Anda di halaman 1dari 10

TUGAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Oleh :
DELFI RAMADHINI
1520312018

Dosen :
Dr. Dr. Masrul, M.Sc, Sp.GK

PROGRAM STUDI ILMU BIOMEDIK


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2016
1. Bagaimana mencapai kemandirian
individu/keluarga?

 Individu/keluarga yang mandiri adalah seseorang yang memiliki


potensi untuk mampu memecahkan masalah-masalah gizi yang
dihadapi, dan sanggup memenuhi kebutuhannya dengan tidak
menggantungkan hidup mereka pada bantuan pihak luar, baik
pemerintah maupun organisasi-organisasi non-pemerintah.
 Agar individu/keluarga dapat mandiri di bidang gizi tentu hal ini
harus berasal dari diri individu itu sendiri. Namun
individu/kelurga yang mampu mandiri tersebut dipengaruhi
berbagai faktor, baik dari diri sendiri, orang sekitar maupun
pemerintah.
 Masyarakat
 Warga masyarakat harus mau bahu membahu menolong siapa saja yang
membutuhkan pertolongan agar dapat menjangkau fasilitas kesehatan yang
sesuai kebutuhan dalam waktu sesingkat mungkin. 
 Pengambilan keputusan khususnya yang menyangkut tata cara
pelaksanaan kegiatan guna pemecahan masalah kesehatan yang ada di
masyarakat hendaknya di serahkan kepada masyarakat, pemerintah atau
tenaga kesehatan hanya bertindak sebagai fasilitator
 Pemerintah
 Memampukan individu tersebut dengan memberikan ketrampilan malalui
penyuluhan pendidikan, pelatihan, dan meningkatkan kesadaran, kemauan
dan kemampuan untuk hidup bersih dan sehat.
 Setiap individu, keluarga dan masyarakat melalui kegiatan, proyek,
program kesehatan difasilitasi agar mampu mengambil keputusan yang
tepat ketika membutuhkan pelayanan kesehatan.
 Fasilitas pelayanan kesehatan yang ada perlu terus diberdayakan agar
mampu memberikan pertolongan kesehatan yang berkualitas, terjangkau,
sesuai dengan norma sosial budaya setempat serta tepat waktu.
2. Bagaimana kesehatan dan gizi menjadi
kebutuhan individu/ keluarga?

 Agar kesehatan dan gizi dapata menjadi kebutuhan individu yaitu dengan
peningkatan pengetahuan dan penigkatan perilaku.
 Peningkatan pengetahuan dapat berupa pengenalan penyakit terutama
penyakit menular dan tidak menular, pengetahuan tentang gizi, makanan /
menu sehat, baik secara kuantitas maupun kualitas, termasuk pula berbagai
akibat atau penyakit yang timbul dari kesalahan gizi, pengetahuan tentang
higiene dan sanitasi dasar termasuk rumah sehat, sumber air bersih,
pembuangan sampah serta berbagai isu kesehatan lingkungan, pengetahuan
mengenai bahan-bahan berbahaya termasuk bahaya rokok, dan berbagai zat
adiktif/narkotik, dsb.
 Perilaku hidup sehat masyarakat sejak usia dini perlu ditingkatkan melalui
berbagai kegiatan penyuluhan dan pendidikan kesehatan, agar menjadi bagian
dari norma hidup dan budaya masyarakat. Peran masyarakat dalam
pembangunan kesehatan terutama melalui penerapan konsep Pembangunan
Kesehatan Masyarakat tetap didorong dan bahkan dikembangkan untuk
menjamin terpenuhinya kebutuhan kesehatan serta kesinambungan upaya
kesehatan.
3. Apa yang kurang dilakukan sehingga
kemandirian tidak menuju lingkaran
emas?
 Kurangngnya kesadaran dalam menumbuhkan dan melibatkan
dalam mengorganisir diri untuk kemajuan dan kemandirian
bersama;
 Terabaikannya kondisi sekitar kehidupan kaum rentan, miskin
dengan kegiatan-kegiatan peningkatan pemahaman, peningkatan
pendapatan dan usaha-usaha kecil diberbagai bidang ekonomi
kearah swadaya;
 Kurangnya kemampuan dan kinerja kelompok-kelompok
swadaya dalam keterampilan teknis dan manajemen untuk
perbaikan produktifitas dan pendapatan mayarakat. 
4. Kenapa pendidikan/ penyuluhan
semakin tidak mencapai sasaran?

