Anda di halaman 1dari 7

GAMBARAN PENINGKATAN FUNGSIONAL PASIEN

BELL’S PALSY SETELAH PEMBERIAN KOMBINASI


TRANSCUTANEOUS ELECTRICAL NERVE
STIMULATION (TENS) DAN EXERCISE:LITERATUR
REVIEW

Adinda Sofiaputri
Program Studi Sarjana Fisioterapi, Universitas Muhammadiyah
Pekajangan Pekalongan
PENDAHULUAN

Bell’s Palsy merupakan merupakan kelemahan atau kelumpuhan


akut pada nervus fasialis perifer yang tidak diketahui sebabnya
(Mujaddidah,2017. Insiden Bell’s palsy sekitar 40-70% dari
semua kelumpuhan saraf fasialis perifer akut, prevalensi rata-rata
berkisar antara10-30% per 100.000 populasi per tahun.
(Munilson,dkk 2012).
TUJUAN

Untuk menganalisis Gambaran Peningkatan


Fungsional Pasien Bell’s Palsy Setelah Pemberian
Kombinasi Transcutaneous Electrical Nerve
Stimulation (TENS) dan Exercise.
METODE

Penelitian ini adalah penelitian ini menggunakan analisis literature review


dengan metode PICO, pencarian artikel melalui PubMed (1), Google
Scholar (4). Articels diperoleh 5 artikel yang direview dan menggunakan
instrument alat ukur skala House-Brackmann (SHB) untuk menilai
pemulihan fungsional otot wajah pada Bell’s Palsy, dengan jumlah
responden 119 .
HASIL
KARAKTERISTIK RESPONDEN BERDASARKAN DISTRIBUSI FREKUENSI
HASIL ANALISA DATA PENINGKATAN FUNGSIONAL PADA PASIEN BELL’S PALSY
KESIMPULAN

1. Hasil analisis literature review pada 5 (lima) artikel, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa berdasarkan

karakteristik variabel respendon, jenis kelamin laki-laki berisiko mengalami Bell’s palsy yaitu 29 (52,7%)

dibandingkan dengan jenis kelamin perempuan yaitu 26 (47,3%).

2. Pemulihan fungsional pada Bell’s palsy dari nilai mean pre test dan nilai post test, dapat diketahui bahwa

rata-rata pre test 5,19 dan rata-rata post test 3,65.

3. Peningkatan pemulihan fungsional pada pasien bell’s palsy setelah pemberian TENS dengan kombinasi

Exercise dengan metode massage

Anda mungkin juga menyukai