBAH B3
TUJUAN:
untuk mengurangi, memisahkan, mengisolasi
dan atau menghancurkan sifat/kontaminan yang
berbahaya

JENIS PENGOLAHAN :
– Pengolahan secara fisika – kimia
– Pengolahan secara biologi
– Pengolahan secara thermal
Jenis Pengolahan Limbah B3 :
• Pengolahan Secara Fisika/Kimia :
– Stabilisasi/Solidifikasi
– Filtrasi & Separasi
– Reduksi & Oksidasi
– Evaporasi

• Pengolahan Secara Biologi :


– Aerobic/An-aerobic Digestion
– Composting

• Pengolahan Secara Termal :


– Insinerasi Tanur Putar
– Insinerasi Tanur Semen
– Insinerasi Katalitik
– Peleburan Gelas
– Oksidasi Termal
Pengolahan Limbah B3 :
Proses Stabilisasi
Peraturan Pemerintah No.18/1999 dan
Kepdal No. Kep-03 &04/BAPEDAL/09/1995

Proses STABILISASI limbah B3 :


• menghilangkan/mengurangi potensi racun dan kandungan B3
• melalui upaya memperkecil/membatasi daya larut, pergerakan/
penyebaran dan daya racunnya
• sebelum dilakukan penimbunan dalam landfill limbah B3
• umumnya dilakukan untuk limbah an-organik
• kriteria pengujian & baku mutu :
– Uji TCLP
– Uji Compressive Strength
– Uji Paint Filter
Pengolahan Limbah B3 :
Proses Stabilisasi
• Contoh reaksi presipitasi : stabilisasi polutan Hg dan Cr

• Hg++ + S= HgS
• Cr6+ + 3 e Cr3+
• Cr3+ + 3 OH- Cr(OH)3

• Tahapan proses kimia/fisika sangat kompleks, namun operasi sederhana


• Produk stabilisasi merupakan suatu ikatan massa monolit dengan struktur
yang masif
• TCLP = Toxicity Characteristic Leaching Procedure
Ekstrasi secara dinamik selama 18 jam oleh pelarut buffer pada pH tertentu
(US-EPA Method No. 1311)
PENGOLAHAN
PENGOLAHAN SECARA
SECARA FISIKA-KIMIA
FISIKA-KIMIA
YANG
YANG HARUS
HARUS DIPERHATIKAN
DIPERHATIKAN
PENENTUAN
PENENTUAN JENIS
JENIS
Limbah organik dan anorganik

PERSYARATAN:
PERSYARATAN:
 Lokasi
 Metoda/proses
 Penanganan limbah yang dihasilkan
 Pengendalian pencemaran air dan emisi udara
 SOP
 Operator
 Sistem tanggap darurat
Pengolahan Limbah B3 :
Proses reaksi kimia/fisika :
• pH control
• redox potential control
• precipitation (carbonate, sulfide, silicate)
• adsorption
• chemisorption
• passivation
• ion exchange
• diadochy
• reprecipitation
• encapsulation (micro & macro-encapsulation)
PENGOLAHAN
PENGOLAHAN SECARA
SECARA BIOLOGI
BIOLOGI
 Mengacu kepada KepMen 128/2003
 Detoksifikasi atau penurunan kadar
polutan dengan agen biologii
 Persyaratan material yang diolah
 Persyaratan konstruksi pengolahan
 Persyaratan operasional
Water ing
Contaminated Soil
Bioremediation Zone

 Target kriteria akhir pengolahan Compacted Clay Water Pump

 Penanganan bahan hasil olahan


 Pemantauan bahan hasil olahan
 Pelaporan 6 bulan sekali
Pengolahan Limbah B3
Secara Thermal Dengan Incinerator
Pengolahan Limbah B3 secara Thermal (Incinerator)
PRINSIP:
PRINSIP:

Pengolahan
Pengolahan limbah
limbah dengan
dengan cara
cara pemberian
pemberian
panas
panas pada
pada suhu
suhu tinggi
tinggi (Self
(Self destructions)
destructions)

PERSYARATAN:
PERSYARATAN:

–– Limbah
Limbah :: pada
pada umumnya
umumnya untuk
untuk senyawa
senyawa organik,
organik, flash
flash point
point << 40
40ooCC
–– Insinerator
Insinerator :: tipe,
tipe, suhu
suhu pembakaran,
pembakaran, waktu
waktu tinggal,
tinggal, tinggi
tinggi stack,
stack, air
air supply,
supply,
bahan
bahan bakar
bakar
–– Emisi
Emisi memenuhi
memenuhi baku baku mutu
mutu
–– Effisiensi
Effisiensi pembakaran
pembakaran
–– DRE
DRE dan
dan dioxin
dioxin (hanya
(hanya untuk
untuk yang
yang membakar
membakar POHCs)
POHCs)
–– Perkiraan
Perkiraan dampak
dampak terhadap
terhadap udara
udara ambient
ambient
Persyaratan Pengolahan limbah B3 dengan Incinerator
 