 Penyuluhan tidak mencapai sasaran dikarenakan:


1. Individu sendiri
Individu menganggap bahwa kesehatan itu perlu bila mereka
dalam keadaan sakit dan tidak mampu barulah kemudian mencari
fasilitas kesehatan, bahkan bila mereka sedang sakit parah rela
mengelurkan dana yang tidak sedikit dan ada yang sampai ke luar
negeri, sementara mereka mengabaikan kesehatan bila sedang
sehat. Sehingga mereka tidak peduli terhadap
pendidikan/penyuluhan yang diberikan dan menganggap hal
tersebut tidak diperlukan bila sedang sehat. Padahal kita ketahui
bahwa memelihara kesehatan itu juga penting, bahkan lebih
penting memelihara daripada mengobati.
2. Tenaga kesehatan
Pendidikan/penyuluhan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan
terkadang di anggap hanya sebagai program yang wajib
dilakukan, tanpa memperdulikan sejauh mana program ini
bekerja kepada masyarakat, apakah program ini memberikan
dampak kepada masyarakat. Hal-ha yang diabaikan ini tentunya
perlu untuk mengevaluasi apakah pendidikan/penyuluhan
tersebut tepat mencapai sasaran.
Selain itu program kesehatan yang dilakukan pemerintah
terkadang berubah-ubah walaupun tujuannya sama sehingga
sangat sulit mengubah mindset masyarkat yang sudah tertanam
dengan program yang lama terlebih lagi pada masyarakat yang
tidak terpapar tekhnologi.
Selain itu upaya kesehatan masih menitik beratkan pada upaya
kuratif dan belum upaya promotif dan preventif, sehingga belum
berlandaskan paradigma sehat.
5. a. Bagaimana memberdayakan masyarakat yang
sudah memiliki community leader tetapi memiliki
kendala fund, organisasi dan material?

 Memberdayakan masyarakat yang memiliki pemimpin tapi tidak memiliki


dana dan fasilitas yaitu dengan bergotong-royong, setiap masyarakat
mengumpulkan dana yang walaupun sedikit tetapi jika semua masyarakat
berpartisipasi dapat terkumpul, atau jika memungkinkan meminta dana
dari pemerintah, naun jika tidak juga berhasil dapat dilakukan dengan
mencari donatur aatau dengan bekerja sama dengan lembaga non
pemerintah.
 Untuk organisasi, di masyarakat tentu memiliki organisasi yang dikelolah
oleh pihak-pihak tertentu, seperti PKK, lembaga persatuan pemuda(LPP),
pengajian, dan lain sebagainya merupakan wadah berkumpulnya para
anggota dari masing-masing organisasi tersebut. 
 Sedangan untuk material dapat dilakukan ddengan pendayagunaan sarana
dan material yang dimiliki oleh masyarakat seperti peralatan, batu kali,
bambu, kayu, dan lain sebagainya untuk pembangunan kesehatan.
5. b. Kenapa dana sehat tidak
bisa dikembangkan?
 Dana sehat tidak bisa dikembangan karena sosialisasi dana sehat
ini belum mencapai masyarakat. Hal ini dapat dilihat masih
banyaknya masyarakat yang tidak tahu mengenai dana sehat ini,
bagaimana mendapatkannya, untuk apa saja digunakan dsb.
Selain itu, mengenai dana sehat ini hanya orang-orang tertentu
saja yang mengetahuinya bahkan tidak tepat sasaran dalam
mendistribusikannya.
6. Kenapa semua pos siaga (UKBM) yang
dikembangkan tidak jalan dan tidak
mencapai sasaran?
 Karena masih lemahnya fungsi pengawasan, pengendalian dan
penilaian sehingga terjadi kesenjangan antara yang direncanakan
dengan yang dilaksanakan. Ketiga fungsi ini sangat berperan
terhadap keberhasilan suatu kegiatan atau program dalam
rangkan pencapaian tujuan organisi tersebut. Sehingga bila ketiga
fungsi ini terganggu maka UKBM yang tersedia tidak dapat
berjalan dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai