Anda di halaman 1dari 80

Perencanaan IPAL

Poppy Sri Lestari, M.T.


Pengolahan Limbah Industri

2021
Pendahuluan
Perencanaan, Pengoperasian dan Pemeliharaan IPAL
EVALUASI & ATURAN
1. Tim Dosen :
1. Poppy Sri Lestari, M.T.
2. Dr. Rosalina, S.T., M.Si.
3. Ahmad Zakaria, M.Si.
4. Endang Sri Lestari, M.Si.
5. Ihsan H. Mauludi, M.T. (Silver Expert)

2. Evaluasi :
– KUIS : 30 %
– Ujian Akhir Blok : 35 %
– Presentasi dan Laporan : 35 %
 
3. Aturan-Aturan :
– KEHADIRAN KULIAH
• 100% hadir
• Jika tidak hadir harus ada alasan jelas, misal sakit ada surat sakit resmi dari dokter
Rencana Perkuliahan
Pertemuan Ke- Pokok Bahasan Pengajar

1 (02/11/2021) Pendahuluan & Bak Ekualisasi, Poppy Sri Lestari


Bak Koagulasi & Flokulasi

2 (04/11/2021) Sedimentasi & Pengolahan Biologi Poppy Sri Lestari

3 (09/11/2021) Bar Screen & Oil & Grease Rosalina

4 (11/11/2021) Grit Trap & Bak Disinfeksi Rosalina

5 (16/11/2021) Pressure Sand Filter Endang Sri Lestari

Activated Carbon Filter &


6 (18/11/2021) Penanganan Sludge
Ahmad Zakaria
Pengoperasian dan Ihsan H. Mauludi
7 (23/11/2021) Pemeliharaan IPAL (Silver Expert)
8 (25/11/2021) KUIS TIM DOSEN

9 (30/11/2021) Diskusi Tugas TIM DOSEN


10 (02/12/2021) Presentasi 2 Kelompok Poppy Sri Lestari & Ahmad Zakaria
11 (07/12/2021) Presentasi 2 Kelompok Rosalina & Endang Sri Lestari
12 (09/12/2020) Presentasi 2 Kelompok Ahmad Zakaria & Endang Sri Lestari
13 (14/12/2021) Diskusi TIM DOSEN
14 (16/12/2021) Ujian Akhir Blok TIM DOSEN
BUKU RUJUKAN
• Kodavasal, Ananth S. 2011. The STP Guide: Design, Operation
and Maintenace. Bangalore: Karnataka State Pollution Control
Board
• Park, Jae K. 1999. Flow Equalization. University of Wisconsin –
Madison: Dept. of Civil and Environmental Engineering.
• Soewondo, Prayatni, dkk. 2009. Pengantar Pengolahan Air
Limbah. Bandung: ITB
• Tchobanoglous, et.al. 1991. Wastewater Treatment and
Disposal. USA: Metcalf & Eddy
• Said, Nusa Idaman. 2017. Teknologi Pengolahan Air Limbah
(Teori dan Aplikasi). Jakarta: Penerbit Erlangga
TUGAS (IKM)
• Debit (Manual/Jurnal) • Tempe
• Karakteristik (Jurnal) • Tahu
• Desain + Perhitungan • Oncom
• Tapioka
• Sagu
• Yoghurt
01 Ruang Lingkup

02 Tujuan
Pendahuluan
03 Estimasi Perhitungan Debit
Ruang Lingkup
 Menentukan proses
pengolahan
 Menentukan ukuran
dan volume IPAL
 Menentukan kinerja
IPAL
 Trouble shooting
 Kelayakan buang
hasil pengolahan
PENGOLAHAN AIR LIMBAH

Ditujukan untuk mengurangi kandungan bahan


pencemar, seperti :

 senyawa organik
 padatan tersuspensi (TSS)
 mikroba patogen
 senyawa organik yang tidak dapat diuraikan
oleh mikroorganisme yang ada di alam
 Senyawa anorganik
MENGAPA LIMBAH HARUS
DIKELOLA
 Limbah berpotensi mencemari lingkungan
 Limbah dapat mengganggu kesehatan
manusia
 Limbah harus dikelola dengan pendekatan
memperkecil dampak
 Upaya yang dilakukan sebaiknya melalui
pendekatan 3 R (reuse, recycle and recovery)
Passive environmental strategies

Dilute & disperse


Reactive environmental strategies

end-of-pipe approaches
Proactive environmental strategies: Cleaner
Production
Pollution Prevention
• Product Modification
• Input Substitution
• Technology Change
• Technical Process
Optimisation
• Improved Operation and
Maintenance
• Improved Production
Management
• Training ※ incentives
• Waste Reuse and
Recycling
PENGOLAHAN AIR LIMBAH
• Klasifikasi Pengolahan Air Limbah
• Aplikasi Metode Pengolahan Air Limbah
• Pemilihan Metode Pengolahan Air Limbah
• Pembiayaan
Manfaat Menghitung Debit dan Volume Air
Limbah Industri
1.Desain IPAL / WWTP yang tepat, efektif, efisien
2.Perancangan Lahan seoptimal mungkin
3.Proses Pembuatan IPAL yang lebih mudah
4.Dasar Perancangan Proses Recycle dan efisiensi air
5.Turut Serta dalam Menjaga kesehatan lingkungan
6.Lebih aman dari LSM, Ormas, Ancaman Penutupan
dari Pemerintah/kawasan dan warga
7.Dasar untuk dapat status ISO dan kemudahaan
Audit
ESTIMASI DEBIT & VOLUME
AIR LIMBAH
• Air Limbah Domestik, dengan asumsi:
– Berapa banyak anggota keluarga?
– Berapa kebutuhan air bersih per orang per
hari? (60 – 100 liter/per/hari)
– Berapa persentase air limbah yang
dihasilkan per orang per hari dari jumlah
kebutuhan air bersih? (60 – 80 %)
Besaran Population Ekuivalen (PE)
ESTIMASI VOLUME AIR LIMBAH
Air Limbah Industri
• Pengukuran dengan metode yang telah
ditetapkan
• Estimasi dari data fasilitas produksi sejenis
• Dihitung dengan data masuk/keluar air
• Dihitung dengan data masuk/keluarnya
substansi dari setiap proses produksi yang
direncanakan
Perhitungan untuk Industri dengan Air sebagai Bahan Baku

Untuk industri yang menggunakan air


sebagai bahan baku seperti :
• Industri Air Minum
• Industri Minuman (Bersoda, berperisa
atau beralkohol).
• Industri makanan jelly dan semacamnya
• Dsb.
Perhitungan untuk Industri dengan Air
sebagai Bahan Baku
• Rasio buangan sekitar 10-30%
• Contoh:
Industri memproduksi minuman @500
mL sebanyak 10.000 botol. Berapa liter
air limbah yang dihasilkan?
Perhitungan
• 500 mL x 10.000 botol= 5000 L
minuman (berarti minimal 70% dari air
total)
• Penggunaan Air:
5.000 x 10/7 = 7200 Liter
Air limbah= 30% x 7200 = 2160 Liter.
• Berasal dari: Flushing mesin, barang
reject, backwash filter, dsb.
Perhitungan Air Limbah Untuk Industri Non Minuman dan Sejenisnya

Beberapa industri yang termasuk dalam


kategori ini antara lain :
• Industri elektronik
• Industri coating dan pengecatan
• Industri Pelapisan Logam
• Industri Minyak dan sejenisnya
• Industri Pengguna panas ; heat
treatment, power plant, dsb.
Perhitungan Air Limbah Untuk Industri Non
Minuman dan Sejenisnya
• Rasio 70-85% sebagai nilai air yang
terbuang dari proses
• Dari 100 liter persekali proses  dibuang
sekitar 85 liter air (maksimal).
• Sisanya yang 15 liter akan terbuang lewat
percikan, penguapan, terbawa angin,
menempel, tumpah ataupun bocor.
 Perlu Neraca Air
Potensi Air Limbah Sampingan

Air limbah yang tidak dihasilkan dari


kegiatan industri atau produksi utama,
yaitu:
• Kegiatan Mandi, Cuci dan Kakus
• Kegiatan Memasak
Perhitungan
• Kegiatan Toilet (Buang Air) : 30 – 50
Liter/orang
• Kegiatan Cuci : 30 Liter/Kendaraan
• Kegiatan Masak : 5 Liter/Porsi (ini sudah
menghitung cuci piring)
• Kegiatan Siram Taman : 3 Liter/m2 taman
• Air terbuang sia-sia : max. 5% dari debit
air total terpakai.
01 PRE - TREATMENT

PERENCANAAN 02 BAK EKUALISASI

03 BAK KOAGULASI - FLOKULASI


Pengolahan Awal (Pre-treatment)
• Tujuan: menghilangkan materi-materi kasar, pemisahan air
dari benda mengapung, melayang dan mengendap.
• Proses pengolahan: fisika
• Contoh pengolahan/peralatan:
– Bar Screen
– Grit Removal
– Flotation Unit
– Comminution
Bar Screen
Grit Removal/Chamber
Flotation
Comminution
Bak Ekualisasi
Perencanaan, Pengoperasian dan Pemeliharaan IPAL
Ekualisasi
Tujuan proses equalisasi untuk mengolah limbah industri adalah
:
• Mengurangi fluktuasi bahan organik yang diolah untuk
mencegah shock loading pada proses biologis.
• Mengontrol pH atau meminimumkan kebutuhan bahan kimia
yang diisyaratkan untuk proses netralisasi.
• Meminimumkan aliran pada proses pengolahan fisik – kimia
dan mengetahui rata-rata kebutuhan bahan kimia.
• Memberikan kapasitas untuk mengontrol aliran limbah.
• Mencegah tingginya konsentrasi bahan berbahaya yang
masuk pada proses pengolahan biologis.
Volume Bak Equalisasi (1)
Untuk menyamakan laju alir (debit), maka dapat
dihitung volume bak equalisasi dengan:
• Memplot kumulatif debit fluktuatif harian
terhadap periode waktu pada grafik dan
dibuat linier pada grafik (Ripple Diagram
method)
• Metode Perhitungan
Volume yang Dibutuhkan
Debit Pola A Debit Pola B

Kumulatif Inflow mass


Debit diagram
Cumulative inflow volume, m3

fluktuatif
harian V2
Rata-rata
Debit Harian Average daily
flowrate
V1

Volume V1
Equalisasi Required
yang equalization
Dibutuhkan volume
M N M N M
Waktu

Volume Desain= 1,1~1,2  volume secara teori atau 10-20%


lebih besar dari volume teori 37
Q Volume Kumulatif Volume
Waktu
(m3/min) (m3) (m3)
7-8 0.19
8-9 0.35
9-10 0.87
10-11 1.18
11-12 1.02
12-13 0.53
13-14 0.34
14-15 0.42
15-16 0.30
16-17 0.57
17-18 0.87
18-19 1.16
19-20 1.44
20-21 0.76
21-22 0.30
22-23 0.23
23-24 0.27
24-1 0.21
1-2 0.15
2-3 0.27
3-4 0.28
4-5 0.17
5-6 0.21
6-7 0.13
Q Vin (Vi) Kumulatif Vin
Waktu
(m3/min) (m3) (m3)
7-8 0.19 11,40 11,40
8-9 0.35 21,00 32,40
9-10 0.87 52,20 84,60
10-11 1.18 70,80 155,40
11-12 1.02 61,20 216,60
12-13 0.53 31,80 248,40
13-14 0.34 20,40 268,80
14-15 0.42 25,20 294,00
15-16 0.30 18,00 312,00
16-17 0.57 34,20 346,20
17-18 0.87 52,20 398,40
18-19 1.16 69,60 468,00
19-20 1.44 86,40 554,40
20-21 0.76 45,60 600,00
21-22 0.30 18,00 618,00
22-23 0.23 13,80 631,80
23-24 0.27 16,20 648,00
24-1 0.21 12,60 660,60
1-2 0.15 9,00 669,60
2-3 0.27 16,20 685,80
3-4 0.28 16,80 702,60
4-5 0.17 10,20 712,80
5-6 0.21 12,60 725,40
6-7 0.13 7,80 733,20
Metode Perhitungan
Q Vin (Vi)
Waktu
(m3/min) (m3)
7-8 0.19 11,40
8-9 0.35 21,00
9-10 0.87 52,20
10-11 1.18 70,80
11-12 1.02 61,20
12-13 0.53 31,80
13-14 0.34 20,40
14-15 0.42 25,20
15-16 0.30 18,00
16-17 0.57 34,20
17-18 0.87 52,20
18-19 1.16 69,60
19-20 1.44 86,40
20-21 0.76 45,60
21-22 0.30 18,00
22-23 0.23 13,80
23-24 0.27 16,20
24-1 0.21 12,60
1-2 0.15 9,00
2-3 0.27 16,20
3-4 0.28 16,80
4-5 0.17 10,20
5-6 0.21 12,60
6-7 0.13 7,80
Vout Kumulatif ds
ds (m3)
Waktu (Volume Rata-rata) (∑ds (Vs))
(m3) Vin - Vout (m3)
7-8
8-9
9-10
10-11
11-12
12-13
13-14
14-15
15-16
16-17
17-18
18-19
19-20
20-21
21-22
22-23
23-24
24-1
1-2
2-3
3-4
4-5
5-6
6-7
Vout ds (m3) ∑ds (Vs)
Waktu
(m3) Vin - Vout (m3)
7-8 30,55 -19,15 -19,15
8-9 30,55 -9,55 -28,70
9-10 30,55 21,65 -7,05
10-11 30,55 40,25 33,20
11-12 30,55 30,65 63,85
12-13 30,55 1,25 65,10
13-14 30,55 -10,15 54,95
14-15 30,55 -5,35 49,60
15-16 30,55 -12,55 37,05
16-17 30,55 3,65 40,70
17-18 30,55 21,65 62,35
18-19 30,55 39,05 101,40
19-20 30,55 55,85 157,25
20-21 30,55 15,05 172,30
21-22 30,55 -12,55 159,75
22-23 30,55 -16,75 143,00
23-24 30,55 -14,35 128,65
24-1 30,55 -17,95 110,70
1-2 30,55 -21,55 89,15
2-3 30,55 -14,35 74,80
3-4 30,55 -13,75 61,05
4-5 30,55 -20,35 40,70
5-6 30,55 -17,95 22,75
6-7 30,55 -22,75 0,00
Perbandingan Parameter
• Parameter pencemaran seperti BOD pada air
limbah juga dapat dihomogenkan dengan bak
ekualisasi
• Mengurangi fluktuasi bahan organik yang
diolah untuk mencegah shock loading pada
proses biologis.
BOD5 (So) MBODin (kg) Savg (g/m3) MBODout (kg)
Waktu
(g/m3) So * Vin Savg * Vout
7-8 185
8-9 210
9-10 225
10-11 230
11-12 230
12-13 220
13-14 210
14-15 200
15-16 190
16-17 180
17-18 185
18-19 220
19-20 290
20-21 315
21-22 255
22-23 190
23-24 160
24-1 125
1-2 85
2-3 60
3-4 55
4-5 70
5-6 100
6-7 140
Q Vin (Vi) Vout ∑ds (Vs)
Waktu
(m3/min) (m3) (m3) (m3)
7-8 0,19 11,40 30,55 -19,15
8-9 0,35 21,00 30,55 -28,70
9-10 0,87 52,20 30,55 -7,05
10-11 1,18 70,80 30,55 33,20
11-12 1,02 61,20 30,55 63,85
12-13 0,53 31,80 30,55 65,10
13-14 0,34 20,40 30,55 54,95
14-15 0,42 25,20 30,55 49,60
15-16 0,30 18,00 30,55 37,05
16-17 0,57 34,20 30,55 40,70
17-18 0,87 52,20 30,55 62,35
18-19 1,16 69,60 30,55 101,40
19-20 1,44 86,40 30,55 157,25
20-21 0,76 45,60 30,55 172,30
21-22 0,30 18,00 30,55 159,75
22-23 0,23 13,80 30,55 143,00
23-24 0,27 16,20 30,55 128,65
24-1 0,21 12,60 30,55 110,70
1-2 0,15 9,00 30,55 89,15
2-3 0,27 16,20 30,55 74,80
3-4 0,28 16,80 30,55 61,05
4-5 0,17 10,20 30,55 40,70
5-6 0,21 12,60 30,55 22,75
6-7 0,13 7,80 30,55 0,00
S MBODin (kg) MBODout (kg)
Waktu
(g/m3)
7-8 185 2,11 5,65
8-9 469 4,41 14,32
9-10 -73 11,75 -2,22
10-11 263 16,28 8,05
11-12 242 14,08 7,39
12-13 235 7,00 7,17
13-14 229 4,28 6,99
14-15 220 5,04 6,71
15-16 212 3,42 6,47
16-17 197 6,16 6,00
17-18 190 9,66 5,81
18-19 206 15,31 6,29
19-20 245 25,06 7,47
20-21 260 14,36 7,96
21-22 260 4,59 7,94
22-23 254 2,62 7,77
23-24 245 2,59 7,48
24-1 234 1,58 7,15
1-2 223 0,77 6,81
2-3 198 0,97 6,04
3-4 172 0,92 5,24
4-5 157 0,71 4,80
5-6 144 1,26 4,39
6-7 143 1,09 4,36
Perbandingan

MBODin (kg) MBODout (kg)


FLOW (Unequalized BOD) (Equalized BOD)

MIN

AVG

MAX
Perbandingan

MBODin (kg) MBODout (kg)


FLOW (Unequalized BOD) (Equalized BOD)

MIN 0,71 -2,22

AVG 6,50 6,50

MAX/Peak 25,06 14,32


Pencampuran selalu diberikan pada proses
equalisasi dan untuk mencegah pengendapan zat
padat pada dasar bak. Pada proses pencampuran,
oksidasi dapat mengurangi bahan organik atau
BOD oleh udara dalam air limbah dari proses
pencampuran dan aerasi.

Metode yang digunakan pada proses


pencampuran antara lain :
• Distribution of inlet flow and baffle
• Turbine mixing
• Diffused Air Aeration
• Mechanical Aeration
Pengadukan

52
Operasional
• Pengadukan: aerasi atau peralatan mekanikal
• Aerasi:
– DO - min. 1 mg/L;
– Rata2 suplai udara - min. 0.16 L/m3∙detik dari
kapasitas penyimpanan atau
– Aerasi 0,01-0,015 m3 udara/m3 limbah/menit
– Pengadukan 0,004-0,0088 kw/m3
– Kedalaman Tangki Maksimum 2 m

53
Volume Bak Ekualisasi (2)
• Tentukan waktu tinggal dalam Bak (HRT) = 4 – 8
Jam
• Volume bak yang diperlukan (m3) = HRT/24
(hari) x Q (m3/hari)
• Dimensi bak :
– Kedalaman bak
– Lebar bak dan panjang bak; atau Diameter Bak
– Tinggi ruang bebas
• Cek : Volume efektif dan HRT
Desain Bak Ekualisasi
Konstruksi
 Material konstruksi: batu bata, beton, atau baja

 Tambahan: fasilitas untuk mengeluarkan solids dan


lemak, emergency overflow jika ada kegagalan pompa,
alat penyisih material terapung atau busa

56
Equalization Tank

57
NO. PERMASALAHAN PENYEBAB
1.   Pencampuran/ aerasi - Kesalahan desain
yang tidak cukup - Kesalahan rekayasa
2. Timbul bau yang - Kesalahan desain
menyengat - Kesalahan rekayasa
3.  Kapasitas yang tidak Kesalahan desain
memadai untuk
menampung waktu
aliran puncak
4.  Kapasitas penggunaan Perawatan yang kurang
berkurang akibat baik
akumulasi padatan
Bak Koagulasi & Flokulasi
Perencanaan, Pengoperasian dan Pemeliharaan IPAL
PENGHILANGAN PARTIKEL DAN KEKERUHAN

• Koagulasi & Flokulasi


• Flotasi & Sedimentasi
KOAGULASI DAN FLOKULASI

KOAGULAN
PAC, ALUM, Ferichlorida, Ferosulfat
Pemilihan koagulan tergantung pada
• pH limbah, setiap koagulan mempunyai
pH optimum
• Karakteristik limbah
• Fungsi
• Harga
• Volume lumpur
Dosis Koagulan
Vv = Q x Rs x (100/C) x 10-3
Keterangan:
• Vv = dosis volumetric koagulan (L/jam)
• Q = laju alir (m3/jam)
• Rs = dosis koagulan yang diharapkan (ppm)
• C = Konsentrasi larutan koagulan (%)
Catatan:
Konsentrasi Larutan Alum untuk:
• Instalasi kecil : 5 – 10 %
• Instalasi besar : 20 – 30 %
Mixing Device
Mixing Device
Detention Time dan Gradient Velocity
Tipikal
1. Air Bersih
Detention Time:
• Koagulasi : 1 – 5 Menit
• Flokulasi : 15 – 30 Menit

Gradient Velocity
• Koagulasi : 700 – 1000/s
• Flokulasi : 10 – 75/s

Sumber: Teknologi Pengolahan Air Limbah, Teori dan Aplikasi (Nusa


Idaman Said, 2017)
Thank You
See You in The Next Chapter

Anda mungkin juga menyukai