pemenuhan aspek teknis alat pengendali pencemaran udara:
cerobong, lubang sampel, platform, tangga, alat pengendali
pencemaran udara, suhu ruang bakar, sistem umpan
Apabila sludge dibakar, maka kandungan air harus sama atau
lebih kecil dari 10 % (consistency).
Hasil uji Trial Burn Test (TBT) wajib memenuhi baku mutu emisi
sebagaimana Kepdal 03/Bapedal/ 09/1995
Melakukan uji emisi tambahan parameter dioxin dan furan
dengan frekuensi 1 x dalam 5 (lima) tahun dan wajib memenuhi
baku mutu sebagaimana Kepdal 03/bapedal/09/1995 (untuk
limbah B3 yang mengandung halogen)
Melakukan pengelolaan limbah B3 (abu) yang dihasilkan dari
kegiatan incineraor limbah B3.
Dalam pelaksanaannya wajib melaporkan ke KLH dengan
melampirkan neraca limbah B3.
PERSYARATAN TEKNIS PENGOLAHAN LIMBAH B3
SECARA THERMAL (INSINERATOR)

• Kesesuaian spesifikasi insinerator dengan karakteristik dan


jumlah limbah B3
• Memenuhi effisiensi pembakaran (EP) minimal 99,99%
• Memenuhi effisiensi penghancuran dan penghilagan /DRE
(Destruction Removal Effisiency):
- Principle Organic Hazard Constituent (POHCs) 99,99%,
- Polyclhorinated Biphenils (PCBs) 99,9999%,
- Polyclorinated Dibenzofurans 99,9999%
- Polyclhorinated Dibenzo-P-dioxins 99,9999%
Pengolahan Secara Destruksi Termal :
Insinerator Limbah B3

Win - Wout
DRE = ------------------ x 100%
Win

DRE = Destruction & Removal Efficiency


Win= laju alir masa umpan masuk insinerator
Wout = laju alir masa umpan keluar insinerator

Parameter Baku Mutu DRE


----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

POHCs 99.99%
PCBs 99.9999%
PCDFs 99.9999%
PCDDs 99.9999%
INCINERATOR EFFICIENCY AND REQUIREMENT
C. Test Burn & Emission Monitoring
 Test Burn & Emission Monitoring shall be conducted before the incinerator is
in operation to demonstrate the reliability of the incinerator
 DRE and CE Determination :

POHC in
POHC out
W in W out

Win – Wout where


DRE = Destruction and Removal Efficiency
DRE = x 100% Win = Mass flow of POHC in
Win Wout = Mass flow of POHC out

CO2 where
CE = x 100% CE = Combustion Efficiency
CO2 + CO CO2 = CO2 concentration at the exhaust gas
CO = CO concentration at the exhaust gas
SOP PENGOLAHAN LIMBAH B3
SECARA THERMAL (INSINERATOR)
• setiap tahapan pengolahan limbah B3 dengan incinerator wajib mengikuti
Standard Operating Procedure (SOP) yang telah ditetapkan;
• setiap limbah B3 yang akan diumpankan ke dalam insinerator harus
mengacu kepada kriteria limbah B3 yang boleh di incinerasi (sesuai
dengan jenis dan karakteristik yang ditetapkan);
• pada setiap pengumpanan awal limbah B3 harus dalam kondisi suhu ruang
bakar pertama insinerator minimum 900 oC dan ruang bakar kedua
minimum 1.000 oC;
• pada pengumpanan limbah B3 berikutnya harus dipertahankan suhu
ruang bakar pertama minimum 1.000 oC dan ruang bakar kedua minimum
1.200 o C;
• sistem inter lock tetap diaktifkan untuk mengontrol suhu pada ruang bakar
pertama dan ruang bakar kedua tetap stabil dan tidak di bawah suhu
sebagaimana ditetapkan di atas;
• sistem alat pengendali pencemaran udara (wet scrubber) harus diaktifkan
selama alat insinerator dioperasionalkan;
• mencatat setiap jumlah limbah bahan berbahaya dan beracun yang
diumpankan ke dalam insinerator dan residu (abu) yang dihasilkan;
Pengolahan Limbah B3 dengan Insinerator
Post-combustion Chamber
1200 oC for 2 seconds Fuel Burner
Double-Chamber
Pyrolytic Incinerator

Limbah B3

Heat Recovery
System Pyrolytic Chamber
800 - 900 oC
Pengolahan Limbah B3 dengan menggunakan
incenerator

Rotary Kiln
1200 - 1600 oC Waste Feeding system
Pemantauan Kualitas Udara
Insinerator
Parameter Emisi udara yang dikontrol dan BM
No Parameter Kadar Maks (mg/Nm3)
1. Partikulat 50
2. Sulfur Dioksida (SO2) 250
3. Nitrogen Dioksida (NO2) 300
4. Hidrogen Fluorida (HF) 10
5. Hidrogen Klorida (HCl) 70
6. Karbon Monoksida (CO) 100
7. Total Hidrokarbon (sbg CH4) 35
8. Arsen (As) 1
9. Kadmium (Cd) 0,2
10. Kromium (Cr) 1
11. Timbal (Pb) 5
12. Merkuri (Hg) 0,2
13. Thallium (Tl) 0,2
14. Opasitas 10%
15. Dioksin - furan 0,1 ng/Nm3
16. DRE PCDDs/PCDFs/PCBs 99,9999%
17. DRE POHCs 99,99%
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai